Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD


UPTD PUSKESMAS CIHAUR
Nomor : /KAK-DBD/pkmchr

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIHAUR
Jl. Raya Cihaur No. 210 Desa Cihaur Kec. Ciawigebang Telp.(0232) 8900680
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD
UPTD PUSKESMAS CIHAUR

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat

diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan

menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,

dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai

derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada

perorangan (Depkes, 2009).

Akreditasi Puskesmas adalah  proses penilaian eksternal oleh Komisi

Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi terhadap puskesmas untuk menilai apakah

sistem manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok

sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jadi yang menilai atau meng akreditasi

Puskesmas merupakan komisi yang memang sudah dilatih kusus menjadi penilai

apakah sebuah puskesmas lulus akreditasi atau tidak. Dalam rangka meningkatkan

mutu pelayanan Puskesmas, sistem akreditasi Puskesmas yang mengacu pada

pelayanan berfokus pada pasien serta kesinambungan pelayanan dan menjadikan

keselamatan pasien sebagai standar utama.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa setiap

Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali.

Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2).

B. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan


Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan
Peraturan menteri kesehatan nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pusat kesehatan
Masyarakat, bahwa Puskesmas merupakan salah satu unit fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
secara terpadu. Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Puskesmas sebagai institusi fasilitas kesehatan terdepan harus senantiasa
ditingkatkan baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarananya, sehingga
dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat meningkat
secara optimal. Disamping itu pula bahwa program kegiatan puskesmas perlu disusun
dengan baik mulai persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta
evaluasi yang berkesinambungan.
Program -program kegiatan Puskesmas diharapkan dapat berjalan dengan
baik, dapat dilaksanakan secara terukur dengan adanya indikator tertentu,
keterjangkauan dan disesuaikan dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada
serta disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada.
Program pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2BB) Demam
berdarah yang merupakan bagian dari Program pemberantasan penyakit menular
(P2M) bertujuan mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Data Penderita Demam Berdarah
Berdasarkan Desa di UPTD Puskesmas Cihaur
Tahun 2017

Jumlah IR/100.00
No. Desa Meninggal CFR %
Penderita Penduduk
1 2 3 4 5 6
1. Sukaraja 2 0 0
2. Mekarjaya 0 0 0
3. Cihaur 1 0 0
4. Karang kamulyan 1 0 0
5. Pamijahan 2 0 0
6. Cigarukgak 1 0 0
7. Sukadana 0 0 0
8. Padarama 0 0 0
9. Cihirup 3 0 0
10. Cikubang Mulya 0 0 0
Jumlah 10 0 0
Sumber : program P2DBD Tahun 2017
Berdasarkan Data di atas jumlah penderita Demam Berdarah di UPTD
Puskesmas Cihaur pata tahun 2017 sebanyak 10 kasus, jumlah penderita terbanyak
di Desa Cihirup sejumlah 3 orang dan Desa yang tidak ada kasus ada Desa
Mekarjaya, Sukadana, Padarama dan Cikubang Mulya
UPTD Puskesmas Cihaur Kecamatan Ciawigebang selalu menghimbau ke

setiap Desa untuk melakukan penanggulangan penyakit DBD dengan melakukan kerja

bakti seminggu sekali guna pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan

rumah masing-masing. Meskipun demikian jumlah penderita DBD masih tetap tinggi.
Hal tersebut mungkin disebabkan perilaku masyarakat belum melakukan PSN secara

rutin, teratur, dan serentak karena tingkat pengetahuan mengenai DBD masih rendah.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan demam berdarah untuk mewujudkan indonesia sehat
2. Tujuan Khusus
a. Menurunya jumlah penderita DBD di wilayah UPTD Puskesmas Cihaur
b. Memutuskan rantai penularan penyakit DBD dengan melakukan 3 M plus di
Desa Endemis DBD di wilayah UPTD Puskesmas Cihaur
c. Angkan Bebas Jentik (ABJ) rumah lebih dari 95 % di wilayah UPTD Puskesmas
Cihaur
d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD di wilayah UPTD
Puskesmas Cihaur
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Melakukan penyelidikan  Solidaritas dari rumah sakit


epidemiologi pada kasus  Masukan di buku register
tersangka DBD  Persiapan pelacakan seperti tensimeter,
senter. Formulir PE
 Surat pemberitahuan ke desa
 Pelaksanaan pennyelidikan Epidemiologi
(PE)
 Laporan hasil PE Ke Kapala Puskesmas
2. Memberikan pelatihan dan a. Persiapan
Membentuk kader juru  Membuat kerangka acuan
pemanatau jentik (jumantik)  Membuat undangan
 Persiapan materi
 Persiapan formulir PJB
b. Pelaksanaan
 Pembukaan
 Pemeberian materi
 Teknis pelaksanaan pemeriksaan jentuk
berkala
 Pelaporan PJB
c. Pelaporan
a. Laporan Hasil Kegiatan
3. Melakukan Pemantauan jentik a. Persiapan
berkala (PJB) di Desa Endemis b. Melakukan kunjungan ke Rumah/Bangunan
DBD c. Melakukan pemeriksaan jentik
d. Mencatat dan melaporkan Hasil
pemeriksaan Jentik
1. Melakukan penyuluhan kelompok

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Perencanaan
Dalam perencanaan dipersiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam
melaksanakan program P2 DBD diantara abate, format laporan dan bahan
penyuluhan seperti lembar balik, materi pelatihan, formulir PJB, senter
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan P2 DBD harus mengacu pada kerangka acuan dan perencanaan
yang sudah disusun.
3. Laporan
Hasil pelaksanaan program P2 DBD disusun dan dilaporkan berdasarkan formulir
yang sudah ditetapkan.
F. Sasaran
1. Penderita DBD (hasil solidaritas rumah sakit)
2. Desa Endemis Di wilayah UPTD Puskesmas Cihaur
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

NO KEGIATAN TUJUAN TEMPAT WAKTU

1. Melakukan penyelidikan mengetahui kasus panas di 10 Desa di wilayah insidental


epidemiologi pada sekitar rumah penderita DBD UPTD Puskesmas
kasus tersangka DBD dan jentik nyamuk Cihaur
2. Memberikan pelatihan Memberikan pengetahuan Aula UPTD Maret
dan Membentuk kader tentang penyakit DBD dan Puskesmas Cihaur
juru pemanatau jentik membentuk kader jumantik
(jumantik) guna meningkatkan peran serta
masyarakat
3. Melakukan Pemantauan memutus rantai penularan Desa Endemis Di Maret
jentik berkala (PJB) di penyakit DBD wilayah UPTD Juni
Desa Endemis DBD Puskesmas Cihaur Setember
Desember

H. Pembiayaan dan Anggaran


Pembiayaan bersumber dari dana bantuan operasional kesehatan (BOK) Tahun

anggaran 2018

I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Dilaksanakan setiap bulan diketahui oleh kepala UPTD Puskesmas Cihaur

J. Pencatatan , Pelaporan dan Evaluasi


a. Dilakukan pencatatan di buku register setiap ada kasus DBD dan kegiatan program

dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan ditanda tangani oleh Kepala

Puskesmas Cihaur

b. Hasil kegiatan dianalisa di identifikasi masalah dibuat rencaNA tindak lanjut

c. Hasil kegiatan di buat menjadi informasi dalam bentuk grafik

Mengetahui ; Cihaur, 2 Januari 2018


Kepala UPTD Puskesmas Cihaur Pengelola P2DBD

NUROHMAH,SKM.MM MUSTAKIM,S.Kep
NIP. 19740805 199903 2 008 NIP. 19800222 200801 1 006

Anda mungkin juga menyukai