Anda di halaman 1dari 21

Melayani Dengan Sepenuh Hati

LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM P2P TUBERCULOSIS
PUSKESMAS POLEANG UTARA
TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOMBANA


PUSKESMAS POLEANG UTARA

Jalan Jend. Sudirman No. 2, Kode Pos 93773


Telp. 081140901009, Email: Pkmpoleangutara@gmail.com
TIM PENYUSUN

I Penanggung Jawab : I Made Sucita, S.Kep (Kepala Puskesmas


Poleang Utara)
II Ketua Tim : Sandy Courniawan Armadany S.Kep.,Ns
III Tim I (Satu) : Pengumpulan / Penyajian Data
Ketua : Ketut Rasmiati, S.Kep.,Ns (TU)
Anggota : 1. dr. Thulus Baginda Purba
2. Sawida, AM.Keb (PJ.UKM)
3. Aris Rantelino S.KM (PJ. Admen)
4. Gede Putu Astra, AMK (Petugas
Imunisasi)
5. Idawati,Am.Keb (bidan Koordinator)
6. Wahida AM.Keb (Pet.p2 Ispa)
7. Syamsurya Sukri, SKM (Pet. RM)
8. Gusnawati, S.Farm .Apt (Pet. Apotik)

IV Tim II (Dua) : Analisis Data


Ketua : Yusliana AMd. Keb
Anggota : Narniati AMd. Keb
V Tim III (Tiga) : Entry dan Editing Data
Ketua : Istiqomah, SKM
Anggota : Sakkarianti, AMd.Keb
KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan program TBC merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi dan untuk melaporkan hasil kinerja dari pembangunan kesehatan.
Laporan Tahunan program TBC Puskesmas disusun sebagai bahan dukungan untuk
penyusunan Laporan Kesehatan Kabupaten/Kota, Laporan Kesehatan Propinsi dan Profil
Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Puskesmas menyajikan data/informasi yang relatif
lengkap meliputi situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data
umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan yang merupakan gambaran program
kesehatan di wilayah binaan. Selanjutnya Laporan kesehatan dapat digunakan sebagai alat
monitoring untuk melihat kemajuan program sepanjang tahun berjalan serta dapat dijadikan alat
advokasi dan sistim informasi karena dalam penyusunannya didukung dengan data - data yang
akurat.

Puskesmas Poleang Utara berupaya menyusun Laporan Tahunan program TBC


Puskesmas Tahun 2022 dengan berbagai keterbatasan tetapi tetap diupayakan agar
data/informasi yang disajikan secara lengkap, tepat waktu dan memberikan gambaran
pembangunan kesehatan secara menyeluruh di wilayah kerja. Kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Laporan Tahunan program TBC Kesehatan Puskesmas
Poleang Utara Tahun 2022 ini, Kami ucapkan terima kasih, kritik dan saran demi kemajuan
laporan ini sangat kami harapkan.

Puskesmas Poleang Utara, Januari 2023

Kepala Puskesmas Poleang Utara

I MADE SUCITA, S.Kep


NIP. 197808292006041012
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................……………. i
Tim Penyusun............................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................... iv
Daftar Tabel................................................................................................ v
Daftar Lampiran.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Tujuan Penyusunan............................................................... 2

C. Sistematika Penulisan........................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM ....................................................................... 4

A. Keadaan Geografis................................................................ 4

B. Luas Wilayah Dan Kependudukan......................................... 4

C. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi................................... 6

D. Fasilitas Pendidikan............................................................... 6

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN................................................. 8

A. Angka Kelahiran.................................................................... 8

B. Angka Kesakitan.................................................................... 8

C. Angka Kematian.................................................................... 8

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN..................................................... 9

A. Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung................................... 9

B. Pelayanan Kesehatan Luar Gedung...................................... 16

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN........................................ 26

A. Ketenagaan .......................................................................... 26

B. Prasarana Puskesmas........................................................... 27

C. Sumber Pendanaan............................................................... 29

BAB VII PENUTUP..................................................................................... 30

A. Kesimpulan ........................................................................... 30
B. Saran .................................................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang dapat menyerang siapa


saja baik dewasa maupun anak-anak. Indonesia saat ini masih menempati peringkat
kelima jumlah penderita TB terbesar didunia. Pengendalian penyakit TB di dasari pada
penemuan dan pemantauan minum obat secara teratur kepada pasien, penemuan penderita
dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan pengobatan jangka panjang dengan
obat yang adekuat. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan meminum obat anti TB
secara teratur dalam jangka waktu tertentu. UPK Puskesmas sudah melaksanakan
program pengendalian penyakit TB berdasarkan strategi DOTS, tetapi masih terdapat
hambatan dalam pelaksanaannya. Didalam pengendalian penyakit TB ini masalah yang
sering terjadi adalah masih rendahnya cakupan penemuan penderita TB baru dan masih
sering terjadi ketidakteraturan penderita didalam menjalankan pengobatan sehingga
dikhawatirkan akan terjadi kegagalan pengobatan, resistensi kuman terhadap obat.
Apabila hambatan ini tidak segera ditanggulangi maka dikhawatirkan penyakit TB dapat
menular lebih luas kepada masyarakat lainnnya.

1.2. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2021, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 14.174 jiwa.
Jumlah kasus TB Paru di wilayah bina Puskesmas tahun 2021 sebanyak 35 kasus dan
hamper mencapai target sasaran yaitu 56 kasusu TB aktip. Oleh karena itu, upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru masih harus ditingkatkan.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :

1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari


Dinas Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.

Latar belakang diadakannya Penyusunan Laporan Tahunan TBC guna


Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru yang masih
banyak diwilayah kerja Puskesmas Poleang utara agar terhindar dari .

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


1.3. TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum :

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan


mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus :


Penanggulangan TB adalah segala Upaya Kesehatan yang mengutamakan aspek
promotive dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative yang
dutujukan untuk melindungi Kesehatan Masyarakat, menurunkan angka kesakitan,
kecacatan atau kematian, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat dan
megurangi dampak negative yang ditimbulkan akibat tuberculosis.

1.4 DASAR HUKUM


 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
 Permenkes No 43 tahun 2016 tentang standart pelayanan minimalis bidang
Kesehatan
 Permenkes (PMK) no 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK
 Perpres republic Indonesia no 67 tahun 2021 tentang penanggulangan Tuberculosis
 SE Dirjen Rev Alur Diagnosis dan pengobatan TB tahun 2021

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Keadaan Geografis


Puskesmas Poleang Utara merupakan refleksi dan aspirasi seluruh masyarakat
yang terintegrasi dalam wilayah, sebagai respon atas tuntutan masyarakat dan dinamika
perkembangan wilayah yang ditandai dengan kemajuan ekonomi, sosial budaya, politik,
jumlah penduduk, luas wilayah serta potensi daerah. Oleh sebab itu aspirasi masyarakat
untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu tantangan kehidupan yang mandiri dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat menjadi
wujud aspirasi dari masyarakat Kecamatan Poleang Utara. Puskesmas Poleang Utara
merupakan salah satu pemerintahan dalam wilayah Kecamatan Poleang Utara yang
baru terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bombana No. 11 Tahun 2006
tentang Pembentukan Kecamatan Poleang Utara, Kecamatan Poleang Tenggara,
Kecamatan Poleang Selatan.
Puskesmas Poleang Utara berada dalam wilayah kerja Kecamatan Poleang Utara
Kabupaten Bombana, dan berdiri diatas sebidang tanah seluas 5000 m2 milik
Pemerintah Kabupaten Bombana di Jl. Jendral Soedirman No. 02, Desa tanah Poleang
Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana. Topografi wilayah umumnya datar
sampai berbukit dengan ketinggian dari permukaan >15.000 m dari permukaan laut.
Suhu udara antara 23oC - 32oC dan curah hujan di wilayah Kecamatan Poleang utara
relatif rendah ± 1325mm per tahun. Sebelah utara batas wilayah Kecamatan Poleang
Utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Matausu, sebelah Timur berbatasan
dengan wilayah Puskesmas Poleang Rarowatu, sebelah Barat berbatasan dengan
wilayah Puskesmas Tontonunu dan sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah
Puskesmas Poleang Timur.

2.2 Luas Wilayah Dan Kependudukan


Luas wilayah kerja Puskesmas Poleang Utara adalah 305,33 km2 yang
mempunyai 8 (delapan) desa binaan yaitu Desa Toburi, Desa Tanah Poleang, Desa
Tampabulu, Desa Pusuea, Desa Rompu-Rompu, Desa Karya Baru, Desa Wambarema
dan Desa Lawatuea. Dari 8 desa yang ada, tercatat Jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Poleang Utara pada tahun 2021 menurut hasil output data SIAK adalah
sejumlah 14.174 jiwa.

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


2.2.1 Luas Daerah Kecamatan Poleang Utara
Cakupan luas wilayah Kecamatan Poleang Utara untuk tiap desa yang ada, dijabarkan
dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Luas Daerah Desa di Kecamatan Poleang Utara


No Desa Ibu Kota Desa Tertinggal Luas Wilayah

1. Toburi Toburi Tidak 110,03 km2


2. Tanah Poleang Tanah Poleang Tidak 36,83 km2
3. Tampabulu Tampabulu Tidak 18,46 km2
4. Pusuea Pusuea Ya 36,83 km2
5. Rompu-Rompu Rompu-Rompu Ya 43,87 km2
6. Karya Baru Kapu-Kapura Ya 8,41 km2
7. Wambarema Wambarema Ya 22,5 km2
8. Lawatuea Lawatuea Ya 28,4 km2
JUMLAH 5 305,33 km2
Sumber: Data Sekunder, Profil Kecamatan Poleang Utara Tahun 20211

2.2.2 Jumlah Penduduk Tiap Desa di Kecamatan Poleang Utara


Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Poleang Utara pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut:

Tabel Jumlah Penduduk Tiap Desa di Kecamatan Poleang Utara


No Desa Jumlah Dusun Jumlah Penduduk

1. Toburi 6 3.164
2. Tanah Poleang 5 1.475
3. Tampabulu 3 4.093
4. Pusuea 4 1.217
5. Rompu-Rompu 5 1.939
6. Karya Baru 5 884
7. Wambarema 3 510
8. Lawatuea 4 892
JUMLAH 35 14.174
Sumber: Data Sekunder Desember 2021

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


2.2.3 Peta Daerah Kecamatan Poleang Utara

Gambar 3.2 Peta wilayah kerja puskesmas poleang utara

2.2.4 Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poleang Utara terdiri dari bermacam-macam suku
seperti Suku Moronene yang merupakan suku asli di Kecamatan Poleang Utara, suku Tolaki,
Suku Bugis / Makassar, Suku Bali dan Suku Toraja. Adapan agama yang dianut para penduduk
yakni agama Islam, Hindu, Kristen dan Katholik. Perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh
adat-istiadat setempat seperti nampak dalam acara-acara pernikahan, selamatan, lulo dan lain-
lain. Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah petani, pedagang, ASN dan lain-lain.

2.2.5 Fasilitas Pendidikan


Tingkat pendidikan / Sumber Daya Manusia memiliki peranan penting dalam kesehatan
perorangan maupun kesehatan lingkungan, sehingga untuk menunjang hal tersebut diperlukan
sarana pendidikan yang memadai sebagai sarana pengembangan SDM secara formal. Sarana
Pendidikan pada tingkat TK, SD, SMP dan SMA telah tersedia di wilayah kerja Poleang Utara
seperti ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


Tabel Distribusi Sarana Pendidikan di wilayah Kerja Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021
No Desa TK SD/MI SMP/MTS SMA/MA

1. Toburi 1 1 1 1
2. Tampabulu 2 3 2 2
3. Tanah Poleang 2 2 0 0
4. Pusuea 1 1 1 0
5. Rompu-Rompu 1 3 0 0
6. Karya Baru 1 1 1 0
7. Wambarema 1 1 0 0
8. Lawatuea 2 1 0 0
JUMLAH 11 13 5 3
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


BAB III
ANALISA SEGIATAN

3.1 INDIKATOR KEGIATAN


1. Cakupan semua pengobatan semua kasus TB yang di Obati ( target 100%)
2. Angka notivikasi semua kasus TB (CNR) yang diobati per 100.000 penduduk (mengingkat 5%
setiap tahun)
3. Angka keberhasilan (success rate/SR) pengobatan pasien TB semua kasus (target 90%)
4. Persentase Pasien TB yang mengetahui status HIV (Target 100%)
5. Cakupan penemuan dan penanganan Suspek TB sesuai standar (100%)

3.2 DEFINISI OPRASIONAL


1. Cakupan semua pengobatan semua kasus TB (CDR) yang diobati (Target 100%) adalah
jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan diantara semua jumlah kasus TB.
Diperkirakan jumlah semua kasus TB merupakan insiden dalam per 100.000 penduduk dibagi
dengan 100.000 dikali dengan jumlah penduduk
2. Angka notifikasi semua kasus TB (CNR) yang diobati per 100.000 penduduk (Target
meningkat 5% setiap tahun) Adalah jumlah kasus TB yang diobati dan dilaporkan diantara
100.000 penduduk yang ada disuatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan secara
serial akan menggambarkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penurunan
kasus dari tahun ke tahun disuatu wilayah.
3. Angka keberhasilan (success rate) Pengobatan pasin TB semua kasus (target 90%) adalah
jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua kasus TB yang
diobati dan dilaporkan. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka
kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus. Angka ini
menggambarkan kualitas pengobatan TB.
4. persentase pasien TB yang mengetahui status HIV (target 100%) adalah jumlah pasien TB
yang mempunyai hasil tes HIV yang dicatat diformulir pencatatan TB yang hasil tes HIV
diketahui termasuk pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif diantara
semuluh pasien TB
5. Cakupan penemuan dan penanganan suspek TB sesuai standar (Target 100%) adalah semua
penemuan dan penangann suspek TB sesuai standar.

3.3 KEGIATAN YANG DILAKUKAN


1. Pelacakan kasus baru TB
2. investigasi kontak

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


3. pemantau minum obat
4. follow up / konversi pengobatan
5. pemberian terapi pencegahan TB
6. pelacaan TB mangkir

3.4 CAPAIAN HASIL KEGIATAN


3.4.1 Pelacakan suspek TB
Target Pelacakan suspek TB di puskesmas poleang utara yang berjumlah 307 dalam 1
tahun yang dilakukan di delapan desa dan cakupan nya mencapai 120 suspek atau sebesar 39,8%.

TARGET PENEMUAN SUSPEK TB


350
300
307
250
200
150
100 120
50
0

TERGET CAPAIAN CAKUPAN

Gambar target sasaran penemuan suspek TB

Penemuan suspek TB per triwulan


TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
44
32

22
22

TW 3
TW 1

Gambar capaian pelacakan kasus suspek TB per triwulan

Berdasarkan table diatas bahwa cakupan pemuan kasus suspek TB di wilayah puskesmas poleang
utara di dapatkan paling banyak pada triwulan pertama dengan jumlah 44 pasien.

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


SEBARAN PELACAKAN SUSPEK TB
WILAYAH POLEANG UTARA 2022

24
20
17 17 17
11
8
6

I
LU R U N
G EA EA R
U A
B
U B
U
M
P A SU TU A EM
A TO O LE U A B
A
R
P
-
R
P
O P W YA B
M LA A
R M
TA P
U A
H K W
A
M N
R
O TA

Gambar sebaran pelacakan suspek TB di wilayah poelang utara tahun 2022

Berdasarkan gambar diatas bahwa sebaran penemuan suspek TB diwilayah kerja


puskesmas poleang utara pada tahun 2022 dan penemuan suspek paling tinggi didapatkan di desa
toburi sejumlah 24 pasien dan yang terbesar kedua adalah desa tanah poleang sebesar 20 pasien.

3.4.2 PEMENUAN KASUS BARU TB


Target Penemuan kasus baru TB di puskesmas poleang utara yang berjumlah 57 dalam 1
tahun yang tersebar di delapan desa dan cakupan nya mencapai 23 suspek atau sebesar 40,4%.

PENEMUAN KASUS BARU TB

57
60
50
40 23
30
20
10
0

TARGER CAKUPAN

gambar target penemuan kasus baru TB

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


Analisa : berdasarkan gambar diatas CDR masih jauh dari target yang di tentukan yaitu 23
capaian dari 57 target dari penemuan kasus baru TB dan masih kurangnya penemuan supek
melalui pemeriksaan dahak.

JUMLAH PASIEN TERDETEKSI POSITIF TB


BERDSARKAN WILAYAH DAN JENIS KELAMIN
6
5
4
3
2
1
0
LU RI PU NG EA A RU A
BU BU A SU UE BA E M
PA TO RO
M LE PU AT AR
M - PO W YA B
TA AH LA KA
R
AM
PU N W
R OM TA

LAKI LAKI PEREMPUAN TOTAL

Gambar klasisfikasi pasien TB berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan gambar diatas di dapatkan jumlah pasien TB dengan jumlah paling banyak adalah
desa toburi sebanyak 5 orang diantaranya 3 laki laki dan 2 perempuan.

3.4.3 HASIL PENGOBATAN PASIEN TB WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLEANG


UTARA TAHUN 2022

Terdapat 23 kasus TB baru di wilayah poleang utara dan mendapatkan terapi pengobatan selama
6 bulan secara intensif

Hasil Pengobatan Jumlah Persentase (%)


Sembuh 6 18,75
Pengobatan Lengkap 20 62,5
Default (putus berobat) 2 6,25
Gagal 0 0
Meninggal 0 0
Pindah 4 12,5

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


Total 32 100

Pasien yang mengalami kesembuhan pada pasien TB dewasa adalah 6 orang, yang
menjalani pengobatan lengkap adalah 20 orang, putus berobat (default) adalah 2
orang, pindah adalah 4 orang, dan jumlah gagal pengobatan dan meninggal tidak ada.
Pasien TB yang menjalani pengobatan lengkap memiliki presentase tertinggi yaitu
62,5%, diikuti dengan pasien yang mengalami kesembuhan yaitu 18,75%, lalu pasien
pindah yaitu 12,5% dan putus berobat memiliki persentase 6,25%.

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Proses identifikasi masalah melalui kegiatan analisis laporan tahunan Puskesmas Kecamatan
Satelit tahun 2015 dan diskusi pemegang program. Penilaian masalah prioritas ditentukan
berdasarkan keseluruhan program yang belum mencapai target dari data laporan tahunan
puskesmas, wawancara dengan pemegang program dan pimpinan puskesmas serta observasi
langsung ke lapangan.
Permasalahan tidak hanya dilihat dari kesenjangan antara target dan pencapaian, tetapi juga
dilihat dari urgensi, intervensi, ketersediaan biaya dan dampak terhadap kesehatan masyarakat.
Identifikasi masalah yang didapat antara lain sbb :
1. Penemuan kasus TB BTA Positif yang rendah
2. Kepatuhan pasien masih rendah dalam menjalani pengobatan

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


3. Kurangnya PSP (Pengetahuan, Sikap dan Perilaku) masyarakat mengenai TB.

B. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH (KRITERIA MATRIKS)


a. Pentingnya proritas masalah (Importancy = I) terdiri dari :
1. Besarnya masalah (Prevalence = P)
2. Akibat yang ditimbulkan masalah (Severity = S)
3. Kenaikan besarnya masalah (Rate of Increase = RI)
4. Keuntungan sosial karena selesainya masalah (Social Benefit = SB)
5. Derajat keinginan masyarakat tidak terpenuhi (Degree Of Unmeetneeds = DU)
6. Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (Public Concern = PB)
7. Suasana politik (Political Climate = PC)
b. Kelayakan teknologi (Technical Feasibility = T)
c. Sumber daya yang tersedia (Resources Availability = R)
Cara penghitungan P = I x T x R
Untuk setiap kriteria diberikan nilai dalam rentang 1 (tidak penting) hingga 5 (sangat
penting). Masalah yang menjadi prioritas utama ialah masalah dengan nilai tertinggi.
Importance Jumlah
No. Daftar masalah T R
P S RI DU SB PB PC P= IxTxR
Penemuan kasus TB BTA
1. 4 4 4 3 3 3 5 4 3 312
(+) baru masih rendah
Kepatuhan pasien masih
2. 4 4 4 3 3 3 5 2 3 156
rendah dalam pengobatan
Kurangnya PSP masy.
3. 5 5 4 4 4 4 5 5 4 620
mengenai TB

C. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

MAN METHOD MATERIAL

Cakup
an
ASI
Eks
renda
h
16,5%

MONEY
Laporan Tahunan Tuberculosis 2022
ENVIRONMENT
D. ESTIMASI PENYEBAB MASALAH
Masalah dalam pelaksanaan program penanganan TB paru BTA (+) akan dibahas sesuai
dengan pendekatan sistem yang mempertimbangkan seluruh faktor baik dari unsur masukan,
proses, umpan balik dan lingkungan.
1. Komponen masukan : kualitas kinerja sumber daya manusia termasuk di dalamnya adalah
dokter, perawat, tenaga administrasi dan kader TB, sarana penyuluhan di puskesmas rawat
inap satelit dan metode yang digunakan.
2. Pada komponen proses : yang menjadi masalah pada program ini yaitu pada
pengorganisasian, pelaksanaan dan pencatatan dan pelaporan. Untuk pengorganisasian, pada
monitoring dari perencanaan belum efektif berjalan, sehingga ini dapat mempengaruhi
pelaksanaan.
3. Pada komponen lingkungan yang menjadi masalah adalah kemauan penduduk ke puskesmas
dan sosial ekonomi pendidikan.

E. ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH


No Penyebab Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah Prioritas
1. Masukan - Menambah tenaga
Tenaga : - Menambah tenaga pelaksana pelaksana yaitu tenaga
- Kualitas kinerja pelaksana program yaitu tenaga khusus khusus menangani
program kurang maksimal untuk menangani adm administrasi
Sarana : - Melengkapi poster dan leaflet - Melengkapi sarana
- Kurangnya media tentang TB penyuluhan tentang TB di
penyuluhan TB di puskesmas - Mengaktifkan kader TB agar puskesmas seperti brosur
Metode : dapat mencari pasien TB baru dan leaflet
- Kurangnya penemuan pasien BTA (+) secara aktif bersama - Mengadakan pertemuan
TB baru BTA (+) secara aktif pelaksana program dan pembinaan rutin serta
- Kurangnya penyuluhan ke - Meningkatkan penyuluhan pelatihan tentang TB
msyrkt tentang TB di masyarakat kepada kader TB
- Tidak ada pelatihan kader - Mengadakan pelatihan kader TB - Meningkatkan lagi
2. Proses penyuluhan TB ke
Pengorganisasian : - Meningkatkan monitoring masyarakat
- Monitoring dari perencanaan perencanaan kegiatan dengan - Mengganti hari pelayanan

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


kegiatan kurang memadai pertemuan rutin sekaligus khusus TB dari hari senin
Pelaksanaan : pembinaan antara pelaksana ke hari yang sekiranya
- Penemuan kasus TB baru program dengan kader TB pasien puskesmas tidak
BTA (+) belum ada tindak - Melakukan tindak lanjut berupa terlalu banyak
lanjut dari hasil temuan pencarian kasus TB BTA (+) - Membuat buku laporan
secara prosedur secara aktif khusus untuk pencatatan
- Pasien banyak yang - Mengganti hari pelayanan khusus pasien TB
terlambat bahkan tidak pasien TB di puskesmas - Mengadakan pelayanan TB
mengambil obat rutinnya - Membuat buku laporan khuus hingga di puskeskel dengan
Pencatatan dan pelaporan : untuk pasien TB tenaga pelaksanaan
- Pencatatan laporan kurang program maupun kader TB
rapi yang sudah mendapat
3. Lingkungan pelatihan dan bimbingan
- Kemauan penduduk - Mengaktifkan pelayanan TB
berkunjung ke puskesmas minimal hingga tingkat pustu
- Pendidikan dan sosial - Mengadakan penyuluhan rutin
ekonomi menengah ke bawah mengenai TB

F. PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH


Prioritas pemecahan masalah ditetapkan dengan sistem skoring : Efektifitas jalan keluar, yang
terdiri dari M, I dan V.
1. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (Magnitude) = M
2. Pentingnya jalan keluar (Importancy) = I
3. Sensitivitas jalan keluar (Vulnerability) = V
4. Biaya jalan keluar (Cost) = C

Prioritas Jalan
Alternatif Jalan Keluar M I V C Keluar
P= (MxIxV)/C
Menambah tenaga pelaksana yaitu tenaga khusus
4 3 2 2 12
menangani administrasi
Melengkapi sarana penyuluhan tentang TB di puskesmas
4 3 4 4 12
seperti brosur dan leaflet
Mengadakan pertemuan dan pembinaan rutin serta
4 4 3 2 24
pelatihan tentang TB kepada kader TB
Meningkatkan lagi penyuluhan ke masyarakat 5 5 4 3 33,3
Mengganti hari pelayanan khusus TB dari hari yang
4 4 5 5 16
sekiranya pasien puskesmas tidak terlalu banyak
Membuat buku laporan khusus untuk pencatatan pasien TB 5 3 3 3 11,25
Mengadakan pelayanan TB hingga di puskeskel dengan
tenaga kader TB yang sudah mendapat pelatihan dan 5 4 2 2 20
bimbingan

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masalah dalam pelaksanaan Program Pengendalian dan Penanggulangan Tuberkolosis di
UPT Puskesmas Rawat Inap Satelit tahun 2015 adalah belum tercapainya Case Detection Rate
(Rate Of Increase) puskesmas (62,5%) lebih kecil dari indikator yang seharusnya dicapai
idealnya, yaitu 85%.
Penyebab masalahnya adalah pada komponen masukan yaitu pelaksanaan program belum
maksimal, sarana penyuluhan belum memadai, penemuan tersangka TB secara aktif oleh kader
yang terlatih masih kurang, belum maksimalnya penyuluhan ke masyarakat, belum adanya
pembinaan dan pelatihan kader TB, kurangnya kader TB dalam monitoring, belum maksimalnya
dalam tindak lanjut pada penemuan tersangka TB, pasien yang banyak telat mengambil obat,
kurangnya kerapian pengisian laporan tertulis, penderita TB masih banyak yang datang ke
Puskesmas wilayah lain dan masih kurangnya kesadaran masyarakat baik ekonomi atau
pendidikan yang menengah kebawah mengenai pentingnya menangani TB.
Alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program tersebut adalah pelaksanaan
prioritas. Pemecahan masalah adalah meningkatkan lagi penyuluhan TB ke masyarakat,
mengadakan pertemuan dan pembinaan rutin serta pelatihan tentang TB kepada kader TB,
mengadakan pelayanan TB hingga di puskeskel dengan tenaga pelaksana program TB maupun
kader TB yang sudah mendapat pelatihan dan bimbingan.

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022


B. SARAN

Laporan Tahunan Tuberculosis 2022

Anda mungkin juga menyukai