Anda di halaman 1dari 40

SEMINAR KASUS

Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Hidrosefalus Di


Ruang Perinatologi RSUP Dr, M. Djamil Padang

Kelompok 1
Amelia Oktavianti, S. Kep
Agustiranda, S. Kep
Elza Mayora, S. Kep
Dewi Irwan, S. Kep
Fitri Yani, S. Kep
OKtarian, S. Kep
Putri Mayang Sari, S. Kep
Rihma Fadilla, S. Kep
Rizka Marvi E.N, S. Kep
Defenisi

Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani yaitu : "hydro"


yang berarti air dan "cephalus" yang berarti
kepala. Sehingga kondisi ini sering dikenal dengan "kepala
air" adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran
cairan di dalam otak (cairan serebro spinal atau CSS).
Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah
banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di
sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang
vital. Hidrosefalus adalah kelebihan akumulasi cairan
serebrospinal didalam ventrikel serebral, ruang
arachnoid, atau ruang subdural
Etiologi

1. Kelainan Bawaan (Kongenital)


2. infeksi
3. neoplasma
4. pendarahan
Klasifikasi
• Hydrocephalus komunikan
• Hydrocephalus non komunikan
• Hidrocephalus Bertekan Normal (
Normal Pressure Hidrocephalus )
Komplikasi
• Pembesaran kepala
• Kerusakan otak
• Retardasi mental
• Meningitis, ventrikularis, abses abdomen
• Ekstremitas mengalami kelemahan,
inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
Asuhan keperawatan kasus ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK PADA By. N DENGAN HIDROSEFALUS
I. Biodata
Identitas Klien

•Nama : By. Ny.N


•Tempat tanggal lahir : Lubuk sikaping, 14 Desember 2018
•Jenis kelamin :Laki-Laki
•Agama :Islam
•Pendidikan : Belum sekolah
•Alamat : Jln. II aur tanjungkang lanseli rao
selatan
•Tanggal masuk : 23 Desember 2018
•Tanggal pengkajian : 24 Desember 2018
Diagnosa medik : Hidrosefalus
Identitas Orang tua

Ayah
• Nama : Tn. S
• Usia : 25 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan/Sumber penghasilan : petani
• Agama : Islam
• Alamat : Rao Selatan

Ibu
• Nama : Ny. N
• Usia : 18 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan/Sumber penghasilan :Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Alamat : Rao Selatan
II. Riwayat Kesehatan

•Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan utama :Kepala bayi tambah membesar sejak


lahir dan bayi tampak sesak.

Riwayat keluhan utama :Bayi Ny. N rujukan dari RSUD lubuk


sikaping dan ke IGD RSUP Dr. Mdjamil Padang, dan masuk
keruangan perinatologi pada tanggal 23 desember 2018 dengan
keluhan bayi lahir dengan BB 4200 g dengan jalan lahir section
Caesar, kepala bayi membesar sejak lahir, ibu dengan HBs Ag +
dengan usia kehamilan 39-40 minggu. BAB dan BAK sudah keluar,
bayi tampak sesak RR: 44x/i, N: 140x/i, suhu: 37ºc, anak tampak
gelisah dan lemah.
Keluhan pasien sekarang : Pengkajian tanggal 24
desember 2018di ruangan perinatologi, dengan keadaan
bayi Ny. N tampak lemah, bayi tampak gelisah dan rewel,
bayi susah menggerakkan kepalanya karena kepala
membesar dengan lingkar kepala 52 cm, mata bayi tidak
bisa ditutup. Bayi terpasang OGT dan minum susu 8 x 5cc.
Bayi Ny. N masih tampak sesak dengan pernapasan 38x/i,
bayi terpasang nassal 0,3L/i lowflow, Bayi terpasang
saturasi o2 yaitu 99 %, tampak retraksi dinding dada, Bayi
Ny. N menggunakan alat bantu pernapasan dinding perut.,
suhu 36,9ºc dan nadi 116 x/i. Leukosit 7.630/mm3.
Riwayat Kesehatan Lalu (khusus anak usia 0-5 tahun)

Prenatal Care
Ibu memeriksakan kehamilannya setiap 1x sebulan di rumah
bidan
Riwayat terkena radiasi: tidak ada
Riwayat berat badan saat hamil: 70 kg
Golongan darah ibu : tidak tau
Golongan darah ayah : tidak tau

Natal
Tempat melahirkan : RSUD Lubuk Sikaping
Jenis persalinan : Sectio Caesar
Penolong persalinan : Dokter
Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan
setelah melahirkan : Tidak ada
Post Natal

Kondisi bayi : Bayi lahir


dengan berat badan 4200 g, bayi
spontan menangis.
APGAR : 2/3
Anak pada saat lahir mengalami
hidrosefalus
Riwayat Imunisasi : belum ada
Riwayat tumbuh kembang

Pertumbuhan fisik
Berat badan : 4200 gr
Tinggi badan: :50 cm
Waktu tumbuh tinggi : belum ada

Riwayat Nutrisi
Pemberian Asi : Asi ibu diberikan sekitar 3 hari
Pemberian susu formula : 8x 5 cc sgm ananda

Riwayat Psikokosial
Anak tinggal bersama : anak masih dirawat di rs belum
dibawa kerumah
Lingkungan berada di : perkampungan
Rumah dekat dengan : jalan raya
Tempat bermain : lumayan jauh dari rumah
Rumah ada tetangga :ada
Hubungan antar anggota keluarga :baik tidak ada masalah
Riwayat spritual
Support dalam keluarga : ayah bayi selalu melihat anaknya saat
jadwal kunjungan dan selalu ngajak bayi ngobrol dan mengelus-elus
bayinya.
Kegiatan keagamaan : Shalat dan berdoa

Reaksi Hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke rs karena ingin melahirkan dan anak lahir
dengan kejadian kepala membesar dan anak dirawat di rumah sakit.

Dokter bercerita tentang keadaan anak : ada


Perasaan orang tua saat perihatin terhadap keadaan anaknya, sedih
tidak bisa membawa anak pulang dan melihat anaknya hanya saat

jadwal kunjungan.
Orang tua selalu berkunjung ke rs : sekali 2 hari
Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
•Cairan

Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1.Selera Makan - -

Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis Minuman - Susu
1. Frekuensi Minum - 8x 5 cc
1. Kebutuhan Cairan - 8x 5 cc
1. Cara Pemenuhan - Melalui OGT
Eliminasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat - Pempers
Pembuangan
1. Frekuensi - 90 g
1. Konsistensi - Lunak
1. Kesulitan - Tidak ada
1. Obat Pencahar - Tidak ada
Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam tidur - 12-14 jam
1. Kebiasaan sebelum - Minum sus lewat
tidur ogt dan pakai
ompeng

1. Kesulitan tidur - Tidak ada

Olahraga

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Program Olahraga - Tidak ada

1. Jenis dan Frekuensi - Tidak ada

1. Kondisi setelah olahrga - Tidak ada


Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Mandi - Setiap hari,
dimandikan oleh
perawat
2 Cuci rambut - Setiap hari dilap
3 Gunting kuku - Tidak ada
- Frekuensi
- Cara
4 Gosok gigi - Tidak ada
- Frekuensi
- Cara
Mobilitas sosial
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari- - -
hari
1. Pengaturan - -
jadwal harian
1. Penggunaan alat - -
bantu
1. Kesulitan - -
Pergerakan tubuh

Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Perasaan saat sekolah - -
1. Waktu luang - -
1. Perasaan setelah - -
rekreasi
1. Waktu senggang - -
keluarga
1. Kegiatan hari libur - -
Pemeriksaan fisik

•Keadaan umum
Keadaan umum : Klien tampak lemah,
kepala membesar
Lingkar kepala : 52 cm
Panjang Badan : 50 cm
Berat badan lahir : 4200 gr

Tanda-tanda vital :
P : 116 x/menit
RR : 38 x/menit
T : 36,9 ºC
•Kepala
Ins : Bentuk kepala bulat dan membesar, rambut tipis lurus dengan warna rambut hitam, tidak ada lesi
dan massa
Pal : tidak ada nyeri tekan, kepala banyak terisi air, lingkar kepala 52 cm
•Mata
Ins : Bentuk mata simetris, tidak terdapat kotoran, bulu mata sudah tumbuh, sklera tidak ikterik.
Konjungtiva tidak anemis, mata bayi tidak bisa ditutup
Pal : nyeri tekan bola mata tidak ada

•Telinga
Ins : Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan lesi, tulang telinga lunak, tulang
kartilago tidak mudah membalik.

•Hidung
Ins : Bentuk hidung normal, PCH positif, terpasang O2 nassal 0,3 liter/menit (low flow) , keadaan hidung
bersih
Pal : tidak terdapat polip dan benjolan.

•Mulut
Ins : Bentuk bibir simetris, , tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir tampak basah.

•Thorax
Ins : Bentuk dada simetris kiri kanan, bersih, terdapat retraksi (pada dinding epigastrium), RR 38x/menit.
Pal : nyeri/ massa tidak, vocal premitus kiri kanan
Per : sonor
Aus : vesikuler, tidak ada suara tambahan
•Jantung
Ins : ictus cordis terlihat
Pal : ictus cordis di sic 4 mid klavikula sinistra
Per : pekak
Aus : bising tidak ada, irama teratur

•Abdomen
Ins : perut tidak buncit, luka tidak ada, Bayi Ny. N menggunakan alat bantu pernapasan dinding
perut.
Pal : nyeri tekan tidak ada, hepar 4/4 4/4 lien tidak teraba
Per : tympani
Aus : bising usus normal

•Umbilikus
Tidak ada kelainan dan tanda-tanda infeksi tali pusat, warna merah muda, bau tidak ada, tali
pusat sudah terlepas.

•Genitalia
Tidak ada gangguan dan masalah

•Ekstrimitas
Atas : Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, akral hangat tidak terdapat
benjolan dan lesi. Kekuatan otot baik
Bawah : Bentuk simetris, jari-jari kaki lengkap, akral hangat, terpasang
tidak terdapat benjolan dan lesi, terpasang saturasi o2 telapak kaki kanan.
CRT <2 detik
•Test Diagnostik
Laboratorium
23 desember 2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hb 17,4 g/dl 16,4 - 20,8
Leukosit 7.630/mm3 8000 – 24.000

Eritrosit 4,93 juta 4,36 – 5,96


Trombosit 157.000/ 150.000-
mm3 450.000
Hematokrit 48 % 48-68
Glikosa sewaktu 47 mg/dl <200

Natrium 129 Mmol/L 136 – 145


Kalium 3,8 Mmol/L 35 – 5,1
Klorida serum 93 Mmol/L 97 – 111
Terapi obat

IVFD PG2 21 cc/ jam


Asi /sf 8x5cc melalui ogt
O2 nassal 0,3 L/ i (low flow)
Cefoperazone 2x 200 mg (iv)
Gentamicin 1x20 mg (iv)
Analisa data
No Symptom Etiologi Problem
1 Ds: Peningkatan jumlah Ketidak efektifan pola
- Orang tua bayi mengatakan cairan serebrospinal nafas
bayi sesak
Peningkatan TIK
- Orang tua bayi mengatakan
bayi gelisah Defisit neurologi
- Orang tua bayi mengatakan
Inaktivitas
bayi rewel
Do: Ketidak efektifan pola
- Bayi tampak sesak RR 38x/i, nafas
saturasi o2 99, bayi terpasang o2
nasal 0,3 L (low flow)
- Bayi tampak lemah dan gelisah
- Tampak retraksi dinding dada
- Menggunakan alat bantu
pernapasan dinding perut
2 Ds : Radang Jaringan Perfusi jaringan serebral tidak efektif
- Orang tua bayi
mengatakan kepala anak Hydrocephalus
semakin membesar sejak
lahir Obstruksi tempat
- Orang tua bayi pembentukan
mengatakan susah /penyerapan LCS
menggendong anaknya
karena kepala bayi Peningkatan jumlah
membesar cairan serebrospinal
- Orang tua bayi mengatakan
dikepala bayi banyak air Perfusi jaringan
dan bayi susah bergerak serebral tidak efektif
karena kepala berat
Do:
- Kepala bayi tampak
membesar dan berisi air
- Lingkar kepala 52 cm
- Bayi tidak bisa menutup
matanya
3 Ds : Kelainan system saraf Resiko Infeksi
- Orang tua bayi mengatakan kepala Peningkatan produksi
bayi sudah membesar dari kecil cairan serebrospinal
- Orang tua bayi mengatakan bayi
sering gelisah dan menangis Peningkatan TIK
- Orang tua bayi mengatakan bayi
susah bergerak karena kepala Resiko infeksi
membesar
Do :
- Bayi tampak lemah
- Bayintampak susah bergerak dan
sering gelisah
- N: 116x/i
S: 36,9 ºc
RR: 38x/i
- Leukosit : 7.630 /mm3
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Noc Nic
1 Pola nafas tidak efektif - Respiratory status: ventilation Airway management
Defenisi : pertukaran udara inspirasi
- Airway patency : vital sign status - Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift
dan/atau ekspirasi tidak adekuat
Batasan karakteristik : Kriteria hasil : atau jaw thrust bila perlu
- Penurunan tekanan - Mendemostrasikan batuk efektif dan suara nafas yang - Posisikan pasien untuk memaksimalkan
inspirasi/eksperasi
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu ( mampu ventilasi
- Penurunan pertukaran udara
permenit mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan - Identifikasi pasien perlunya pemasangan
- Menggunakan otot pernafasan mudah) alat jalan nafas buatan
tambahan
- Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa - Keluarkan secret dengan batuk atau suction
- Perubahan penyimpangan dada
Faktor yang berhubungan : tercekik, irama nafas, frekuensi pernapasan dalam - Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
- Posisi tubuh rentang normal, tidak ada suara nafas tambahan) tambahan
- Penurunan energi/ kelelahan - Tanda-tanda vital normal - Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
- Kelelahan otot pernapasan
keseimbangan
- Monitor respirasi dan status o2
Terapi oksigen
- Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenisasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
Vital sign
- Monitoring nadi suhu dan RR
2 Perfusi jaringan serebral tidak efektif - Circulation status Intrakranial Pressure ( ICP) monitoring (
- Tissue Prefusion : cerebral Monitor Tekanan Intrakranial)
Kriteria hasil : - Berikan informasi kepada keluarga
- Mendemostrasikan status sirkulasi - Monitor tekanan perfusi serebral
- Mendemostrasikan kemampuan kognitif yang - Monitor tekanan intrakranial pasien
ditandai dengan: dan respon neurologi terhadap aktivitas
- Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi - Monitor intake dan output cairan
- Memproses informasi - Monitor suhu
- Menunjukkan fungsi sensori motoricranial yang - Kolaborasi pemberian antibiotic
utuh : tingkat kesadaran membaik, tidak ada - Posisikan pasien pada posisi semi
gerakan gerakan involunter fowler
Peripheral Sensation Management (
Manajemen Sensasi Perifer )
- Monitor adanya daerah tertentu yang
hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
- Mengobservasi kulit jika ada isi atau
laserasi
- Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung
- Monitor kemampuan BAB
- Kolaborasi pemberian analgetik
3 Resiko infeksi - Immune status Infection control
Defenisi : peningkatan resiko - Knowledge infection control - Bersihkan lingkungan setelah
masuknya organisme pathogen - Risk control dipakai pasien lain
Faktor-faktor resiko : Kriteria hasil : - Pertahankan teknik isolasi
- Ketidakcukupan - Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi - Batasi pengunjung bila perlu
pengetahuan untuk - Mendiskripsikan proses penularan penyakit - Instruksikan pada pengunjung
menghindari paparan - Jumlah leukosit dalam batas normal untuk mencuci tangan saat
patogen - Menunjukkan perilaku hidup sehat berkunjung dan meninggalkan
- Peningkatan paparan pasien
lingkungan pathogen - Gunakan alat yang baru setiap
tindakan
- Berikan terapi antibiotic bila
diperlukan
Infection protection
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Monitor kerentanan terhadap
infeksi
- Batasi pengunjung
- Dorong istirahat
- Ajarkan cara menghindari infeksi
Implementasi
No Tanggal /jam Diagnosa Implementasi SOAP TTD
1 24 des 2018 Ketidak - memposisikan pasien untuk S: orang tua bayi mengatakan bayi sesak dari lahir
11.00 efektifan pola memaksimalkan ventilasi O: bayi tampak sesak RR 38x/i, bayi terpasang nasal 0,3 L
nafas - mengidentifikasi pasien perlunya (low flow) sat O2 99
pemasangan alat jalan nafas A: ketidakefektifan pola nafas
buatan P : intervensi dilanjutkan
- mengatur intake untuk cairan - Monitor pola nafas
mengoptimalkan keseimbangan - Monitor retraksi dinding dada
- memoonitor respirasi dan status - Tampak retraksi dinding dada
o2 - Menggunakan alat bantu pernapasan dinding perut
- membersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
- mengatur peralatan oksigenisasi
- memoonitor aliran oksigen
- mempertahankan posisi pasien
- mengobservasi adanya tanda-
tanda hipoventilasi
- memonitoring nadi suhu dan RR
24 des 2018 Perfusi - memberikan informasi kepada S: orang tua mengatakan kepala bayi semakin membesar dari
11.15 jaringan keluarga lahir
serebral tidak O:
- Memonitor tekanan perfusi serebral
efektif - kepala bayi tampak besar dan berisi air
- Memonitor tekanan intrakranial - Lingkar kepala 52 cm
pasien dan respon neurologi - Posisi bayi semi fowler dan dibawah kepala diberikan
terhadap aktivitas 2 balon kiri dan kanan.
- S: 36,9°c
- Memonitor intake dan output cairan
A : Perfusi jaringan serebral tidak efektif
- Memonitor suhu P: intervensi dilanjutkan
- Pantau posisi bayi
- mengolaborasi pemberian antibiotic

- memosisikan pasien pada posisi


semi fowler

- Memonitor adanya daerah tertentu


yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul

- membatasi gerakan pada kepala,


leher dan punggung

- Memonitor kemampuan BAB


24 des 2018 Resiko - membersihkan lingkungan S: orang tua bayi mengatakan kulit anak masih
11.20 infeksi setelah dipakai pasien lain sensitif
- membatasi pengunjung bila O: orang tua bayi mengatakan bayinya tampak
perlu risih, suhu : 36,9ºc
- menginstruksikan pada Bayi dapat antibiotic
pengunjung untuk mencuci Cefoperazone 2x 200mg
tangan saat berkunjung dan Gentamicin 1x20mg melalui iv
meninggalkan pasien A: Resiko Infeksi
- menggunakan alat yang baru P: infeksi tidak terjadi 1x 24 jam
setiap tindakan - Pantau ttv
- memerikan terapi antibiotic - Pantau tanda-tanda infeksi
bila diperlukan
- Memonitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Memonitor kerentanan
terhadap infeksi
- mendorong istirahat
2 25 des 2018 Ketidak - memposisikan pasien untuk S:
16.00 efektifan pola memaksimalkan ventilasi O : bayi tampak sesak, RR: 34x/i, bayi terpasang nasal
nafas - mengidentifikasi pasien perlunya 0,3 L (low flow) sat o2 86
pemasangan alat jalan nafas A: ketidakefektifan pola nafas
buatan P: intervensi dilanjutkan
- mengatur intake untuk cairan - Monitor pola nafas
mengoptimalkan keseimbangan
- memoonitor respirasi dan status
o2
- membersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
- mengatur peralatan oksigenisasi
- memoonitor aliran oksigen
- mempertahankan posisi pasien
- mengobservasi adanya tanda-
tanda hipoventilasi
- memonitoring nadi suhu dan RR
25 des 2018 Perfusi - memberikan informasi kepada S:
16.15 jaringan keluarga O:
serebral tidak - kepala bayi tampak besar dan berisi air
- Memonitor tekanan perfusi
efektif - Posisi bayi semi fowler dan dibawah kepala diberikan
serebral
2 balon kiri dan kanan.
- Memonitor tekanan intrakranial
- S: 37,1°c
pasien dan respon neurologi
terhadap aktivitas A : Perfusi jaringan serebral tidak efektif
P: intervensi dilanjutkan
- Memonitor intake dan output
- Pantau posisi bayi
cairan

- Memonitor suhu

- mengolaborasi pemberian
antibiotic

- memosisikan pasien pada posisi


semi fowler

- Memonitor adanya daerah tertentu


yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul

- membatasi gerakan pada kepala,


leher dan punggung

- Memonitor kemampuan BAB


25 des 2018 Resiko - membersihkan lingkungan S:
16.20 infeksi setelah dipakai pasien lain O: orang tua bayi mengatakan bayinya
- membatasi pengunjung tampak risih, suhu : 37,1ºc
bila perlu A: Resiko Infeksi
- menginstruksikan pada P: infeksi tidak terjadi 1x 24 jam
pengunjung untuk - Pantau ttv
mencuci tangan saat Pantau tanda-tanda infeksi
berkunjung dan
meninggalkan pasien
- menggunakan alat yang
baru setiap tindakan
- memerikan terapi
antibiotic bila diperlukan
- Memonitor tanda dan
gejala infeksi sistemik dan
lokal
- Memonitor kerentanan
terhadap infeksi
- mendorong istirahat
3 26 des 2018 Ketidak - memposisikan pasien untuk S : orang tua mengatakan kepala bayi semakin
16.00 efektifan memaksimalkan ventilasi membesar daripada awal masuk rumah sakit
pola nafas - mengidentifikasi pasien O : bayi tampak sesak, RR: 28x/i, bayi terpasang
perlunya pemasangan alat nasal 0,3 L (low flow) sat o2 95
jalan nafas buatan A: ketidakefektifan pola nafas
- mengatur intake untuk cairan P: intervensi dilanjutkan
mengoptimalkan - Monitor pola nafas
keseimbangan
- memoonitor respirasi dan
status o2
- membersihkan mulut, hidung
dan secret trakea
- mengatur peralatan
oksigenisasi
- memoonitor aliran oksigen
- mempertahankan posisi
pasien
- mengobservasi adanya tanda-
tanda hipoventilasi
- memonitoring nadi suhu dan
RR
26 des 2018 Perfusi - memberikan informasi kepada S: orang tua mengatakan kepala bayi masih membesar dan
16.15 jaringan keluarga seperti semakin membesar.
serebral tidak O:
- Memonitor tekanan perfusi
efektif - kepala bayi tampak besar dan berisi air
serebral
- Lingkar kepala 53,5 cm
- Memonitor tekanan intrakranial
- Posisi bayi semi fowler dan dibawah kepala
pasien dan respon neurologi
diberikan 2 balon kiri dan kanan.
terhadap aktivitas
- S: 36, 7°c
- Memonitor intake dan output
cairan A : Perfusi jaringan serebral tidak efektif
P: intervensi dilanjutkan
- Memonitor suhu
Pantau posisi bayi
- mengolaborasi pemberian
antibiotic

- memosisikan pasien pada posisi


semi fowler

- Memonitor adanya daerah tertentu


yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul

- membatasi gerakan pada kepala,


leher dan punggung

- Memonitor kemampuan BAB


26 des 2018 Resiko - membersihkan lingkungan S: orang tua bayi mengatakan kulit anak masih
16.20 infeksi setelah dipakai pasien lain sensitif
- membatasi pengunjung bila O: orang tua bayi mengatakan bayinya tampak
perlu risih, suhu : 36,7ºc
- menginstruksikan pada A: Resiko Infeksi
pengunjung untuk mencuci P: infeksi tidak terjadi 1x 24 jam
tangan saat berkunjung dan - Pantau ttv
meninggalkan pasien - Pantau tanda-tanda infeksi
- menggunakan alat yang
baru setiap tindakan
- memerikan terapi antibiotic
bila diperlukan
- Memonitor tanda dan
gejala infeksi sistemik dan
lokal
- Memonitor kerentanan
terhadap infeksi
- mendorong istirahat
PEMBAHASAN

Dari perbandingan defenisi Hidrocephalus adalah: suatu keadaan patologis otak


yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah
dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan
tempat mengalirnya CSS (Mualim, 2010), sama dengan yang ditemukan bayi
hidrosefalus memiliki cairan banyak pada kepala dan mengakibatkan pembesaran
pada kepala.
Dari perbandingan teori (etiologi) memang benar bayi N dari infeksi serta
pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan absorbsi yang abnormal
akan menyebabkan terjadinya hidrosefalus.
Dari perbandingan teori (tanda dan gejala) memang benar dari segi kepala
menjadi membesar, Tanda – tanda peningkatan tekanan intracranial seperti bayi
gelisah, peningkatan pernapasan.
Dari perbandingan teori (penanganan utama) yaitu melakukan pembedahan
memang benar bayi N akan dilakukan tindakan pembedahan dan pemasangan
shunting.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai