0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman langkah-langkah untuk penanggulangan kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue, meliputi pengobatan penderita, pemberantasan vektor, penyuluhan masyarakat, serta evaluasi penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah terjangkit.
Dokumen ini memberikan pedoman langkah-langkah untuk penanggulangan kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue, meliputi pengobatan penderita, pemberantasan vektor, penyuluhan masyarakat, serta evaluasi penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah terjangkit.
Dokumen ini memberikan pedoman langkah-langkah untuk penanggulangan kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue, meliputi pengobatan penderita, pemberantasan vektor, penyuluhan masyarakat, serta evaluasi penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah terjangkit.
1. Pengertian Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD adalah
upaya penanggulangan yang meliputi pengobatan/perawatan penderita, pemberantasan vektor penular DBD, penyuluhan kepada masyarakat dan evaluasi/penilaian penanggulangan yang dilakukan diseluruh wilayah yang terjadi KLB
2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah untuk penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD
3. Referensi Departemen Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan,2005, Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue di Indonesia 4. Langkah- Petugas melakukan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB ) penyakit Langkah DBD Bila terjadi KLB/wabah dilakukan penyemprotan insektisida (2 siklus dengan interval 1 minggu ), PSN DBD, larvasidasi, penyuluhan di seluruh wilayah terjangkit, dan kegiatan penanggulangan lainya yang diperlukan, seperti : pembuatan posko pengobatan dan posko penanggulangan, penyelidikan KLB, pengumpulan dan pemeriksaan spesimen serta peningkatan kegiatan surveilans kasus dan vektor, dan lain – lain, a. Pengobatan/perawatan penderita Penderita DBD yang berat dirawat dirumah Sakit atau Puskesmas yang mempunyai fasilitas perawatan, b. Pemberantasan vektor 1) Pengasapan (fogging/ULV) a) Pelaksana Petugas dinas kesehatan kapupaten/Kota, Puskesmas dan tenaga lain yang telah dilatih, b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit c) Sasaran rumah dan tempat – tempat umum d) Insektisida sesuai dengan dosisi e) Alat Mesin fogging atau ULV. f) Cara pengasapan/ULV dilsksanakan 2 siklus dengan interval satu minggu. 2) Pemberantasan sarang nyamuk DBD a) Pelaksana Masyarakat di lingkungan masing – masing. b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah sekitarnya dan merupakan satu kesatuan epidemologi. c) Sasaran semua tempat potensi bagi perindukan nyamuk, tempat penampungan air, barang bekas, lubang pohon/pembangunan dan tempat umum. d) Cara melakukan 3 M plus. 3) Lavarsidasi a) Pelaksana tenaga dari masyarakat dengan bimbingan petugas puskesmas/Dinas Kesehatan Kota. b) Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit. c) Sasaran tempat penampungan Air (TPA) di rumah dan tempat – tempat umum. d) Larvasida sesuai dengan dosis. e) Cara larvasidasi dilakukan di selurugh wilayah KLB. c. Penyuluhan kesehatan masyarakat Dinas kesehatan kota bersama Puskesmas menyusun rencana kegiatan penyuluhan, pelaksanaanya dikoordinasikan oleh Bupati/Walikota setempat, kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) meliputi : 1) Pertemuan dengan lintas sektor terkait Kemendikbud, Kemenag, Pemprov, Pemkot/Pemkab, kecamatan, Kelurahan, dan lain –lain, 2) Penyuluhan dilaksanakan di sekolah (melalui guru UKS), tempat ibadah, tempat pemukiman melalui PKK, 3) Penyuluhan melalui ketua RT/RW, d. Penilaian penanggulangan kejadian luarbiasa ( KLB ) 1) Penilaian Operasional Penilaian operasional ditunjukan untuk mengetahui presentase pemberantasan vektor dari jumlah yang direncanakan, 2) Penilaian epidemologi Penilaian ini ditunjukan untuk mengetahui dampak upaya penangulangan terhadap jumlah penderita dan kematian DBD. Penilaian epidemologi dilakukan untuk membandingkan data kasus/kematian DBD sebelum dan sesudah penanggulangan KLB,