Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


PUSKESMAS PEUREULAK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
I. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-undangRI Nomor 17 tahun 2003 tentangKeuangan Negara.;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Pedoman


Penanggulangan Wabah Penyakit Menular;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 275/MENKES/III/2007 tentang


surveilans Malaria .

9. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 40 Tahun 2010 tentang Pedoman


Eliminasi Malaria di Aceh;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor293/Menkes/SK/IV/2009 tanggal 28


April 2009,tentangEliminasi Malaria di Indonesia.

11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.01/60/I/2010


tentangRencanaStrategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014

12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 443.41/465/SJ Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Indonesia.
2. Gambaran Umum

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi


masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Penyakitin
imempengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil. Setiap
tahun lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat
di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin.

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap


Malaria . Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari
495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan 45 % penduduk berdomisili di
daerah yang berisiko tertular Malaria . Jumlah kasus pada tahun 2006
sebanyak 2.000.000 dan pada tahun 2007 menurun menjadi 1.774.845. Di
Provinsi Aceh jumlah kasus pada tahun 2011 sebanyak 2.757 dengan API 0,61
o/oo dan pada tahun 2012 menurunmenjadi 2.363 dengan API 0,53 o/oo,
serta pada tahun 2013 kasus Malaria positif 2412 dengan API 0,44 o/oo.
Menurut perhitungan para ahli berdasarkan teori ekonomi kesehatan, dengan
jumlah kasus Malaria sebesar tersebut diatas dapat menimbulkan kerugian
ekonomi yang sangat besar mencapai sekitar 3 trilliun rupiah. Kerugiant
ersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah.

Surveilans epidemiologi yang baik, akan membantu upaya


penanggulangan dan penyelidikan epidemiologi lebih fokus, efektif dan efisien.
Kegiatan penyelidikan epidemiologi dan surveilans epidemiologi saling
memberi informasi.

No Rinciaan Menu / Uraian


Kompoen
4 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a Pengambilan specimen Merupakan kegiatan pengambilan specimen kedesa
Malaria yang ada di lakukan deteksi dini
b Pelacakan kontak kasus Melakukan kegiatan melacak kasus kontak erat
dengan penderita Malaria yang ada di desa
c Deteksi dini kasus Merupakan kegiatan deteksi kasus yang memiliki
Malaria gejala Malaria yang ada di desa
d Penemuankasus Malaria Melakukan pelacakan kasus Malaria yang baru
dan Kasusmangkir atau pasien Malaria yang sudah putus obat
e Sweeping untuk Merupakan kegiatan melacak suspek Malaria yang
meningkatkan cakupan bergejala
program Malaria
f Pendampingan penderita Merupakan kegiatan mendampingi pasien Malaria
penyakit menular Malaria yg lg masa pengobatan
g Follow up tata laksana Melakukan kunjungan rumah pasien Malaria
dan pencegahan penyakit untuk mengetahu ittg PHBS dan kepatuhan ,minum
menular Malaria Obat
h Pertemuan berkala untuk Merupakan kegiatan pertemuan dengan kader
kader P2P untuk memantau pengetahuan kader ttg kesehatan
i Monitoring dan Melakukan bimbingan untuk kader dan mereviuw
bimtekkader Kesehatan ulang ttg Malaria pada kader
ttg Malaria
B. PENERIMA MANFAAT

No NamaKegiata Jumlah Penerima


n Manfaat
a Pengambilan specimen Malaria 15 Suspek Malaria
b Pelacakan kontak kasus 15 Suspek Malaria
c Deteksi dini kasus Malaria 15 Suspek Malaria
d Penemuan kasus Malaria dan Kasusmangkir 12 Pasien Malaria
e Sweeping untuk meningkatkan cakupan program 12 Suspek Malaria
Malaria
f Pendampingan penderita penyakit menular Malaria 12 Pasien Malaria
g Follow up tata laksana dan pencegahan penyakit 12 Pasien Malaria
menular Malaria
h Pertemuan berkala untuk kader P2P 0 kader
i Monitoring dan bimtekkader Kesehatan ttg Malaria 0 kader

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Outp Metode Tahapan
No RincianMenu/ ut
Komponen Pelaksanaa Pelaksana
Satua Volume n
n
1 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a Pengambilan specimen Kegiatan 15 Swakelola 1. Persiapan
Malaria Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)
b Pelacakan kontak kasus Kegiatan 15 Swakelola 1. Persiapan
Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)
c Deteksi dini kasus Malaria Kegiatan 12 Swakelola 1. Persiapan
Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)

d Penemuan kasus Malaria Kegiatan 12 Swakelola 1. Persiapan


dan Kasus mangkir Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)

e Sweeping untuk Kegiatan 12 Swakelola 1. Persiapan


meningkatkan cakupan Administras
program Malaria i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)
f Pendampingan penderita Kegiatan 12 Swakelola 1. Persiapan
penyakit menular Malaria Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)
g Malaria Kegiatan 12 Swakelola 1. Persiapan
Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(jan s/d Des)
h Pertemuan berkala untuk Kegiatan 0 Swakelola 1. Persiapan
kader P2P Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(April s/d
Okto)
i Monitoring dan bimtek Kegiatan 0 Swakelola 1. Persiapan
kader Kesehatan ttg Malaria Administras
i
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Mei s/d Nov)

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

N KEGIATAN BULAN
O

a Pengambila Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
n specimen
Malaria
b Pelacakan Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
kontak
kasus
c Deteksi dini Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
kasus
Malaria
d Penemuank Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
asus
Malaria
dan Kasus
mangkir
e Sweeping Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
untuk
meningkatk
an cakupan
program
Malaria
f Pendampin Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
g penderita
penyakit
menular
Malaria
g Follow up Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
tata
laksana
dan
pencegahan
penyakit
menular
Malaria
h Pertemuan Ѵ Ѵ
berkala
untukkader
P2P
i Monitoring Ѵ Ѵ
dan bimte
kkader
Kesehatan
ttg Malaria

E.BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesma sebesar Rp.3.400.000.000,- (Tiga Milyar Empat Ratus Juta Rupiah) dengan
kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No RincianMenuKegiatan KebutuhanBiaya
Rp.2.100.
a Pengambilan specimen Malaria
000
Rp.2.100.000
b Pelacakan kontak kasus
Rp.2.100.000
c Deteksi dini kasus Malaria

d Penemuan kasus Malaria dan Kasus mangkir Rp.1.680.000


Sweeping untuk meningkatkan cakupan program Rp.1.680.000
e
Malaria
f Pendampingan penderita penyakit menular Malaria Rp.1.680.000

Follow up tata laksana dan pencegahan penyakit Rp.1.680.000


g
menular Malaria
h Pertemuan berkala untuk kader P2P _
i Monitoring dan bimtek kader Kesehatan ttg Malaria _

Total
Rp. 13.020.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD. Puskesmas


Peureulak

Ns.Muhammad Nazir, S.Kep, M.K.M


NIP.198210122008011002

Anda mungkin juga menyukai