PENGGOLONGAN ANEMIA
a. Kehilangan darah
- Merupakan dasar dari diagnosis
- Ex orang kecelakaan, kecacingan kronis (hookworm) pendarahan Hb kronis. Wanita
menstruasi pendarahan anemia
Dibagi dua :
- pendarahan postpartum, kecelakaan lalu lintas
b. Penurunan produksi eritrosit
- Sumsum tulang tidak melakukan produksi eritrositnya menurun. Bisa karena ada
penekanan, bahannya tidak ada (kekurangan Fe, asam folat, protein, malnutrisi)
c. Meningkatnya destruksi eritrosit
- Ex pada hemolisis (autoimun) eritrosit gampang pecah. Atau bentuk eritrositnya mudah
pecah
- Hemolisis intrinsik (dari eritrositnya sendiri kelainan dari membrannya, glikolisisnya,
gangguan oksidasi sehingga eritrosit mudah pecah
- Hemolisis ekstrinsik kelainan katup, hipersplenisme (peningkatan aktivitas limpa, ex pada
eritrosit)
d. Infeksi parasit
- Misalnya pada malaria
a. Anemia mikrositik
b. Anemia makrositik
c. Anemia normositik (perdarahan akut)
- Anemianya tetap (ukuran eritrositnya tetap)
- Penyakit ginjal sebabkan anemia karena hormon eritropoetin diproduksi oleh ginjal di
a. Tes saring
- Tes darah rutin (Hb)
b. Tes diagnostik
- Px fisik anemia : pada konjungtivanya anemis <10 Hb tapi masih sangat subyektif
- Ex thalassemia (dengan pemeriksaan retikulosit dan elektroforesis Hb)
- Tes darah rutin : darahnya harus EDTA + antikoagulan heparin (disebut plasma EDTA)
Plasma darah EDTA, tanpa px khusus
- Tes serologi (kimia klinik) menggunakan serum (HDL, LDL intinya faktor cair dari komponen
darah). Serum digunakan jika tidak membeku, kecuali faktor pembekuan.
Periksa gula darah, AB pakai serum
- Untuk pemeriksaan hematologi yang paling baik adalah EDTA sitrat atau heparin
- Dalam px enzim harus cepat (maksimal 1 jam harus diperiksa), karena enzim tetap
beraktivitas diluar tubuh.
Normokrom :
Hipokrom :
- Puncaknya banyak
- Central pallornya 2/3
4 gambar :
- FE sebagai transferin
- Daya ikat total menurun akan merasa lebih besar
- Sampel serum dibekukan
- Tanpa persiapan khusus, tidak boleh hemolisis (karena akan terjadi peningkatan palsu
Tes Feritin :
Eletroforesis Hb :
Tes coom’bs
- Autoimun hemolisis
KEGANASAN HEMATOLOGI
LEUKOSIT :
BENTUK SEDIAAN OBAT
BSO (bentuk sediaan obat) : resep lege artis dan rasional pasien sembuh
POSR efikasi (dosis yang dipilih sesuai atau tidak), murah, efektif, dll
BSO bentuknya :
1. Bentuk padat
2. Semipadat
3. cair
4. gas
5. sediaan khusus
Rute :
Ketika memilih tablet ada yang didesain tahan terhadap asam lambung, dan yang
didesain.
Obat maag kunyah kerjanya lokal. Isinya basa lemah ke pencernaan
berikatan dengan HCL. Terkait dengan onset of action.
panjang disebut kaplet.
b. Bentuk kapsul
Kapsul biasa
Isinya puyer (obat yang dihancurkan) yang dimasukkan ke dalam kapsul agar
melindungi obat dari asam lambung, terutama melindungi pasien karena rasanya sangat
pahit dan bau.
Ukurannya : 0 sampai paling besar (1 gram).
Paling sering oleh dokter anak, dokter saraf, dokter jiwa polifarmasi.
Kapsul lunak (isinya cairan, terlihat bening) vitamin E agar penyerapannya bagus,
karena vitamin E membutuhkan lemak).
Vitamin C lebih bagus yang kaplet ketimbang yang botolan 1000 g (keserap Cuma 100
mg, sisanya 900 mg dibuang).
Sustained release ada dua : tablet dan kapsul.
Kapsul tidak dianjurkan untuk anak-anak (<6 tahun) karena suka mendiamkan lama-
lama didalam mulut.
c. Pulvis (serbuk / 1buah ) dan Pulveres (serbuk banyak >2)
Pulvis tunggal
Pulveres jamak
d. Cair (oral) tidak apa-apa dengan asam lambung.
Sirup pelarutnya adalah air. Cara mengenalnya : sirup, ada tulisan bebas alkohol, di
komposisi ada tulisan etanol 2/5% , ada bau manis.
sirup ada yang sudah diairkan.
Sirup kering harus diairkan, dipukul, dimasukkan air, dilarutkan / dikocok.
Elixir ada bau alkohol.
Terkait elixir agama (melarang alkohol maka ganti dengan sirup), anak-anak (jangan
berikan elixir karena alkohol pengaruhi saraf), jangan beri elixir pada orang yang
mengalami gangguan hati
Suspens
Bentuk umumnya antasida, florafenikol, kortimoksisol, clorin, zinc
Tidak usah ditambahkan apa2, kalau mau digunakan dikocok terlebih dahulu
Emulsi umumnya isinya multivitamin, ada DHA, seperti ada minyaknya.
Perhatikan karena ada cc nya, berapa isinya pertakar (terkait resep), menggunakan
sendok obat biasanya 15 cc (ada dalam kotak obat maksimal 5 cc) atau sendok takar.
Cari daftar obat BPJS 2016
e. Semipadat
Umumnya digunakan sediaan topikal.
Salep (oilment) dioles, gambaran terlihat seperti minyak.
Crim OW dan WO. Krim dioles akan hilang.
Gel bioplasenta, efeknya gel untuk mendinginkan
Pasta contohnya odol pasta gigi.
Vaselin seperti salep tetapi lebih banyak padatan
Lotion ada minyak tetapi lebih banyak air bedak cair
Solution sediaannya air
Air tapi bentuknya sampo, biasanya untuk yg jamuran di kepala. Ex ketokonazol,
tinksturel (kalpanak), tetes (obat kumur sariawan)
Topikal padat bedak
Bubuk PK sifatnya mengeringkan
Patch sifatnya nempel
Sediaan mata :
- Tetes mata
Ada dua sediaan botol besar (multidouse ; 1 botol banyak dosisnya), minidose.
1 sediaan tetes mata untuk 1 orang, tidak boleh dipakai berantai terutama pada orang yang sakit
infeksi.
Isi obat ada yg pahit (jangan diberi pada anak-anak maka gunakan salep mata yang isinya
minyak, dan tidak berasa pahit.
Lesi dipermukaan bulu mata gunakan yang kayak kapal terbang betuk obatnya
- Salep mata
- Semprot
- Tetes isi nasal decongestan biasa pada anak-anak
Tetes telinga untuk bagian tengah dan luar serta tidak mengeluarkan cairan, telinga harus
dikeringkan terlebih dahulu. Isinya antibiotik dan untuk melunakkan serumen.
Sediaan inhalasi :
- Punya wadah isinya pencahar dan diazepam (digunakan pada pasien kejang yang dimasukkan
lewat pantat),
- Supositoria padat seperti pellor, habis pakai simpan di kulkas lokal (hemoroid dimasukkan
lebih dalam) dan ada yang sistemik (jangan dorong terlalu dalam, yang penting masuk lubang anus
itu sudah cukup).
Sediaan intravagina :
- Tablet (ovular) bentuknya lonjong tidak bulat, isinya obat anti jamur. Akan meninggal bekas
putih.
- Luruh (seperti rektal) disimpan di kulkas / tempat dingin
- Dodge ada takarannya, obat dimasukkan dalam botol dan dikocok biasanya untuk keputihan.
- Sabun
Sediaan parenteral :
- Secara IV
- IM
- Subkutan
Metode bolus dan drip, depo
Vial (seperti multidose) kekurangannya : disimpan disuhu khusus (<28) dan dimasukkan ke usus,
ampul (minidose), pen (isinya adrenalin,
Obat insulin bentuknya seperti pulpen (kayak di film orange marmalade untuk yg dipakai
vampire) (resepkan jarumnya : orange (noforepin), putih (intermedite), hijau (norepik), merah (lebih
dari 3 kali sehari).
Sediaan DEPO disuntik di otot yang paling tebal dan tidak boleh digosok-gosok
Dikulit perhatikan lokasi lesinya dimana. Lain tempat maka lain juga yang bisa digunakan.
1. Obat bebas (hijau) adalah obat yang dapat dibeli oleh siapapun, dan bisa dijual dimanapun dan
oleh siapapun. Umumnya punya safety yang hebat dan dpt digunakan ibu hamil. Syarat dan
ketentuan berlaku.
2. Obat bebas terbatas (biru) ada tulisan awas obat keras
3. Obat keras (merah) lambang huruf K
4. Psikotropika ada lambang K
5. Narkotika lambang PMI
- Obat paten obat yang masih dalam hak paten. Penemu bisa menjual obatnya dengan namanya
sendiri. Masa paten berlaku 5 tahun masa paten habis dapat dibeli oleh orang lain.
- Obat generic
- Obat branded generic
- Produk MITU
- Obat essensial
- Sediaan jambu jamu (lambang daun warna hijau, pembatas putih) keamanannya berbasis empiris
dari nenek moyang kita, herbal terstandar (lambang daun 3) (ada standar yang harus dipenuhi :
pemilihan bahan baku, penelitiannya pada hewan coba. Dan lebih evidence based.
Makanan kesehatan contoh gummy (bentuknya makanan), ijinnya tidak dari POM
RESEP :
< 6 – kurang
6-7 – berat
8-9,9 – sedang
Gejala anemia :
- Umum pada sistem kardio (takikardi, lemah, letih, lesu), syaraf (kepala berputar, synkop, telinga
berdenging), genekologis (gangguan haid)
- Khas tergantung anemia, ex ADB (gejalanya atrofi
- Gejala penyakit dasar
Tahapan :
Diagnosis ditegakkan baru dilakukan tindakan/terapi. Terapi darurat diberikan dengan Hb mencukupi
memenuhi oksigenasi jaringan <7-8 g/gl, disertai dengan gangguan kardiovaskular.
ADB : skenario 1
Iron depletion besi turun tapi untuk eritropoesisnya masih bisa untuk eritropoesis
- Harus ada anemia hipokromik mikrositer (MCV <80, MCHC < 31%)
Diagnosis differential :
Anemia bawaan / genetik. Anemia lain karena defisiensi mikronutrien. Ex anemia defisiensi besi
(anemia mikrositik)
A. Anemia mikrositik
Sel lebih kecil otomatis membawa Hb lebih sedikit
Antara laki dan wanita anemianya berbeda
B. Zat besi
Termasuk dalam golongan mineral yang trace element
Zat besi dibutuhkan sedikit dan ditemukan sedikit
Zat besi tidak terpenuhi akibatnya besar
Developed country : maju, developing country : berkembang
Elektron Fe mudah melepas dan menerima elektron, mudah berubah dari fero (2+) feri
(3+)
Fungsi Fe :
Anemia lemas, pucat walaupun gemuk karena Fe digunakan sebagai enzim
untuk produksi energi
Fe (komponen terbesar di hemoglobin total dari 2/3 dari jumlah Fe di seluruh
tubuh)
Hb angkut Oksigen ke jaringan kalau kurang Hb oksigen di jaringan berkurang
hipoksia kerusakan jaringan lama kelamaan meningkatkan mortalitas dan
morbiditas angka kesakitan meningkat
Iron status :
Masa-masa kritis pada saat kehamilan, pada wanita yang menstruasi, pada masa anak-anak sekolah
(karena faktor pertumbuhan cepat, di negara tropis karena infeksi)
- Kekurangan iron akut dalam keadaan yang sangat lama sangat berbahaya
Jenis Fe :
- Heme – iron (40%) bagian dari hemoglobin dan myoglobin, lebih mudah di absorpsi,
- Non heme iron (60%) dari tumbuhan, dan ada juga dari hewan asalnya
- Iron dari hewan sangat mudah di absorpsi.
Vegetarian Hb nya rendah, walaupun dapat Fe dari sayur-sayuran
- Tidak makan daging tidak dapat meat factors.
Heme iron lebih mudah di absorpsi. Jadi kalau kita makan daging yang mengandung heme iron
yang mengandung meat factors yang nantinya membantu absorpsi non-heme iron.
Absorpsi non heme iron meningkat dengan meningkatnya meat factors, asam lambung, vitamin
C. Orang asam lambung rendah kemampuan menyerap non heme iron rendah.
Fe2+ (fero 2+) lebih mudah di absorpsi
Fe3+ (Feri 3+) kurang mudah diabsorpsi di usus
Yang menghambat absorpsi Fe kalsium dengan mengikat Fe3+
Polifenol : oreganol (bubuk hijau)
Protein nabati pada kedelai
- Bayi medapat air susu ibu ASI turun transfer Fe dari susu juga sedikit berisiko mengalami
peurunan Fe mulai dari dalam kandungan
- Anak-anak bisa dari infeksi (cacing) , bakteri, virus, intake makanan (karena pilih-pilih makanan)
- Remaja terutama pada remaja wanita menstruasi risiko menderita anemia
- Dewasa usia subur (18-45 tahun)
- Wanita hamil berisiko
- Intake rendah
- Stage I : hanya turun penyimpanan besinya, menurunnya feritin level (Hb tidak terlalu turun), tidak
ada tanda-tanda fisik (tanpa sympton)
- Stage II : sudah terjadi penurunan transport besi, hemenya mulai terganggu, ada tanda-tanda
sympton (ex penurunan kapasitas kerja)
- Stage III : SDM mulai menurun, penurunan produksi heme, Hb nya tidak dapat lagi membawa
banyak2 oksigen, pucat (pale) pada bibir, penurunan performa kerja, impared imune dan fungsi
kognitif
Penatalaksanaan :
Yang paling bagus di absorpsi heme iron yang hanya didapatkan di daging tidak ada pada
tumbuhan.
Vegetarian banyak yang tidak anemi karena memproduksi heme iron yang tinggi.
Pada ibu hamil sarankan penuhi konsumsi makanan yang mengandung heme iron yakni daging merah
(daging sapi, daging kambing, ikan, ayam goreng).
Hemostasis usaha tubuh untuk menghentikan perdarahan, mencegah perdarahan spontan, menjaga
darah tetap cair
Komponen hemostasis :
A. Pembuluh darah
B. Trombosit melalui plak, adhesi+agregasi+reaksi pelepasan granula (ADP, tromboksan,dll)
C. Sistem pembekuan/koagulasi
D. Fibrinolisis feedback negatif. Dengan penghancuran
Hemostasis primer oleh PD dan trombosit. Luka di PD terjadi vasokonstriksi primer (karena
perdarahan) terjadi sumbat trombosit akan dibentuk fibrin (kaskade koagulasi) membentuk
benang-benang fibrin dan clot fibrin kemudian di degradasi dengan fibrinolisis baru darah
mengalir dengan baik.
Fungsinya untuk :
Rumple leed untuk mengetahui kekuatan PD. Positif kalau Petechie >10. Petechie (adalah
pecahnya pembuluh darah kecil/kapiler di permukaan kulit karena inflamasi terjadi disfungsi endotel
agar sel imun yang ke interstisial merembes keluar. Trombosit turun karena berusaha menutup
kebocoran yang disebabkan misalnya karena virus.
Hitung trombosit :
Darah transfusi yang disimpan biasanya mengandung antikoagulan, ada zat antikoagulan yang masuk
kedalam tubuh.
Dominasi klonal mendiminasu dibandingkan sel yang normal, hanya ada satu garis keturunan yang
mendominasi (yang lain meningkat)
Epidemiologi :
L3
AML :
Gejala klinisnya : kegagalan sumsum tulang bentuknya anemia, trombositopeni (datang dengan
keluhan lemah,letih,lesu,perdarahan pada gusi), leukosit (fungsinya terganggu), organomegali,
hypercatabolic state.
Terapi :
- Infeksi antibiotik
- Transfusi RBC, WBC
- Terapi spersifik kemoterapi. Terapi induksi remisi mengurangi sel leukimia
CML :
MM (multiple mieloma) :
- Neoplasma ganas pada sel plasma (dari limfosit B) memproduksi antibodi yang tidak berfungsi
disebut protein M
Gejalanya :
- Nyeri tulang
- Peningkatan osteoklas reabsorpsi tulang nyeri tulang
- Protein M berlebih
Kelainan radiologi :
Bone survey
Limfoma maligna :
menggunakan kriteria Ann Arbor
LNH :
Jenis-jenis kelainan HK :
Perhatikan bahannya : Fe, asam folat, dll. Atau yang membentuk : sumsum tulang. Penyebabnya :
perdarahan berat, dll
THALASSEMIA masalahnya pada rantai globin hasilnya buruk mudah pecah (pecah sebelum
waktunya) sebabkan anemia
- Adalah kelainan SDM yang disebabkan oleh berkurang atau tidak disintesisnya rantai globin alfa dan
beta
- Anemia hemolitik herediter, autosomal relatif
- Lingkar thalassemia seperti ras
- Bagaimana thalassemia diturunkan ?
gen normal + gen Th mayor homozigot.
1 carrier akan punya 2 anak yang membawa thalassemia.
2 pembawa 1 thalassemia mayor + 2 pembawa
Thalassemia mayor nikah 2 thalassemia mayor + 2 pembawa
- Thalassemia masalahnya dimana?
Masalahnya pada C
Pada thalassemia
- Hb yang dibentuk :
Alfa + beta akan menjadi Hb A saat dewasa harus >95-97%
Alfa + gamma Hb F harus dominan pada janin setelah lahir turun pada dewasa Cuma
<2%. Hb F boleh tinggi saat dalam kandungan, dan setelah lahir harus berkurang.
Alfa + delta Hb A2 dalam kandungan sedikit <1% setelah lahir meningkat 2.5-3.5%
Alfa harus tetap ada.
- Salah komposisi mudah pecah anemia.
Kompensasi anemia kerja rodi bone marrow transfusi berulang yang tidak baik juga
menyebabkan Fe overload
Orang thalassemia Hb 2 masih baik-baik saja, walau dengan adanya organomegali.
Klasifikasi Th :
1. Thalassemia minor
a. Mutasi 1 gen
b. Hb F normal 12-14 g/dl
c. MCV agak kecil sedikit 82-92 fl
d. Tanpa anemia/anemia ringan
e. Tanpa splenomegali
f. Asimtomatik
2. Intermediet
a. Anemia ringan – sedang
b. Mutasi 2 gen
c. Relatif tergantung transfusi bisa overload besinya
d. Asimtomatik – berat
e. Splenomegali prominen dan deformitas tulang
3. Major
a. Transfusi reguler pasien tidak bisa hidup kalau tidak transfusi
b. Mutasi 2 gen globin berat
c. Anemia berat
d. Splenomegali dan deformitas tulang
e. Overload besi
4. Thalassemia Hb E
a. Mutasi 1 gen globin (ringan/berat)
b. Anemia ringan-berat
c. Thalassemia A2 nya meningkat
5. Thalassemia alfa
a. Yang hilang atau rusak alfa
b. Alfa berpasangan dengan beta lebih dominan
c. Alfa berkurang sehingga tidak ada yang berpasangan dengan beta berarti Hb A nya
yang hilang
d. Alfa hilang tidak ada yang berpasangan bayi mati dalam kandungan
6. Thalassemia beta
a. Rantai betanya hilang
b. Merangsang untuk dibentuk darah yang banyak besi overload
c. Beta hilang tidak ada Hb A,
DIAGNOSIS THALASSEMIA :
PX PENUNJANG :
- Laboratorium (esensial) :
1. Darah tepi lengkap
a. Hb menurun
- Elektroforesis dengan metode HPLC
- Analisis DNA untuk mengetahui mutasi gen
DIAGNOSIS BANDING :
INTERPRETASI THALASSEMIA :
Hipo-mikro cek FE
PENATALAKSANAAN :
- Transfusi darah :
a. ketika pertama kali ditransfusi (Hb <7) dengan kondisi segar bugar atau lebih dari 7-9 dan
mengalami gagal tumbuh dengan infeksi + face cooley + fraktur tulang yang digunakan adalah
PRC (packed red cell).
PRC transfusi 200-250 mg/kantong. Normal Fe 1-2 mg dalam tubuh
a). tanpa transfusi hidupnya <5 tahun
b). regular transfusi dengan prc hidupnya <20 tahun karena Fe nya tidak dikeluarkan dari
dalam tubuh
c). chelation therapy untuk transfusi hidupnya >20 tahun transfusi habis itu Fe nya
dikeluarkan dari tubuh agar tidak menumpuk dengan meminum obat chelation.
Pemberian obat chelatin setelah >10 – 20 kali transfusi, atau kadar ferritin Fe >1000 mg/ml
b. < 8 harus ditransfusi pertahankan >12 g/dl
- Keluarkan Fe nya / terapi kelasi besi
a. Secara subkutan, iv (deferioksamin/ desferal)
b. Secara oral deferiprone (kapsul)/ferriprox 1 biji = 100 ribu. ada yang 1 botol = 4 juta.
Kalau exjade (tinggal dicampur dengan air) habis kasih deferiprone
- Splenektomi
a. Jangan tunggu sampai besar rupturnya harus di potong tapi bisa sepsis karena itu
usahakan untuk transfusi reguler + minum obat chelatin
- Transplantasi sumsum tulang
- Terapi gen
KOMPLIKASI :
PROGNOSIS :
Usia anak menurut WHO 0-18 tahun. Usia ada perbatasan terkait dengan penyakit
Leukimia
Definisi keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang proliferasi sel-sel darah putih
Masalahnya pada sumsum tulang terjadi proliferasi yang tidak terkontrol yaitu leukositnya
sehingga sel-sel yang lainnya tidak dapat tempat untuk berkembang.
Di darah tepi juga, kemudian masuk ke organ-organ lainnya menyebabkan metastase kemana-mana.
Penyebabnya multifaktorial :
- Secara genetik ada tetapi susah untuk diidentifikasi (kelainan kromosom)
- Radiasi
- Paparan terhadap bahan kimia dan obat-obatan
- Infeksi virus
Jenis :
- Mieloid
- Akut : deret selnya masih sama
- Kronik : bentuk selnya berbagai macam
ALL paling banyak. Diagnosis utamanya paling sering ALL (ratingnya paling tinggi), baru yang lainnya
dijadikan DD.
ALL dibagi 3 :
1. L1 paling ringan
2. L2 sedang
3. L3 paling jelek atau parah, sangat jarang ditemukan
Diagnosis
- Gejalanya bisa mana saja. Tergantung derajat. Banyak pintu masuknya. Seperti BB turun karena
demam lama. Usahakan kumpulkan gejala klinis sebanyak mungkin
- Trombosit tertekan trombositopeni perdarahan
- Eritrosit tertekan anemia
- Nyeri tulang setelah terjadi metastase
- Hasil lab sangat tinggi biasanya paling berat derajatnya (ALL L3)
- Ditemukan limfoblas (ALL)
- Pengambilan sumsum tulang pada anak di tulang pipih (pantat)
Leukimia Akut
ALL
DD
- Anemia aplastik sumsum tulang mengalami kegagalan produksi, tidak ada hepatomegali
- MDS
- Keganasan lain bisa jadi sumsum tulang alami metastase
- Infeksi berat (virus, bakteri, TB). Kalau infeksi nya sudah teratasi normal
- Sepsis
1. Terapi agresif semua sel-sel lainnya akan mati, ada sel ganas langsung dibunuh, sel yang
proliferasi seperti kulit, rambut dan lainnya langsung di makan (makanya pada orang kemo,
rambutnya pada rontok, dll)
- Induksi remisi
- Terapi konsolidasi
- Terapi maintenance
- Terapi intensifikasi
Setelah remisi diulang kembali. Kalau mucul lagi penyakitnya maka akan diulangi lagi
(remisi lagi)
Kemoterapi ALL : obatnya ada MTX, vincristine
Transplantasi sumsum tulang bisa, tapi jarang ada yang berhasil.
- Autologus
- Allogenic
Efek kemoterapi agresif tumor lysis syndrome (yang sangat berat sekali) komplikasi metabolik
akibat sel destruksi sel masif
- Hiperkalemia (takikardi)
Prognosis
Favorable bagus
Hiperleukositosis
- Kalau terjadi penyumbatan di infus dengan Nacl 2-3 liter/luas permukaan tubuh
- Klinis asidosis kasih natrium bikarbonat
- Hipokalsemia kasih kalsium
- Stabil (di puskesmas) punya uang langsung di rujuk ke rumah sakit
- Masukan WBC kalau mau tambah trombositopeni atau anemia. Jangan kasih PRC
Hodgkin’s lymphoma biasanya lebih jelas
Non-hodgkins lymphona di hodgkin’s nya, di limfosit mirip dengan leukimia (susah dibedakan)
sama-sama di sel darah putih.
Limfoma maligna :
Penyakit hodgkin’s :
Diagnosis
Luka di kepala (mata, hidung, mulut, telinga) cari limfoid (di leher/serviks)
RT radio therapy
CT cemotherapy
Diagnosis :
Demam dengue :
DBD :
Dx laboratorium :
Pemeriksaan lab DD :
a. Demam tifoid
b. Campak virus bisa demam
c. Influenza
d. Chingkungunya musiman yang dominan demam, nyeri sendi, kelemahan otot-otot
e. Leptospirosis jarang di NTB sering di jakarta yang sering banjir
f. Malaria
Perbedaan utama antara DD dengan DBD adalah adanya kebocoran plasma pada DBD
- Tanya pasien kapan terakhir kencing kurang dari 6 jam tambah hemokonsentrasi.
Pasien DSS syok berkepanjangan gunakan koloid karena bertahan lama.
TRANSFUSI
Sejarah transfusi
- Awalnya dari darah kambing tapi tidak cocok. Kalau pun cocok pasti tidak akan bertahan
lama.
- Golongan ABO berdasarkan eritrosit yang berada pada sel darah merah. Sistem ABO memeriksa
antigen yang berapa pada permukaan eritrosit sel darah merah. Jadi :
Sel darah A A
Sel darah A B aglutinasi
- Faktor Rh banyak digunakan pada seleksi donor bersama dengan ABO, dan antibodi px
crossmatching.
Di dalam eritrosit Ag ribuan
Di plasma ada jutaan protein
Transfusi
- Masukkan darah donor ke resipien telah melewati berbagai pemeriksaan, dan dengan
indikasi tertentu. Lebih baik tidak donor karena banyak antigen dalam darah tersebut.
Transfusi paling banyak dilakukan pada thalassemia, leukimia dll.
Umur >17 tahun
Perempuan 45 kg Laki2 50 tahun
Tensi 120/80 mmHg
Keadaan sehat (tidak merokok, tidak minum alkohol, dll)
a. Tujuan
- Untuk memperbaiki kapasitas angkut oksigen pada perdarahan banyak darah keluar
Hipotensi anemia akut oksigen menurun butuh darah syok whole blood.
Perdarahan biasa tidak timbulkan gangguan hemodinamik packed red cell.
Tergantung kebutuhan, fungsinya untuk apa, dan indikasi
- Memperbaiki hipovolemia.
Komponen darah
Whole blood
Anemia kronis (thalassemia) tidak boleh diberikan whole blood (sama-sama ada eritrositnya)
orang dengan anemia akan mengalami kompensasi tubuh ditambahkan whole blood akan
menambah volume menambah beban jantung.
Pertimbangan ditransfusikan dengan tetesan lambat dalam waktu 2-4 jam, dosis umum 10 ml/ kg BB
menaikkan 2,5 gr/dl kadang ketika ditransfusi tidak ada peningkatan/kenaikan karena umur
darah 120 hari darah diambil disimpan beberapa hari darah kan ada yg baru ada yg sudah usia
lama berarti kapasitas pengambilan Hbnya berkurang. Walaupun dikasih banyak juga kalau usianya
sudah tua pengambilan Hbnya tetap berkurang akibat dari salah satunya penyimpanannya yang
lama.
ABO (eritrositnya) harus sesuai. Contoh pendonor gol. Darah A maka pasiennya harus golongan
darah A. Bisa juga golongan darah O karena golongan darah O tidak memiliki antigen.
Thrombocytes concentrate (TB)
Pertimbangan mengandung leukosit dan sitokin, donor dan resipien ABO diutamakan harus identik
Indikasi defisiensi faktor koagulasi , DIC (perdarahan), penyakit hati, transfusi tukar (pada bayi
hiperbilirubinia : darah dikeluarkan kemudian diganti dengan yang baru), transfusi masif (pada orang
perdarahan)
Pertimbangan plasma harus ABO compatibel dengan eritrosit resipien, pada anak Rh harus
compatibel untuk mengurangi resiko, dosis transfusi 20 ml/kg BB untuk menaikkan faktor koagulasi.
Pada pasien DB dikasih transfusi trombosit tidak mengalami peningkatan trombositnya karena
langsung melakukan tugasnya agregasi trombosit
Cryoprecipitate
Kesimpulan :
Eritrosit diluar 40C tidak bisa dijamin eritrosit masih baik atau tidak.
Persiapan pra-transfusi
- Klinisi harus punya indikasi yang kuat, tipe, dosis (berapa? Jumlah yang dibutuhkan?)
- Bak darah : tipenya, screen (terkait gol. Darah sesuai atau tidak), croosmatch (px dimana sel
darah donor di reaksikan dengan antibodi plasma pasien dan sebaliknya plasma donor
dicocokkan dengan eritrosit pasien) karena eritrosit gol. Sama tapi antigennya yang berbeda.
Apalagi yang diberikan whole blood plasmanya langsung masuk dalam tubuh. Cocok baru
deliver habis itu di screen lagi (label permintaan harus lengkap terkait registernya/identitas
pasien)
- Unit transfusi darah screen, prepare, distribusi (ke ruangan)
Kronis
- Aloimunisasi
IMLTD
- Hepatitis
- HIV
- Malaria
- CMV
HEMOFILI
ITP
Hemofili
Paling banyak pada anak (hemofili dan penyakit von willebrand)
Hemofili terkait X pada perempuan lebih sering dibawa oleh perempuan
Hemofili :
- 80% hemofili A (faktor VIII)
- Hemofili B faktor IX
Jalur hemofili :
Hemofilia A :
- Faktor VIII dikode oleh gen yang mengalami mutasi banyak mutasi pembentukannya
semakin kacau.
Faktor VIII fase akut
- Sebagian besar yang berat 43%
- Bisa mutasi dimana saja : inversi, delesi, dll membentuk produk yang tidak betul
- Fon willebrand mempengaruhi agregasi trombosit pada faktor pembekuan memanjang
dan bleeding time memanjang juga
Hemofili bleeding time normal, clotting timenya memanjang
APTT memanjang
Hemofili B :
- Berkurangnya faktor IX
- Susah dibedakan dengan hemofili A
Pada hemofili >80% perdarahannya di sendi (pada lutut) atau pada rongga yang dalam, dan bengkaknya
nyata karena ada darah (panas, nyeri) pasien dengan hematrhosis (darah) paling banyak
sebagai penyebab.
Pada anak 1-2 tahun anamnesis harus spesifik tanya trauma kecil terkait tali pusar pas dipotong
ada keluar darah dan lama ndak berhentinya?, pas imunisasi waktu disuntik ada biru ndak dan
munculnya lama atau tidak?, waktu sunat ada perdarahan ndak? Lamanya ndak?, tanya riwayat keluarga
(terutama keluarga yang meninggal karena perdarahan).
Anamnesis selesai cek masa bleeding dan clotting memanjang, APTT memanjang, aktivitas cek VIII
dan IX.
Penanganan :
Komplikasi pengobatan :
- Respon ekstrem membentuk inhibitor sendiri respon tidak adekuat akibat pemberian
rekombinan faktor VIII dan IX kalau seperti ini diberikan FFP
- Alergi faktor VIII ganti dengan merek lain lagi terjadi maka ditransfusi.
Reaksi alergi bukan hanya mucul pada awal bisa saja terjadi pada pertengahan2 pengobatan
Pencegahan :
Kapan ?
Observasi
Transfusi trombosit <20.000, bleeding nyata kasih steroid (walaupun <10rb) kecuali ada
kontraindikasi (ada hiperglikemia, Hipertensi) maka kasih transfusi konsentrat atau IV.
Definisi :
Pemberian darah dari donor ke resipien. Skrining sangat dibutuhkan. Dan semuanya sesedikit mungkin
menggunakan whole blood agar tidak terjadi reaksi-reaksi lainnya.
Perhitungan darah :
a. WB = BB/kg x delta Hb x 6
b. PRC = BB/kg x delta Hb x 4
c. TC = BB/kg x 1/13 x 3-4 kolf
Thalassemia tidak ada perdarahan maka transfusi darah dapat dilakukan setiap hari
- Infeksi
MALARIA
Definisi adalah penyakit akut atau kronik yang disebabkan oleh protozo plasmodium
disebarkan oleh nyamuk anopheles melalui gigitan
- Demam intermitter suhu tubuh turun naik, menggigil, berkeringat demam turun
Etiologi :
Black water fever kencing pasien berwarna hitam karena pecahnya sel darah merah yg terinfeksi
oleh P. falciparum darah alami hemoglobinuria keluar menjadi hemoglobinuri. Warnanya hitam
keunguan. BWF sering disertai dengan gagal ginjal akut, diare, hepatitis.
Pecahnya heme-globin ke lever bilirubin (hepatitis). Pecah pertama bilirubin indirect (tidak larut
air) konjugasi di lever bilirubin direct.
Epidemiologi :
Siklus hidup :
Nyamuk gigit manusia air luar keluarkan plasmodium sporozit masuk kedarah ke liver untuk
membelah diri terjadi sikluas aseksual (membelah diri dalam darah makrozoit menyebar masuk
ke darah. Gamet terhisap oleh nyamuk stadium seksual terjadi dalam tubuh nyamuk.
Gamet dapat sembunyi dalam sistem retikuloendotelial penyembuhannya lama.
Gejala klinis :
Serangan demam :
Gejala lain :
- Anemia
- Ikterus
- Hepatomegali
- Sakit kepala hebat tidak ditemukan kaku kuduk
- Meningitis radang selaput otak
- Splenomegali tidak selalu tapi merupakan gejala khas.
Px fisik :
Px lain :
Different diagnosis :
1. Mirip flu (flu like syndrome) terutama pada fase awalnya dapat sembuh spontan kalau
sistem imunnya baik
2. Gastroentritis
3. Leptospirosis nyeri didaerah betis, disertai peningkatan serum kreatinin adanya gangguan
fungsi ginjal
4. Hepatitis : ditandai oleh ikterus (matanya kuning), cairan empedu dlm urin, SGOT dan SGPT
meningkat
5. Demam tifoid : ada gambaran khas (tengah kotor, tepinya merah), peningkatan titer uji widal
Komplikasi :
- Malaria serebral
- Edem paru
- Malaria algia
- Kerusakan hati berat
Komplikasi kronik :
- Tropical splenomegali
- Gagal ginjal karena P.falciparum (malaria berat)
Terapi :
- Klorokuin sudah resisten. Kasih selama 3 hari, dosis 25-40 mg (4 tablet, 4 tablet, 2 tablet).
Prognosis :
Resep :
- Memahami struktur resep komponen tidak lengkap resep langsung dikatakan salah
a. Jelas nama dokter, rumah sakit/klinik/institusi (korp paling atas). Ada stempel dan tanda
tangan dokter yang mengeluarkan mencegah resep palsu.
b. Dokter praktik mandiri ada nomor ijin praktik yang dikeluarkan dikes atas ijin dokter
setempat.
c. Kalau rumah sakit harus ada nomor ijin penyelenggaran RS/klinik
d. Ada ditampilkan alamat dokter tempat dia bekerja, tuliskan nomor telfon yang dapat
dihubungi
e. Pada anak2 kalau bisa dilampirkan BB.
Ibu hamil tuliskan keterangan hamil
f. Alamat ditulis dengan lengkap.
g. Satu bentuk sediaan obat :
Ex : salbutamol bentuk sediaannya. Punya dosis 2 dan 4 mg. diberikan berapa biji yang
tergantung dengan perjalanan penyakit dan berapa lama obat dibutuhkan.
Obat ini digunakan jika perlu p.r.n (singkatan)
h. Interval minum obat :
Penggunaan sekali sehari udd
Penggunaan dua kali sehari bdd/bid
Penggunaan tiga kali sehari tdd/tid
Penggunaan empat kali sehari qdd/qid
Pengunaan lima kali sehari pdd/pid
i. Berapa yang akan diminum
Sebelum makan ac
Saat makan ic
Setelah makan pc
j. R selesai dengan memberikan paraf
k. Lege artis minimal ada 3R
l. Membuat puyer
Syarat : tidak bersalut, tablet sediaan khusus (jangan digerus). Yang boleh dihancurkan
tablet/kaplet biasa dan tidak mempunyai nama lain
Puyer terdiri lebih dari 1 obat. Tapi ada yg 1 bulan (obat dipuskesmas, untuk anak bayi)
Simton digunakan jika perlu
Kausa digunakan sampai habis
Tidak boleh menggabungkan obat dengan kausa, atau obat dengan simton
Jangan gabung obat yang waktu minumnya berbeda karena memiliki tujuan yang
berbeda-beda
Tidak boleh gabung obat yang frekuensi minumnya berbeda. Jadi gabung obat yang
frekuensi minumnya sama
Contoh :
R/ tab parasetamol -
Tab GG - Ketiga ini simton
Tab DRP -
Tab amoxicillin kausa
Berdasarkan umur dapat digunakan jika anak tidak out of normal
Berdasarkan BB pada anak yang obes, dll
m. m.f.pulv. da in caps
p.m. tdd. I. pulv. Pc minum tiga kali sehari, 1 bungkus, setelah makan
p.r.n bisa diminum sampai habis, atau kurang dari itu dan jangan ditambah. Orang
dewasa tidak boleh >4g.
rasional :
HIV/AIDS
AIDS :
- acquired ditempat
- syndrome kumpulan
- adalah kumpulan gejala klinis akibat kemunduran sistem kekebalan seseorang secara di dapat
- didiagnosis setelah terkumpul gejala-gejala klinis
- seseorang terkena infeksi virus HIV tidak langsung sakit (periode asimtomatik selama 5-10
tahun bahkan lebih) tidak menderita/terlihat sakit) tapi bisa menularkan lewat cairan
tubuh tidak sehebat hepatitis B jangan terlalu takut penularan setelah terjadi kontak
(kalau bersalaman tidak akan terkena/tertular)
- penderita AIDS disebut ODHA
virus tidak bisa hidup di sel mati sehingga butuh sel hidup (yang punya inti) masuk ke tubuh cari
CD4 lakukan perlekatan pada membran membran virus dan CD4 difusi virus masuk ke dalam
sel.
HIV itu virus RNA dirubah oleh enzim transkriptase jadi DNA kemudian virus ini masuk ke
dalam inti CD4 mengalami proses regrasi berubah jadi pabrik virus keluar lagi untuk
memperbanyak diri terjadi terus berulang-ulang.
Timbul gejala :
- selama CD4 lebih kuat tidak akan muncul gejala tapi penderita tetap dapat menularkan
pada orang lain
- CD4 rendah maka mulai muncul gejala
- Ada infeksi akut (bulan 1,2,3) setelah CD4 rendah sekali baru muncul gejala
Untuk mendiagnosis :
- Periksa antibodi, antigen, dan virus HIV untuk meentukan adanya infeksi HIV
- Hitung jumlah CD4 dan leukosit untuk menentukan status kekebalan
- Ketemu pasien HIV/AIDS bicarakan baik-baik dengan pasien agar pasien mau periksa
bilang “kemungkinan menderita HIV”. Biasanya pasien sudah merasa terkait dengan
perilakunya yang menyimpang (ex: PSK, bekerja di salon-salon/LGBT
Level :
Cara penularan :
- Hubungan seksual terjadi mikrolesi (luka-luka akibat hubungan lewat oral, vagina, anal)
paling banyak
- Hubungan heterokseksual
- Lewat transfusi darah karena itu skrinning saat donor penting sekali
- Pengguna narkoba suntik kebanyakan karena penggunaan secara bersama-sama
- Alat suntik tato, pisau cukur
- Transplantasi organ jarang
- Penularan dari ibu ke anak saat persalinan terjadi pelepasan plasenta ada luka virus
masuk karena barrier plasenta hilang. Begitu juga pada hepatitis B penularan terjadi saat
pelepasan plasenta
Pencegahan :
Pencegahan :
Gejala :
Suatu keadaan yang gawat disebabkan oleh infeksi. Infeksi terbukti atau tidak.
Menegakkan diagnosis :
- SIRS panas tinggi, takikardia, denyut jantung >100 x/mnt, takipneu >80, leukositosis
meningkat dalam darah
- Parasitemia beredarnya parasit dalam darah ex: Malaria parasit dalam darah bukan
sepsis plasmodium dalam darah tidak memenuhi kriteria SIRS
Bakterimia bakteri dalam darah ex: tifoid dalam darah ada salmonella typhi tidak
dikatakan sepsis.
- Ada hipotensi (TD rendah), hipoksemia (O2 menurun dalam darah), asidosis metabolik (px
analisa gas darah diambil darah arteri) ditandai dgn pernapasan yg cepat dan dalam,
oliguria (<400 cc/hari), trombositopenia
- Kasus sepsis meningkat terus karena jumlah penduduk meningkat digalangkan pelayanan
puskesmas santun lansia.
- Bertambahnya umur >60 tahun kena infeksi kondisi memberat jadi sepsis kalau
sembuh lambat
- Banyak kuman resisten penggunaan antibiotik tidak terkendali penggunaannya tidak
optimal menyebabkan mutasi genetik pada kuman timbul resistensi kekebalan. Ex : tifoid
dgn amoxicillin jadi kebal sekarang sehingga diupayakan untuk menemukan antibiotik
yang baru.
- Menurunnya sistem imun pada usia lanjut
Patofisiologi :
Sepsis puncak interaksi yg kompleks mikroorganisme dan sistem imun pejamu karena reaksi
keduanya menimbulkan inflamasi dan koagulasi + masalah (demam tinggi, rasa nyeri, bengkak,
perdarahan, gangguan korosit).
Treatment sepsis :
- Pasien datang ke emergency perhatikan nafas, TD, HR, raba akral, nadi jugularis, respirasi
identifikasi SIRS (harus ada 2 atau lebih kriteria SIRS) = DJ >90 x/mnt, RR >20 x/mnt, PaCO2 <
32, suhu tubuh >38 atau hipotermi <36, meningkatnya sel darah putih 12.000 atau lebih ex:
pasien masuk diatas 38 + px lab sel darah putih 13 ribu maka dapat didiagnosis sepsis
kemudian identifikasi sumber infeksi nya dimana ini yg menentukan pola pengobatan.
Evaluasi lab :
- Darah rutin
- Px fungsi ginjal (ureum-kreatinin)
- SGOT, SGPT
- Px chest radiography
- Baru USG
- Pasien perdarahan periksa INR, PTT, platelets
Ventilasi :
- Untuk mempertahankan RW
Kesimpulan :
- Perhatikan ventilasi
- Pemberian antibiotik
- Organ support, ex: gagal ginjal cuci darah
- Pencegahan infeksi di rumah sakit
Kriteria syok:
Px lab ideal :
- Akurat
- Sensitif
- Reliabel, dll
Kedokteran modern cari penyebabnya konsep patogenesis, patologi paling gampang cari
perbedaan orang sehat dan sakit.
Radang usus buntu dibuka perutnya, lihat apendisitisnya radang atau tidak contooooh..
A. Filariasis limfatik
- Disebabkan oleh W.bancrofti, B. malayi dan B. timori ditularkan oleh vektor nyamuk (ex:
culex, mansonia, aedes
- Distribusi dan pemberian indikator warna hijau pada peta WHO
Px labnya :
- Menemukan mikrofilaria tidak utuh temukan bag. Spesifik dari filaria misal
menggunakan elisa, hitung jenis leukosit
Dengan :
1. apusan darah tepi sama seperti malaria tetes tebal (untuk gold standar) 2-3 tetes
buat lingkaran gelas objek cat dengan giemsa, dll untuk meningkatkan kontras.
Hapusan tipis dengan cat hematoxilin eosin cari bentukan dibawah mikroskop px
standar ditemukan infeksi yg tidak aktif, tidak ada mikrofilaria (karena terjadi nekrosis
saluran kelenjar limfe) terjadi bengkak.
Pengambilan darah pada malam hari
Pola aktivitas mikrofilaria ada jamnya banyak dimalam hari lakukan px secara serial
(dalam kurun waktu 36 jam).
Giemsa tidak mewarnai selubung mikrofilaria.
Px tidak boleh sekali terutama pada hasil yang - minimal 2-3 kali
Polymerase chain reaction sudah ada sulit dilakukan PCR dapat menemukan serotipe tapi
mahal, sulit dilakukan harus tersedia semuanya
Isolasi virus :
Leptospirosis :
Malaria :
- Penyakit imun dimana tubuh punya autoantibodi terhadap nukleus dari sel
- Ab terhadap Ag nukleus seluruh tubuh bernukleus gejala beragam ex ginjal (tubulus
nefritis), rambut, kulit
- Epidemiologi pada semua usia (14-25 tahun), wanita lebih banyak terkena
- Px dengan autoantibodi jumlahnya semakin tinggi lama-kelamaan
Dx dengan ACR
Anemia + trombositopenia
Definisi :
- Penyakit autoimun melibatkan sel-sel imun inflamasi kronis terus menerus eksaserbasi
akut
- Mengenai hampir semua organ tubuh terkait nuklear
- Ab terhadap Ag dari inti sel (dimana komponenya sama pada semua sel)
Faktornya :
Patofisiologi :
- Pembentukan autoantibodi
Atau kegagalan pada saat sekolah/aktivasi lain dari lingk. Dll
a. Gangguan aktivitas sel B (yg bentuk Ab) bisa karena defek genetik (penyebab paling banyak, juga
mutasi genetik)
b. Aktivitas sel T meningkat jadi sel tubuh sendiri disangka sel asing picu sel B produksi
autoantibodi
c. Komplemen tidak seimbang mekanisme pembersihan menjadi tidak bagus sisa2 apoptosis
tidak bersih karena penurunan faktor komplemen jadi sel tubuh dikira sampah2
d. Kerusakan jaringan terus menerus.
Antibodi bisa ke jantung karena selnya mirip dengan yg ada di jantung
e. Karakteristik SLE :
- Antibodi banyak akan menyerang organ yg lain ex apoptosis banyak akan semakin
teraktivasi. Sehingga fungsi fagosit dan monositnya menurun hambat eliminasi kompleks
imun
- Adanya kerusakan membentuk protein komplemen
Gen multiple yg rentan + faktor lingk. abnormal sel imun mekanisme regulator jelek autoAb
(memakan) dan imun kompleks (memacu auto Ab)
Kerusakan jaringan yg rusak itu mana2 maunya, mau rusakkin dimana aja
Diagnosis :
- Dengan ACR : Ana + sangat mungkin lupus sistemik. Ana - bukan lupus.
Ana + dan tidak ada gejala bukan lupus
- Evaluasi lab dgn kecurigaan LSE
- Px autoantibodi :
LES px paling sederhana. Sel darah punya inti leukosit
Punya Ab thdp nuklear ab akan mengelilingi atau memfagosit
Tes ANA periksa Ab terhadap Ag komponen inti sitoplasma dan membran sel
Ab pada nukleus tipenya IgG
- ANA sangat sensitif 90-100%
Menggunakan HEp-2
Khas Le tidak ada maka lakukan 2 pemeriksaan ex tes ANA dengan DNA
Pemilihan substrat pada ANA harus menggunakan sel manusia
- Px Anti DNA
- Px anti ds-DNA
- Anti ENA Ag gen selain DNA
Terdiri Ribonukleoprotein
- Anti RNP antibodi
- Anti histon antibodi bisa diperiksa asalkan Ag substratnya
- Antifosfolipid antibodi AC A+ dan ANA+
Antikagulan lupus Ig reaktif terhadap fosfolipid
AUTOIMUNE DISEASE
AUTOIMUNE
- Penyakit yang disebabkan oleh suatu proses patogenik dari terbentuknya autoantibody
terhadp sel atau auto reaktif sel T terhadap diri sendiri biasanya ada reaksi antara sel T dan B
dengan protein yang menyerupai jaringan tubuh sendiri
- Autoimunitas penyakit imun tubuh.
Ciri : ada beberapa komponen respon imun.
Terbentuk satu atau lebih autoimun.
- Autoimun tidak sama dengan penyakit autoimun. Autoimunitas tidak selalu menjadi penyakit
autoimun sehingga perlu ada interaksi untuk terjadinya suatu penyakit yakni host, agent,
environment.
AUTOANTIBODI
Penyakit autoimun
- Genetic
Keterlibatan gen lebih dari satu, yg khas : dijumpai pasien dengan riwayat keluarga autoimun.
Kalau keluarga tidak menderita kemungkinan punya tendensi peningkatan autoantibody.
Genetic disini adalah HLA (human leukosite antigen/ reseptor makrofag yg
mempresentikan sel T ke antigen ? antigen ke sel T)
HLA tertentu mempresentasikan penyakit tertentu. Contohnya HLA T4 untuk penyakit
lupus.
- Hormone
80% prevalen ke wanita.
Diduga hormone estrogen berinteraksi dgn system imun (dipermukaan atau didalam sel
imun).
- Diet
Karena penggunaan garam autofikasi imun, ex: iodine thyroglobulin terbukti autoantibody
mengundang sel radang.
Penyakit coeliac sering makan sereal pada individu rentan tertentu tidak mampu
dicerna di usus halus terjadi gangguan pada usus halus.
- Toksin atau obat-obatan
Ex procainemide terkait lupus
Obat penurunan tensi (alfa broker) terkait autoimun anemia hemolitik
- Infeksi
Sudah lama infeksi bakteri terkait dengan autoimun.
Terjadi ITP pada pasien DBD akibat infeksi virus. Dimana DBD mncetuskan terjadinya
autoimun dimana respon imun menyerang antibody.
Mekanisme
- Antigen masuk dikenali APC dihancurkan lebih kecil MHC T helper teraktivasi
rangsang sel B plasma antibody kemudian berdiferensiasi sel T jadi sel sitotoksik
Mekanisme autoantibodi
Peranan AB:
Efek autoantibody sebagai pertanda yg baik ex: memiliki resiko terkena penyakit lebih tinggi.
SEL MEDIATED :
- Makrofag
Sebagai APC. Akan bekerja dgn dirangsang oleh sitokin. Yakni melepaskan NRI atau ROSE secara
makrofag, atau neutrofil menghancurkan benda asing. Sitokin sebabkan inflamasi.
- Neutrofil
-
- Sel T helper 1 – T helper 2
T-helper 1 lepaskan interferon gamma terkait dengan penyakit autoimun organ spesifik
contohnya DM tipe 1
T-helper 2 lepaskan IL4 yg merangsang sel B untuk menjadi sel plasma sehingga terbentuk
autoantibody yg diperantai IL2 penyakit autoantibody yg non organ spesifik
SELF TOLERANCE
- Diabetes tipe 1
- Rheumatoid arthritis
- Hematolitik anemia
Faktor penyebab:
Diagnosis :
Manaejemn :
- Sudah kena hindari sinar matahari dgn gunakan sunscreen (SPF 30)
- Aktivitas fisik dibatasi terutama diluar rumah (atau pakai topi, paying)
- Penyakit nya sudah aktif ex kehamilan jangan
- Gaya hidup sehat
- Gunakan antibiotic yg diperlukan saja
- Kalau arthritis minum kortikosteroid
- Antimalaria untuk antiinflamasi?
- DMARDs obat-obat imunosupresan yg menekan system imun.
PROGNOSIS
- Lupus penyakit kronis dan bisa kambuh. Bisa terkontrol dgn obat atau tanpa obat. Terkontrol
tanpa obat sembuh tidak kambuh lagi .
- Pengobatannya lama selama 6-1 tahun sampai pulih sehingga pada prognosis yg dinilai aktivitas
penyakit dengan MASS SLEDAY score?
Toxoplamsa, leptospirosis, malaria, trepanosoma, leishmania, dll protozoa darah dan jaringan fae
aseksual, seksual, host, perantara protozoa menular untuk anamnesis dan penatalaksanaan terkait
dengan penularan karena memerlukan host definitive untuk tumbuh.
TOXOPLASMA
LEPTOSPIROSIS
FARMAKOLOGI BLOK XI
ANEMIA
Aspek produksi :
- Mesin
- Bahan baku
- Regulator
- Genetika
Anemia terjadi pada penyakit kronik karena bahan baku pembuatan Hb digunakan untuk mengobati
penyakit yang ada.
- Anemia mikrositik hipokromik penurunan Fe (dapat diberikan obat), dan gangguan Hb.
Harus bedakan apakah karena def.Fe (terapi pemberian Fe dihitung Hb yang ingin dinaikkan
terkait dengan dosis yg akan diberikan) atau karena thalassemia (hemoglobinopati transfusi
darah secara berkala)?
Pemberian Fe oral (tablet salut pada pasien yg tidak memiliki komplikasi), oral (salut),
parenteral (diberikan pada anak2 atau pasien yg mengalami muntah2 dan lainnya)
Penggunaannya :
Selama 1 bulan peningkatan Hb sudah terjadi.
Umunya terapi Fe selama 3-6 bulan. Tujuan utama lama terapi agar ada storage Fe dalam
tubuh, sehingga kalau melakukan pembentukan Fe bahannya sudah ada. Tidak diberikan dosis
besar karena Fe tidak dapat diserap seluruhnya, menyebabkan konstipasi sehingga pasien
harus mengonsumsi tinggi air.
- Anemia normokromik normositik perdarahan, hemolitik
Penyebab karena anemia aplastik (semuanya kurang) tidak ada penatalaksanaan secara
farmako, tetapi dilakukan transfusi menggunakan whole blood (semua kandungan dalam darah).
Kalau ada donor cocok dapat dilakukan transplantasi sumsum tulang.
Anemia kronik kroniknya diobati
Anemia def.eritropoetin (pada gagal ginjal) dilakukan upaya restore bahannya, kalau tidak
mampu meningkatkan kadar Hb maka dikasihkan eritropoetin. Sehingga bahan baku
pembentuk sel darah dalam keadaan baik.
- Anemia hemolitik anemia karena infeksi malaria, racun
- Anemia aplastik karena gangguan pada sumsum tulang
- Anemia makrositik karena defisiensi vitamin B12 dan asam folat karena gangguan pada hati
AD vit.B12 (anemia pernisiosa def. dari faktor instrinsik ada gangguan penyerapan). Pasien
dapat diberikan vitamin B12 dosis tinggi agar faktor intrinsik yg tersedia dapat bekerja secara
maksimal, diberikan sediaan injeksi parenteral secara intramuskular (ada yg sekali seminggu,
dan ada yg bulanan), baru diantaranya diberikan sediaan oral dgn dosis yg dinaikkan.
Asam folat diberikan asam folat dgn dosis 1 mg.
Lama terapi : hitung umur eritrosit, bahan baku diharapkan mengganti asam folat yang rusak.
DBD
- Terapinya adalah air atau cairan. Pemberian trombosit bukan yg utama karena dapat
merusak trombosit yg masuk tersebut, tidak bisa diberikan banyak dalam waktu yg singkat.
- Doksisiklin digunakan sekali sehari banyak digunakan, frekuensinya sedikit compliance.
- Tetrasiklin diberikan 4 kali sehari
CA/KEGANASAN
Fase S ada sintesis DNA. Mulai dari anhelling DNA likase terbentuk 2 rantai strange
ada RNA lipase, dsbnya.
Sel kanker paling susah dibunuh pada fase G (sel nya tidur).
1. Golongan alkilasi menimbulkan putusnya struktur DNA sehingga DNA jadi besar.
sediaannya seperti :
a. Nitrogen mustards : chlorambucil
b. Oxazaphosphorenes : cyclophosphamide, ifosfamide
c. Alkyl alkane sulphonates (busulphan)
d. Nitrosureas : carmustine,
e. Tetrazines
f. Aziridines
g. Procarbazine
2. Golongan heavy metals
a. Agen platinum
Yg diberikan derivatnya, ex carboplatin
b. Antimetabolit
Digunakan sebagai bahan baku pembentuk urin, mengontrol pembelahan sel,
mempengaruhi asam folat
Ex: asam folat antagonis, methotrexate (pada hamil anggur) dampak
penggunaannya adalah anemia megaloblastik.
Asam folat untuk fasilitasi, atau perbanyakan DNA bekerja pada fase S
c. Pirimidine analogues
Punya struktur yang sama dengan bahan baku purin
Terbentuk purin dan pirimidin yg tidak seharusnya tidak terjadi proses perbaikan
DNA.
Bekerja di fase S.
3. Cytotoxic antibiotic
Mempengaruhi fungsi asam nukleat, punya mekanisme kerja :
a. Anthracyclines
Dapat mempengaruhi topoisomerase (penggandaan DNA), topoisomerase II
lama kelamaan keganasan yang lainnya
b. Actinomycin
c. Mitomycin C
4. Spindle poisons
a. Pinka diberikan pada sel yg tidak ganas akan mengalami kerusakan selnya
1. Hormonal digunakan pada sel dependent hormonal ex: penderita sel payudara
penderita A (peningkatan gambaran reseptor B diberikan obat yg pengaruhi reseptor, ex
amoksiklen, atau pemberian hormonal.
Laki2 kanker fosfat karena testosteron diberi estrogen (anti testosteron).
Harus dipastikan ekspresi dari hormonnya.
Remisi ditempat tumor tidak ditemukan lagi sel tumor. Seseorang alami remisi bebas terapi, tapi
tetap lakukan pemeriksaan secara berkala.
3 step pengobatan :
1. Step 1 : menginduksi remisi 1 atau 2 obat tergantung tipe leukimia. Leukimia akut
pengobatan umumnya selama 2 tahun
Induksi tujuan agar tidak ditemukan lagi sel ganas tsb dengan melakukan aspirasi
sumsum tulang.
2. Step 2 : spesifik terapi menggunakan obat yg sama pada fase induksi + obat jenis kanker
(aktifkan limfosit T untuk bunuh sel kanker).
Pasien penuhi syarat tawarkan lakukan transplantasi sumsum tulang harus remisi dulu
3. Step 3 : pengobatan stadiumnisasi sekitar 2 tahun
Sudah stabil lakukan px secara berkala. Ada tanda keganasan lakukan lagi pengobatan dari
awal. (1.06.00)
ANEMIA
- Kadang-kadang jumlah eritrosit menurun, tapi kita juga melihat penurunan Hb sebagai
anemia
- Anemia bukan suatu diagnosis sebab ada yang mendasari terjadinya anemia tersebut
jadi anemia merupakan suatu tanda
Pendekatan diagnosis :
A. Berdasarkan morfologi anemia terkait dengan indeks eritrosit berupa perhitungan dari
MCV, MCHC, MHC
B. Berdasarkan etiologi (terkait patofisiologi) yang mendasari anemia (penurunan Hb,
jumlah darah, eritrosit, Ht)
Penggolongan anemia akan menjadi dasar dari diagnosis (terkait dengan penyakit yang
mendasari, faktor yang mendasari, penyebabnya)
Cycle cell hemolitik bentuk eritrositnya mudah pecah. Atau keracunan, infeksi parasit
yang menyebabkan destruksi (ex pada malaria).
a. Jumlah besar dalam waktu singkat : misalnya pendarahan postpartum, pendarahan
pada saat operasi, kecelakaan lalu lintas
b. Jumlah kecil dalam jangka panjang : misalnya infeksi, parasit, tubercolosis,
menstruasi, karsinoma
Infiltrasi tekanan pada leukimia (sel darahnya), atau pada paru, tulang (diluar sumsum
tulang) menekan produksi sumsum tulang atau limfoma.
Hipersplenisme peningkatan aktivitas limfa. Destruksi ada di limpa. Eritosit yang sudah mati
akan di destruksi oleh limpa dipecah menjadi heme dan globin.
Karena perdarahan akut, tidak mengalami proses yang kronik (hilang tiba-tiba) anemianya
tetap, eritrosit tetap. Kalau misal mengalami kegagalan sintesis, terus Hbnya turun hipokrom
mikrositik kecil. Kalau perdarahan biasa/akut tetap (ukuran eritrositnya) dan akan segera
diganti.
Non megloblastik tidak terlalu besar biasanya karena keganasan.
Tes saring tes darah rutin menggunakan darah lengkap pemeriksaan Hb.
Serum : komponen cairan bukan sel, tanpa faktor koagulan/pembekuan. Pada serum darah
dibekukan begitu saja, dan akan terpisah sendiri. Karena faktor koagulasinya akan
menggumpalkan selnya.
Plasma : komponen cairan di dalam sel dengan faktor koagulan (masih ada fibrinogen, dan
lainnya) tambah EDTA, antikoagulan heparin disebut plasma EDTA.
Hematologi dan komponen darah (padat) di selnya menggunakan EDTA. EDTA paling baik
adalah sitrat dan heparin.
Tes serologi menggunakan serum. Kimia klinik zat yang terkandung dalam serum (gula
darah, kolesterol, LDL, HDL di faktor cair komponen darah). Komponen darah cair dan
padat (eritrosit, leukosit, trombosit). Serum juga bisa untuk memeriksa antigen, antibodi.
Pemeriksaan elektrolit bisa dipengaruhi cairan infus. Misalnya pada px kalium, terus
pasiennya sedang di infus HCL maka hasilnya K akan meningkat. Karena itu pemeriksaan
dilakukan sebelum dan sesudah treatment.
Sampel darah merupakan sampel plasma EDTA tanpa persiapan khusus. Kecuali pada
serum seperti pada klinik, yang berkaitan dengan makana.
Eritrosit dikatakan mikrositik jika lebih kecil dari inti limfosit normal.
Pembacaan morfologi/hapusan darah kita bisa mengetahui penyakit yang mendasari (ex
hipokromik normositik, dan lainnya)
Anemia kebutuhan akan sel darah terjadi penurunan oksigenasi, dan pengikatan oksigen
juga menurun meningkatkan eritropoesis, sebelum ditingkatkan eritrositnya dikeluarkan dulu
(sehingga pada orang anemia eritrositnya meningkat) eritrosit yang belum matang juga ikut
dikeluarkan, pada retikulosit juga pengikatan Hbnya tidak sempurna seperti eritrosit yang
matang.
Pemeriksaan retikulosit :
Panah kuning pemeriksaan EDTA dengan gimsa biasa benang2 RNAnya juga bisa
kelihatan (lebih besar dan lebih biru) tapi tanpa ada RNA
Fe serum dimana pengukuran Fe nya masih terikat dengan transferin karena dalam serum
masih ada zat/protein pembawanya (yaitu transferin)
TIBC menurun maka daya ikatnya lebih besar karena merasa kekurangan Fe. Fe menurun
akan meningkatkan total binding nya
Sampel serum darah tidak boleh hemolisis karena kalau hemolisis akan terjadi peningkatan
palsu (didalam hemolisis terkandung Fe) hemolisis banyak sel eritrosit pecah banyak Fe
keluar ke serum peningkatan palsu
Fe banyak tapi malnutrisi serum Fe tidak kelihatan karena tidak ada yang mengikat dilihat
dari segi simpanannya.
Mikrositik ada defisiensi bedi, thalassemia. Thalassemia gangguan dari sintesa Hb
dilakukan px elektroforesis Hb yaitu dibedakan (HbA, HbE, HbF). Sampelnya : Hemolisat
berarti serumnya dibuang, yang dipakai hemolisatnya.
Kalau diduga anemia helitik digunakan tes coom’s.
Positif ada aglutinasi (penggumpalan). Untuk menegakkan yang lainnya sesuai dengan
indikasinya.
Untuk menegakkan yang lainnya sesuai dengan indikasinya (ex px asam folat/vit B12, dll).
Pemeriksaan paling akhir aspirasi sumsum tulang. Pada preleukemi karena tidak
menunjukkan adanya peningkatan leukosit.
FINISH
- Dua ilmuwan tersebut bersamaan menulis tentang leukimia di tahun 1845 ilmuwan
tersebut berasal dari inggris dan jerman
- Keduanya sama-sama mengamati kenapa darah banyak leukositnya
- Dan yang disebut sebagai bapak leukemia adalah virchow karena dalam tulisannya,
virchow menyakini bahwa patofisiologi yang mendasari adalah gangguan regulasi
maturasi sel darah konsep tsb digunakan sampai sekarang
- Semua penelitian molekuler arahnya adalah mencari regulator yang mempengaruhi
regulasi maturasi sel darah karena itu virchow jadi bapak leukemia
- Ketiga ilmuwan tsb menyimpulkan bahwa kasus tersebut unik dan harus dilaporkan
lalu henry dititipi urin untuk mengetahui karamernya
- Oleh henry urin tsb dipanaskan pada suhu tertentu dan dicampurkan dengan beberapa
bahan hasilnya ditemukan protein bence jones yang isinya monoklonal gamma
globulin (rantai ringan dari immunoglobulin yang ada dalam urin karena produksinya
dalam tubuh yang berlebihan sehingga dibuang/dikeluarkan)
- Mieloma multipel (MM) ditemukan oleh von Rustizky karena menenukan ada tumor
di sumsum tulang pasien dan juga di tulang
- 25 tahun kemudian dr. Otto menemukan apa yang diceritakan oleh Von pada
pasien dengan keluhan anemia, dengan penyakit ginjal, ada proteinuria, sesuai yang
dikatakan oleh Von Jadi sekarang kalau ada anemia, tulang keropos, ginjal gagal,
proteinuria Bence jones mengarah ke mieloma multipel
- Beberapa tahun kemudia (50 tahun) ada tehnik rontgen ada pasien yang mengalami
fraktur patologis (jatuh tidak bermakna patah) karena ada rontgen, sebelum fraktur
patologis terjadi dengan sinar X kita bisa tahu kalau tulang pasien bolong-bolong
(bolong karena tulangnya banyak dibongkar) dan didalam darah akan ditemukan
kalsium dalam jumlah yang banyak
- ada: limfoma, mieloma multipel, leukima morfologi
- ciri biologi dari sel dan jaringan
- genetik dilakukan sitogenetika diyakini karena primer terjadi di jaringan sumsum
tulang bahkan bisa dibisa di stem cell (sel puncanya) maka dicurigai faktor genetik
yang sangat berperan
- imunofenotipe membedakan morfologi dan ciri biologi sulit. Imunofenotipe adalah
melakukan penggolongan sel berdasarkan marker imunologis yang ada dipermukaan
selnya. Biasanya diberikan CD tertentu … kemudian di beri pewarna bisa dilihat
reaksi zat imunologis yang ada di sel tsb
- gambaran klinis WHO yang mengakomodasi semuanya karena dulu (ada yang
morfologi saja, genetik saja, dll) akhirnya digabungkan oleh WHO dan ditambahkan
dengan imunofenotipe
Tumor primer jaringan, menurut WHO ada tiga :
1. Limfoma
2. Myeloid sarcoma
3. Plasma cell tumor
Secara garis besar, sel darah ada eritrosit, trombosit, leukosit. Bisa 1 sel line (misal eritrosit saja
yang meningkat pesat, bisa leukosit saja, atau ketiga sel darah tsb)
Leukimia terkait leukosit ada 1 keluarga (neutrofil, eosinofil, basofil dari myeloid) dan
lainnya (monosit, limfosit dari limfoid) jadi, bisa myeloid saja, bisa juga limfoidnya saja
Kanker ada :