Anda di halaman 1dari 3

PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR

BIASA PENYAKIT DBD


Nomor
No.Revisi
SOP Tgl. Terbit
Hal. : 1/3

1. Pengertian Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD adalah


upaya penanggulangan yang meliputi pengobatan/perawatan penderita,
pemberantasan vektor penular DBD, penyuluhan kepada masyarakat dan
evaluasi/penilaian penanggulangan yang dilakukan diseluruh
wilayah yang terjadi KLB

2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah untuk penanggulangan


kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD

3. Referensi Departemen Kesehatan RI.


Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan,2005, Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue
di Indonesia
4. Langkah- Petugas melakukan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB ) penyakit
Langkah DBD Bila terjadi KLB/wabah dilakukan penyemprotan insektisida (2
siklus dengan interval 1 minggu ), PSN DBD, larvasidasi, penyuluhan di
seluruh wilayah terjangkit, dan kegiatan penanggulangan lainya yang
diperlukan, seperti : pembuatan posko pengobatan dan posko
penanggulangan, penyelidikan KLB, pengumpulan dan pemeriksaan
spesimen serta peningkatan kegiatan surveilans kasus dan vektor, dan lain
– lain,
a. Pengobatan/perawatan penderita
Penderita DBD yang berat dirawat dirumah Sakit atau Puskesmas
yang mempunyai fasilitas perawatan,
b. Pemberantasan vektor
1) Pengasapan (fogging/ULV)
a) Pelaksana Petugas dinas kesehatan kapupaten/Kota,
Puskesmas dan tenaga lain yang telah dilatih,
b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit
c) Sasaran rumah dan tempat – tempat umum
d) Insektisida sesuai dengan dosisi
e) Alat Mesin fogging atau ULV.
f) Cara pengasapan/ULV dilsksanakan 2 siklus dengan
interval satu minggu.
2) Pemberantasan sarang nyamuk DBD
a) Pelaksana Masyarakat di lingkungan masing –
masing.
b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah
sekitarnya dan merupakan satu kesatuan
epidemologi.
c) Sasaran semua tempat potensi bagi perindukan
nyamuk, tempat penampungan air, barang bekas,
lubang pohon/pembangunan dan tempat umum.
d) Cara melakukan 3 M plus.
3) Lavarsidasi
a) Pelaksana tenaga dari masyarakat dengan bimbingan
petugas puskesmas/Dinas Kesehatan Kota.
b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit.
c) Sasaran tempat penampungan Air (TPA) di rumah dan
tempat – tempat umum.
d) Larvasida sesuai dengan dosis.
e) Cara larvasidasi dilakukan di selurugh wilayah KLB.
c. Penyuluhan kesehatan masyarakat
Dinas kesehatan kota bersama Puskesmas menyusun rencana
kegiatan penyuluhan, pelaksanaanya dikoordinasikan oleh
Bupati/Walikota setempat, kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat (PKM) meliputi :
1) Pertemuan dengan lintas sektor terkait Kemendikbud,
Kemenag, Pemprov, Pemkot/Pemkab, kecamatan, Kelurahan,
dan lain –lain,
2) Penyuluhan dilaksanakan di sekolah (melalui guru UKS),
tempat ibadah, tempat pemukiman melalui PKK,
3) Penyuluhan melalui ketua RT/RW,
d. Penilaian penanggulangan kejadian luarbiasa ( KLB )
1) Penilaian Operasional
Penilaian operasional ditunjukan untuk mengetahui presentase
pemberantasan vektor dari jumlah yang direncanakan,
2) Penilaian epidemologi
Penilaian ini ditunjukan untuk mengetahui dampak upaya
penangulangan terhadap jumlah penderita dan kematian DBD.
Penilaian epidemologi dilakukan untuk membandingkan data
kasus/kematian DBD sebelum dan
sesudah penanggulangan KLB,

6. Unit Terkait a. Lintas Sektoral


b. Pelayanan umum
c. UKM-Kesling

Anda mungkin juga menyukai