Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UPAYA PEMBERANTASAN DAN


PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ( P2M )
DI PUSKESMAS BANDAR 2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan permenkes nomor 43 Tahun 2019 di sebutkan prinsip
penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : Paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, Kemandirian masyarakat, pemerataan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan
tercapainya kecamatan sehat di wilayah kerjanya.
Dalam permenkes 43 tahun 2019 , Upaya Kesehatan pada pasal 1 berbunyi
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
b. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
c. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

Sebagaimana di ketahuibahwa penyakit Menular masih merupakan


masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia , beberapa penyakit menular yang
menjadi masalah utama di Indonesia adalah Diare , Malaria, DBD , Tifus,
Abdominalis , TBC dan penyakit lainnya. Salah satu penyakit menular yang sering
terjadi di masyarakat di Indonesia, hingga saat ini penyakit diare masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat di lihat dengan
meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun.
Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB ) Penyakit dan keracunan , serta
penanggulangan penyakit tidak menular di perlukan suatu sistem surveilans
penyakit. Surveilans mutlak di perlukan pada program . program pemberantasan
penyakit menular sebagai bahan perencanaan , monitoring dan evaluasi program

B. LANDASAN HUKUM
Sebagai upaya wajib di tingkat pelayanan dasar, upaya pemberantasan
dan pencegahan dan pencegahan penyakit menular di lakukan berlandaskan
pada peraturan – peraturan atau landasan hukum yang meliputi antara lain :
1. Permenkes no 44 tahun 2016 tentang standart pelayanan minimal bidang
kesehatan
2. Undang – undang No 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.1116/ Menkes/ SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1216/ Menkes/ SK/XI/2001
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/ Menkes/ SK/ V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/ Menkes/SK/11/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
7. Kep.Menkes No 17 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.43 Tahun 2019 tentang Pusat
kesehatan Masyarakat

C. PENGERTIAN
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular adalah upaya
di bidang kesehatan yang menyangkut pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular di masyarakat baik yang bersumbetr infeksi / kuman maupun hewan.
Jenis – jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular dalam
penyelenggaraan terpadu penyakit ( lampiran ). Dalam upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit menular, terdapat beberapa penyakit menular antara
lain :
1. Diare : Buang air besar lembek / cair dengan frekwensi lebih dari
biasanya
2. Tifus perut klinis : Demam tinggi terus menerus selama 7 hari atau
lebih, permukaan lidah kotor dan pinggirnya merah (thipoid Tongue) dapat
di sertai sembelit, diare, dan kesadaran menurun
3. TBC Paru : Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu
atau lebih di sertai antara lain dahak/ batuk darah, sesak nafas dan rasa
nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, rasa kurang enak badan
(malaise , berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan , demam meriang
lebih dari sebulan
4. Campak : panas tinggi ( demam ), dengan bercak kemerahan (Rash )
di kulit selama 3 hari atau lebih, di sertai dengan salah satu gejala batuk
pilek dan mata merah ( Konjungtivitis )
5. Malaria : klinis demam, menggigil dapat di sertai sakit kepala,
mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal pegal pada orang dewasa,
anemia, limpa dan hati membesar,kejang dan kesadaran menurun
6. DBD : Demam berdarah dengue, penyakit dengan demam
tinggi mendadak 2 - 7 hari, tanpa penyebab yang jelas terdapat tanda –
tanda perdarahan ( bintik merah / ptikie ), mimisan perdarahan pada gusi,
ada pembesaran hati dan dapat timbul syok, pada pemeriksaan
laboratorium terdapat hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit 20 % dan
trombosit < 100.000/mm )
7. Pneumonia :Batuk dan atau kesukaran bernafas di sertai peningkatan
frekwensi nafas sesuai umur atau tarikan dinding dada bagian bawah
8. Influenza : Suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh influenza
virus yang menyerang saluran pernafasan manusia dengan tanda tanda
demam, sakit kepala, letih,batuk kering, tenggorokan kering, hidung
tersumbat, dan badan lesu

D. TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan upaya pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular di Puskesmas Masaran I Sragen
b. Tujuan Khusus
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular
 Menurunkan frekwensi terjadinya KLB serta membatasi penyebaranya
 Member arah kepada petugas kesehatan dalam melaksanakan
pemberantasan penyakit menular
BAB II

UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
di UPTD Puskesmas Masaran I meliputi :
1. Pemantauan , pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di
masyarakat
2. Monitoring dan Evaluasi desa dengan kasus penyakit menular tinggi
3. Penatalaksanaan Imunisasi

B. SASARAN
1. Semua masyarakat dengan penyakit menular
2. Kader Kesehatan
3. Tokoh masyarakat

C. INDIKATOR / TARGET
Indikator atau target dari upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit adalah
sebagai berikut :
1. Penemuan kasus Diare : 10% jumlah penduduk
2. Penemuan kasus pneumonia 10 % jumlah balita
3. Pengambilan sample darah campak 2 Kasus campak klinis di temukan
4. KLB Campak bila di temukan 1 kasus dalam satu desa
5. KLB Diare bila di temukan peningkatan kasus dua kali lipat dari seminggu
sebelumnya
6. Angka penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 90 % dari
perkiraan
7. Angka keberhasilan pengobatan TB 90 % dari semua pasien TB di obati
8. Target Cakupan Imunisasi :
a. Imunisasi Bayi Usia 0-11 bulan (IDL) lengkap : 100 %
b. Imunisasi Balita Usia 12-24 bulan (IBL) lengkap : 100 %
c. Imunisasi anak sekolah lanjutan (ISL) : 80 %
BAB III

UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR


DI PUSKESMAS

A. HUBUNGAN UPAYA P2P DENGAN KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS


Berdasarkan Permenkes no 43 tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat menyatakan bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang berrtanggung jawab dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, untuk
mencapai visi kecamatan sehat guna terwujudnya Indonesia Sehat 2023
Untuk mencapai tujuan tersebut misi pembangunan kesehatanadalah
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya:
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
2. Memelihara dan meningkatkan mutu
3. Pemerataan keterjangkauan pelayanan kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat dan lingkungan

Dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas maka fungsi puskesmas adalah :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Atas dasar tersebut upaya kesehatan di puskesmas di kelompokan menjadi
:
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular merupakan
Upaya Kesehatan Wajib yang di laksanakan di puskesmas

B. KEBIJAKAN OPERASIONAL DAN STRATEGI


Dalam penyelenggakan Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular agar mencapai tujuan yang berhasil dan berdaya guna, maka perlu di
tetapkan kebijakan operasional dan strategi sebagai berikut :
1. Kebijakan Operasional
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di selenggarakan
a. Sesuai standar operasional
b. Secara menyeluruh dengan mengutamakan pendekatan promotif,
preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabitatif
c. Berdasarkan kemitraan melalui jejaring kerjasama dengan lintas
program, lintas sector
d. Dengan memberdayakan masyarakat baik perorangan, keluarga dan
kelompok
e. Dengan memberikan bantuan pembinaan kepada masyarakat baik
perorangan maupun kelompok
2. Strategi
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas di bidang
pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
b. Advokasi dan sosialisasi pada pembuat kebijakan dan pemegang
program terkait
c. Menyebarluaskan informasoi tentang pemberantasan dan pencegahan
penyakit menular
d. Melakukan penyelidikan Epidemiologi kasus penyakit menular dalam
rangka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
e. Memanfaatkan Forum Koordinasi yang ada sebagai wadah pembinaan
upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
f. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam Upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit menular
g. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit menular

C. MANAJEMEN ( PDCA )
Untuk terselenggaranya upaya pencegahan dan manajemen yang baik.
Manajemen merupakan rangkaian kegiatan dalam bekerja secara sistematis
untuk menghasilkan kegiatan pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular yang efektif dan efisien
Ada tiga fungsi manajemen pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di
puskesmas da di masyarakat, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanan dan pengendalian
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban.
Semua fungsi manajemen tersebut harus di laksanakan secara terkait dan
berkesinambungan :
1. Perencanaan
Perencanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular adalah proses
penyusunan rencana tahunan puskesmas , untuk mengatasi masalah dan
kebutuhan masyarakat di biang kesehatan ,yaitu dalam hal pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular di wilayah puskesmas
Langkah – langkah perencanaan upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular yang di lakukan oleh puskesmas mencakup hal – hal
sebagai berikut :
a) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah di lakukan :
1) Berdasarkan hasil cakupan kegiatan di tahun sebelumnya
2) Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan masyarakat melalui
kuesioner, kotak saran, masukan dari kader / perangkat desa
3) Berdasarkan kasus yang terjadi di wilayah kerja puskesmas
masaran I yang di pantau dari laporan mingguan
b) Menyusun rencana usulan kegiatan ( RUK )
Langkah puskesmas dalam menyusun usulan kegiatan upaya pencegahan
dan pemberatasan penyakit menular di lakukan dengan menetapkan :
1) Kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Besar / volume kegiatan
5) Waktu
6) Lokasi
7) Perkiraan kebutuhan biaya
c) Mengajukan remcana usulan kegiatan (RUK )
Rencana usulan kegiatan di ajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
d) Menyuun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Setelah di setujui oleh dinas kesehatan kabupaten , maka puskesmas
melakukan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) di :
1) Tingkat kecamatan
Advokasi dan sosialisasi tentang Upaya Pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular , agar pihak – pihak terkait paham
dan memberikan dukungan secara optimal dalam penyelenggaraan
kegiatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Pihak – pihak terkait di maksud adalah :
 Camat beserta jajaranya
 Muspika kecamatan
 Lintas sektor kecamatan terkait
 Tp PKK Kecamatan
Selanjutnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
di bahas :
 Prioritas kegiatan
 Prioritas sasaran (orang dan lokasi )
 Waktu pelaksanaan
 Pembiayaan
 Pembagian tugas kepada unsur / sector
2) Tingkat Desa
Advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular , agar pihak – pihak terkait paham
dan memberikan dukungan secara optimal dalam penyelenggaraan
kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Pihak – pihak terkait di maksud adalah
 Kepala desa / kelurahan
 Perangkat desa
 Kader
 Tokoh masyarakat
 Tokoh agama
 TP PKK Desa / kelurahan
Selanjutnya dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) di bahas :
a) Inventarisasi sumber daya
 Petugas pelaksana kegiatan
 Sasaran sasaran kegiatan
 Lokasi kegiatan
 Peralatan
 Pembiayaan
 Sumber dana
 Sektor terkait
b) Pengorganisasian / pembagian tugas penyelenggaraan

2. Pelaksanaan dan pengendalian


Adalah proses penyelenggaraan , pemantauan serta penilaian terhadap
penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas. Langkah – langkah
pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Di tingkat puskesmas di lakukan dengan yaitu :
1. Penentuan para penanggung jawab dan para pelaksana untuk setiap
kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja / binaan wilayah kerja
2. Penggalangan kerja sama tim lintas sektor dan mitra kerja lainya seperti
kecamatan
b. Penyelenggaraan
Di laksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah di susun , mencakup
jadwal pelaksanaan , target pencapaian , lokasi , rincian tugas para
penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan
rencana pelaksanaan
3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai jadual yang telah di tetapkan . pada
waktu menyelenggarakan kegiatan harus di perhatikan hal sebagai
berikut :
 Azas penyelenggarakan puskesmas
 Berbagai standar pedoman pelayanan kesehatan
 Standar dan pedoman ketenagaan
 Kendali mutu
 Kendali biaya
c. Pemantauan
Pemantauan di lakukan secara berkala, mencakup hal- hal sebagai berikut
:
1. Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang di capai.
2. Mengumpulkan masalah, hambatan , dan saran – saran untuk
peningkatan penyelenggaraan serta memberikan umpan balik
d. Penilaian
Penilaian di lakukan pada akhir tahun anggaran mencakup :
1) Pelaksanaan dan hasil kegiatan yang telah di capai, di bandingkan
dengan rencana kegiatan tahunan dan standar pelayanan
2) Menyusun saran – saran sesuai pencapaian masalah, hambatan yang di
temukan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan upaya
kesehatan ibu dan anak serta remcana kegiatan tahun berikutnya
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban
Adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan upaya kesehatan ibu dan anak, meliputi kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengawasan
Terdiri dari pengawasan intewrnal dan eksternal.
Pengawasan internal di lakukan secara melekat oleh atasan
langsung
Sedangkan pengawasan eksternal di lakukan oleh masyarakat.
Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan , dan teknis
pelaksanaan
b. Pertanggungjawaban
Di akhir tahun anggaran , penanggung jawab upaya kesehatan ibu
dan anak membuat laporan mencakup pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan berbagai sumber daya, yang di sampaikan kepada
kepala puskesmas
D. Kegiatan Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

1. Pemantauan Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular


Kegiatanya meliputi pemantauan penyakit menular melalui laporan mingguan
Ewars yang datanya di peroleh dari laporan kunjungan Puskesmas, bidan desa
/PKD, dokter praktek swasta maupun bidan praktek swasta

2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di masyarakat


a. Penemuan dan pencegahan kasus penyakit menular
b. Penyelidikan Epidemiologi kasus Campak
c. Penyelidikan Epidemiologi kasus Diare
d. Penyelidikan Epidemiologi kasus Pneumonia
e. Penyelidikan Epidemiologi kasus Demam Berdarah Dengue
f. Penyelidikan Epidemiologi kasus Malaria
g. Penyelidikan Epidemiologi kasus AFP
h. Pengambilan dan pengiriman sample darah campak
i. Pengiriman pasien curiga HIV keVCT dr Soehadi Prijonegoro
j. Penemuan pasien TB, pengobatan dan jejaring kasus TB
3. Monitoring dan evaluasi desa dengan kasus penyakit menular tinggi
4. Pembinaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular
pada masyarakat
5. Kunjungan rumah kepulangan haji untuk memantau dan antisipasi penyakit
penyakit menular yang di bawa dari timur tengah
6. Imunisasi yang kegiatanya antara lain :
 Imunisasi Bayi Baru Lahir
 Imunisasi Rutin Bayi
 Imunisasi Booster Anak Balita 18 bln dan 2 tahun
 Imunisasi Calon Penganten dan WUS
 Imunisasi Ibu Hamil
 Imunisasi Anak Sekolah
 Pengelolaan Cold Chain
 Sweeping Imunisasi
7. Sumber daya
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Bandar 2:
1. 2 orang Dokter
2. Tenaga Bidan 17 orang
3. Tenaga perawat 6 orang
4. Tenaga Epidemiologi 1 orang
5. Tenaga Nutrisionis 1 orang
Sarana dan prasarana
1. 1 puskesmas
2. 2 Puskesmas Pembantu
3. 2 PKD
4. 27 Posyandu
5. 2 kendaraan pusling

E. Pencatatan dan pelaporan


Untuk mendapatkan data mengenai penyelenggaraan upaya pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular, di perlukan pencacatan dan pelaporan , baik yang
di lakukan di dalam maupun di luar gedung puskesmas. Kegiatan pencacatan
dan pelaporan di lakukan oleh petugas puskesmas maupun petugas lapangan .
1. Pencatatan
Kegiatan pencatatan yang di lakukan :
a. Di dalam puskesmas meliputi :
1) Laporan mingguan Ewars
2) Laporan Kasus Penyakit Diare
3) Laporan kasus penyakit Ispa / Pneumonia
4) Laporan kasus penyakit Campak
5) Laporan kasus penyakit demam berdarah
6) Laporan kasus penyakit Malaria
7) Laporan kasus penyakit TBC yang terdiri dari Lap TB 01 – TB
10
8) Laporan kasus penyakit Kusta
9) Laporan bulanan Imunisasi Rutin dan Imunisasi TT

2. Pelaporan
Pelaporan yang di lakukan oleh puskesmas di sesuaikan dengan
kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten atau mengikuti sistem informasi
kesehatan yang ada.
F. Indikator
Indikator yang di dapat dari hasil upaya pemberantasan dan pencegahan
penyakit menular adalah :
1. Cakupan Imunisasi Rutin
2. Cakupan penemuan kasus diare
3. Cakupan penemuan kasus pneumonia
4. Cakupan penemuan pasien TB

BAB IV
PENUTUP

Buku pedoman upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di


puskesmas, merupakan sarana penunjang yang sangat di butuhkan oleh petugas
kesehatan di lapangan , agar dapat melaksanakan kegiatan upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit menular pada masyarakat dan sebagai antisipasi
terjadinya KLB penyakit menular
Di harapkan para petugas mampu merencanakan , melaksanakan dan
mengevaluasi upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit di puskesmas secara
terpadu bersama dengan lintas program dan lintas sector terkait . serta peran serta
aktif masyarakat
Untuk melengkapi pengetahuan yang di operlukan , di harapkan petugas
kesehatan dapat membaca / mempelajari buku – buku lain mengenai panduan
pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga kesehatan
masyarakat Indonesia pada umumnya dapat lebih meningkat

Anda mungkin juga menyukai