Analisa Situasi Dan Pengembangan Program Untuk Eliminasi TB Tahun 2030: Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat
Analisa Situasi Dan Pengembangan Program Untuk Eliminasi TB Tahun 2030: Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat
WHO melaporkan bahwa estimasi jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global sebanyak 10,6
juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta kasus TBC. Dari 10,6 juta
kasus tersebut, terdapat 6,4 juta (60,3%) orang yang telah dilaporkan dan menjalani pengobatan dan 4,2
juta (39,7%) orang lainnya belum ditemukan/ didiagnosis dan dilaporkan.
Pada tahun 2021 pula menjadikan TBC sebagai penyakit menular paling mematikan pada urutan kedua (2) di
dunia setelah Covid-19. Dan berada pada urutan ke tiga belas (13) sebagai faktor penyebab utama kematian di
seluruh dunia.
TBC dapat diderita oleh siapa saja, dari total 10,6 juta kasus di tahun 2021, setidaknya terdapat 6 juta kasus
adalah pria dewasa, kemudian 3,4 juta kasus adalah wanita dewasa dan kasus TBC lainnya adalah anak-
anak, yakni sebanyak 1,2 juta kasus.
Kematian akibat TBC secara keseluruhan juga terbilang sangat tinggi, setidaknya 1,6 juta orang mati akibat TBC,
angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni sekitar 1,3 juta orang. Terdapat pula sebesar 187.000 orang yang
mati akibat TBC dan HIV. TBC termasuk 10 penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia.
SITUASI TBC DI INDONESIA
Indonesia sendiri berada pada posisi KEDUA (ke-2) dengan jumlah penderita TBC
terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China, Filipina, Pakistan, Nigeria,
Bangladesh dan Republik Demokratik Kongo secara berutan. Pada tahun 2020, Indonesia
berada pada posisi ketiga dengan beban jumlah kasus terbanyak, sehingga tahun 2021
jelas tidak lebih baik. Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC
(satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000
kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya
setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya yang menderita TBC.
Angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 150.000 kasus (satu orang setiap 4
menit), naik 60% dari tahun 2020 yang sebanyak 93.000 kasus kematian akibat TBC.
Dengan tingkat kematian sebesar 55 per 100.000 penduduk.
Kompetensi Tenaga Kesehatan Masyarakat
Respon cepat
terhadap Efek Memastikan
ketersediaan nakes
Promosi & Samping kesmas yang
Pencegahan
Perlindungan Mendorong Pengobatan berkualitas,di
Penyebaran PencegahanTB
masyarakat dari Kepatuhan TBC & Fasyankes untuk
Tuberculosis C melayani promosi,
bahaya TBC Berobat membantu
(TBC) pencegahan
&minum obat masyarakat &pengendalian
dalam tahap TBC.
pengobatan
PENGERTIAN TENTANG TUBERCULOSIS
TBC
Berdasarkan TBC paru
kelenjar
organ tubuh
yang diserang TBC Extra TBC
Paru selaput otak
TBC kulit
TBCAbdom
en
PENULARAN UHUK ..
UHUK…
TBC
Kuman TBC terhirup oleh
Kuman TBC keluar ke
udara pada saat penderita
TBC batuk, bersin, atau
berbicara.
orang lain melalui saluran
pernafasan menuju paru-
paru dan dapat menyebar
ke bagian tubuh lainnya.
UHUK ..
UHUK .. UHUK…
UHUK…
UHUK ..
UHUK…
Untuk daerah endemis tuberkulosis, bayi yang belum mendapatkan vaksinasi BCG setelah
berusia 3 bulan, disarankan untuk melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.
Dosis yang diresepkan dokter akan disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tujuan
penggunaan obat. Berikut rincian dosis umum vaksin BCG:
Kota Sukabumi luas wilayah 48.42 Km2, mempunyai 7 kecamatan, 33 kelurahan dikelilingiwilayah Kab.
Sukabumi, jumlah penduduk 358854 jiwa. Seluruh puskesmas di wilayah kota Sukabumi dapat dilalui
kendaraan roda empat maupun kendaraan umum, dan sisanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan ojek.
(Pelayanan Pengobatan TBC mudah diakses di Wilayah Kota Sukabumi, Profil Kesehatan Kota Sukabumi
Tahun 2022). Kontribusi Tenaga Kesehatan perawat 12%, Dokter 7%, Tenaga Kesehatan lainya <7%
dampaknya seluruh tenaga kesehatannya mempunyai tugas rangkap. Pada Tahun 2022 terduga menderita
TBC 6023 orang, 5709 (94,79%) telah mendapatkan pemeriksaan untuk diagnosis TBC. ( capaian ini naik
karena tahun 2021 capaiannya 70% ) , sisanya 5,21% belum dieriksa dapat menjadi sumber penularan.
5709 yang diperiksa 2116 (37,06%) dinyatakan positif menderita TBC dan harus menjalani pengobatan
tuntas. Profil Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2022). Di Kota Sukabumi Tahun 2022 , 2116 kasus baru
TBC dibandingkan dengan situasi di Indonesia data Tahun 2022 ada 700 .000 kasus baru artinya 3/1000
kasus baru Indonesia di Kota Sukabumi.
Menurut Perpres no 67 TAhun 2021 tentang Penanggulangan TBC sejumlah strategi yaitu penguatan
komitmen, peningkatan akses layanan TBC, optimalisasi Upaya promosi dan pencegahan TBC, pengobatan
TBC dan pengendalian infeksi hingga pemanfaatan riset dan teknologi.
Lanjutan Faktor Gagal obat –Meninggal dunia
Ada hubungan antara umur, pekerjaan, pendapatan, riwayat covid19, tipe diagnosis,
komorbid, penyebab kematian, merokok, dan kepadatan terhadap kejadian kematian pada
pasien TBC paru di kota Bekasi (Puspa, Cicilia)
Gambaran kejadian kematian pada pasien TBC paru di kota bekasi. Mayoritas responden berumur
15-60 tahun sebanyak 93,4%. Berjenis kelamin laki-laki sebanyak 63,2%. Berpendidikan tinggi
sebanyak 81,6%. Mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 68,4%. Responden memiliki
pendapatan <UMR sebanyak 81,6%. Sudah menikah sebanyak 76,3%. Mayoritas responden jauh
jarak menuju ke fasyankes 100%. Kepatuhan pengobatan baru sebanyak 94,7%. Lokasi anatomi
responden di paru sebanyak 98,7%. Responden tidak pernah terjangkit Covid19 sebanyak 98,7%.
Mayoritas tipe diagnosis responden bakteriologi sebanyak 71,1%. Tidak memiliki komorbid
sebanyak 76,3%. responden sembuh sebanyak 75%. Responden dengan status gizi malnutrisi –
obesitas sebanyak 80,3%. Tidak merokok sebanyak 78,9%. Kepadatan hunian sebanyak 68,4%.
Serta adanya kontak erat sebanyak 100%.(Puspa.Cicilia)
SIMPULAN PENYEBAB GAGAL PENGOBATAN TBC
FAKTOR HOST
(PENDERITA TBC) FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR AGENT
1.Pemahaman ,dan Persepsi kurang karena 1. Stigma 1. EFEK SAMPING OBAT
Pendidikan dan Pengetahuan TBC Rendah
2. Jarak kefasyankes jauh 2. Pengobatan TBC Aktif 6-24
2. Motivasi untuk patuh dan sembuh rendah,
Bosan Pengobatan Lama 3. Tidak ada PMO Bulan.
1. Diharapkan dapat memberikan pelayanan paripurna, promosi, edukasi dan motivasi yang lebih baik terhadap pasien
dan keluarga.
2. Mendukung Pelaksanakan kegiatan Tracing penderita TBC dan kontak
3. Melengkapi data SITBC pasien
4. Mendukung pemeriksaan/skrining terhadap pemyakit-penyakit komorbid
5. Mendukung dlm Memastikan semua kasus TBC terkonfirmasi memulai pengobatan segera setelah terdiagnosis
6. Pemberi layanan edukasi, pasien safety,analisis data dan program TBC di semua fasyankes dan Masyarakat
termasuk dukungan dlm pengobatan TBC,dukungan psikososial utk menjamin kepatuhan dan keberlangsungan
pengobatan
7. Petugas kesehatan Masyarakat yang berada di fasyankes harus memberikan edukasi betapa pentingnya minum
obat secara rutin serta menjelaskan efek pengobatan jika tidak tuntas pada waktu yang telah ditentukan.
8. Petugas Kesehatan Masyarakat yang berada di fasyankes harus meningkatkan mutu pelayanan kepada Masyarakat
penderita TBC dan memberikan motivasi agar pasien cepat sembuh serta membuat paisen merasa nyaman selama
menjalani pengobatan,.
9. Mengadakan kunjungan ke rumah pasien gagal obat.
SARAN UNTUK TENAGA KESEHATAN
MASYARAKAT DI FASYANKES & DI
MASYARAKAT
1. Diharapkan dapat mendukung dlm meningkatkan sistem monitoring, evaluasi dan supervisi
terhadap pasien-pasien TBC khususnya yang putus berobat dan memiliki komorbid dengan
melakukan pengumpulan data/skrining pada pasien TBC mengenai penyakit Komorbid atau
penyakit lainnya yang kemungkinan pasien idap saat sebelum terkena TBC atau setelah
terkena TBC.
2. Mensosialisasikan informasi terbaru atau Program/Juknis Pengendalian TBC
3. Melakukan kunjungan rumah ke semua pasien TBC khususnya yang putus berobat dan
memiliki komorbid.
4. Untuk Epidemiolog diharapkan dapat melakukan analisis yang memadai dlm meningkatkan
sistem monitoring serta evaluasi terhadap data angka kejadian TBC termasuk kesakitan,
kepatuhan berobat, sembuh, resisten obat kematian.
5. Incentive Programmer TBC ditingkat dan disesuaikan dengan beban kerja tenaga Kesehatan
masyarakat
SARAN BAGI MASYARAKAT