Anda di halaman 1dari 2

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DBD
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Dok/P2M/018 1-2
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Plt. Kepala Puskesmas Kecamatan
Singkawang Tengah

02 Januari 2012
PROSEDUR MURSALIN, SKM PROSEDUR
TETAP NIP. 19761001 199503 1 001 TETAP

PENGERTIAN Kejadian Luar Biasa Adalah timbulnya atau meningkatnya


kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu
kelompok penduduk dalam kurun waktu dan daerah tertentu
TUJUAN
KHUSUS
1. Menanggulagi KLB yang sedang berlangsung.
2. Menurunkan frekuensi KLB.
3. Menurunkan jumlah kasus setiap KLB.
4. Menurunkan jumlah Kematian setiap KLB
5. Untuk mencegah berulannya KLB
6. Memperpendek periode KLB
7. Mempersempit meluasnya wilayah KLB
KEBIJAKAN Standard Operational Prosedur (SOP)
KRITERIA Kreteria Kerja KLB dapat dilaksanakan oleh puskesmas apabila :
1. Timbulnya suatu penyakit /kesakitan yang sebelumnya tidak ada/ tidak
dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3
kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.(jam,hari dan
minggu).
3. Peningkatan kejadian penyakit 2(dua) kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan atau tahun ).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan ≥ 2
X dibandingkan dgn rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5. 5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukan
kenaikan 2 X lipat atau lebih dibandingkan angka rata-rata perbulan dari
tahun sebelumnya
6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit menunjukan kenaikan
50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proporsional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukan kenaikan 2 X atau lebih dibandingkan periode yang sama
dalam kurun waktu /tahun sebelumnya.
8. Beberapa peny. Khusus seperti kholera, DHF/DSS, SARS, Avian
Flu, Tetanus neonatorum.
 Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada
daerah endemis).
 Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode
4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari
penyakit bersangkutan.
9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
 Keracunan makanan
 Keracunan pestisida.
PROSEDUR 1. Bila terjadi KLB/Wabah, dilakukan penyemprotan insektisida (2 siklus
dengan interval 1 minggu), PSN DBD, Larvasidasi, Penyuluhan di seluruh
wilayah terjangkit dan kegiatan penanggulangan lainnya yang diperlukan
seperti Pembentukan posko pengobatan dan posko penanggulangan,
penyelidikan KLB, pengumpulan dan pemeriksaan spesimen serta
peningkatan kegiatan surveilans kasus dan vektor dan lain-lain.
2. 1. Pengobatan / perawatan penderita
a. Penderita DBD yang berat dirawat di rumah sakit atau puskesmas yang
mempunyai fasilitas perawatan.

3.
4.
5. 2. Pemberantasan vektor
a. Pengasapan ( Fogging/ ULV)
- Pelaksana : Petugas Dinas, Puskesmas dan tenaga lain yang
terlatih.
- Lokasi : Meliputi seluruh wilayah terjangkit
- Sasaran : Rumah dan tempat-tempat umum
- Insektisida : sesuai dengan dosis
- Alat : Mesin fog atau ULV
- Cara : Pengasapan/ ULV dilaksanakan 2 siklus dengan
interval 1 minggu.
b. Pemberantasan sarang nyamuk ( PSN DBD)
- Pelaksana : Masyarakat di lingkungan masing-masing
- Lokasi : Meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah
sekitarnya dan merupakan satu kesatuan
epidemiologis.
- Sasaran : Semua tempat potensial bagi perindukan nyamuk,
tempat penampungan air, barang bekas, lubang
pohon/tiang pagar, tempat minum burung dan
sebagainya, dirumah/ bangunan dan tempat umum.
- Cara : Melakukan kegiatan 3 M Plus.

c. Larvasidasi
- Pelaksana : Tenaga dari masyarakat dengan bimbingan
puskesmas.
- Lokasi : Meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah
sekitarnya dan merupakan satu kesatuan
epidemiologis.
- Sasaran : Tempat Penampungan Air (TPA) di rumah dan
Tempat-Tempat Umum.
- Larvasida : Sesuai dengan dosis
- Cara : Larvasida di laksanakan di seluruh wilayah KLB..

3. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ( PKM) meliputi :
(a) Pertemuan dengan lintas sektor terkait
(b) Penyuluhan melalui media elektronik ( seperti : televisi, radio,
media cetak dan lain-lain)
(c) Penyuluhan dilaksanakan di sekolah ( Melalui guru UKS), tempat
ibadah, tempat pemukiman (melalui organisasi wanita PKK dan
Organisasi lainnya)
(d) Penyuluhan melalui Ketua RT/ RW ( Misalnya dengan
membagikan Leaflet kepada warga).

4. Penilaian Penanggulangan Kejadian Luar


Biasa (KLB)
Penilaian penanggulangan KLB meliputi :
(1) Penilaian Operasional
Penilaian operasional ditujukan untuk mengetahui presentase
pemberantasan vektor dari jumlah yang direncanakan. Penilaian
ini dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah secara acak dan
wilayah-wilayah yang direncanakan untuk pengasapan, larvasidasi
dan pemeriksaan jentik serta penyuluhan.
(2) Penilaian Epidemiologi
Penilaian ini ditujukan untuk mengetahui dampak upaya
penanggulangan terhadap jumlah penderita dan kematian DBD.
Penilaian epidemiologis dilakukan dengan membandingkan data
kasus / kematian DBD sebelum dan sesudah penanggulangan
KLB.

SUMBER  Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia


Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta,
2005

Anda mungkin juga menyukai