Anda di halaman 1dari 15

BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR

ENVIROMENTAL HEALTH
First session

Judul Kasus : Naughty Boy

Mrs. Rhodiyah membawa anaknya laki-laki Pebi 5 tahun ke puskesmas, dia mengkhawatirkan
perkembangan anaknya yang sulit mengikuti aktivitas belajar di TK, 1 minggu yang lalu Pebi ke
sekolah, dan gurunya mengatakan bahwa Pebi sulit berkonsentrasi, terlihat impulsif, dan nakal.
Pebi juga sering mengganggu temannya, menjatuhkan barang dari papan mainan. Pebi terlihat
seperti anak hiperaktif, tidak pernah memperhatikan perintah guru, tidak bisa duduk diam di
kelas, dia suka bergerak dan berlari.

Halaman 2 Sesi 1
Riwayat penyakit sekarang :
Mrs. Rhodiyah menjelaskan bahwa Pebi selalu terlihat resah dan mudah teralihkan
perhatiannya. Selain itu, ada juga keluhan nyeri abdomen intermiten dan konstipasi. Mrs.
Rhodiyah menduga bahwa perubahan sifatnya di TK memiliki peran pada peningkatan
keluhannya.

Halaman 3 Sesi 1
Riwayat pengobatan :
Pebi sudah dibawa ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa Pebi memiliki masalah
penyesuaian diri dan memberikan vitamin kepada Pebi.

Halaman 4 Sesi 1
Riwayat Keluarga :
Kakak perempuannya berusia 8 tahun, didiagnosis ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Disorder) dan mengulang kelas 1 SD.

Halaman 5 Sesi 1
Riwayat Sosial :
Pebi tinggal bersama dengan ayahnya, ibu, kakak, dan kakek. Mereka tinggal di desa nelayan.
Kakeknya merupakan seorang nelayan yang suka mencari kerang. Kerang yang didapatkan akan
dijual dan dikonsumsi oleh mereka. Pebi suka makan kerang, hampir setiap hari. Ayah Pebi
adalah seorang pekerja di industri rumah yang mendaur ulang aki yang sudah terpakai.

1. Apa masalah Pebi ?

1
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
a. Hiperaktif
b. Defisit atensi (Attention deficit)
c. Impulsif
d. Sulit konsentrasi

2. Apa hipotesisnya ?
a. Gangguan sistem saraf pusat
b. Gangguan perilaku
c. Autism
d. Keracunan logam berat

3. Apa informasi tambahan yang dibutuhkan ?

Halaman 6 Sesi 1
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum
Pebi terlihat pucat. Rentang perhatiannya sangat pendek, membuatnya menjadi resah,
dan sulit untuk mengikuti instruksi sederhana. Kecuali untuk skil sosial dan bahasa yang sedikit
terlambat, Pebi sudah mencapai tahap-tahap perkembangan yang penting.
Vital sign : normal
Thoraks dan abdomen : normal
ENT : normal
Oral : Burton’s line di gusi (gum) “+”

Pemeriksaan Lab :
Hb : 10,3 mg/dl
Hematokrit : 30%
Blood smear : hypochromia dan microcytosis, basophilic stippling (granul basofil) di eritrosit “+”
Hasil lab : anemia kekurangan besi yang ringan
Dokter mendiagnosis Pebi menderita Attention Deficit Disorder dan anemia kekurangan besi
yang ringan. Dokter melakukan anamnesis ulang ke Mrs. Rodiyah untuk meyakinkan penyebab
masalah kesehatan Pebi.

4. Apakah informasi ini mengubah hipotesis ? Apa informasi tambahan yang dibutuhkan ?
Page 7 session 1

Ibu Rodiah menjelaskan bahwa anak tetangga mereka ( umurnya sekitar 6 tahun ) mempunyai
keluhan dan gejala yang sama dengan Pebi. Seluruh penduduk, termasuk suaminya adalah
pekerja industri rumah tangga yang mendaur ulang Lead acid battery ( AKI ) bekas. Tempat

2
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
industri rumah tangganya terletak 100 meter dari rumah mereka. Tidak ada pakaian khusus
untuk para pekerja, semua pekerja memakai pakaian yang dikenakan dari rumah untuk bekerja.

Dari informasi Ibu Rodiyah, dokter menduga Pebi menderita keracunan timbal dan melakukan
tes darah pada Pebi.

Hasil, Blood Lead Level (BLL) / ( kadar timbal dalam darah ): 12 πg/dL

5. Apakah informasi ini merubah hipotesismu?

Ya, Pebi menderita keracunan timbal

6. Jelaskan tentang Timbal (Pb) !

 Timbal adalah logam berat, dengan tingkat leleh yang rendah, berwarna abu kebiruan
yang terjadi secara alami pada kerak bumi.

 Timbal beracun bila tertelan dan terhirup.

7. Jelaskan tentang Timbal ( Pb) di alam dan macam bentuk Timbal !

 Timbal terbentuk secara alami pada kerak bumi dan secara alami tersebar di alam dalam
jumlah kecil .

 timbal terakumulasi dalam lingkungan, tidak dapat terurai oleh bakteri dan toksisitasnya
tidak akan hilang seiring waktu.
 Timbal Anorganik. Ini adalah bentuk timbal yang dapat ditemukan pada cat bekas,
tanah, debu, dan berbagai macam produk. Warnanya beragam, tergantung pada
bentukan kimianya , yang paling umum adalah timbal putih ( timbal dengan senyawa

3
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
karbonat ), Timbal kuning ( Timbal kromat, timbal monoksida) atau Timbal merah
( Timbal Tetraoksida ). Dan Timbal asetat yang mempunyai rasa agak manis.
 Timbal Organik. Timbal Tetra-etil adalah bentuk timbal yang digunakan dalam bensin
yang mengandung timbal. Timbal dengan bentuk organik sangat berbahaya karena
dapat diserap lewat kulit dan sangat beracun pada otak dan SSP, jauh lebih beracun
dibandingkan timbal anorganik. Pembakaran timbal organik terjadi ketika timbal
ditambahkan ke dalam bensin sebagai aditif bahan bakar, yang menghasilkan pelepasan
timah ke atmosfer.

8. Sebutkan tentang pengeluaran timbal (Pb) oleh aktivitas manusia!

 Timbal terjadi secara alami di lingkungan. Namun, kebanyakan tingkat timbal yang tinggi
ditemukan melalui lingkungan yang keluar dari aktivitas manusia. Tingkat timbal di
lingkungan meningkat lebih dari 1000 kali lipat selama 3 abad lalu karena hasil dari
aktivitas manusia. Peningkatan yang terbesar terjadi antara 1950 dan 2000, dan
disebabkan oleh peningkatan penggunaan bensin timbal seluruh dunia.
 Timbal dapat masuk ke lingkungan melalui pelepasan dari penambangan timbal dan
logam lainnya, dan dari pabrik yang membuat/menggunakan timbal, campuran timbal,
atau bahan timbal. Timbal dikeluarkan ke udara melalui pemakaran batu arang, minyak,
atau limbah.
 Sebelum 1950, timbal digunakan dalam pestisida untuk digunakan pada kebun buah-
buahan. Sekali timbal menguap ke atmosfer, timbal dapat menempuh jarak yang
panjang jika partikel timbal sangat kecil. Timbal akan menghilang di udara saat hujan,
dan partikel yang jatuh di tanah atau ke permukaan air.

9. Deskripsikan bagaimana anak/manusia dapat terpapar timbal(Pb)?

a. Timbal yang ada di dalam minyak tanah


b. Timbal dari pabrik yang aktif, seperti penambangan (terutama tanah)
c. Timbal yang ada dalam cat dan pigmen
d. Melebur timbal yang ada dalam kaleng makanan
e. Kaca keramik
f. Sistem air minum dengan patri timbal dan pipa timbal
g. Timbal dalam produk, seperti herbal dan obat-obatan tradisional, oabt tradisional (folk
remedies), kosmetis dan mainan
h. Timbal yang keluar dari pembakaran pembuangan limbah yang mengandung timbal
i. Timbal dalam limbah elektronik (e-waste)
j. Timbal dalam rantai makanan, lewat kontaminasi tanah

4
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
k. Kontaminasi limbah, seperti warisan sejarah yang terkontaminasi dari bekas situs
industri

10. Efek timbal pada kesehatan dan blood lead levels?

11. Jelaskan Kerentanan Anak Terhadap Keracunan Timbal

 Sistem saraf dan pencernaan anak masih dalam tahap berkembang. Mereka akan lebih
rentan dalam menguptake timbal (Pb). Lebih dari 50% Pb diabsorbsi dalam tubuh,
sedangkan pada dewasa hanya 10-15%. Anak2 mendapatkan dosis 3 kali lebih banyak

5
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
daripada dewasa karena mereka memiliki permukaan yang lebih besar dibanding rasio
volumenya.
 Anak2 mempunyai kecenderungan terkontaminasi pb yang ada di alam melalui mulut.
Pb yang ada di udara bercampur debu dan menyebar ke lingkungan rumah, debu
menempel pada mainan ataupun tangan anak dan debunya bisa tertelan oleh anak
atau masuk ke dalam mulut saat anak menghisap jari-jari tangan (terutama jempol)
atau memasukkan benda-benda lain kedalam mulutnya. Biasanya anak2 dapat
menghirup 200 mg Pb per hari bila hidup di kota yang dekat dengan jalanan yg ramai.
 Ada juga anak yang memiliki kelainan bawaan seperti hand to mouth behaviour
(kebiasaan menghisab tangan atau jari secara berlebihan selain untuk makan) atau pica
(bentuk ekstrem dari hand to mouth behaviour).
 Tambahan, fetus juga bisa terpapar melalui darah ibu yang terkontaminasi saat masa
kecil dahulu. Karena Pb bisa tersimpan dalam tubuh selama >20 tahun. Dan bisa dilepas
saat hamil sehingga membahayakan fetus (karena Pb bisa masuk melewati placenta
dengan mudah).

12. Mengapa anak2 rentan mengalami keracunan Pb dibanding dewasa ?

Secara biologis anak2 rentan keracunan Pb karena keadaan sebagai berikut :

 Otak manusia yang sedang berkembang mengalami pertumbuhan yang cepat,


perkembangan dan diferensisasi. Pb mengganggu proses tersebut. Sequele kerusakan
otak yang kronis, dan paparan timbal level rendah bersifat irreversible dan untreatable.
 Paparan timbal awal dapat me-reprogram gen yang dapat menyebabkan perubahan
ekspresi gen dan dapat meningkatkan resiko terkena penyakit di kemudian hari. paparan
timbal dini dapat menurunkan kapasitas individu mengatasi kelainan neurologis di
kemudian hari.
 Absorbsi GI terhadap timbal dapat meningkat pada anak usai dini, lebih dari 50%
teringesti pada anak dibanding pada dewasa yang hanya 10%.
 Paparan timbal dengan level yang relatif rendah mungkin tidak memiliki efek imunotoxic
pada organisme matur. Jika terpapar saat periode kritis perkembangan sistem imun
dapat menghasilkan disfungsi di kemudian hari. efek samping bersifat laten dan tidak
berbahaya sampai sistem imun mengalami stress pada titik tertentu. Perbedaan 3
sampai 12 kali lipat dilaporkan pada level efek samping minimum in vivo antara paparan
pada perinatal dan dewasa yang terinduksi beberapa efek imunotoxic timbal.

13. Jelaskan gambaran klinis dari keracunan timbal!

6
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
a. Gejala

 Gastrointestinal: anorexia, mual, muntah, nyeri abdominal, konstipasi, merasakan


rasa seperti logam

 Sistem saraf pusat: konsentrasi buruk, nyeri kepala, kelelahan, lemas, hambatan
pada bicara dan bahasa, gangguan perilaku

Enselopati: ataxia, kejang, dan koma

 Muskuloskeletal: Nyeri otot dan sendi (kronis)

 Efek kronis lain: postur tubuh pendek, berat badan menurun, rasa lemah

b. Pemeriksaan Fisik

 Tanda tekanan intrakranial, garis timbal pada gigi, gout

 Hipertensi

c. Laboratorium

 BLL meningkat

 Darah: anemia hipokromik, sel darah merah dengan stippling basofilik, kadar
protoporphyrin meningkat (erythropoietic protoporphyria / EPP) atau kadar zinc
protoporphyrin meningkat (ZPP)

 Kerusakan hepar: kadar transaminase meningkat (keracunan akut)

 Lainnya: hiperurisemia, hipokalsemia

 Urin: proteinuria, glukosuria, dan aminoaciduria (keracunan akut)

 Radiologis: garis timbal pada metafisis tulang panjang (keracunan kronis).

14. Sebutkan temuan hematologis dari keracunan timbal!

Anemia merupakan manifestasi klinis klasik dari keracunan timbal pada darah. Anemia
akibat timbal disebabkan secara primer oleh gangguan biosintesis heme, tetapi
peningkatan laju penghancuran eritrosit juga dapat terjadi.

15. Sebutkan mengenai efek toksik dari timbal (Pb) terhadap tubuh!

7
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
a. Paparan timbal dosis tinggi dan intens dapat menyebabkan keracunan simptomatik
akut, yang dikarakteristikkan dengan kolik, anemia, dan depresi sistem saraf pusat yang
dapat mengakibatkan terjadinya koma, kejang, dan kematian. Keracunan timbal akut
simptomatik masih terjadi hingga hari ini dan paling sering ditemukan pada anak anak di
negara berpenghasilan rendah dan populasi pesisir atau pada anak anak yang tinggal di
daerah yang terpolusi oleh timbal.

b. Kadar timbal darah (BLL) yang dulu dianggap aman sekarang diketahui dapat
mengganggu kesehatan dan merusak beberapa organ, meski tidak adanya gejala yang
mencolok. Akibat yang paling penting dari keracunan timbal dengan kadar rendah
pada ibu hamil dan pada anak anak adalah kerusakan pada otak yang masih
berkembang dan sistem saraf. Sistem imun, reproduksi, dan kardiovaskular juga dapat
terganggu oleh paparan dosis rendah dari timbal – yaitu kurang dari 10 µg/dl.

c. Konsekuensi dari kerusakan otak akibat paparan timbal pada masa – masa awal
kehidupan antara lain berkurangnya kepintaran, berkurangnya perhatian dan
gangguan perilaku. Oleh karena otak manusia memiliki kapasitas untuk memperbaiki
diri yang hanya sedikit, efek – efek ini tidak dapat diobati dan irreversibel. Hal ini
menyebabkan pengurangan fungsi otak dan penurunan kemampuan yang bertahan
seumur hidup.

16. Jelaskan toksisitas neurologis keracunan timbal!

 Pada sistem saraf perifer, axon motor adalah target utama toksisitas timbal. timbal
menginduksi perubahan pathologis pada sabut ini termasuk demyelinisasi segmental
dan degenerasi akson. Palsy otot ekstensor dengan kelemahan pergelangan tangan dan
pergelangan kaki dikenali sebagai gejala klinis klasik toksisitas timbal neurologis perifer,
tapi, biasanya hanya muncul pada toksisitas timbal kronis dan jarang ditemukan pada
paparan akut timbal.
 Pada sistem saraf pusat, timbal menyebabkan gangguan asimptomatis dari fungsi
neurobehavioral pada anak pada dosis yang tidak cukup untuk menyebabkan
encephalopathy klinis. Pada penelitian hubungan antara timbal dan IQ pada tahun 1970,
menunjukkan secara klinis anak-anak asimptomatis dengan kandungan timbal dalam
tubuh menyebabkan deficit 4-5 point pada score IQ dibandingkan dengan anak-anak
dari komunitas sama dengan kandungan timbal tubuh lebih rendah. Sekarang,
berdasarkan beberapa penelitian di sejumlah Negara, kira-kira sebanyak seperempat
hingga setengah point IQ berkurang tiap 1ug/dl peningkatan kandungan timbal daalm
darah selama prasekolah bagi anak-anak yang memiliki kandungan timbal darah 10-20
ug/dl
17. Efek neuropathologis pada keracunan timbal!

8
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
Satu dari mekanisme penyebab neurotoksisitas timbal yaitu kemampuannya untuk
menganggtikan kation polyvalent lainnya (terutama kation divalent, seperti calcium dan zinc
pada sistem molecular organisme hidup. Dalam kebanyakan kasus, karakteristik timbah
menyebabkannya berikatan dengan afinitas lebih kuat daripada ion kalsium dan zinc pada
protein binding sites. Interkasi ini menyebabkan timbal mempengaruhi proses signifikan yang
berbeda sec.biologis, termasuk pengangkutan metal, metabolism energy, apoptosis, konduksi
ionic, adhesi sel, sinyal interceluler dan intraceluler, proses pemecahan enzymatic, maturasi
protein, regulasi genetic. Chanel ion membran dan molekul sinyal merupakan 1 target molecular
paling relevant yang menyebabkan neurotoksisitas timbal, dan sistem saraf pusat dapat menjadi
rentan.

18. Sebutkan diagnosis dari keracunan timbal

Keracunan timbal adalah suatu penyakit subklinis. Keluhannya tidak seperti


encephalopathy, biasanya keluhannya adalah gastrointestinal dan neurological, dan mungkin
disertai rasa kelelahan. Namun, gejala yg paling umum adalah nyeri perut, konstipasi, anemia,
dan gambaran neurologis non spesifik, seperti penurunan konsentrasi dan perkembangan
bahasa yang lemah. Gejala yg paling mudah dikenali dan paling sering diobservasi pada
keracunan timbal adalah gangguan GI dan sistem saraf pusat. Kombinasi gejala GI disertai
riwayat paparan timbal akan mengarahkan ke diagnosa.

ENVIRONMENTAL HEALTH

Second session

Case Title: Naughty Boy

Berdasarkan mrs. Rodiyah, dokter melakukan perjalanan lapangan, dia mengamati


bahwa home industry membuang limbahnya ke selokan dan menemukan banyak anak dengan
keluhan yg sama. Dokter bertanggung jawab terhadap kasus keracunan logam berat dari
kontaminasi ingkungan dengan limbah limbah yang beracun dah berbahaya, dokter melaporkan
ke dinas kesehatan setempat.

1. Sebutkan definisi limbah (menurut UU RI no 31 th 2009 ttg perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup)
Limbah adl sisa suatu usaha atau kegiatan

9
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
2. Jelaskan definisi limbah B3 (UU RI no 32 th 2009 ttg perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup)
Bahan berbahaya dan beracun yg selanjutnya disingkat B3 adl zat, energy, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tdk langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hisup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk idup lain
3. Sebutkan definisi tentang kontaminasi lingkungan (Pencemaran lingkungan) UU RI No. 32
tahun 2009

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

4. Sebutkan tentang usaha kesehatan lingkungan (Undang undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan, bab XI pasal 162)
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun social yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
5. Sebutkan tentang kesehatan lingkungan ( UU no 36 2009 tentang keseharan, bab XI pasal
163 ayat 3)
Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain :
a. Limbah cair
b. Limbah padat
c. Limbah gas
d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah;
e. Binatang pembawa penyakit;
f. Zat kimia yang berbahaya;
g. Kebisingan yang melebihi ambang batas
h. Radiasi sinar pengion dan non pengion
i. Air yang tercemar
j. Udara yang tercemar, dan
k. Makanan yang terkontaminasi

Page 2 sesi 2

Setelah menerima laporan dari dokter puskesmas, dinas kesehatan daerah megirim tim
investigator epidemiologi (terdiri dari ahli neurologis, epidemiologi lapangan, microbiologis,
kimia dan toksikologis, sanitarian dan kesehatan lingkungan). Tim mengumpulkan data dari
semua anak (termasuk pola makan, sampel darah, saliva, urin feses dan rambut) juga tanah,
debu, air, limbah air disekitar rumah mereka dan dari pabrik dan kerang dari pantai.

10
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
Hasil investigasi :

Sampel darah dari semu anak mengandung Timbal (Pb) yang sagat tinggi dengan rentang 8-
25µg/dl

Semua tanah, debu, air, sampel limbah air dan kerang mengandung timbal dengan konsentrasi
tinggi terutama sampel dari pabrik

Kesimpulan :

 Semua anak mengalami keracunan timbal


 Ada polusi timbal pada lingkungan
6. Sebutkan regulasi dari peraturan untuk suatu usaha dan atau aktivitas yang meningkatkan
dampak terhadp lingkungan?
a. UU RI no 32 tahun 2009 paragraf 5 pasal 22
(1) Setiap usaha dan atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
hidup wajub memiliki amdal.
(2) Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria :
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan.;
b. Luas wilayah penyebaran dampak;
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. Sifat kumulatif dampak;
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dan atau;
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. UU RI no 32 tahun 2009 paragraf 7 pasal 36
(1) Setiap usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib
memiliki izin lingkungan.
(2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan berdasarkan
keputusan kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 31
atau rekomendasi UKL-UPL
(3) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib mencantumkan
persyaratan yang dimuat dalam keputuan kelayakan lingkungn hidup atau
rekomnedasi UKL-UPL
(4) Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.

7. Jelaskan tentang AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) (UU RI No 32


Tahun 2009 Bab I Pasal 1 Ayat 11)

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian
mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan

11
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.

8. Jelaskan tentang yang dimuat dokumen AMDAL (UU RI No 32 Tahun 2009 Bab V Pasal 25)

Dokumen amdal memuat:

a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;

c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;

d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana
usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;

e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup; dan

f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

ENVIRONMENTAL HEALTH

Third session

Judul kasus: naughty boy

Investigasi epidemiologi telah selesai, setelah pertemuan dengan tim investigator untuk
mendiskusikan analisis akhir, kantor Dinas Kesehatan mengeluarkan pernyataan tentang kasus
dari ‘’Desa Nelayan’’. Penyakitnya adalah keracunan timbal, dikarenakan memakan makanan
yang terkontaminasi timbal dari lingkungan. Home industry daur ulang timbal batrai membuang
limbah cair diselokan sekitarnya terbukti sebagai sumber polusi timbal di ‘’Desa Nelayan’’.
Berkerja daur ulang timbal batrai membawa polusi timbal kerumah mereka dengan
menggunakan pakaian dan sepatu setalah berkerja. Pemerintah lokal melarang perusahaan
tersebut untuk beraktivitas atau produksi. Pemerintah lokal dan LSM menyiapkan penegakkan
hukum untuk kompensasi hukum korban dan perbaikan lingkungan.

1. Jelaskan peraturan untuk menjaga kesehatan lingkukngan Indonesia!

Kewajiban

12
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
 Pasal 67 UU RI No 32 Tahun 2009

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta


mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

 Pasal 66 UU RI No 32 Tahun 2009

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban:


a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.

Larangan

 Pasal 69 UU No 32 Tahun 2009

(1) Setiap orang dilarang:


a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup;
b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
e. Membuang limbah ke media lingkungan hidup;
f. Membuang B3 atau limbah B3 ke media lingkungan hidup;
g. Melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
h. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;
i. Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal;
dan/atau
j. Memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak
informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h memperhatikan dengan
sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing-masing.
2. Pasal 35 UU No 23 Tahun 1997 tentang tanggung jawab penuh
 Pasal 88 UU No 32 Tahun 2009
Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan B3,
menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman

13
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan.
 Pasal 98 UU No 32 Tahun 2009
(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp
3.000.000.000(tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh
miliar rupiah).
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka
dan/atau bahaya kesehatan manusia, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling
sedikit Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000.000
(dua belas miliar rupiah.
(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka
berat atau mati, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp 5.000.000.000 (lima
miliar rupiah) dan paling banyak Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar rupiah).
 Pasal 99 UU No 32 Tahun 2009

(1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu
udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (tahun) tahun
dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka
dan/atau bahaya kesehatan manusia, dipidana dengan pidana penjara paling sedikit
2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp 6.000.000.000,00 (enam
miliar rupiah).

(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka
berat atau mati, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling sedikit Rp 3.000.000.000,00 (tiga
miliar rupiah) dan paling banyak Rp 9.000.000.000,00 (sembilan miliar rupiah).

 Pasal 102 UU No 32 Tahun 2009

Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 59 ayat (4), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun

14
BLOK COMMED CASE 2 | SAPHIR
dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

 Pasal 103 UU No 32 Tahun 2009

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

Halaman 2 sesi 3

Semua anak yang terkena racun timbal dirujuk ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan
lengkap, mereka akan dijadwalkan untuk terapi chelasi.

3. Sebutkan jenis agen chelating oral !

a. Meso-2,3 dimercaptosuccinic acid (DMSA, Succimer)

b. Racemic-2,3-dimercapto-1-propanosulfonic acid (DMPS, Unithiol)

c. Penicillamine

15

Anda mungkin juga menyukai