Sindroma Nefrotik
Pembimbing :
Dr.dr.Gunawan Widodo,SpPD,FINASIM
Oleh:
Dwi Faidah Agustina 20150420074
Pendahuluan
edema anasarka, proteinuria massif ≥3,5
SINDROM g/hari, hipoalbuminemia <3,5 g/dl,
NEFROTIK hiperkolesterolemia, dan lipiduria
Dewasa 3/100.000/tahun
Fungsi ginjal
normal PGTA
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah satu
menifestasi klinis glomeluronefritis ditandai
dengan edema anasarka, proteinuria massif
≥3,5 g/hari, hipoalbuminemia <3,5 g/dl,
hiperkolesterolemia, dan lipiduria.
Etiologi
Etiologi SN
hipoalbuminemia
Edema
Hiperlipidemia
Homeostasis abnormal lipoprotein ↑ sintesis di hepar; ↓
katabolisme
↑ sintesis lipoprotein di hati + gangguan konversi VLDL dan
IDL menjadi LDL ↑ VLDL (akibat ↓ aktivitas enzim LPL)
↓ Tekanan onkotik plasma ↑ sintesis di hepar ↑ LDL
HDL cenderung normal atau ↓
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Edema anasarka
Proteinuria masif (>3,5 gram/hari)
Hipoalbuminemia (<3,5 gram/dL)
Hiperkolesterolemia/Dislipidemia
Lipiduria
Diagnosis (2)
• Urinalisis
Proteinuria berkisar 3+ atau 4+ pada pembacaan dipstik
• Pemeriksaan sedimen urin
gambaran oval fat bodies: epitel sel yang mengandung butir
butir lemak, kadang-kadang dijumpai eritrosit, leukosit,
torak hialin dan torak eritrosit.
• Albumin serum
- kualitatif : ++ sampai ++++
- kuantitatif :> 50 mg/kgBB/hari
• Pemeriksaan serologis untuk infeksi dan kelainan
imunologis
• USG renal
Terdapat tanda-tanda glomerulonefritis kronik.
• Darah:
- Protein total menurun
- Albumin menurun
- rasio albumin/globulin terbalik
- laju endap darah tinggi
- ureum, kreatinin dan klirens kreatinin normal.
• Rontgen dada
Dapat menunjukkan adanya cairan yang berlebihan.
Komplikasi
• Shock
• Trombosis akibat hiperkoagulabilitas
• Infeksi
• Hambatan pertumbuhan
• Gagal ginjal akut atau kronik
•
Tatalaksana
• Istirahat (pembatasan aktivitas)
• Diet protein 0,8 g/kgBB ideal/hari + ekskresi protein dalam
urin/24jam. Bila fungsi ginjal sudah menurun, diet protein
disesuaikan hingga 0,6 g/kgBB ideal/hari + ekskresi protein
dalam urin/24 jam.
• Pembatasan garam atau asupan natrium sampai 1 – 2
gram/hari. Menggunakan garam secukupnya dalam makanan
dan menghindari makanan yang diasinkan.
• Diet rendah kolestrol < 600 mg/hari
• Pembatasan asupan cairan terutama pada penderita rawat inap
± 900 sampai 1200 ml/ hari
Tatalaksana (2)
Obat
Imunosupr
Lipid esif
lowering
agents
Diuretik
ACEI/ARB
antikoagul
an
- Kortikosteroid: prednison 1 - 1.5 mg/kg/hari p.o 6 - 8 minggu
pada dewasa. Pada pasien yang tidak respon dengan prednisone,
mengalami relap dan pasien yang ketergantungan dengan
kortikosteroid, remisi dapat diperpanjang dengan pemberian
cyclophosphamide 2 - 3 mg/kg/hari selama 8-12 minggu atau
chlorambucil 0.15 mg/kg/hari 8 minggu.