Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH UNTUK TERAPI


PENCEGAHAN TBC, PEMANTAUAN OBAT
TBC
TAHUN 2023

KOP SURAT
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH UNTUK TERAPI PENCEGAHAN TBC,
PEMANTAUAN OBAT TBC
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis ( TB ) merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
terutama negara yang sedang berkembang. Menurut WHO Global Report
tahun 2021, Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga
saat ini. Pada tahun 2020 terdapat 9,9 juta orang di dunia sakit TBC, dan 1,5
juta nyawa meninggal akibat TBC yang sebenarnya dapat dicegah dan
diobati. Saat ini Indonesia menempati urutan ke 3 di dunia sebagai
penyumbang penderita TB setelah Negara India dan China
Salah satu kunci dari Strategi DOTS adalah menemukan dan
menyembuhkan pasien TB hingga tuntas. Strategi ini akan memutuskan
rantai penularan TB dan menurunkan insiden Tb di masyarakat. Untuk
Melaksanakan strategi ini maka di perlukan komitmen politis di level
pengambilan keputusan dalam bentuk dukungan dan kebijakan maupun
dukungan pembiayaan program TB. Sehingga komitmen politis merupakan
komitmen penting yang menunjang terlaksananya komponen lain Dalam
Strategi DOTS seperti pemeriksaan mikroskopis, adanya laboratorium yang
berkwalitas, jaminan ketersediaan obat, pengawasan pengobatan dan
pencatatan serta pelaporan juga menjadi komponen yang sangat menunjang
keberhasilan penanggulangan TB.

B. LATAR BELAKANG

Penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih


menjadi masalah kesehatan Masyarakat. Di Indonesia maupun di berbagai
belahan dunia . Di beberapa negara telah terjadi penurunan angka kesakitan
dan kematiannya. Angka kematian berkisar dari kurang 5 -100 kematian
per
100.000 penduduk pertahun. Angka kesakitan dan kematian
meningkat menurut umur. Di Amerika Serikat pada tahun 1974 di laporkan
angka insiden
sebesar 14,2 per 100.000 penduduk. Penyakit tuberculosis merupakan
penyakit menular yang kejadiannya paling tinggi di jumpai di India
sebanyak
1,5 juta orang, urutan ke dua di jumpai di China yang mencapai 2 juta orang.
Indonesia merupakan negara ketiga tertinggi penderita tuberkulosis. Angka
insiden tuberkulosis Indonesia pada tahun 2018 sebesar 566.623 kasus.
Pada tahun 2019 jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan sebanyak
543.874 kasus dan tahun 2021 jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan
sebanyak
385.295. Jumlah kasus tertinggi dilaporkan dari provinsi dengan jumlah
penduduk yang besar, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah
(Kemenkes, 2021).

Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan bakteri


berbentuk batang ( basil ) yang di kenal dengan nama Mycobakterium
tuberculosis.. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi
melalui udara. Individu terinfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa
atau bernyanyi melepaskan droplet besar dan kecil. Droplet yang besar
menetap, sementara droplet yang kecil tertahan diudara dan terhirup oleh
individu yang rentan. Sebagian besar pasien tuberkulosis menunjukkan
demam tingkat rendah, keletihan, anoreksia, penurunan berat badan,
berkeringat malam, nyeri dada dan batuk menetap. ( Smeltzer & Barre, 2013).

Untuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu di


awasi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah. Yang setiap saat
dapat mengingatkan penderita untuk minum obat. Apabila pengobatan
terputus tidak sampai enam bulan, penderita sewaktu-waktu akan kembali
penyakitnya dan kuman tuberculosis menjadi resisten sehingga
membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Penyakit tuberculosis ini di
jumpai di semua bagian penjuru dunia.

Penyakit TB merupakan penyakit yang berdampak multi dimensional,


karna itu penanganannya harus melibatkan semua lapisan
masyarakat,siapapun dia tidak mengenal status yang ia miliki. Kinerja
penanggulangan Tb di Indonesia selama 5 tahun terakhir menunjukan hasil
yang memadai sehingga pada tahun 2006 telah di capai 76 % penemuan
kasus
dan angka kesembuhan 86 %. Sedangkan target global tahun 2022 adalah 90
% penemuan kasus dan 90 % angka keberhasilan pengobatan.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk


mencegah berjangkitnya penyakit, menurunkan angka kematian dan sedapat
mungkin menghilangkan angka kesakitan serta akibat buruk dari penyakit
menular. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di selenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu,merata,terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat,melalui peningkatan,pencegahan,penyembuhan dan
pemulihan penderita. Saat ini juga sudah ada penderita TB RO dimana
pasien TB sudah kebal terhadap obat TB yang ada saat ini. Pengobatan
berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 9 sampai 18 bulan pengobatan dan
selanjutnya di evaluasi oleh dokter apakah perlu di lanjutkan atau berhenti,
karna pengobatan yang cukup lama sering kali membuat pasien putus
berobat atau menjalani pengobatan nya secara tidak teratur,kedua hal ini
mengakibatkan pengobatannya tidak berhasil dan kuman menjadi kebal ,
kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam pengobatannya
sehingga di harapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu demi
pengentasan tuberculosis di Indonesia.

Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat permasalahan yang ada


adalah sebagai berikut :

1. Penemuan kasus TB masih belum mencapai target yang


ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurang nya kesadaran
masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya.
3. Penjaringan suspek TB baik internal maupun eksternal puskesmas
masih kurang.
4. Masih banyak pasien TB yang tidak menyelesaikan pengobatannya.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
a. Menurunkan Angka Kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target penemuan kasus terduga TBC sebanyak 90% dari
target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor, dengan
target TCM 70% dari target seluruh kasus terduga
b. Tercapainya Angka Kesembuhan 90% dari semua penderita yang
diobati
c. Tercapainya pelayanan kesehatan orang terduga TBC 100% (SPM)
A. KEGIATAN POKOK DAN BIAYA

Kegiatan Tujuan Pelaksan Jadwa Rincian biaya Total


a l
Kunjungan Rumah - Tercapainya PJ TB Maret - Transport Petugas 1ohx 3.600.000
Untuk Terapi SUSPEK, CDR, Nov 72x50.000

Pencegahan SR, TPT

Tbc,
Pemantauan
Obat Tbc
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Persiapan - Koordinasi dengan kader rt rw
untuk kunjungan rumah kasus
TBC

2 Pelaksanaan - Melakukan kunjungan rumah


- Melihat ventilasi rumah pasien
TBC
- Melakukan edukasi tentang
minum OAT dan TPT

3 Pelaporan - Membuat laporan kegiatan


- Melaporkan hasil kegiatan
- Menginput SITB untuk pasien
suspek

D. SASARAN
Seluruh masyarakat yang ada di wilayah Kerja Puskesmas ................ yaitu
Kelurahan ................, Kelurahan Sukaresmi dan Kelurahan Sukadamai.

E. JADWAL KEGIATAN
Bulan

No Kegiatan

Sep

Nov

Des
Feb
Mar

Ags
Jan

Mei

Jun

Okt
Apr

Jul
1. Kunjungan Rumah Untuk Terapi v v v v v v v v v
Pencegahan Tbc, Pemantauan Obat
Tbc

F. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah
dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat
dilakukan tindakan perbaikan.

Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan, triwulan oleh Kepala


Puskesmas dan setiap 6 bulan dan 1 tahun oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan


program pemantauan dengan mengolah laporan pengamatan.
G. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika

evaluasi kemajua pasien dan hasil pengobatan.

Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari

1. TB 06 untuk mencatat kasus terduga yang ditemukan


2. TB 04 laboratorium untuk mencatat hasil pemeriksaan dahak
yang dilakukan
3. Aplikasi SITB untuk mencatat seluruh kegiatan dalam penanggulangan
TB di Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai