Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN DBD

A. Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai
dengan manifestasi perdarahan, penutrunan trombosit (trombositopenia),
adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan
hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala
tidak khan seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri
belakang bola mata.

Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan


manifestasi DBD berat, ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang
akan sembuh dnegan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa
gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja
yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.

Dalam 3 dekade terakhir penyakit ini meningkat insidennya di berbagai


belahan dunia terutama daerah tropis dan sub-tropis, banyak ditemukan di
wilayah urban dan semi-urban. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes yang mengandung virus dengue.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain


adalah :

 Perilaku masyarakat
 Perubahan iklim (climate change) global
 Pertumbuhan ekonomi
 Ketersediaan air bersih
Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, tetapi bila
pasien berobat dini, dan mendapat penatalaksanaan yang adekuat, umumnya
kasus-kasus penyakit ini dapat diselamatkan

B. Latar belakang
Di Puskesmas Sememi memiliki data penderita DBD pada tahun 2015
sebanyak 5 kasus. Puskesmas I Cilongok memiliki pada tahun 2013 memiliki 1

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok 1
desa endemis DBD, akan tetapi sejak tahun 2014 desa ini tidak lagi menjadi
desa endemis DBD.

Pada bulan februari tahun 2016 terjadi KLB DBD di kabupaten


Banyumas. Kasus DBD di banyumas meningkat tajam termasuk di wilayah
Puskesmas I Ciongok. Salah satu upaya dapat dilakukan untuk menghentikan
KLB adalah dengan megadakan penyuluhan DBD kepada masyarakat dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk
mencegah penyebaran DBD di wilayahnya, salah satunya lewat kegiatan PSN
rutin di wilayah masing-masing.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan Umum :

Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi


diri dari penularan DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan
kebersihan lingkungan.

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD


2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN
3. Mengurangi angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesas I Cilongok
4. Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vektor
sehingga Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 80%.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok: menyampaikan informasi lengkap tentang penyakit DBD.

Rincian kegiatan:
1) Memberikan informasi tentang jenis PTM, perkembangan kasus, penyebab
terjadinya PTM.
2) Mengajak masyarakat untuk mencegah dan mengendalian penyakit tidak
menular.

E. Cara melaksanakan kegiatan


Penyuluhan DBD dilaksanakan di 4 desa yang memiliki kasus DBD.
Dengan mengundang 50 orang terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat dan
perwakilan masyarakat.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok 2
F. Sasaran
Terlaksananya kegiatan penyuluhan DBD di 4 desa yag belum memiliki
kasus DBD. Yaitu desa cilongok, pernasidi, kalisari, karanglo.

G. Jadual pelaksanaan kegiatan


2016

Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sept
Okt
Nop
Des
NO Kegiatan

1 Penyuluhan DBD x x

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sebulan sekali dilaksanakan
oleh penanggung jawab promkes dan membuat laporannya kepada kepala
puskesmas. Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka
Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab Promkes dan pelaksana
kegiatan harus mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi
penyelesaiannya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan
kegiatan dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu
dibutuhkan. Pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan
laporan kegiatan lainnya.

Disahkan oleh,
Kepala Puskesmas I Cilongok
Kabupaten Banyumas

dr. Novita Sabjan


NIP. 19730111 200604 2 006

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok 3
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok 4

Anda mungkin juga menyukai