Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GEGESIK
Jl. Raya Gegesik-Arjawinangun No 20, Gegesik, Cirebon
Telp. (0231) 8830087 Email:pkmgegesik@gmail.com,
Cirebon 45164

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INDOOR RESIDUAL SPRAYING (IRS) MALARIA
NOMOR : 440/18-KAK/PKMGGSK/2023

A. PENDAHULUAN
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa demam, menggigil,
anemia, dan splenomegali. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi
ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit yang berasal dari nyamuk masih menjadi permasalahan yang belum
dapat diatasi di Indonesia. Penyakit malaria, DBD, dan Cikungunya kejadian
penyakitnya tidak berkurang bahkan bertambah disetiap daerah di Indonesia. Saat
ini Indonesia mulai berbenah dalam pemberantasan vektor dari penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk. Pemerintah memberikan solusi kepada masyarakat
dengan melakukan spraying untuk mencegah nyamuk masuk dan menempel di
dinding rumah.Mengingat seringnya nyamuk masuk kedalam rumah dan menempel
di tembok rumah merupakan salah satu hal yang bisa dimanfaatkan untuk
mengendalikan vektor nyamuk. Caranya adalah dengan melakukan Indoor Residual
Spraying (IRS). Indoor Residual Spraying (IRS) yaitu proses penyemprotan
insektisidake dinding-dinding rumah sehingga nyamuk yang menempel pada
dinding rumah akan mati sebelum menularkan penyakit pada manusia. Spraying
dewasa ini digunakan sebagai pelengkap dari beberapa aksi yang digunakan untuk
memberantas nyamuk yaitu PSN, fogging, 3M+ dan IRS. IRS ini bertujuan
memotong siklus hidup nyamuk Anopheles dewasa. Dengan dilakukannya IRS
masyarakat di wilayah penyemprotan akan aman untuk sementara dari gigitan
nyamuk. Penyemprotan terutama di dinding rumah akan langsung terlihat hasilnya
dalam hitungan menit. Beberapa serangga kecil akan terlihat mati berjatuhan di
lantai. Bahkan serangga yang sekuat kecoa juga mati. Hasil IRS akan baik jika
penyemprotan dilakukan secara merata dan sistematis dalam satu wilayah.
C. TUJUAN UMUN DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Pengendalian penyakit dan vektor malaria.
2. Tujuan Khusus
a. Agar lingkungan sekitar rumah terhindar dari nyamuk dan serangga
b. Mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melaksanakan pengambilan darah untuk pemeriksaan lab pada penderita
suspek malaria.
2. Melaksanakan pengambilan darah untuk pemeriksaan lab pada kehamilan
trimester pertama.
3. Melaksanakan screening pada ibu hamil.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Persiapan
1) Menentukan sasaran
2) Menentukan jadwal
3) Menyiapkan alat dan bahan: spray cann, insektisida, air
b. Pelaksanaan
1) Petugas penyemprot menggunakan APD
2) Petugas mencampurkan 1 liter insektisida dengan 10 liter air ke dalam spray
cann
3) Petugas melakukan uji semprot untuk memastikan semprotan alat
4) Memberikan edukasi ke masyarakat tentang IRS Malaria sebelum dilakukan
penyemprotan
5) Meminta izin ke rumah masyarakat sebelum dilakukan penyemprotan
6) Penyemprotan dilakukan di dalam dan di luar rumah
c. Evaluasi
Terlaksananya kegiatan IRS sesuai rencana.

F. SASARAN
Sasaran kegiatan IRS Malaria adalah rumah masyarakat di sekitar kasus penderita
malaria.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan adanya penemuan
kasus malaria.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Tidak ada kasus malaria terdeteksi.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Petugas surveilans mencatat, merekap dan mengolah data yang telah
didapatkan.
2. Petugas surveilans melaporkan hasil kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Cirebon.
3. Evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali.

.
.

Mengetahui, GEGESIK, 02 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Gegesik Koordinator pelayanan surveilans

dr.ASEP ARIES SUDRAJAT YULIA HALIMATU SOLIHAH, SKM


NIP 197208132007011011 NIP.

Anda mungkin juga menyukai