Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI MALARIA

No. Dokumen : KAK/41/UKM/01/2019


Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
No. Revisi : 02

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2019
KAK Surveilans Epidemiologi Page 1
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI MALARIA

A. Pendahuluan
Program Pengendalian Penyakit atau yang disingkat dengan P2
merupakan salah satu dari 5 upaya kesehatan masyarakat esensial yang
bertujuan memperbaiki Pengendalian Penyakit masyarakat dengan meningkatkan
peran serta masyarakat untuk mewujudkannya.
Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan
Adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit dan masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi
risiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-masalah
kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan (Kepmenkes RI
No. 1116, 2003). Puskesmas memiliki Visi, misi dan tata nilai demi mewujudkan
itikad dalam menerapkan tata kelola pelayanan yang baik, berikut Visi, misi dan
tata nilai puskesmas sumpiuh I :

Visi : Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar paripurna menuju masyarakat


sehat mandiri

Misi :

a. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat


b. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
d. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
e. Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan

Tata Nilai “CINTA PERTAMA” yang berarti menggambarkan kepribadian tenaga


kesehatan di Puskesmas Sumpiuh I yang Cerdas,Integritas,
Profesional,Ramah,Tanggung jawab, dan Prima.

KAK Surveilans Epidemiologi Page 2


B. Latar belakang
Program Malaria telah mencapai indikator Millenium Development Goals
(MDGs) selanjutnya malaria masuk dalam indikator Sustainable Development
Goals (SDGs) dalam target mengakhiri epidemi AIDS,Tuberkulosis, malaria dan
penyakit tropis yang terabaikan serta memerangi hepatitis, penyakt bersumber air
dan penyakit menular lainnya. Program pengendalian malaria difokuskan untuk
mencapai eliminasi malaria yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh
puskesmas bersama lintas sektor dan lintas program. Pentahapan eliminasi terdiri
dari tahap pemberantasan, pre eliminasi, eliminasi, eliminasi dan pemeliharaan.
Masing-masing tahapan mempunyai tujuan dan sasaran yang berbeda. Kegiatan
survailans pun disesuaikan dengan tahapan eliminasi tersebut. Survailans
merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan dalam pencapaian
eliminasi karena salah satu syarat eliminasi adalah adanya survailans yang baik.
Dalam rangka menuju eliminasi malaria sesuai dengan Kepmenkes no 293 tahun
2009 daerah yang telah masuk taha eliminasi perlu melaksanakan kegiatan
penyelidikan epidemiologi terhadap setiap kasus positif malaria sehingga dapat
dilaksanakan upaya pencegahan penularan dan pengendalian yang tepat.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan umum:
Terselenggaranya kegiatan penyelidikan epidemiologi pada setiap kasus
positif malaria terutama di daerah yang telah masuk tahap eliminasi dan
pemeliharaan
Tujuan khusus:
1. Mengetahui klasifikasi kasus
2. Mengetahui klasifikasi fokus
3. Melakukan penanggulangan fokus
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Rangkaian kegiatan penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan metode 1-
2-5 yaitu pada hari pertama dilaporkan adanya kasus positif malaria dalam waktu
1x24 jam kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten dan selambat-
lambatnya pada hari kedua dilakukan penyelidikan epidemiologi serta selambat-
lambatnya hari ke-5 harus dilakukan penanggulangan, lebih jelasnya kegiatan
pokoknya antara lain:
1 Laporan kewaspadaan
2 Penyelidikan epidemiologi:

KAK Surveilans Epidemiologi Page 3


3 Penyelidikan kasus
4 Survai kontak
5 Penyelidikan faktor resiko
6 Klasifikasi kasus
E. Cara melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan:
1 Setelah mendapat laporan adanya kasus malaria, maka selambat-lambatnya
satu hari setelah kasus dilaporkan harus melakukan penyelidikan kasus
sehingga didapatkan klasifikasi kasus (kasus indegenous atau kasus impor)
melalui wawancara dengan petugas
2 Survei kontak dilakukan setelah kasus diklasifikasikan dan dalam rentang
waktu 2-5 hari. Ditujukan untuk mengetahui luasnya penularan atau kejadian
malaria
3 Penyelidikan faktor resiko dilakukan untuk mengetahui perilaku bionomic
vektor serta tipe dan karakteristik tempat perindukan vektor, biasanya
penyelidikan vektor dilakukan bersamaan dengan survai kontak, yang
bertempatan di sekitar tempat tinggal penderita yang dicurigai sebagai tempat
penularan.
F. Sasaran
Kegiatan penyelidikan idemiologi dilakukan terhadap kasus positif malaria pada
semua tahapan eliminasi. Kegiatan pada masing-masing tahap sebagai berikut :
1 Tahap pemberantasan dan pra eliminasi
Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap kasus positif malaria
berdasarkan adanya indikasi kejadian luar biasa malaria yang terjadi pada
suatu wilayah (unit epidemiologi)
2 Tahap eliminasi dan pemeliharaan
Penyelidikan epidemiologi dilakukan bila ditemukan kasus positif malaria untuk
menentukan asal atau sumber penularan serta strategi penanggulangan
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Penyelidikan epidemiologi diawali dengan adanya kasus positif malaria hasil
deteksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Laporan ini ditindaklanjuti dengan
penyelidikan epidemiologi oleh petugas puskesmas.
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan oleh penanggung
jawab Program Pengendalian Penyakit (P2) dan membuat laporannya kepada
kepala puskesmas. Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan,

KAK Surveilans Epidemiologi Page 4


maka Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab program
Pengendalian Penyakit (P2) dan pelaksana kegiatan harus mencari penyebab
masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan
dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan.
Pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala
Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan
lainnya.
Alur penanggulangan Malaria sebagai berikut :
Analisis Data SKD Malaria

MoPI meningkat MoPI tidak meningkat

Dua kali bulan lalu, Lanjutkan


dua kali periode pemantauan dengan
yang sama tahun lalu format SKD-KLB
atau melebihi jumlah
kasus median

Ada kematian dengan gejala malaria


atau ada keresahan masyarakat

Tidak Ya
meni meni

MFS MFS atau MBS dan verbal otopsi pada


meni kasus kematian

Ditemukan positif malaria

Pengobatan radikal dan follow up

Catatan:
MoPI = jumlah penderita dalam 1 bulan x 1000 dibagi jumlah penduduk

KAK Surveilans Epidemiologi Page 5


MFS = pengambilan sediaan darah pada semua penderita demam
MBS = pengambilan sediaan darah [ada semua penduduk
IRS = penyemprotan dalam rumah dengan cakupan 90%
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap setiap bulan melalui rapat evaluasi
bulanan atuu Lokakarya mini.

Mengesahkan
Kepala Puskesmas Sumpiuh I

Dr. Dri Kusrini


Nip. 19720112 200212 2 004

KAK Surveilans Epidemiologi Page 6

Anda mungkin juga menyukai