DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIPEDES
Jalan Jatisari No. 05 Desa Cipedes Telp (022) 85962445 Kode Pos 40383
Email : pkmcipedes_bandungkab@yahoo.com
A. Pendahuluan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
kesehatan Masyarakat dijelaskan bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
preventif dan promotif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat yang ada di puskesmas adalah
Surveilans Kesehatan yang mana didalamnya terdapat kegiatan Penyelidikan
Epidemiologi. Upaya Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan
penyelidikan atau survei untuk mengetahui gambaran terhadap masalah kesehatan
atau penyakit secara menyeluruh.
B. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor
20, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 34447);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistim Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak Menular Terpadu;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa.
b. Uraian Singkat
Demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi mendadak, sakit
kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan,
mual-mual dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan yang
disertai ruam. Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam tinggi yang
bisa mencapai suhu 40-41◦C selama dua sampai tujuh hari, wajah kemerahan, dan
gelaja lainnya yang menyertai demam berdarah ringan. Berikutnya dapat muncul
kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga
pendarahan dalam tubuh. Pada kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada
kegagalan saluran pernapasan, shock dan kematian.
Kabupaten Bandung merupakan salah Kabupaten/kota yang terdapat di Jawa
Barat dimana kasus DBD tahun 2017 sebanyak 1013 kasus dan kematian sebanyak
4 kasus. Tahun 2016 sebnayak 3372 kasus dan yang meninggal sebanyk 8 kasus.
Berdasarkan data dari P2 DBD Puskesmas Cipedes, tahun 2018 jumlah kasus 7
kasus. Kasus ini menurun dibandingkan tahun 2017 sebanyak 14 kasus. Akan tetapi,
muncul kasus baru di wilayah yang tahun sebelumnya belum pernah ada kasus DBD.
3. Tata Nilai
“HATI”
Handal
Akuntabel
Terpadu
Inovatif
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) yang ada dilapangan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui epidemiologi deskriptif penyakit DBD
2. Sebagai upaya pelacakan kasus DBD yang tidak terlapor ke puskesmas
3. Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD agar
tidak menjadi wabah penyakit.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Melakukan pelacakan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Cipedes
sebagai upaya sistem kewaspadaan dini KLB penyakit.
2. Rincian Kegiatan
1) Melakukan survei atau kunjungan rumah penderita DBD
2) Melakukan wawancara menggunakan form PE DBD
3) Melakukan survei jentik
4) Melakukan pencatatan dan analisis data hasil Penyelidikan
Epidemiologi
5) Melakukan upaya tindak lanjut PE seperti Penyuluhan, abatisasi, dan
atau Fogging
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi DBD adalah kegiatan pelacakan kasus
DBD melalui kegiatan wawancara mendalam dan pemeriksaan jentik nyamuk.
F. Sasaran
Penderita kasus DBD dan tetangga sekitar penderita sebanyak 20 rumah.
Kejadian DBD tertangani 100%.
G. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi bersifat insidental. Artinya PE
dilakukan jika muncul kasus baru.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan