DINAS KESEHATAN
UOBF PUSKESMAS SUKOREJO
Jl. Raya No. 3 SukorejoPasuruan Kode Pos 67161
Telp : (0343)611665, 0343 6752075email :
puskesmas.sukorejo@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Ketika dunia bersatuuntukmengatasipandemi COVID-19,
sangatpentinguntukmemastikanbahwapenyediaanlayanan dan
sistemoperasionaluntukmengatasipermasalahankesehatan yang lain
tetapberjalansecaraberkesinambungan demimelindungikehidupan orang dengan
TB dan kondisikesehatanlainnya. Pemerintahsudahmenetapkan status
DaruratBencanaWabah COVID-19 di Indonesia.
DengandemikianLayanankesehatan, termasuk Program Nasional
untukpenanggulangan TB,perlusecaraaktif, efektif dan
cepatterlibatdalamupayapenanggulangan COVID-
19sertamemastikanbahwalayanan TB tetapberjalan.
1
sertatetapmelanjutkanpengobatan TBsesuaianjuran. Setiappasien TB
akanmendapatkan masker bedah yang
harusdikenakansaatpasienkontrolpengobatanmaupunmelakukanaktivitaskeluarru
mahyang sangatpenting. Pasien TB sangatdisarankanuntukmembatasiaktivitas di
luarrumahuntukmenghindarikemungkinanterpajan virus SARS Cov-2 penyebab
COVID-19.Upayaharusdilakukan oleh pasien TB dan
tenagakesehatanuntukmengurangikemungkinanpenularan TB dan COVID-19 di
pusattempat orang berkumpul dan difasilitaspelayanankesehatan,
sesuaiPedoman Kementerian Kesehatan danrekomendasi WHO. Meskipun mode
penularankeduapenyakittersebutberbeda,namuntindakanperlindunganadministrati
f dan pengendalianlingkungan yang berlakuuntukkeduanyaadalahsama
(misalnya: pencegahan dan pengendalianinfeksidasar,etiketbatuk, pemisahan
orang yang didugaterkenadampakpenyakit).
Proses antriandalampelayanan TB
harusdihindarkanataudiminimalisirdenganmelakukanbeberapahal yang
memungkinkanterutama di tempat-
tempatpasienmengumpulsepertiloketpendaftaran,
antrianpemeriksaanlaboratoriumpenunjang dan pengambilanobat difarmasi
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Pelayanan TBC tetapberjalanmeskipundalam masa PANDEMI
COVID-19
2. TujuanKhusus :
1) Meningkatan akses layanan TBC yang bermutu
2) Mengendalikan faktor risiko
3) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanggulanganTBC
2
terlibatdalammenyampaikan program penanggulangan
TBC melaluikegiatan di desa (Posyandubalita,
PosyanduLansia, Skreening dan seterusnya),
advokasidenganlintassektor di desa.
4 Jurimpuskesmasterlibatdalampemberiankekebalanterhada
p TBC melaluiimunisasi BCG
Lintas sektor :
1 Kader TBC bertugasmembantuinvestigasikontakkasus
TBC atauterduga TBC di desa, sebagai PMO pengobatan
TBC, membantudalampromosi, penemuankasus, dan
dukunganpengobatan TBC, Mendampingi orang terduga
TB untukmemeriksakandirikefasilitaslayanankesehatan
2 Klinik, dan DokterPraktik Mandiri (DPM) serta Fasilitas
Kesehatan RujukanTingkat Lanjut (FKRTL) yang meliputi:
Rumah SakitPemerintah, non pemerintah dan Swasta,
Rumah Sakit Paru(RSP), Balai Besar/Balai Kesehatan
Paru Masyarakat (B/BKPM) membantu penanggulangan
TBC sesuai program dalam penemuan dan pengobatan
TBC
3 Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama berperan
Sebagai panutan untuk tidak menciptakan stigma dan
diskriminasi terkait TBC, Membantu menyebarluaskan
informasi tentang TBC dan PHBS, Mendorong pasien TB
untuk menjalankan pengobatan secaratuntas, Mendorong
masyarakat agar segera memeriksakan diri kelayanan TB
yang berkualitas
4 Pembuat kebijakan publik (Dinkeskab, dinkesprov/pusat
dst) yang menerbitkan peraturanperundang-undangan
dibidang kesehatan dan bidang lain yangterkait serta
mereka yang dapat memfasilitasi atau
menyediakansumber daya. Peran yang diharapkan
adalah:Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-
undanganuntuk mendukung penanggulangan TB dan
Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan
3
lainlain)untuk meningkatkan capaian program TB.
6
KegiatanPokok RincianKegiatan
d) Kartu Pengobatan Pencegahan TB (TB.01 P)
e) Kartu Identitas Pasien TB (TB.02).
f) Register TB Fasilitas Kesehatan (TB.03 faskes).
g) Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB.09).
h) Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TBPindahan
(TB.10).
i) Register Laboratorium TB untuk LaboratoriumFaskes
Mikroskopis dan Tes Cepat (TB.04).
j) Register Laboratorium TB Untuk Rujukan TesCepat,
Biakan Dan Uji Kepekaan (TB.04 Rujukan).
k) Formulir Triwulan Uji Silang Sediaan TB
FasilitasKesehatan Mikroskopis (TB.12 Faskes).
l) Laporan Pengembangan Ketenagaan
ProgramPenanggulangan TB Fasilitas Kesehatan
(TB.14Faskes).
m) Pelacakan Kontak Anak (TB.15).
n) Register Kontak Tuberkulosis (TB.16).
b. Pengendliansecara administrative
Pengendaliansecaraadministratifadalahupaya yang
dilakukanuntukmencegah/
mengurangipajanankumanM.tuberkulosiskepadapetugask
esehatan, pasien, pengunjungdan
lingkungansekitarnyadenganmenyediakan,
menyebarluaskan dan
memantaupelaksanaanprosedurbakusertaalurpelayanan.
Upayainimencakup:
1) Strategi Temukanpasiensecepatnya, Pisahkansecara
2) aman, Obatisecaratepat.(Tempo)
3) Penyuluhanpasienmengenaietikabatuk.
4) Penyediaantisu dan masker bedah,
tempatpembuangantisu, masker
bedahsertapembuangandahak yangbenar.
5) Pemasangan poster, spanduk dan bahanuntuk KIE.
6) Skriningbagipetugas yang merawatpasien TB.
c. PengendlianlingkunganFasyankes
Pengendalianlingkunganfasyankesadalahupaya
peningkatan dan
pengaturanaliranudara/ventilasi(ventilasialamiah,
ventilasimekanikataucampuran)
denganmenggunakanteknologisederhanauntukmencegah
penyebarankuman dan
mengurangi/menurunkankadarpercikandahak di udara.
UpayaPenanggulangandilakukandenganmenyalurkanperci
9
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
kandahakkearahtertentu(directional airflow) dan
atauditambahdenganradiasi
ultraviolet sebagaigermisida.
2. Diagnosiskasus TBC
Diagnosis TB ditetapkanberdasarkankeluhan, hasil
anamnesis, pemeriksaanklinis, pemeriksaanlabotarorium dan
pemeriksaanpenunjanglainnya.
1) Keluhan dan hasil anamnesis meliputi:
a. Keluhan yang disampaikanpasien,
sertawawancararinciberdasarkeluhanpasien.
Pemeriksaanklinisberdasarkangejala dan tanda TB yang
meliputi:Gejalautamapasien TB
10
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
paruadalahbatukberdahakselama 2 mingguataulebih.
Batukdapatdiikutidengangejalatambahanyaitudahakberca
mpurdarah, batukdarah, sesaknafas, badan lemas,
nafsumakanmenurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringatmalamharitanpakegiatanfisik,
demammerianglebihdarisatubulan. Pada pasiendengan
HIV positif, batukseringkali bukanmerupakangejala TB
yang khas, sehinggagejalabatuktidakharusselaluselama 2
mingguataulebih.
b. Gejala-gejalatersebutdiatasdapatdijumpai pula pada
penyakitparuselain TB, sepertibronkiektasis, bronchitis
kronis, asma, kankerparu, dan lain-lain.
Mengingatprevalensi TB di Indonesia saatinimasihtinggi,
makasetiap orang yang
datangkefasyankesdengangejalatersebutdiatas,
dianggapsebagaiseorangterdugapasien TB,
danperludilakukanpemeriksaandahaksecaramikroskopisla
ngsung.
c. Selaingejalatersebut, perludipertimbangkanpemeriksaan
pada orang denganfaktorrisiko,
seperti :kontakeratdenganpasien TB, tinggal di
daerahpadatpenduduk, wilayah kumuh,
daerahpengungsian, dan orang yang
bekerjadenganbahankimia yang
berrisikomenimbulkanpaparaninfeksiparu.
2) PemeriksaanLaboratorium
a. Pemeriksaanbakteriologi,
denganPemeriksaandahakmikroskopislangsungdenganm
engumpulkan 2 contoh uji dahak yang
dikumpulkanberupadahakSewaktu-Pagi (SP) dan
PemeriksaanTesCepatMolekuler (TCM) TB.
PemeriksaantescepatmolekulerdenganmetodeXpert
MTB/RIF. TCM merupakansaranauntukpenegakan
11
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
diagnosis,
namuntidakdapatdimanfaatkanuntukevaluasihasilpengoba
tan.
Pemeriksaan Biakan
Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan media padat
(Lowenstein-Jensen) dan media cair (MycobacteriaGrowth
Indicator Tube) untuk identifikasi
Mycobacteriumtuberkulosis (M.tb). Pemeriksaan tersebut
diatas dilakukan disarana laboratorium yang terpantau
mutunya.
b. Pemeriksaanpenunjanglainnya
Pemeriksaan foto toraks dan Pemeriksaan histopatologi
pada kasus yang dicurigai TBekstraparu.
d. Pemeriksaanserologis,
Sampaisaatinibelumdirekomendasikan.
12
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
Pengobatan yang adekuatharusmemenuhiprinsip:
A. Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang
tepat mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah
terjadinya resistensi.
B. Diberikan dalam dosis yang tepat.
C. Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh
PMO (Pengawas Menelan Obat) sampai selesai
pengobatan.
D. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup,
E. terbagi dalam dua (2) tahap yaitu tahap awal serta
tahaplanjutan, sebagai pengobatan yang adekuat
untukmencegah kekambuhan.
15
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
Bayi yang terlahir dari ibu yang terdiagnosis TB BTA positif
pada trimester3 kehamilan berisiko tertular ibunya melalui
plasenta, cairan amnion maupun hematogen. Sedangkan
bayi yangterlahir dari ibu pasien TB BTA positif selama masa
neonatalberisiko tertular ibunya melalui percik renik. Pada
kedua kondisitersebut bayi sebaiknya dirujuk. Vaksinasi
BCG dilakukan sesuaialur tata laksana bayi yang lahir dari
ibu terduga TB atau ibusakit TB
c) Limfadenitis BCG
Limfadenitis BCG merupakankomplikasivaksinasi BCG yang
paling sering. Definisilimfadenitis BCG
adalahpembengkakankelenjargetahbeningsatusisisetelahva
ksinasi BCG. LimfadenitisBCG dapattimbul 2 minggusampai
24 bulansetelahpenyuntikanvaksin BCG (seringtimbul 2-4
bulansetelahpenyuntikan),terdapat 2 bentuklimfadenitis
BCG, yaitusupuratif dan nonsupuratif. Tipe non
16
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
supuratifdapathilangdalambeberapaminggu.
Tipesupuratifditandaiadanyapembekakandisertaikemerahan,
edemkulit di atasnya, dan adanyafluktuasi.
Kelenjargetahbening yang terkenaantara lain supraklavikula,
servikal,dan aksila, dan biasanyahanya 1-2 kelenjar yang
membesar.
Diagnosis
ditegakkanbilaterdapatpembesarankelenjargetahbeningsisi
yang samadengantempatpenyuntikanvaksin
BCGtanpapenyebablain, tidakadademamataugejala lain
yangmenunjukkan adenitis piogenik.
Limfadinitistuberkulosissangatjarangterjadihanya di
aksilasaja. Pemeriksaansitopatologidarisediaanaspirasi
BCG
limfadenitistidakberbedadenganlimfadenitistuberkulosis.Limf
adenitis BCG non-supuratifakansembuhsendiri
dantidakmembutuhkanpengobatan. Pada limfadenitis BCG
supuratifyang
dilakukanaspirasijarummemberikankesembuhanlebih
tinggi (95% vs 68%) dan lebihcepat (6,7 vs 11,8 minggu)
darikontrol.
Eksisihanyadilakukanbilaterapiaspirasijarumgagalatau pada
limfadenitis BCG multinodular.
5. PengobatanPencegahandengan INH
pemberian pengobatan pencegahan dengan Isoniazid (PP
INH) dapatdiberikan pada ODHA yang tidak terbukti TB aktif
dan tidak adakontraindikasi terhadap INH. Dosis INH yang
diberikan adalah 300 mgper haridengandosismaksimal 600
mg per hari, ditambah Vitamin B625 mg per hariselama 6
bulan.
PP INH diberikankepadaanakumurdibawah lima tahun(balita)
yang mempunyaikontakdenganpasien TB
tetapitidakterbuktisakit TB.Dosis INH adalah 10 mg/kg
17
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
BB/hari (maksimal 300 mg/hari).
PemberianPengobatanPencegahandenganKotrimoksasol(PP
K) pada
ODHAPengobatanpencegahandengankotrimoksasolbertujua
nuntukmengurangiangkakesakitan dan kematian padaODHA
denganatautanpa TB akibat IO.
Pengobatanpencegahandengankotrimoksasolrelatifaman
dan harusdiberikansesuaidenganPedoman Nasional PDP
sertadapatdiberikan di unit DOTS atau di unit PDP.
System Sistempencatatan-pelaporan TB
informasi TB secaraelektronikmenggunakanSistemInformasi TB (SITT) yang
berbasis web. Pencatatan di Fasilitas KesehatanFKTP
dalammelaksanakanpencatatanmenggunakanformulirbaku:
a) Daftar atau buku register terduga TB (TB.06).pencatatan
setiap kejadianterdugapenyakit TB yang
diperiksalaboratorium.
b) Formulir Permohonan Pemeriksaan Bakteriologis TB(TB.05).
setiapsuspekdisertakan TB 05
c) Kartu Pengobatan Pasien TB
(TB.01).dibuatsaatadapasienygsudahmemulaipengobatanruti
n
d) Kartu Identitas Pasien TB (TB.02).diberikan pada
pasienygsudahmemulaipengobatanrutin
e) Register TB Fasilitas Kesehatan (TB.03
faskes).Untukmencatatsemuakasus TBC
ygdiobatiPuskesmas.
f) Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB.09).
g) Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TBPindahan
(TB.10).
h) Register Laboratorium TB untuk LaboratoriumFaskes
Mikroskopis dan Tes Cepat (TB.04).
i) Register Laboratorium TB Untuk Rujukan TesCepat, Biakan
Dan Uji Kepekaan (TB.04 Rujukan).
j) Formulir Triwulan Uji Silang Sediaan TB FasilitasKesehatan
18
KegiatanPokok Cara Melaksanakankegiatan
Mikroskopis (TB.12 Faskes).
k) Laporan Pengembangan Ketenagaan
ProgramPenanggulangan TB Fasilitas Kesehatan
(TB.14Faskes).
Pencatatan dan pelaporanpasien TB untukklinik
dandokterpraktikperorangandisampaikankepadaPuskesmassete
mpat.Puskesmasharusmelaporkanjumlahpasien TB di
wilayahkerjanyakepadadinaskesehatankabupaten/kotasetempat
dan disampaikansetiap 3 (tiga)bulan.
Hasil
pengobata Definisi
n
PasienTBparudenganhasilpemeriksaanbakteriologispositifpada
awalpengobatan yang hasilpemeriksaanbakteriologis
padaakhirpengobatanmenjadinegatif danpadasalah
Sembuh
satupemeriksaansebelumnya.
PasienTB yang
Pengobata telahmenyelesaikanpengobatansecaralengkapdimana pada salah
nlengkap satupemeriksaansebelumakhirpengobatanhasilnyanegatifnamunta
npaadabuktihasilpemeriksaanbakteriologis pada akhirpengobatan.
Pasien
yanghasilpemeriksaandahaknyatetappositifataukembalimenjadipos
itif pada bulankelimaataulebihselama masa pengobatan;
Gagal ataukapansajadalam masa
pengobatandiperolehhasillaboratoriumyang
menunjukkanadanyaresistensi OAT.
PasienTByang meninggalo l e h
Meninggal
sebabapapunsebelummemulaiatausedangdalampengobatan.
Putus
berobat PasienTByang
(loss to tidakmemulaipengobatannyaatauyangpengobatannyaterputusterus
follow-up) menerusselama2bulanataulebih.
19
Hasil
pengobata Definisi
n
PasienTByangtidakdiketahuihasilakhirpengobatannya.
Termasukdalamkriteriainiadalah ”pasienpindah (transfer out)”
Tidak di
kekabupaten/kota lain
evaluasi
dimanahasilakhirpengobatannyatidakdiketahuioleh
kabupaten/kotayang ditinggalkan.
VII. SASARAN
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran program/ kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan
tertentu.sasaran Program ditetapkanmelaluiIndikator PKP Puskesmas dan
SPM
Indikator Kinerja DefinisiOperasional Cara perhitungan Tar Tar Su
get get mb
20 20 er
18 19 dat
a
Kasus TBC JumlahkasusTBC JumlahkasusTBC yang 80 80 TB
% %
yang ditemukan yang ditemukan, ditemukan, 01,
dan diobati diobatisecarabaku diobatisecarabaku dan TB
dan dilaporkan dilaporkandibagijumlahk 03
asus TBC yang &
ditemukan dan TB
diobatidikali 100%. 07
SIT
T
Onli
ne
Terduga TBC TerdugaTBC Jumlah orang terduga 10 10 TB
0%
yang adalah orang yang TBC yang 0% 06
mendapatkanpe mempunyaigejalaut mendapatkanpelayanan
layanan TBC amabatuk minimal TBC
sesuaistandart 2 minggu dan sesuaistandartdalamkur
20
Indikator Kinerja DefinisiOperasional Cara perhitungan Tar Tar Su
get get mb
20 20 er
18 19 dat
a
mendapatkantatala unwaktutertentudibagi
ksanasecarabaku 6x target orang dengan
(StandarPelayanan TBC yang ada di
Minimal ke 11) wilayah kerja
Angka Jumlahpasien TBC Jumlahpasien TBC 90 90 TB
%
Keberhasilanpe yang sembuh dan yang sembuh dan % 01,
ngobatankasus pengobatanlengka pengobatanlengkapdiba TB
TBC ( Success pdarisemuapasien gijumlahsemuakasus 08
Rate/SR) TBC yang diobati, TBC yang diobati, SIT
dicatat dan dicatat dan T
dilaporkan dilaporkandikali 100% onli
ne
21
JADWAL PELAKSANAAN PJ
N (Bulan)
KEGIATAN
O 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
1 Promosikesehatan TBC Petugas TB,
promkes
2 surveilans TB. TB, Surveilans
XI. Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 tahun 2016
tentangPenanggulanganTuberkulosis
2. Buku PKP Dinkesth 2016 edisirevisi
3. SPM Bidang Kesehatan tahun 2018
Mengetahui
Kepala UOBF Penanggung Jawab UKM
PuskesmasSukorejo
23