PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tujuan yang ditetapkan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, secara efektif dan
efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara
Dalam tata kelola Puskesmas, perencanaan ini dikenal dengan istilah Rencana
Kerja (RENJA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada
(SPM) dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai Puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat
Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya pencegahan dan pemberantasan
Paru. TB paru merupakan masalah global, menurut laporan WHO tahun 2004
menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002. Sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah
terbesar kasus TB terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia, bila
dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia
sebagai negara Kedua terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB setelah India , telah
bertahap keseluruh unit pelayanan kesehatan termasuk puskesmas dan institusi terkait.
Berbagai kemajuan telah dicapai, namun tantangan program di masa depan tidaklah lebih
ringan, meningkatnya kasus HIV dan MDR serta bervariasinya komitmen akan
menjadikan program yang saat ini sedang dilakukan ekspansi akan menghadapi masalah
wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan wajib tersebut
pengobatan yang dikelola dengan menggunakan strategi DOTS. Untuk menilai kemajuan
tersebut adalah angka penemuan pasien baru TB BTA positif (Case Detection Rate =
CDR). Secara nasional CDR tahun 2010 triwulan I baru mencapai 18,2%. Provinsi
dengan CDR tertinggi adalah Sulawesi Utara 20,7% dan yang terendah adalah provinsi
Lampung 3,2%.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
mengurangi berbagai
factor resiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran
2. TUJUAN KHUSUS
tahun 2023.
C. MANFAAT
2. BAGI MASYARAKAT
a. Masyarakat dapat mengetahui pelaksanaan kegiatan upaya Pengendalian Penyakit
yang cepat, tepat ,dan terpadu yang dilakukan Puskesmas untuk mewujudkan
D. RUANG LINGKUP
A. STRUKTUR ORGANISASI
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, maka struktur organisasi Puskesmas Wuluhan dapat
B. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
Untung Pujiyanto
Pelaksana Program
Desa Dukuh Dempok Desa Kesilir Desa Tanjungrejo Desa Glundengan
1. VISI :
perikmanusiaan, (2) pemberdayaan dan kemandirian, (3) adil dan merata, (4)
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
adil dan merata di Wilayah Puskesmas Wuluhan; maka visi Puskesmas Wuluhan
BERKEADILAN”
adalah keadaan masa depan masyarakat diwilayah Puskesmas Wuluhan yang ingin
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, baik
dan fungsinya.
2. MISI :
mandiri dan berkeadilan”, maka misi Puskesmas Wuluhan adalah sebagai berikut:
TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
dan Posyandu.
SASARAN
a. Usia Lanjut
b. Usia produktif
c. Ibu hamil
e. Bayi
f. Anak Balita
g. Anak Prasekolah
h. Anak Sekolah
G. STRATEGI
Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan, visi dan misi strategi yang di gunakan adalah
H. PEMBIAYAAN
Untuk membiayai mendanai upaya kesehatan yang bersifat Promotif dan Preventif
ANALISA SITUASI
. DATA UMUM :
I.
DATA WILAYAH
1. Letak Geografis
: Desa Ampel
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Kecamatan Ambulu
2. Piramida Penduduk
III
. PENDIDIKAN
a)
. Jumlah Sekolah
2. SD / MI : 6139 murid
B. DATA KHUSUS
I. DERAJAT KESEHATAN
II KETENAGAAN
1. Dokter : 2 orang
- D3 Kebidanan 28 orang
- SPK orang
- D3 Keperawatan 18 orang
- S1 Keperawatan 2 orang
10 orang
. Asisten Apoteker : 1
11 orang
12 orang
13 orang
. Tenaga Administrasi : 32
14 orang
. Sopir , penjaga : 8
15 orang
. Lain lain : 1
1. Rumah Sakit
5. Polindes : 1 buah
8. Apotek 4 buah
10
: 10 buah
. Praktek Bidan Swasta
11
: 12 buah
. Praktek Perawat
TUBERKULOSIS
mencapai
target
3. Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC ( Success Rate/SR) sudah
mencapai target.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Identifikasi Masalah
baku
Rate/SR)
Masalah Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
1. Cakupan Kasus TBC yang ditemukan dan diobati belum mencapai target
target
A. Prioritas Masalah
3 Angka Keberhasilan
pengobatan kasus TBC 3 4 4 11
3
( Success Rate/SR)
Dengan menggunakan metode USG maka didapat Urutan Prioritas Pemecahan
B. PERUMUSAN MASALAH
NO MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT
A PETUGAS
B LINTAS SEKTOR
C MASYARAKAT
1. Peran serta masyarakat dibidang Meningkatkan pengetahuan
kesehatan masih rendah masyarakat dibidang kesehatan
terutama penyakit Tuberkulosis
melalui Pertemuan kader dan
pengajian.
2. Rendahnya pengetahuan Melibatkan Desa dan PKK dalam
masyarakat tentang deteksi dini sosialisasi tentang Penyakit
penyakit Tuberkulosis terutama TB Tuberkulosis..
dan penyakit menular lainnya
2. Rendahnya peran kader, toma, toga dalam merujuk penderita suspek TB, suspek
4. Pelayanan di posyandu belum bisa optimal dalam upaya penemuan kasus penyakit
Tuberkulosis.
E. PEMECAHAN MASALAH
2. Meningkatkan peran kader, toma, toga dalam merujuk penderita suspek TB, suspek
melayani penderita secara cepat, tepat, dan terpercaya yaitu di Puskesmas Wuluhan.
Deteksi Dini & Investigasi Kontak TBC Untuk menemukan Indeks kasus TB 45 Petugas TB Form TB 16 Rp.4.500.000 Penderita TB Maret- Rumah Penderita BOK
Penemuan Kasus kasus secara dini yang diobati Desember
terhadap penyakit Form TB RK dan 2023
menular TB Paru penemuan
kasus suspek
TB dan TB
4 Deteksi Dini & Pengawasan Minum Mencegah Pasien TB dengan 9 Kader TB 01 Rp. 900.000 Pasien TB Januari- Rumah Penderita BOK
Penemuan Kasus Obat terlupanya risiko lupa Masyarakat rutin minum Desember
minumm obat minnum obat obat 2023
5 Deteksi Dini & Pelacakan kasus Untuk nghindarai Pasien TB yang 3 Petugas TB TB 01 TB 02 Rp.300.000 Tidak ada Maret- Rumah Penderita BOK
Penemuan Kasus Mangkir/LFU TB SO/TB pasien Putus mangkir berobat pasien TB Desember
RO oleh petugas Berobat yang Putus 2023
berobat
6 Deteksi Dini & Kunjungan Rumah untuk Mencegah Indeks kasus TBC 24 Petugas TB TB 01 TB 01P 2.400.000 TPT Januari - Rumah Penderita BOK
Penemuan Kasus terapie PencegahanTBC, Penularan TBC ke diminum Desember
dan Pemantauan minum anggota keluarga rutin sesuai
yang lain dengan jadal
obat
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PNG JWB VOLUME JADWAL RINCIAN LOKASI BIAYA
Untuk
meningkatkan
pengetahuan
Sosialisasi dan masyarakat yang 2kali x 20
Pelaksana Aula BOK
penyuluhan kepada terkait dengan Orang x
1 mayarakat dan Masyarakat 20 orang program 2 kali Mei 2023 dan Puskesmas
penyakit TB 44.000
dan Anggota oktober 2023 Wuluhan
Paguyuban TB Paru
Paguyuban
Untuk Desa
menemukan Dukuhdempok,
kasus secara Tanjungrejo,
Penemuan kasus 9kali x
dini terhadap Pelaksana Kesiloir, BOK
secara dini 1orang x
penyakit program Glundengan
2 Penyakit TB Paru Masyarakat 4 desa 9 kali Maret s/d 100.000
menular TB
Desember
Paru
Pengawasan 2023
minum obat
3 Investigasi Kontak Untuk Indeks kasus 45 indeks Pelaksana 45 kali Maret s/d Desa BOK
TBC menemukan TB program Desember 45kalix1orang Dukuhdempok
kasus secara 2023 x 100.000 , Tanjungrejo,
dini terhadap Kesilir,
penyakit Glundengan
menular TB
Paru di
keluarga dan
tetangga
indeks kasus
TB
Untuk
menjangkau
Desa
kasus kasus
resiko tinggi 3 kali x 1
Pelacakan kasus Dukuhdempok,
terhadap orang x
Mangkir/LFU TB Tanjungrejo,
4 penyakit Indeks kasus 4 desa 3 kali Maret s/d 100.000
SO/TB RO oleh Pelaksana Kesiloir, BOK
menular di TB yang Desember
program Glundengan
petugas masyarakat 2023
mangkir
PENUTUP
Dengan pembahasan pencapaian hasil kegiatan tahun 2022 diharapkan dapat meningkatkan
hasil cakupan kegiatan pada tahun 2023 menjadi lebih baik dan diharapkan para pelaksana benar-
benar dapat memahami dan melaksanakan program tersebut dengan baik serta dapat dipergunakan
sebagai acuan bagi penyelenggaraan program.
Dengan adanya RENJA ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan
kesehatan pada masyarakat, dalam upaya melaksanakan SPM guna pencapaian indikator capaian
PKP Puskesmas
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada petunjuk teknis ini, maka akan
dilakukan penyempurnaan pada penyusunan petunjuk teknis selanjutnya.