Anda di halaman 1dari 24

TRANSFUSI

PRC biar tidak membeku diberi sitrat, heparin, atau EDTA. Sitrat di tubuh bisa
mengikat calcium sehingga bisa terjadi hipokalsemia. Makanya diberi Ca
glukonas bila akan terapi transfusi PRC.
Transfusi trombosit = pada perdarahan akibat trombositopenia

DM

Glitazon = obat diabetes dengan efek samping edema


Kriteria Diabetic Nephropaty (Dulu disebut Kimmelstiel Wilson Syndrome):
 DM > 5 tahun
 Proteinuri (Bila pernah infeksi, proteinuria masih + dalam selang waktu 2
mgg)
 Retinopathy : Riwayat penglihatan kabur / tidak
 Serum Creatinin >2,5 g tanpa sebab jelas

Kenapa kriteria diabetic nephropathy harus melihat retinopathy? Karena :


1. Sama-sama merupakan microangiopathy
2. Kalau mau menilai ginjal harus dibiopsy dan itu tidak nyaman bagi
pasien.

Telapak kaki panas : Bisa karena komplikasi neuropathy DM atau PVD


(peripheral vascular disease)

KAD = hiperglikemia = fagositosis leukosit menurun = diberikan kerja cepat

Suntik Insulin, muter searah jarum jam, muter dari deltoid, perut, paha lateral,
paha medial (Jarak 2,5 cm) (setiap 2 minggu). untuk menghindari resistensi
Insulin. Subcutaneous Insulin Degradation Syndrome.

1
DM 39 ABC-EKG
Beda KHONK/HHS (Hyperglycemic Hyperosmolar State) dengan KAD

1 yes 3 no

 Yes : Sama-sama hyperglycaemia


 No Kussmaul breathing, No Ketonemia, No History of DM

HHS (Hyperglicemic Hyperosmolar State), bila GCS turun dan gulanya sudah
1000 mg/dL akan terjadi hipotensi dan dehidrasi. Cari gejala fokal neurologis.

Terapi hypoglycaemia pakai rumus “3 2 1 1”

 Bila gula darah < 30 beri 3 flakon d40


 Bila gula darah 30-60 beri 2 flakon d40
 Bila gula darah 60-90 beri 1 flakon d40
 Bila diatas 90 tapi ada gejala hipoglikemia beri 1 flakon d40
 Bila belum bangun tambahkan kortikosteroid
 Ulangi rumus 3 2 1 1 setelah cek gula darah tiap 1 jam

Riwayat HT, sekarang stroke, gula darah 215 mg/dL, GCS menurun, diberi
insulin atau tidak? Boleh, tapi pastikan gula darah benar-benar naik (teori
stress hipergikemia).

Perbedaan diabetik retinopathy dan hipertensive retinopathy

 Diabetic retinopathy = Angiopati menyebabkan perfusi turun 


Neovaskularisasi  Vaskuler yang baru sangat rapuh  mudah pecah 
bleeding  kebutaan
 Hypertensive retinopathy = Cotton woll spot, no neovascularization

Wagener classification of gangrene

1  Superficial ulcus
2  ulcus dalam hingga sub-cutis dan tendon
3  abscess
4  gangrene lokal
5  gangrene seluruh pedis

2
DM 39 ABC-EKG
Obat terapinya adalah SAS  Sefalosporin generasi ke-
3(ceftriaxone,cefotaxim, dan cefoperazone), Aminoglycoside (Gentamycin,
Tobramycin), Sulbenicilin, bisa ditambahkan metronidazole untuk bakteri
anaerob. Sebaiknya terapi kombinasi untuk menurunkan kemungkinan
resistensi.

OBAT
Dopamin
Dosis kecil (2,5 – 5 mikro/KgBB/menit) = kerja di reseptor dopamin,
menyebabkan vasodilatasi ginjal, mesenterium, koroner (Alfa1 Reseptor)
Dosis sedang (5-10 mikro/KgBB/menit) = kerja di b1 adrenoreseptor yang akan
menaikkan cardiac output (Efek inotropik dan kronotropik)
Dosis tinggi (>10 mikro/KgBB/menit) = merangsang a1 adrenoreseptor
sehingga terjadi vasokonstriksi di hampir semua pembuluh darah
(termasuk renal dan mesenteric) serta meningkatkan kontraktilitas
miokard  meningkatkan sistemik vaskular resistance

Pada septic syok akan terjadi pnurunan vaskular resistance


Dopamin 200mg dan 50mg dapat bekerja di berbagai reseptor tergantung
dosis nya. Gu

Inotropik = kontraktilitas ~ bekerja pada ventrikel


Kronotropik = rate ~ bekerja pada SA node
Domotropik = konduktivitas ~ bekerja pada AV node
Dobutamin
meningkatkan inothropic dan chronothropic  Indikasi pada syok kardiogenik

Shock septic : Dopamin karena punya kemampuan vasokonstriksi pada dosis


>10 mikro/KgBB/menit

Shock Cardiogenic : Dobutamin atau dopamin

Diltiazem dromotropik +

Propanolol inotropik – (Juga digunakan untuk vasodilatasi pembuluh darah


splanchnic  menurunkan tekanan darah di portal).

3
DM 39 ABC-EKG
Mengikat Phosphat (Phosphat binder)

 Obat maag yang mengandung aluminium = aluminium mengikat


phospat.
(Obat maag yg mengandung aluminium adlh actal = AlOH3 (buatan
kuwait))
 Lantanum carbonat
 Sevelamer
 NaBic

Syrup dexanta = AlMgSO4


Dulcolax = MgSO4 (Garam Inggris)

Candesartan = Blopress
Valsartan = Diofan
Amlodipine = Divas
Bisoprolol = Concord
Ondansentron = Prosogan (obat anti mual muntah)
ASA = Asetil salisic acid (aspirin)

Nukral = ada 2 form 1 resep, 1 form permintaan obat khusus

Ketorolak, natrium diclofenac (Voltaren), peroxicam = antinyeri  Nefrotoxic


Efek samping paling berat = ketorolak, peroxicam = drug induced lambung
dengan gagal ginjal

Glibenclamide kenapa diberi 2x bkn 3x?


Bisa terjadi NSH (Nocturnal Symptomless Hypoglicemia) bila diberi saat malam
hari

OHO akan menyebabkan hipoglikemia berat, sehingga tidak diberikan pada


malam hari : Nocturnal Syndromeless Hypoglycaemia  terjadi oleh karena
pemberian OHO malam hari sehingga gula darah akan turun, ini akan
merangsang pengeluaran hormon glukagon, epinefrin, cortisol untuk
meningkatkan gula darah sehingga sign symptom tidak ada. Keadaan ini akan
memicu atherogenesis.
Obat untuk phlebitis : Alkohol 70 % / Thrombopop

Metilprednison injeksi : 125 mg

4
DM 39 ABC-EKG
Dopamin sama NaBic tidak boleh diberikan bercampur (infus kanan dan kiri)

Efek samping codein = konstipasi

LAB

DIFF COUNT
Eusinofil =1-2
Basofil =0-1
Stab =2-6
Segmen = 50 - 70
Limfosit = 20 - 40
Monosit =6–8
 Penyakit kronis lihat di limfosit (Shift to the right)
 Penyakit akut = Shift to the left
 Peningkatan WBC = Infeksi dan penggunaan steroid
 Peningkatan eosinofil = NAACP (Neoplasma, Addison, Alergi, Colagen
vascular disease, Parasit)
 Kalau stab 30 atau lebih dikit = leukemia

Toksik granul, dihasilkan oleh leukosit untuk melawan agen infeksius (bakteri
pada sepsis), sehingga bisa digunakan untuk membedakan leukemia atau
sepsis( pada hapusan darah tepi)

Leukosit yg mengalami banyak peningkatan (misal 50rb) bs jadi karena infeksi


(konfirmasi HDT) dan leukemi

CA
Parameter ca rectum = colonoscopy, colonostomy, carcinoembryogenik di ca
rectum
Ca 125 = Parameter ca ovarium
CEA : Carcino Embriogenic Agent
Ca marker = alfa fetoprotein = hepatoma - tumor ginjal kiri
Ada massa di ginjal curiga hepatoma. Cek : alfa fetoprotein, LFT, PT, gama GT,
CT scan

Internasional normalized ratio (INR) = (Diberi warfarin) Cek trombin time


biasanya berbeda tiap lab sehingga dilakukan penghitungan INR

5
DM 39 ABC-EKG
JANTUNG

Pansistolic murmur = diastolic rumbling bising dijalarkan


Mitral stenosis = membuka nya tidak sempurna
Mitral regugitasi = menutupnya tidak sempurna  Bisa mengarah ke HF dan
edema pulmo

Cardiogenic shock  dopamine atau dobutamine


Gallop : suara seperti derap langkah kuda
Perbedaan Nadi dan Heart rate bisa ditolelir bila tidak melebihi 4

RENAL
Grawitz tumor metastase ke hepar, cek UL didapatkan hematuria.

Hipernefroma = grawitz tumor


Nefroblastoma = wilms tumor

Sepsis : Prerenal hitung rasio cr : BUN = 1:20

Obstruktif uropati sumbatan di saluran tp blm menimbulkan kelainan di ginjal


Obstruktif nefropati sumbatan di saluran dan sdh menimbulkan kelainan di
ginjal

Sindrom nefrotik (Edema anasarca) pasien masih bisa jalan (tidak ada
penurunan kesadaran)
Sedangkan edema otak (cerebral edema) karena berhubungan dgn hipo dan
hiperglikemi ~ osmolaritas ~ yg dipengaruhi NH3, ureum, hiponatremi 
penurunan kesadaran.

CKD
- bila jumlah nefron ginjal rusak sebanyak 500.000 ~ creatinin msh normal
- bila jumlah nefron yg rusak dua2nya sebanyak 1 jt ~ creatinin naik

Stadium CKD bila sudah dialisis = V-D (Dialisis)

6
DM 39 ABC-EKG
Perbandingan Kreatinin : BUN
Pre renal 1 : >=20
Renal 1 : 10 - 15
Post renal hari 1-2 mirip pre renal lalu jadi renal

Kuku banyak yg warna putih


Kalau hipoalbumin : white band

CKD terjadi hipermagnesemia tidak boleh dikasih syrup dexanta krn


mengandung magnesium hidroksida (Al MgSO4).

Diet CKD : rendah protein (0,6- 0,8 gr/ hr), Tinggi Kalori (TKRP)
Misal ~ BB 50 kg = 50 x 30 kal (rumus untuk BMI normal adalah 30 kalori per
KgBB) = 1500 kal

Bila creat 2,5 – 4 diberi Diet B2

Bila creat 4 – 8 diberi diet B3

Osteocal
- Obat untuk hipocalsemia (karena produksi calcitonin turun pada CKD)
- Fungsi untuk menyerap kalsium di usus shgg ca bs naik

Kalium (N= 3,5 – 5,5)

Hiperkalemia

Untuk menggeser masuk ke dalam sel dapat menggunakan 3 obat

1. Insulin + glukosa
2. Beta Agonis
3. Na- Bik

Untuk membuang dan menurunkan kadar Kalium secara langsung dari darah

1. Furosemide
2. Sodium polystyrene sulfonat
3. Agonis aldosteron
4. Hemodialysis

7
DM 39 ABC-EKG
Hipokalemia

Beri KCl dengan rumus 1 2 3 4, Jika kalium :


 3 – 3,5 = 1 ampul KSR
 2,5 – 3 = 2 ampul
 2 – 2,5 = 3 ampul
 <2 = 4 ampul

KCL, apabila untuk terapi hypokalemia jangan diberi secara bolus, karena
bersifat kombustif.

Bila DM < 1 tahun, maka penyebab CKD (atau nephropaty diabeticum) adalah
HT, bukan DM (Harus lebih dari 5 tahun).

CKD dengan asam lambung : boleh diberi obat yg mengandung Al karena Al dpt
mengikat fosfat (nama obat : aktal, lantanum karbonat, sevelamer) Aktal sudah
tidak digunakan karena Al kadar tinggi toxic pada otak .

Mg tidak boleh diberikan pada pasien CKD karena sudah hipermagnesemia

CKD + HD + anemia diberi ca glukonas 10 cc + D5 10 cc


Campur ~ berikan bolus
Novorapid 4 unit, NaBic

CKD diperiksa HBsAg kenapa? Karena kalo mau HD harus menggunakan mesin
HD yang khusus Hepatitis B. Bisa menularkan ke orang lain.

Spironolactone = diuretic, hemat kalium (K Sparring). Tidak boleh diberikan


pada CKD yang sudah hyperkalemia.

8
DM 39 ABC-EKG
Perbedaan AKI dengan CKD

AKI CKD
Penurunan Kreatinin clearance Kronik lebih dari 3 bulan
akut
Kelainan Fungsional Fungsional + Anatomis
Produksi urin <0,5cc/kgBB/6jam Urin produksi bisa normal
Ginjal normal Retracted / Shrunken
Tidak ada Renal Osteodystrophy Renal Osteodystrophy
Tidak anemia Anemia

Penyebab CKD terbanyak :

 DM
 HT
 Autoimun : SLE
 Ca cervix : post renal, obstruktif
 Glomerulonephritis

Pasien CKD diet rendah phosphat karena kadar phosphat dalam darah sudah
tinggi (Hyperphosphatemia) akibat gangguan ekskresinya.

Glikuidon = Meningkatkan BUN dan kreatinin

NaBic : tidak dibolus tapi diberikan secara drip, karena bila cepat diberikan pH
darah cepat normal tapi pH di otak tidak, masih butuh waktu untuk berubah,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya pontinomyelolisis karena edema
cerebri akut.

CKD, biasanya masih bisa produksi urine, bila tiba-tiba anuria berarti “Acute on
chronic kidney disease”

CKD bila produksi urin 1000cc, berikan cairan 1000+IWL(500cc) = 1500 cc = 3


kolf berikan 20 tetes permenit

CKD bisa diperlambat progresivitasnya = Kontrol tekanan darah dan gula darah

Pasien dengan GFR 60 – 90 tanpa kerusakan ginjal = No CKD

>30 tahun GFR akan turun per tahunnya 1 cc/minute

9
DM 39 ABC-EKG
Px dengan GFR >60 tidak bisa dibilang CKD kecuali ada

1. Proteinuria
2. Hematuria
3. Retracted kidney
4. PCKD
5. Histologi

Penurunan GFR / urinary abnormalities harus berlangsung >= 3 bulan untuk


disebut CKD

Metformin pada CKD tidak boleh karena menghambat respiratory di


mitokondria dan metformin ini tidak bisa diekskresi di ginjal karena ginjal rusak
 Jadinya pernafasan anaerob  lakto asidosis.

Bila kreatinin clearance <30% = Stop metformin

Metformin efisien bila 1 hari 1000 mg

Sediaan metformin 500 mg dan 850 mg

Anemia mulai terjadi pada stadium 3 atau 4 CKD

Human EPO = Eprex

Rendah protein 0,6-0,8 mg/KgBB/hari karena peningkatan konsumsi protein


akan meningkatkan intra capillary glomerular pressure sehingga merusak ginjal
lebih lanjut.

Ketosteril, Ketosit, Prorenal, Binapro  Supaya tidak terjadi pemecahan


protein endogen (3x4 kapsul).

UTI
Simple UTI = 7 hari cotrimoxazole
Complicated UTI = 14 hari ceftriaxone

10
DM 39 ABC-EKG
Nephrotic Syndrome = “HHHELP”

 Hiperkoagulabilitas
 Hipoalbumin
 Hiperlipidemia
 Edema anasarca
 Lipiduria  Oval Fat Bodies
 Proteinuria masif

Diagnosa = Esbach dan albumin darah

Terapi

1. Cegah proteinuria dengan menggunakan ACE Inhibitor (Dilatasi vasa


Efferen)
2. Jangan berikan Ca-CB (Aferen dilatasi, sehingga GFR meningkat dan
protein banyak yang keluar)
3. Beri Furosemide (untuk mengeluarkan kelebihan cairan)

Monitor

1. Peningkatan albumin
2. Penurunan BB

Periksa Esbach berkala, bila Esbach membaik baru beri albumin.

Nephrotic Syndrome pada orang dewasa  Electrophoresis protein urine


(bukan serum)  Jika selective proteinuria  Minimal Change Disease

Edema anasarca = penyerapan di usus berkurang shg pemberian nutrisi harus


lewat iv

Untuk meningkatkan albumin diberikan sari ikan gabus

Albumin
Oral = VIPalbumin
IV = Albapur

11
DM 39 ABC-EKG
Syndroma Cardiorenal
Prerenal Creat/BUN = 1>=20 (5 jenis)
Sindroma cardiorenal akut
Sindroma cardiorenal Kronis
Sindroma renocardial akut
Sindroma renocardial kronis
Cardiorenal sekunder

INFUS
Infus yang diberikan = jumlah produksi urin + 500 (IWL / insensible water loss ~
keringat, feses, ekspirasi)

Produksi urin 0 (Misal anuria, ya tidak 0 juga) diberi 1 kolf saja tidak usah di
tmbh 1 kolf lagi (500cc) (dengan maksud untuk insensible water loss), nanti
overload.

Kehilangan cairan 500cc maka pakai rumus insensible water loss  + 500cc

4 kolf = 2000 cc
1 kolf = 500 cc
1 cc = 20 tetes
1 kolf = 10.000 tetes
10.000 tetes / (24 jam x 60 menit) = 7 tpm untuk habis dalam sehari (24 jam)

Beda aquades dengan aquabides


Aquabidest = untuk campuran obat IV (2x destilasi = lebih steril) 25cc
Aquadest = untuk membersihkan luka 200cc

Penghitungan kalori D5%


1 kolf = 500 cc… berarti 1 kolf D5 = 25 gr glukosa = 25 x 4 kalori (kalori glukosa
1 gr = 4 kalori) = jadi 1 kolf D5 mengandung 100 kalori

D 40% kemasan 25 cc = 10 gr = 40 kalori


Bila diberi D40 harus beri insulin, boleh dibolus.

D10 = 200 kalori

12
DM 39 ABC-EKG
D5 = Label warna hijau tua

D10 = Label warna hijau muda

D40 = Label warna hijau muda kemasan 25 cc

Futrolit = Elektrolit + kalori


Ketocid = mencegah pemecahan protein endogen supaya BUN tidak meningkat

HEPAR

Normal liverspan 8 - 12 cm
Bila teraba liver = Periksa
1. Ukuran (berapa jari di bawah arcus costae)
2. Tepi
3. Permukaan
4. Nyeri tekan
5. Konsistensi

Tepi :
- tumpul = sirosis
- berdungkul = hepatoma
- lunak = abcess

Abscess hati
- Bila berjalan, pasiennya akan membungkuk kesakitan.
- Ada yang tipe spesifik (ada riwayat diare ~ cari kista di feses, jika tidak ada,
periksa amoeba) dan non spesifik

Amoebiasis hepar
Tes seramuba
Diare lendir darah
Kista ditemukan trofozoit

13
DM 39 ABC-EKG
Leptospira
- Karena berenang di air kotor (Transmisi urin tikus)
- Ada nyeri gastrocnemius
- Lab : cek WBC
- Triathlon ada di eropa amerika lari, renang, sepeda. Penularan lewat renang
di danau.

Hepatitis
Hepatitis akut : direct dan indirect bilirubin meningkat
Hepatitis fulminan : hepatitis berat disertai penurunan kesadaran – koma

Hepatitis A tampilan klinisnya lebih buruk, tetapi tidak menjadi kronis


Hepatitis B bisa menjadi kronis
1. Chronic active Hepatitis  CH  Hepatoma
2. Persistent chronic
3. Lobuler

Marker hepatitis B :

 HBsAg : infeksi virus hep B / karier


 HBeAg : virus sedang berkembang biak
 HBV DNA : ada virus hep B
 Anti HBs : penderita sembuh
 Anti HBe : virus non aktif
 Anti HBc : infeksi kronis

Hepatitis
Pre-Ikterik :
1. Gejala flu-like syndrome
2. Kencing seperti teh
3. Nyeri perut kanan atas
Ikterik:
1. Demam hilang
2. Mata akan kuning
3. Kulit kuning
4. Tinja Kelabu

14
DM 39 ABC-EKG
Post-Ikterik
1. Warna urin dan tinja kembali normal

Hepatitis dengan cholestatis yg dilihat bilirubin direk

SGOT/SGPT :

 Jika SGOT/SGPT >1, Kronik, alcoholic, jantung


 SGOT/SGPT < 1, Akut

SGOT di sitoplasma dan mitokondria


SGPT di sitoplasma saja

Hepatitis jangan diberi ringer laktat karena mengandung laktat sehingga


meningkatkan kerja hati (laktat diubah menjadi air dan co2 oleh enzim hepar)

Prinsip terapi

1. TKTP (tinggi kalori tinggi protein)


2. Bed rest
3. Vitamin hepatotropik (Aminofusin, Aminoleban)
4. Infus D5

Prednisone test  Prednison oral 3x4 (5mg), bila bilirubin turun, berarti
kerusakan intra-hepatik, karena menurunkan inflamasi sehingga sel hepatosit
mengecil (saluran membuang bilirubin akan terbuka sehingga bilirubin akan
lancar dikeluarkan akhirnya serum bilirubin darah menurun). Sekarang jarang
dipakai, karena pemberian steroid pada hepatitis kronis dapat menyebabkan
flare-up hepatitis sehingga digunakan usg atau CT-scan, untuk melihat apakah
ada penyumbatan duktus atau dapat digunakan Percutaneous Transhepatic
Cholangiography

Cirrhosis hepatis
 Splenomegaly  bila tidak teraba  lien tenggelam
 Cara periksa : palpasi kejut , USG
Pasien ad gangguan cirosis boleh di operasi.
Untuk menentukan prognosis menggunakankriteria child pugh score
 Total bilirubin krg dari 34
 Serum albumin lbh dari 3.5
 Protrombin time krg dari 4
 Ascites none
15
DM 39 ABC-EKG
 Hepatic encepalopaty none

Sirosis
 Albumin turun (produksi berkurang)
 Globulin meningkat
 Prothrombin time meningkat (gangguan hemostasis (pembentukan
faktor 2 7 9 10)
 Platelet turun (karena stasis vena porta, dan platelet terkumpul di V.
Lienalis, lalu Lien, dan dirusak)
 Cholesterol turun (karena dibentuk dihati terutama LDL)

Sirosis hepatis = SGOT dan SGPT tidak naik tinggi (atau sangat sedikit karena
kadarnya sudah habis saat akut).

Bila dia hyponatremia karena sirosis, jangan tambah Na, karena dapat
menyebabkan asites bertambah parah. Beri lasix saja.

Eritema palmaris = Peningkatan estrogen karena metabolismenya terhambat


oleh kerusakan hati  Terjadi vasodilatasi (Efek estrogen)  Eritema palmaris

Pasien sirosis mengalami trombositopenia akibat penurunan produksi TPO


(Trombopoietin) oleh hepar

Pengukuran JVP 30 derajat – 60 derajat boleh = Karena jarak antar bidang


tetap
Tapi kalau 0 derajat (tiduran lurus) meniscus JVP masuk ke kepala sehingga
tidak terlihat

“Non-cirrhotic portal hipertension” = Adanya peningkatan tekanan portal (N=


5-10) disertai gejala peningkatan tekanan porta tanpa disertai sirosis.

Sirosis bila mengalami hematemesis melena, diberikan laxative untuk


mempercepat pembuangan darah di dalam GI tract (membersihkan usus
sehingga darah tidak diubah menjadi ammonia oleh bakteri usus) dan
tambahkan kanamycin (Antibiotik) untuk mengurangi jumlah bakteri.

Bila dia Hematemesis Melena tetapi bukan karena sirosis (misal karena GE)
tidak perlu diberikan laxative, karena liver masih bisa mengubah ammonia
menjadi urea.

16
DM 39 ABC-EKG
Bila pasien melena, Hb turun, Sepsis  Stress ulcer. Pengobatan antasida 6
sendok, omeprazole, infus, lavement (kumbah lambung), Neomycin, Lactulac,
Vitamin K, transamin, ranitidine.

Tujuan pemberian vitamin K adalah meningkatkan produksi faktor pembekuan


darah K-dependant. Akan tetapi pembentukan faktor pembekuan ini memakan
waktu sehingga juga ditambahkan asam traneksamat (transamin)

Sirosis apakah selalu opname? Tidak, kecuali terjadi:

1. Hematemesis Melena
2. Ensefalopati hepatiku
3. Sepsis + Febris
4. Gangguan Elektrolit
5. Ascites permagna sehingga sesak.

Feses seperti dempul, bilirubin naik banyak  Ca caput pancreas, bila diatas 20
maka akan terjadi gatal dan pasien akan terlihat sering menggaruk-garuk
badannya  bekas garukan.

Pre koma hepaticum jangan diberi diazepam untuk menenangkan karena


hepatotoxic.

Icterus
- pre hepatic : hemolitik
- hepatic : hepatitis dan sirosis
- post hepatic : obstruksi duct. Biliaris, cholelitiasis, choleductolitiasis

Apabila gall-bladder teraba, usia tua, dan sangat Icteric = Ca caput pancreas

Di sklera lebih cepat kuning karena mengandung jaringan elastin (kadar


bilirubin 2 sudah kuning)
Di kulit butuh kadar bilirubin >10

Cholangitis : infeksi ascending (dari usus menuju empedu lewat ampula vateri)
Obat = metronidazole dan cefoperazon

17
DM 39 ABC-EKG
Cholelithiasis
3F : Female, Fat, Forty years old

Bila batu kecil : nyeri hilang timbul


Bila batu besar : inflamasi dan terjadi Cholecystitis
Nyeri menjalar ke bahu kanan dan punggung kanan.

Murphy sign : pasien diminta menarik nafas dan tekan tiba” pada daerah
hypochondriaca dekstra, pasien akan merasa nyeri sehingga berhenti menarik
nafas secara tiba-tiba

Couvoisier law : bila ada pembesaran gall-bladder tanpa disertai nyeri tekan
dan ikterik  pikirkan keganasan, misalnya Ca caput pancreas (menyebabkan
stasis bilier).

Cholecystectomy = pengangkatan gall bladder

THYPOID

 Panas 2 minggu (kontinyu)


 Pada pemeriksaan fisik nyeri perut
 Komplikasi muncul pada mgg ke 3 :
 Perforasi
Perforasi ~ pekak hati menghilang, Bising usus - (disebabkan di
atas liver ada udara)
Pemeriksaan BOF setengah duduk dan lateral dekubitus  air
fluid level

 Perdarahan
warna feses : jika asal di atas lig. Treitz warna hitam, jika di
bawahnya warna merah segar (lig treitz di duodenum descenden)

Perdarahan diatas lig. Treitz tapi tidak melena ? Perdarahan profuse (tidak
sempat kena asam lambung) atau jumlah sedikit tapi transit time nya cepat.

Perut distended, Suara tympani, Nyeri, dan Demam = DDx Typhoid dengan
perdarahan  bising usus turun, nyeri tekan, pekak hati turun ( karena udara
akan menutupi batas atas hepar) lakukan BOF setengah duduk atau lateral
decubitus, lalu konsul ke bedah.
18
DM 39 ABC-EKG
Deep Vein Thrombosis

Tes Homans (Homans sign) Dorsofleksi mendadak pedis (sendi ankle) saat
keadaan ekstensi sendi patela  Nyeri. Resiko pulmo embolism.

DHF

DHF dengan SGOT dan SGPT 45-60 ~ DHF + reaktif hepatitis


DHF = Plasma leakage  Jangan dilakukan BJ Plasma

DHF grade
1) Gejala klasik + RL (+)
2) Gejala klasik + Perdarahan spontan
3) Kegagalan sirkulasi  nadi lemah hipotensi
4) Syok

Pancreatitis

Pancreatitis hemoragika, tanda = darah merah kebiruan di perut (Cullen sign),


di pinggang / lumbal (grey turner sign)

Pasien datang dengan posisi menduduk, tampak sangat sakit, TG 1000, dan
hipotensi  Pancreatitis akut

Pancreatitis dapat terjadi shock dikarenakan terjadi auto-digesti dan cairan


keluar ke ekstraselular.

Lymphadenophaty colli : pembesaran KGB, tetapi tidak nyeri


 Stad 1 : benjolan 1
 Stad 2 : benjolan 2 dan panas
 Stad 3 : benjolan 2 + lipat paha
 Stad 4 : ada di organ

Pembesaran unilateral dari lymphadenopathy pada anak muda  bisa karena


mononucleosis, atau faringitis

Jika bilateral  karena gigi


19
DM 39 ABC-EKG
Supraclavicular lymphadenopathy:

1. Bisa karena kanker


2. Nodus Virchow ( di kiri ) : tumor GI, tumor ginjal (Grawitz), Ca ovarium,
Ca testicular
3. Di kanan : Paru, mediastinum, atau oesophageal

SIRS
 HR > 90
 RR > 20
 Temp < 36 atau > 38
 Leukosit > 12.000 atau <4000 (Band > 10%)

+ Bukti adanya infeksi = SEPSIS

SEPSIS + Lacto acidosis = Severe sepsis

Severe sepsis + Hypotensi walau sudah diberi tambahan cairan = Septic shock

Terapi Sepsis  EGDT

ANEMIA

Bila ada perdarahan sedikit-sedikit (infeksi cacing tambang necator dan


ancylostoma)  menimbulkan anemia def. besi

Anemia aplastik disebabkan oleh stem cell defect, microenvironment,


imunogen
Diberi steroid prednison wrna hijau 5 mg
Diberi 60mg sehari 3x sehari 4 tablet
Reticulosit bertambah respon tmbh baik..
Tx definitif = transplant sumsum tlg, stem cell

20
DM 39 ABC-EKG
Anemia hemolitik
1. Autoimun = coomb test
2. G6PD
3. Hb eletrophoresis
4. Landsteiner test
5.exit ham test = pnh (paroxysmal nocturnal hematuria)

Panel anemia, dilakukan sebelum ditransfusi. meliputi :


1. UL (untuk melihat eritrosit)
2. DL (Hb, RBC, plt, WBC)
3. Reticulosit  Retikulosit meningkat (normalnya 0.5 - 1.5%)
4. FL  Makroskopis : benzidine test (occult blood) untuk melihat
darah samar (occult blood)
Mikroskopis : melihat apakah ada cacing, biasanya cacing
tambang
5. TIBC
6. HDT
7. Coombs test : direct dan indirect
lihat ada urobilin + kuat bilirubin negatif anemia hemolitik
8. PNH

Anemia hemolitik : retikulosit meningkat (N: 0,5 – 1,5%)


Anemia defisiensi besi : TIBC meningkat, SI menurun

AKB (Anemia Kurang Besi)  khas choilonychia (spoon shaped nail)


Anemia = bising semua katub jantung

21
DM 39 ABC-EKG
DIARE

Derajat diare (Maurice king)


Derajat 1 (5%) Derajat 2 (8%) Derajat 3 (>10%)
Sehat Gelisah Koma/Syok
Turgor normal Turgor turun Turgor sangat turun
Mata normal Mata cowong Mata sangat cowong
RR 20-30 RR 30-40 RR 40-60
Mulut normal Mulut kering Mulut kering
+Cyanosis
Nadi dibawah 120 Nadi 120-140 Nadi >140
Skor 6 Skor 7-12 Skor >=13

DLL

Odinofagia = nyeri telan


Disfagia = sulit telan

Antidot baygon : Organofosfat

BOF : batu yang bisa dilihat batu opaque (kalsium, staghorn)

Untuk tau ada cairan di paru lakukan foto dekubitus lateral

Antirombin III gangguan karena ada perdarahan di usus.


Fx antitriombin III menghambat trombin. Trombin mengubah fibrinogen jd
fibrin.

Perdarahan vagina = fluksus pervaginam


Adnexitis = Keputihan di masa subur

Beda ductus thyroglossus dgn tiroid  Duc. Thyroglossus = px jika


menjulurkan lidah ductus ikut gerak

Bila masih nyeri pada bekas herpes = Post herpetic neuralgia

Penanjakan paru berkurang pd COPD emfisema

22
DM 39 ABC-EKG
Kasus retensi cairan = CHF, CKD

Hipoalbumin = pada sirosis, NS

Platelet turun = sirosis

Alkali phospatase naik = obstruksi

Phlebitis = panas tiba2 akibat infus

H. pylori diperiksa dengan


1. Endoskopi
2. Urea breath test
3. IGM anti H. pylori
4. Stool Ag

Fase diurnal : suhu normal tubuh jam 16-18 yang tertinggi bisa sampai 37,6.
Kalau jam 6-8 pagi lebih rendah 37,2.

CKD : Koma uremikum

KAD : Koma karena keton

Hyponatremia : bisa koma juga

ASAM BASA

Tipe pH pCO2 HCO3


Acidosis Turun Turun Turun
metabolik
Asidosis Turun Naik Naik
respiratorik
Alkalosis Naik Naik Naik
metabolik
Alkalosis Naik Turun Turun
respiratorik

23
DM 39 ABC-EKG
Rumus NaBic

 Base Excess x BB x 0,3


 Bila respiratory asidosis jangan diberi na-Bik karena bikarbonat akan
dirubah oleh carbonic anhydrase menjadi CO2 dan H20  lebih asidosis
respiratori  seharusnya konsul anestesi pro-ventilator

Edema di otak dapat terjadi bukan karena osmotik, tetapi karena osmolal
contohnya Na, Urea, dan glukosa

Rice water stool  V. cholerae

Colic  kalau di ureter, tidak menetap, biasanya menjalar loin to groin

Kalau empedu, menetap.

Kenapa bisa colic  karena ada kontraksi otot ureter yang berupaya untuk
mengeluarkan penyebab obstruksi sehingga dapat diberikan spasmolitik
(buscopan, papaverin, cystaben (ada analgetiknya)

Cefalosporin sering cross reaction dengan penicillin  Alergi

Dokter saraf, sebelum LP, akan melihat papil dulu dengan funduscopy, apabila
ada edema papil (peningkatan tekanan intrakranial) bila di LP akan terjadi
Herniasi Otak

VITAMIN B
B1 thiamin
B2 riboflavin
B3 niacin (nicotinic acid)
B5 Panthotenat
B6 piridoxin
B7 Biotin
B9 asam folat
B12 cyanocobalamin

24
DM 39 ABC-EKG

Anda mungkin juga menyukai