EC. HYPONATREMIA
Sultan Yosua Siriwa
102019069
SKENARIO
• Seorang laki-laki 67 tahun dibawa keluarganya ke UGD
karena penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu
RUMUSAN MASALAH
• Seorang laki-laki 67 tahun dibawa ke UGD karena penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu
HIPOTESIS
• Pasien laki-laki 67 tahun menderita Metabolic Encephalopathy ec. Hyponatremia
anamnesis
Prognosis PF dan PP
Komplikasi WD dan DD
RM
Penatalaksanaan Epidemiologi
Patofisiologi
ANAMESIS
Seorang laki-laki 67 tahun masuk UGD karena penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu
3 hari sebelum masuk RS pasien mengalami diare, frekuensi>10x/hari, kuning cair, disertai muntah berulang dan
penurunan nafsu makan.
Tidak ada demam, sesak nafas dan sakit kepala.
6 jam sebelum masuk RS pasien semakin lemas, memanjang waktu tidurnya dan sulit dibangunkan.
Keluhan diare saat dibawa ke RS sudah membaik, BAB sudah padat, 1x/hari.
RPD: hipertensi sejak 10 tahun lalu, obat rutin HCT 25mg 1x1
AGD : pH 7.4, HCO3: 24 mEq/L, pCO2 40 mmHg, pO2 94 mmHg (hasil normal)
• Hiponatremia: Sebuah gangguan elektrolit (gangguan pada garam dalam darah) dimana
konsentrasi natrium dalam plasma lebih rendah dari normal, (di bawah 135 meq/L).
EPIDEMIOLOGY
Hiponatremia dapat mengenai segala ras.
Sangat tergantung pada populasi pasien dan kriteria yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis.
Amerika Serikat: 15-20% memiliki kadar natrium serum <135 mEq/L (rawat inap)
Penyebab ensefalopati:
• Penyakit metabolik (hiper atau hipokalsemia, hipo- atau
hipernatremia, atau hipo- atau hiperglikemia).
Diare atau muntah yang parah dan kronis. Kondisi ini bisa memicu berkurangnya kadar natrium serta elektrolit lain dari tubuh.
Terlalu banyak minum atau kurang minum. Konsumsi terlalu banyak air umumnya akan memicu hiponatremia. Natrium dikeluarkan tubuh
dalam bentuk keringat. Produksi keringat yang berlebihan pada orang-orang yang melakukan lari maraton, akan mengakibatkan kandungan
natrium dalam darah berkurang. Sedangkan kekurangan minum akan memicu kehilangan cairan serta elektrolit-elektrolit lainnya.
Obat-obatan tertentu, seperti pil diuretik, antidepresan, serta obat pereda sakit karena membuat buang air kecil dan berkeringat menjadi
lebih banyak atau sering.
Kondisi kesehatan tertentu, contohnya gagal jantung, penyakit ginjal, sirosis hati, syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone atau
SIADH (kondisi yang muncul ketika produksi hormon anti-diuterik sangat tinggi), serta rendahnya kadar hormon tiroid akibat gangguan pada
kelenjar adrenal.
PATOFISIOLOGI
keterlambatan makan, kegiatan gagal ginjal kronik yang -Penurunan total body water berhentinya suplai darah ke
jasmani berlebihan tanpa suplemen menyebabkan terhambatnya (TBW) relatif terhadap bagian otak penyebab sering
kalori, atau peningkatan dosis insulin. pengeluaran ureum dari kandungan elektrolit. adalah kulminasi penyakit
tubuh. -Resusitasi cairan serebrovaskuler selama
menggunakan larutan NaCl beberapa tahun.
Penyebab 0,9% dalam jumlah besar.
-gangguan mental dan penurunan -cephalgia -pendarahan lokal di otak dan -penurunan kesadaran
kesadaran -gangguan penglihatan pendarahan subaraknoid. -pernapasan cepat
-iritabilitas -tremor -lemas, -nadi cepat
-sulit berbicara -myoclonus -kejang dan koma. gejala fokal berupa hemiplegi,
-ataksia -chorea pupil mengecil, kaku kuduk
Gejala -paraestesia -kejang sampai penurunan
-sakit kepala kesadaran (apatis sampai
-kejang, koma, dan bahkan delirium dan koma)
meninggal.
PENATALAKSANAAN
Hiponatremia Akut