Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PROGRAM TBC

UPTD PUSKESMAS POLEANG UTARA


TAHUN 2023

Disusun Oleh :

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOMBANA


UPTD PUSKESMAS POLEANG UTARA
KECAMATAN POLEANG UTARA
KABUPATEN BOMBANA
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS POLEANG UTARA
Jalan Jend. Sudirman No. 2, Kode Pos 93773
Telp. 082187007330 email: pkmpoleangutara@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PELACAKAN KASUS TBC

A. Pendahuluan
Upaya pengendalian Tuberculosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak
sebelum kemerdekaan. Setelah perang kemerdekaan, diagnosis ditegakkan TB
berdasarkan foto toraks dan pengobatan pasien dilakukan secara rawat inap. Pada era
tersebut sebenarnya World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan upaya
diagnosis melalui pemeriksaan dahak langsung dan pengobatan menggunakan Obat Anti
Tuberculosis (OAT) yang baru saja diketemukan yaitu : INH, PAS, dan streptomisin,
serta metode pengobatan pasien dengan pola rawat jalan.
Pada tahun 1994 Departemen Kesehatan RI melakukan uji coba penerapan
Strategi DOTS disatu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan satu Kabupaten di Provinsi
Jambi. Pengendalian TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS sebagai
kerangka dasar dan memperhatikan strategi global untuk mengendalikan TB (Global Stop
TB Strategy). Penguatan pengendalian TB dan pengembangannya ditujukan terhadap
peningkatan mutu pelayanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan
senhingga mampu memutuskan rantai peneularan dan mencegah terjadinya TB reseisten
obat.
Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian TB dilaksanakan oleh
seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta,
Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Besar/Balai Kesehatan Paru Masyarakat (B/BKPM),
Klinik Pengobatan serta Dokter Praktek Mandiri (DPM).
B. Latar Belakang
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru
dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia. Demikian juga, kematian akibat TB
leniha banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas. Diperkirakan
95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara
berkembang.
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara
ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-
rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan
tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan
kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga
memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh
masyarakat.
Pada tahun 2022, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poleang Utara
14.147 jiwa dengan Jumlah suspek TB ditemukan sebanyak 118 suspek dan jumlah kasus
positif TB sebanyak 22 kasus. Berdasarkan data tersebut penemuan suspek belum
mencapai target jika dilihat data estimasi dari Dinas Kesehatan (yaitu 307/tahun) dan
penemuan penderita positif TB belum mencapai target (yaitu 57 kasus /tahun). Oleh
karena itu, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru masih harus
ditingkatkan dengan dilakukannya kegiatan pelacakan dari rumah kerumah.
Untuk menanggulangi permasaahan pada program TB di UPTD Puskesmas
Poleang Utara ini maka disusunlah serangkaian rencana pelaksanaan kegiatan program
penanggulangan TB yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja program TB yang
nantinya pelaksanaan program penanggulangan TB ini akan dilakukan dengan ramah
dan sopan kepada sasaran, melaksanakan tugas sebagai satu kesatuan yang utuh,
dengan tidak membeda- bedakan masyarakat, serta melakukan semua pekerjaan
dengan senang hati sehingga dapat menyelesaikan semua tugas yang dipercayakan
yang merupakan implementasi dari tata nilai untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi dari
UPTD Puskesmas Poleang Utara.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum :
Menurunkan Angka Kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata
rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
a. Menin Tercapainya Angka Kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita baru
BTA Positif yang ditemukan.
b. Tercapainya angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus minimal
80% dari seluruh pasien TB yang di obati.
c. Tercapaianya proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB sebanyak
70%.
d. Tercapainya target pemantauan kemajuan pengobatan sebanyak 100%.
e. Tercapaianya angka konversi sebanyak 80% dari seluruh pasien TB terkonfirmasi
bakteriologi.
f. Meningkatnya angka notifikasi TB semua Kasus > 88 kasus.

D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah sebagai berikut:
1. Penemuan suspek TB
2. Pemantauan Minum Obat
3. Investigasi kontak pasien TB ke rumah dan lingkungannya
4. Pelacakan TB Mangkir
5. Folow up Pengobatan Pasien
6. Pemberian Terapi Pencegahan TB

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Cara Pelaksanaan Kegiatan


1 Penemuan suspek TB Pelaksaan kegiatan dilakukan diluar
gedung. Kegiatan diluar gedung dilakukan
pada saat kunjungan rumah ataupun
penemuan penemuan pemeriksaan seperti
posyandu balita, posyandu lansia ataupun
kegiatan lainnya, misalnya rujukan dari PKD
kegiatan dalam gedung dilakukan diruang
periksa umum oleh dokter yang dilanjutkan
untuk pemeriksaan laboratorium.

2 Pemantauan Minum Obat Kader melakukan pemantauan pengobatan

3 Investigasi kontak pasien TB - Menyiapkan data pasien dan blanko


ke rumah dan lingkungannya skrining
- Koordinasi dengan petugas laboratorium
untuk kegiatan
- Koordinasi dengan kepala lingkungan
untuk kegiatan
- Bersama kader mengunjungi rumah
pendrita dan melakukan pemeriksaan
kontak dan lingkungannya
- Membuat laporan
4 Pelacakan TB Mangkir - Menyiapkan data pasien dan blanko
- Koordinasi dengan kepala lingkungan
untuk kegiatan
- Bersama kader malaksanakan pelacakan
tb mngkir
- Membuat laporan
5 Folow up Pengobatan Pasien - Menjelaskan kepada pasien tentang
pemeriksaan sputum
- Membuat rujukan ke laboratorium untuk
pemriksaan laboratorium
- Melakukan pemeriksaan sputum pada 2
bulan pengobatan untuk katagori 1 dan
bulan ketiga untuk katagori 2
- Melakukan pemeriksaan sputum pada
bulankelima tau bulan ke 7 untuk katagori
2
- Melakukan pemeriksaan sputum pada
akhir pengobatan.
- Mencatat hasil pemeriksaan di status
pasien dan buku register
6 Pemberian Terapi Pencegahan - Pemantau pengobatan terapi pencegahan
TB TB

F. Sasaran
Sasaran penemuan orang terduga TB yaitu pasien dengan tanda dan gejala batuk
lama kurang lebih 2 minggu tidak sembuh-sembuh atau pasien suspek TB.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan 12x dalam setahun. Kegiatan ini dilaksanakan di
delapan desa yang ada di wilayah Puskesmas Poleang Utara, mulai dari Desa Karya Baru,
Tanah Poleang, Toburi, Wambarema, Pusuea, Rompu-rompu, Tampabulu, dan Desa
Lawatuea.

Kegiatan/Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt No Des
t v
Penemuan suspek
TB
Pemantauan Minum
Obat
Investigasi kontak
pasien TB ke rumah
dan lingkungannya
Pelacakan TB
Mangkir
Folow up
Pengobatan Pasien
Pemberian Terapi
Pencegahan TB

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan membuat laporannya
kepada kepala Puskesmas. Evaluasi setiap 3 bulan sekali oleh wasor TB Dinas Kesehatan
Kabupaten dalam bentuk laporan fisik dan penginputan melalui aplikasi SITB.

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan kegiatan program meliputi data pasien yang dilacak, dan
dicatat dalam buku laporan. Pelaporan dibuat dalam format laporan yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai