Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

Analisis SWOT

(disusun guna memenuhi penilaian tugas kelompok Mata Kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan kelas B)

Dosen Pengampu:

Dewa Ngakan Gde W M P, S.ST., MARS.

Oleh

Kelompok 3:

1. Rizka Rahmanita (182110101012)


2. Ulfiatul Azizah (182110101015)
3. Zaefita Rahma Novarina (182110101049)
4. Esterlita Putri P (182110101059)
5. Dwiriestya Dewantari (182110101074)
6. Leily Dita Sari (182110101086)
7. Yunita Permata Sari (182110101098)
8. Nurul Aini Agustina (182110101119)
9. Zilvi Fuadiyah Nur (182110101124)
10. Maya Rosnasari D.A (182110101158)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER
2019

Analisis SWOT berdasarkan Progam TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh


Tuberkulosis)

Tuberkulosis atau sering disebut dengan TB merupakan penyakit yang


disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis. TB merupakan penyakit
infeksi menular yang menyerang berbagai organ, khususnya paru-paru. Kuman TB
dapat ditularkan melalui udara apabila penderita aktif batuk, bersin, maupun berbicara.

Manurut Departemen Kesehatan, penyakit TB memiliki gejala diantaranya: (1)


batuk berdahak lebih dari 2 minggu, (2) mengalami sesak nafas, (3) berat badan
menurun, dan (4) keringat di malam hari tanpa aktifitas. Oleh karena itu, DepKes
menghimbau masyarakat apabila mengalami gejala-gejala tersebut untuk segera
memeriksakan diri ke Puskesmas atau Klinik terdekat.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, rata-rata


kasus baru TB di Indonesia mencapai angka 842.00 per tahun. Selain itu, Provinsi Jawa
Timur menjadi provinsi dengan jumlah penderita terbanyak kedua dengan jumlah
kasus sebesar 57.014.

“Jumlah itu, penderita TBC anak yang telah diobati sebesar 3.614 dan penderita
yang resistan sebesar 239 oranng,” papar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
(Dinkes Jatim) Kohar Hari Santoso.

Oleh karena angka penderita yang terus meningkat, pemerintah menggalakkan


program TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis). Gerakan ini adalah
sebuah kegiatan untuk mengkampanyekan penemuan dan pengobatan penyakit TB
secara aktif dan massif. Selain itu, malalui gerakan ini diharapkan dapat mewujudkan
Indonesia bebas TB tahun 2035.
Yang menjadi pokok-pokok kegiatan TOSS TB yaitu, penemuan dini orang
terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara aktif, pengobatan pasien TB sesuai
standar, promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat,
penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama dan terkoordinasi dengan
lintas sektor dan organisasi kemasyarakatan, mobilisasi tokoh masyarakat/agama dan
anggota masyarakat, monitoring dan evaluasi secara intensif.

Program ini juga menyediakan pemeriksaan dahak berkualitas secara gratis di


seluruh Puskesmas. Bagi penderita TB akan diberikan juga obat TB secara gratis oleh
pemerintah namun, harus diminum secara teratur sesuai dengan anjuran dokter untuk
menghindari resistensi obat.

Oleh karena data dari Kementrian Kesehatan menunjukkan bahwa Indonesia


memiliki jumlah penderita TB yang cukup besar hingga menempati urutan ketiga dunia
jumlah penderita terbanyak dan Provinsi Jawa Timur menempati posisi kedua dengan
jumlah temuan 57.014 serta Kabupaten Jember merupakan kota dengan penderita TB
terbanyak kedua di Provinsi Jawa Timur, kami memilih program ini untuk dianalisis
lebih lanjut.

Selain untuk menambah wawasan bagi diri sendiri, program ini dapat di
sosialisasikan kepada masyarakat baik dalam lingkup kecil seperti keluarga maupun
lingkup yang luas. Tujuan yang paling utama memilih program ini adalah ikut dalam
kampanye penemuan dan pengobatan TB agar angka kejadian TB semakin menurun.
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT

Obat Tuberkolosis Untuk program Menjalin hubungan Masyarakat


diberikan secara penyuluhan TOSS dengan stake holder kurang
gratis dari TB, pemateri seperti perwakilan mempercayai
pemerintah masih kurang pemerintah, tokoh progam TOSS TB
(kementerian dalam penguasaan masyarakat, tokoh dengan label gratis
kesehatan) untuk materi sehingga agama dan lintas karena menurut
masyarakat yang masyarakat tidak sektor agar program mereka sedikit
mengidap penyakit sepenuhnya ini dapat berjalan meragukan.
tuberculosis. memahami dengan lancar.
mengenai
program ini

Program TOSS TB Kurangnya sarana Masyarakat dengan Sebagaian


bisa dikatakan prasarana yang ekonomi menengah masyarakat bisa
berhasil jika obat mendukung demi ke bawah akan saja lupa atau
Tuberkulosis harus kelancaran TOSS antusias mengikuti bahkan
diminum secara TB program TOSS TB meninggalkan
teratur sesuai aturan karena melibatkan pengobatan TB
dari dokter. stakeholder dan yang
jaminan mengakibatkan
pengobatan TB resistensi obat
gratis. yang diberikan.

Kesadaran warga Daerah Jumlah sasaran


akan pengobatan penyuluhan tidak melebihi kapasitas
Tuberkolosis, sesuai dengan sehingga obat
dibuktikan dengan dugaan sehingga
Sepanjang 7 membutuhkan yang disediakan
dasawarsa terakhir, waktu yang cukup kurang.
pasien TB yang lama untuk
diobati dan dilayani mengakses daerah
berjumlah lebih tersebut.
dari 300.000 pasien
TB per tahun.
Keberhasilan
pengobatan TB di
Indonesia atau
success rate juga
sangat
menggembirakan
karena mencapai
sekitar 90%. Ini
berarti 90% pasien
TB yang diobati di
Indonesia dapat
disembuhkan.
Seluruh Puskesmas Tenaga kesehatan
dan sebagian klinik, lalai dalam
rumah sakit, serta mengingatkan
dokter praktik pasien dalam
swasta telah melakukan
terfasilitasi pengobatan
pelayanan
pengobatan
Tuberkolosis.
Dibuktikan dengan
pernyatakan
Menkes bahwa
seluruh Puskesmas
di Indonesia telah
dapat memberikan
pelayanan
pengobatan TB dan
sebagian klinik, RS,
dokter praktik
swasta telah
mampu
memberikan
pelayanan
pengobatan
Tuberkulosis.

Kegiatan Ketok Kesalahan dalam


Pintu yaitu mengimput data
kunjungan rumah pasien
para Kader
Kesehatan untuk
menemukan kasus
terduga TB serta
memberikan
penyuluhan tentang
pencegahan dan
pengendalian TB
sehingga sepanjang
7 dasawarsa
terakhir, pasien TB
yang diobati dan
dilayani berjumlah
lebih dari 300.000
pasien TB per
tahun. Keberhasilan
pengobatan TB di
Indonesia atau
success rate juga
sangat
menggembirakan
karena mencapai
sekitar 90%. Ini
berarti 90% pasien
TB yang diobati di
Indonesia dapat
disembuhkan.
Analisis SWOT

STRENGTH WEAKNESS
OPPORTUNITY 1. Obat Tuberkolosis 1. Kurangnya sarana
diberikan secara gratis dari prasarana yang mendukung
pemerintah (kementerian kelancaran TOSS TB dapat
kesehatan) untuk diminimalkan melalui
masyarakat yang kerjasama dengan
mengidap penyakit stakeholder agar program
tuberculosis sehingga ini dapat berjalan dengan
dapat membuka peluang lancar.
dalam bekerjasama dengan
stakeholder
2. Kegiatan Ketok Pintu yaitu
kunjungan rumah para
Kader Kesehatan untuk
menemukan kasus terduga
TB serta memberikan
penyuluhan tentang
pencegahan dan
pengendalian TB sehingga
masyarakat dengan
ekonomi menengah ke
bawah akan antusias
mengikuti program TOSS
TB
THREAT 1. Kesadaran warga akan 1. Untuk program penyuluhan
pengobatan Tuberkolosis, TOSS TB, pemateri harus
dibuktikan dengan menguasai materi sehingga
Sepanjang 7 dasawarsa masyarakat dapat
terakhir, pasien TB yang sepenuhnya memahami dan
diobati dan dilayani mempercayai program
berjumlah lebih dari TOSS TB dengan label
300.000 pasien TB per gratis yang menurut mereka
tahun. Keberhasilan sedikit meragukan.
pengobatan TB di 2. Menambah sarana
Indonesia atau success rate prasarana yang mendukung
juga sangat demi kelancaran TOSS TB
menggembirakan karena sehingga jumlah sasaran
mencapai sekitar 90%. Ini yang melebihi kapasitas
berarti 90% pasien TB dapat teratasi. Maka dari itu
yang diobati di Indonesia obat yang dibutuhkan dapat
dapat disembuhkan tersedia.
sehingga hal ini dapat
mengatasi sebagaian
masyarakat yang lupa atau
bahkan meninggalkan
pengobatan TB yang
mengakibatkan resistensi
obat yang diberikan.
2. Seluruh Puskesmas dan
sebagian klinik, rumah
sakit, serta dokter praktik
swasta telah terfasilitasi
pelayanan pengobatan
Tuberkolosis. Dibuktikan
dengan pernyatakan
Menkes bahwa seluruh
Puskesmas di Indonesia
telah dapat memberikan
pelayanan pengobatan TB
dan sebagian klinik, RS,
dokter praktik swasta telah
mampu memberikan
pelayanan pengobatan
Tuberkulosis sehingga
dapat mengatasi jumlah
sasaran melebihi kapasitas
sehingga obat yang
disediakan tidak kurang
lagi.

Menurut pendapat kelompok kami strategi yang cocok untuk diterapkan adalah
Kegiatan Ketok Pintu yaitu kunjungan rumah para Kader Kesehatan untuk menemukan
kasus terduga TB serta memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian
TB sehingga masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah akan antusias
mengikuti program TOSS TB. Kegiatan ketok pintu efektif karena para kader
kesehatan bisa melakukan pendekatan lebih intens kepada warga sehingga tingkat
kepahaman masyarakat tinggi terhadap program TOSS TB.
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan.2016.TOSS TB “Temukan TB Obati Sampai Sembuh”. Jakarta


: Depkes

Azwar,A.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan,Edisi Ketiga.Jakarta:Binapura


Aksara.P,4-179

Anggraini, Arlyta Dwi. Putra, Gemawan Dwi. 2018. TOSS TBC: Temukan TBC Obati
Sampai Sembuh. http://indonesiabaik.id/infografis/toss-tbc-temukan-tbc-obati-
sampai-
sembuh#targetText=Indonesiabaik.id%20%2D%20TBC%20adalah%20penyakit,
yang%20disebabkan%20oleh%20kuman%20TB.&targetText=Gerakan%20TOS
S%20TB%20(Temukan%20TB,pihak%20baik%20pemerintah%20maupun%20
masyarakat

Kemenkes RI. 2018. INFODATIN: Dicari Para Pemimpin Untuk Dunia Bebas TBC.
Jakarta : Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai