Anda di halaman 1dari 26

Tuberkulosis dalam Sudut

Pandang Kesehatan
Masyarakat
Victor Immanuel Parrangan
102019159
SKENARIO 5

Bapak M(45 tahun) memiliki seorang istri (43tahun) dan 5 orang anak
yang masing masing A(P) 25tahun, S(P)23 tahun, As(L)20tahun, Rs
(L)10tahun, R(P)5tahun. Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC
paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya, R saat ini
sedang batuk batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda. Riwayat
penurunan berat badan dan keringat malam juga ada. Berat badan 12
kg, skar BCG +. Karena keluarga ini tidak memiliki jaminan kesehatan
nasional, maka anak R hanya diberi jamu jamuan dan obat warung.
Identifikasi Istilah
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya kuman
Tuberkulosis (TB) Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan
menyerang organ tubuh, terutama paru-paru.

Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek


promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka
P2M (Penanggulangan
kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan, serta penyebaran penyakit
Penyakit Menular)
agar tidak meluas antardaerah maupun antarnegara serta berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa/wabah.

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan


Jaminan Kesehatan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat
Nasional (JKN)
Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.

Rumusan Masalah
Bapak M mempunyai 1 istri 5 anak, istri sedang mendapatkan
pengobatan TB paru. Anak ( p ) mengalami batuk-batuk 3 minggu.
Keluarga tidak punya Jaminan Kesehatan Nasional akibatnya anak
( p ) hanya diberi jamu dan obat warung
Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. 2021 [cited 11 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Perpres-Nomor-67-Tahun-2021.pdf
Hipotesis

• Edukasi yang kurang baik mengakibatkan terjadinya penularan


TBC dari istri bapak M yang sedang sakit ke anak perempuannya
R (5 tahun).
• keluarga bapak M tidak bisa mendapatkan program kesehatan
yang maksimal karena tidak memiliki JKN, perlu adanya promosi
kesehatan mengenai program JKN oleh puskesmas
Mind Map
Epidemiologi

P2M
Rumusa Pencegahan

n
Masalah
Jaminan
Program Kesehatan
Puskesmas Nasional
(JKN)
Epidemiologi

• TB merupakan satu dari 10 penyebab kematian dan penyebab


utama agen infeksius. Saat ini Indonesia masih menjadi salah satu
negara dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia.
• Berdasarkan Global TB Report WHO 2020, Indonesia merupakan
negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia.

Dashboard TB - TBC Indonesia [Internet]. TBC Indonesia. 2022 [cited 10 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/dashboard-tb/
Mycobacterium tuberculosis
Bakteri Tahan Asam (BTA) berbentuk
batang; Penyebaran kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei).

Fisik
• Kondisi rumah
• Kepadatan
hunian kamar
tidur
• Pencahayaan
• Ventilasi
Usia, status gizi, daya • Kelembaban
tahan tubuh, tingkah
laku dan kebiasaan Non-Fisik
hidup • Sosial-ekonomi
• Sosial-biologis
• TBC adalah tantangan untuk pembangunan Indonesia karena 75%
pasien TBC adalah kelompok usia produktif, 15-54 tahun
(Riskedas, 2018).
• Penularan dan perkembangan penyakit TBC semakin meluas karena
dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kemiskinan, urbanisasi, pola
hidup yang kurang aktif, penggunaan tembakau, dan alkohol
(WHO, 2020).
• Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika
penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk
atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut
dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke
tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.
Lebih dari 25% pasien TBC dan 50% pasien TBC resistan obat beresiko
kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini (Subdirektorat Tuberkulosis
Kementerian Kesehatan RI, 2019)

Menurunnya produktivitas atau kehilangan pekerjaan akibat kecacatan,


pengeluaran biaya medis, dan biaya langsung non-medis seperti biaya
transportasi dan nutrisi berkontribusi pada beban ekonomi rumah tangga orang
dengan TBC

Kesulitan ekonomi yang secara langsung dan tidak langsung menimbulkan


halangan akses terhadap diagnosis dan pengobatan

Memperburuk hasil pengobatan serta meningkatkan risiko penularan infeksi di


masyarakat
Penanggulagan Penyakit Menular
• Upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan


Tuberkulosis

• Promosi Kesehatan
• Pengendalian Faktor Resiko
• Penemuan Dan Pengobatan
• Pemberian Obat Pencegahan
• Pemberian kekebalan

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. 2021 [cited 11 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Perpres-Nomor-67-Tahun-2021.pdf
a. Promosi Kesehatan

Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


dalam rangka meningkatkan pengetahulan, kesadaran, dan perubahan
perilaku masyarakat mengenai TBC. (Pasal 10 ayat 1)

penyelenggaraan upaya perubahan perilaku masyarakat dalam


pencegahan dan pengobatan TBC;
• pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer media
sosial untuk menyebarkan materi komunikasi, informasi, dan
edukasi mengenai TBC; dan
• penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai layanan TBC
yang sesuai standar.

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. 2021 [cited 11 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Perpres-Nomor-67-Tahun-2021.pdf
b. Pengendalian Faktor Risiko

Pengendalian faktor risiko melibatkan seluruh sektor dan Pemangku


Kepentingan terkait (Pasal 11 ayat 2)
• peningkatan derajat kesehatan perseorangan;
• intervensi perubahan perilaku masyarakat;
• peningkatan kualitas rumah tinggal pasien, perumahan, dan
permukiman; dan
• pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan ruang publik.

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. 2021 [cited 11 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Perpres-Nomor-67-Tahun-2021.pdf
Faktor risiko

1) Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromais lain.


2) Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka
waktu panjang.
3) Perokok
4) Konsumsi alkohol tinggi
5) Anak usia <5 tahun dan lansia
6) Memiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TB aktif
yang infeksius.
7) Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberculosis
(contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka
panjang)
8) Petugas kesehatan
c. Penemuan dan Pengobatan

Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menemukan pasien TBC


wajib melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota. (Pasal 12
ayat 4)

a) optimalisasi upaya penemuan kasus TBC secara pasif intensif


berbasis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan secara aktif
berbasis institusi dan komunitas;
b) pengobatan sesuai dengan standar dengan konsep pengobatan
yang berpihak pada pasien; dan
c) penyediaan sarana diagnostik yang sensitif dan spesifik untuk
penyakit TBC oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat
d. Pemberian Kekebalan
Dilakukan melalui imunisasi yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 14)

e. Pemberian Obat Pencegahan


Pemberian obat pencegahan ditujukan kepada kontak dengan pasien
TBC, orang HIV/AIDS yang terbukti tidak menderita TBC, dan
orang yang mengalami penurunan fungsi sistem imun. (Pasal 15)

• Pemerintah Daerah harus memastikan pemberian obat


pencegahan dilaksanakan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
sesuai standar.
• Obat pencegahan menggunakan obat yang disediakan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. 2021 [cited 11 July 2022]. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Perpres-Nomor-67-Tahun-2021.pdf
Pencegahan TB

Primer Sekunder Tersier


1. Diagnosis TB Pemberian support
1. Penyuluhan TB
2. Pengobatan TB kepada penderita
2. Memakai masker
3. Imunisasi BCG
4. Ventilasi rumah
5. Hindari kontak
JKN
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat
wajib.
• JKN diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sejak 1 Januari 2014.
• Tujuan JKN: untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak.
• JKN diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh Pemerintah

Layanan Kesehatan Terjamin dengan JKN | Indonesia Baik [Internet]. Indonesiabaik.id. 2018 [cited 9 July 2022]. Available from: https://indonesiabaik.id/infografis/layanan-kesehatan-terjamin-dengan-jkn-1
Latar Belakang JKN

UUD 1945 mengamanatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat,


khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab
pemerintah pusat dan daerah

· Pasal 34 ayat 2: negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial


bagi seluruh rakyat Indonesia
· UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN): untuk memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi
setiap orang dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup
yang layak menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang
sejahtera, adil, dan makmur.
· UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau.

Jaminan Kesehatan Nasional [Internet]. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2016 [cited 9 July 2022]. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/?p=5799
· Pembayaran klaim jaminan kesehatan untuk pasien/kasus TBC di
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut hanya diberikan apabila
sudah mendapatkan nomor register pelaporan dari dinas kesehatan
kabupaten/kota.
· Pengobatan sesuai dengan standar dengan konsep pengobatan yang
berpihak pada pasien wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang
dinyatakan menderita TBC.
· Pengobatan dengan menggunakan obat yang disediakan oleh
Pemerintah Pusat
Upaya Penangulangan & Pecegahan KLB
Ketaatan pasien pada pengobatan TB sangat penting untuk mencapai
kesembuhan, mencegah penularan dan menghindari kasus resisten
obat

Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)


1) Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional
2) Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopis
3) Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung
4) Pengadaan OAT secara berkesinambungan
5) Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang baku/ standar
Puskesmas
Puskesmas, adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas

Upaya kesehatan esensial Upaya kesehatan pengembangan

1. Pelayanan promosi kesehatan


Upaya kesehatan masyarakat
2. Pelayanan kesehatan
yang bersifat inovatif dan
lingkungan
disesuaikan dengan prioritas
3. Pelayanan kesehatan keluarga
masalah kesehatan, kekhususan
4. Pelayanan gizi
wilayah kerja dan sumber daya
5. Pelayanan pencegahan dan
yang tersedia di puskesmas
pengendalian penyakit
Kesehatan Lingkungan

Masyarakat Pemerintah Puskesmas


• Penyelenggaraan upaya • Penyehatan air dan • Konseling
kesehatan sanitasi dasar • Mengamati Kesehatan
• Meningkatkan sikap dan • Pengamanan limbah lingkungan
perilaku positif • Penyehatan udara, tanah • Melakukan penyuluhan
• Menolong diri sendiri dan dan kawasan dan edukasi pada
keluarga agar sehat masyarakat
KESIMPULAN

Penyakit dapat timbul karena adanya ketidak seimbangan antara


faktor agent host dan lingkungan. Puskesmas sebagai layanan
kesehatan primer memiliki program untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan melakukan pencegahan penyakit. Untuk
menanggulangi suatu penyakit bukan hanya tanggung jawab dari
puskesmas saja, tapi tanggung jawab bersama antara individu,
masyarakat, puskesmas dan juga pemerintah. Program pemerintah
seperti Jaminan Kesheatan Nasional juga dapat membantu
penanggulangan penyakit bagi masyarakat yang kurang mampu.
THANKYOUU

Anda mungkin juga menyukai