ii
akhirnya akan membangun bangsa dan Negara Indonesia kearah yang lebih baik,
maju dan berdaya saing tingg.
Halaman
BAB IV PENUTUP 14
Lampiran
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing usus. Kecacingan umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga sering
kali diabaikan walaupun sesungguhnya memberikan gangguan kesehatan. Sampai saat
ini kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan
dunia umumnya daerah tropis dan sub tropis di Negara berkembang termasuk
Indonesia dimana kondisi hygiene sanitasinya masih belum memadai. Gambaran
epidemiologi kecacingan di Indonesia menunjukkan penularan masih terjadi di
pedesaan maupun perkotaan.
Kecacingan mempengaruhi asupan (intake), pencernaan (digestive), penyerapan
(absorbsi) dan metabolisme makanan. Secara kumulatif infeksi cacing dapat
menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena kurangnya kalori dan
protein, serta kehilangan darah. Selain dapat mengahambat perkembangan fisik,
kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga
mudah terkena penyakit lainnya dan berdampak pada menurunkan kuaitas sumber
daya manusia., dengan demikian cacingan merupakan salah satu faktor resiko
stunting.
Salah satu upaya penanggulangan kecacingan dimulai dengan mengurangi
prevalensi infeksi kecacingan dengan cara membunuh cacing melalui pengobatan
untuk menekan intensitas infeksi dan memutus mata rantai penularan sehingga dapat
memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Namun upaya pengobatan kecacingan
tersebut harus disertai dengan upaya berperilaku hidup bersih dan sehat, perbaikan
sanitasi lingkungan serta asupan makanan bergizi. Dalam kerangka intervensi
stunting, penanggulangan cacingan masuk dalam kerangka intervensi gizi spesifik.
Untuk mendukung dan menyukseskan percepatan pelaksanaan program
intervensi stunting tersebut, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, maka dilaksanakan
kegiatan surveillans cacingan dalam bentuk kegiatan penemuan dini dan penanganan
penderita secara cepat dan tepat, serta pemberian obat pencegahan secara massal
(POPM) kecacaingan kepada penduduk terutama sasaran usia 1-12 tahun dengan
target cakupan minum obat pencegahan minimal 75%, sehingga diharapkan dapat
1
menurunkan angka prevalensi kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di
masyarakat.
Untuk memastikan capaian cakupan yang efektif merupakan tanggung jawab
dari semua pihak, baik di tingkat Pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai di tingkat
pelaksana (puskesmas), untuk pemegang program diharapkan tidak terpaku pada
pencapaian hasil yang baik diatas kertas tetapi lebih mengutamakan dampak program
yaitu perlindungan masyarakat yang permanen terhadap penyakit kecacingan. Oleh
karena itu diperlukan upaya-upaya strategis yang dapat memastikan penduduk sasaran
sudah minum obat cacing sehingga bisa mempercepat pencapaian reduksi kecacingan
di Provinsi NTT.
B. Dasar hukum
- Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan
Cacingan.
- SE Mendagri No. 443/4499/SJ, tanggal 13 Agustus 2015, tentang Program
Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Tropik Terabaikan
- SE Dirjen P2P No PV.04.02/IV/142/2020 tanggal 13 Januari 2020 tentang
Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal Kecacingan di daerah Intervensi
Stunting tahun 2020.
C. Pengertian
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan adalah pemberian obat
untuk mematikan cacing yang dilakukan secara serentak kepada semua penduduk
sasaran di wilayah beresiko kecacingan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan kecacingan.
D. Tujuan :
a. Meningkatkan cakupan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan
pada anak usia balita, pra sekolah dan anak usia sekolah dasar (usia 1-12 tahun)
minimal sebesar 75%.
b. Menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia balita, pra sekolah dan anak usia
sekolah dasar menjadi < 10% di setiap kab/kota
c. Memutuskan rantai penularan cacingan pada masyarakat
2
E. Sasaran, jenis dan dosis obat POPM Kecacingan
1. Sasaran
POPM Kecacingan : anak balita, anak usia pra sekolah dan usia sekolah usia 1
sampai 12 tahun yang tinggal di wilayah kabupaten/kota intervensi stunting di
Provinsi NTT
2. Jenis dan dosis obat
a. POPM Kecacingan
Obat yang digunakan untuk POPM Kecacingan adalah Albendazole tablet
(Alb 400 mg) dan Albendazole suspensi/syrup (200 mg/5 ml)
Dosis Albendazole :
anak usia 1 - < 2 th : diberikan 200 mg dosis tunggal ( ½ tablet
Albendazole 400 mg) digerus dan dilarutkan dalam air atau diberikan
Albendazole sirup 5 ml
anak usia 2 - < 5 th : diberikan 400 mg dosis tunggal ( 1 tablet
Albendazole 400 mg) digerus dan dilarutkan dalam air atau diberikan
Albendazole sirup 10 ml
penduduk usia > 5 tahun : diberikan 400 mg dosis tunggal ( 1 tablet
Albendazole 400 mg)
G. Strategi
1. Pemberian obat pencegahan kecacingan diberikan secara massal serentak selama 1
bulan di Posyandu, PAUD, TK, SD/MI, Pesantren yang ada di kabupaten/kota
intervensi stunting.
2. Mengintegrasikan kegiatan Penanggulangan Cacingan dengan kegiatan Lintas
program, sektor dan kemitraan terkait (seperti kegiatan penjaringan anak sekolah,
3
Usaha Kesehatan Sekolah UKS, pemberian vitamin A di posyandu dan
pendidikan anak usia dini, serta program kesehatan lain yang dapat
diintegrasikan).
3. Koordinasi Lintas Program, lintas sektor dan kemitraan.
4. Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat di Posyandu, PAUD, TK, SD/MI,
Kantor, dll.
5. Untuk sasaran yang tidak datang pos minum obat/tempat pendidikan, dilakukan
‘sweeping' melalui kunjungan rumah atau dilakukan koordinasi dengan pihak
sekolah untuk dilakukan kunjungan kembali. dengan tujuan untuk menjaring
sasaran yang belum minum obat dalam upaya meningkatkan cakupan pemberian
obat cacing.
H. Pembiayaan
Pelaksanaan POPM Kecacingan tahun 2021 bersumber dana Dekon (APBN)
( 2059.QAH.031.054 )
1. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan pada penduduk sasaran
anak usia 1-12 tahun di kabupaten/kota focus intervensi stunting. Pelaksanaan
POPM Kecacingan diintegrasikan dengan kegiatan program kesehatan lainnya.
2. Operasional pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal (POPM) Kecacingan
untuk anak usia 1-12 tahun periode Agustus-Oktober 2021 didukung dana APBN
(Satker 05) Dinas Kesehatan, Dukcapil Provinsi NTT serta sumber dana lain di
kabupaten/kota yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundangan
undangan yang berlaku.
Adapun rincian pembiayaan pelaksanaan POPM Kecacingan (periode Agustus-
Oktober) bersumber APBN melalui Satker (05) Dinas Kesehatan Dukcapil
Provinsi NTT T.A 2021 sebagai berikut:
2059.QAH.031.054 : Pelaksanaan POPM Kecacingan
2059.QAH.031.054.B : Transport Petugas Pelaksanaan POPM
Kecacingan
(524111: Belanja Perjalanan Biasa). Anggaran ini dipergunakan untuk :
1. Transport petugas kader atau guru pendamping (1 orang x 2 hari
x 1 lokasi x 1 kali ) :
Kegiatan ini berupa Perjalanan dinas biasa 1 orang petugas kader
kesehatan atau Guru selama 2 hari ke desa untuk mendampingi
4
petugas kesehatan (Puskesmas) dalam pelaksanaan pemberian obat
pencegahan cacingan pada anak usia 1-12 tahun di pos pelayanan
minum obat pada institusi pendidikan (PAUD, Taman Kanak Kanak,
Sekolah Dasar).
Jumlah lokasi/desa/keluarahan disesuaikan dengan RAB masing-
masing kabupaten terlampir.
Bentuk administrasi pertanggungjawaban perjalanan dinas yang harus
dilengkapi petugas sebagai berikut
- Kwitansi penerimaan uang transport petugas (contoh terlampir)
- Surat tugas yang sudah di tanda tangani oleh atasan/pejabat yang
berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala Sekolah) contoh format
terlampir.
- Laporan perjalanan dinas petugas (kader/guru) contoh Format
terlampir.
2. Transport Petugas Puskesmas ke Lokasi Pos Minum Obat di
Desa/kelurahan ( 1 orang x 2 hari x 1 lokasi x 1 kali )
Kegiatan ini berupa perjalanan dinas biasa 1 orang petugas puskesmas
(Dokter, Bidan, Perawat) selama 2 hari ke 1 lokasi/desa/kelurahan
dalam rangka pelaksanaan pemberian obat pencegahan cacingan pada
anak usia 1-12 tahun di pos minum obat pada institusi pendidikan
( PAUD, Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar).
Jumlah lokasi/desa/kelurahan disesuaikan dengan RAB masing-masing
kabupaten (terlampir)
Bentuk administrasi pertanggungjawaban perjalanan dinas yang harus
dilengkapi petugas sebagai berikut:
- Kwitansi penerimaan uang transport petugas (contoh terlampir)
- Surat tugas yang sudah di tanda tangani oleh atasan/pejabat yang
berwenang (Kepala Puskesmas) contoh format terlampir.
- Laporan perjalanan dinas petugas (Format terlampir)
5
2059.QAH.031.054.C: Pendampingan Pelaksanaan POPM
Kecacingan
(524111: Belanja Perjalanan Biasa). Anggaran ini dipergunakan untuk :
Transport petugas kabupaten ke puskesmas ( 1 orang x 1 hari x 1 lokasi
x 1 kali)
Kegiatan ini berupa perjalanan dinas biasa 1 orang petugas
kabupaten/kota selama 1 hari ke 1 puskesmas dalam rangka
pendampingan pelaksanaan kegiatan POPM Kecacingan Periode
Agustus-Oktober 2021.
Jumlah puskesmas disesuaikan dengan RAB masing-masing kabupaten
(terlampir)
PENTING: Transport Rp 250.000 disesuaikan lagi dengan jarak
puskesmas. Khusus Puskesmas dalam kota/dekat maka transport
hanya Rp 150.000,-. Untuk jarak tempuh sedang/jauh, bisa
disesuaikan tetapi TIDAK MELEBIHI JUMLAH ANGGARAN
dalam RAB.
6
BAB II
TAHAPAN PELAKSANAAN
A. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
a. Tingkat Kabupaten
Penyusunan rencana kerja (Plan of Action) diperlukan :
1) Jumlah sasaran Pemberian Obat Cacing (Albendazol) Anak usia 1 – 12 tahun
berdasarkan data riil yang dilaporkan puskesmas atau data proyeksi sasaran
kabupaten/kota
2) Kebutuhan Logistik
Kebutuhan obat cacing (Albendazol 400 mg tablet ):
Jumlah obat cacing = Jumlah anak usia 1 – 12 tahun x 1,1
Ket : dikali 1,1 sebagai cadangan
3) Tenaga pelaksana
Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana untuk masing-masing puskesmas dan
memberikan bantuan apabila terdapat kekurangan tenaga pelaksana di
puskesmas yang lain.
4) Tempat pelayanan
Pelayanan pemberian obat cacing terintegrasi dilakukan di Posyandu dan
institusi pendidikan ( SD, TK, PAUD).
b. Tingkat Puskesmas
Puskesmas menyusun rencana kerja yang lebih rinci terkait petugas, tempat dan
waktu serta bagaimana menjangkau sasaran (microplanning). Selanjutnya
membuat peta daerah risiko tinggi dan lokasi pelayanan yang terdiri dari:
1) Jumlah sasaran
Puskesmas mendapatkan jumlah sasaran berdasarkan data riil atau data
proyeksi dari sasaran kabupaten/kota.
2) Tempat pelayanan
Pelayanan pemerian obat cacing terintegrasi dilakukan di Posyandu dan
institusi pendidikan (SD, TK, PAUD) sesuai situasi dan kondisi daerah.
7
3) Tenaga Pelaksana
Perkiraan jumlah tenaga pelaksana (satu tim) dihitung berdasarkan jumlah
tempat pelaksanaan kegiatan ini.
4) Pemetaan dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan POPM Kecacingan ini harus menjangkau semua sasaran di wilayah
kerja Puskesmas sehingga petugas perlu mengetahui tempat pelayanan yang
berada di wilayah kerjanya dengan baik dan menginventarisasi daerah/wilayah
berdasarkan tingkat kesulitannya. Hal ini akan membantu dalam menentukan
strategi pelaksanaan sehingga semua sasaran dapat dijangkau. Dalam
pemetaan tersebut juga harus dicantumkan tanggal dan lamanya pelaksanaan
tiap wilayah.
2. Distribusi Logistik dan Dana Operasional
Kebutuhan logistik (Albendazol dan logistik lainnya) sebaiknya sudah
didistribusikan sampai ke Puskesmas sebelum pelaksanaan kegiatan.
Pendistribusian obat cacing (Albendazol) dan logistik lainnya ke Puskesmas dapat
dilakukan dengan cara diantar oleh petugas kabupaten/kota atau diambil oleh
petugas Puskesmas. Obat cacing (Albendazol) dan logistik dibawa ke tempat
pelayanan pada hari yang sama dengan pelayanan.
3. Diseminasi Informasi
Sebelum pelaksanaan kegiatan, perlu dilakukan Diseminasi informasi kepada lintas
sektor dan lintas program terkait, swasta, LSM, organisasi profesi, guru SD, TK,
PAUD dan media massa
4. Mobilisasi Masyarakat
Penggerakkan masyarakat dilakukan dengan dukungan kader serta guru dengan
memberitahukan kepada keluarga (Bapak/ibu/wali) sasaran tentang hari, tanggal,
serta tempat dimana anak bisa mendapatkan obat cacing (Albendazol). Kegiatan
penggerakan sasaran dilaksanakan sebelum pelaksanaan POPM Kecacingan. Pada
saat pendataan sasaran, kader menyampaikan pesan pesan pentingnya pemberian
obat cacing (Albendazol), serta mengajak agar sasaran dan orang tua/wali/pengasuh
datang ke pos pelayanan. Dua hari menjelang pelaksanaan kegiatan, kader kembali
mengingatkan sasaran dan orang tua/pengasuh untuk datang ke pos pelayanan,
dengan mengunakan surat undangan. Penggerakkan masyarakat juga dilakukan
melalui pemberitahuan kepada Kepala Sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat,
pengumuman langsung melalui tempat-tempat ibadah (Masjid, Gereja, Pura,
8
Kelenteng dll), pemasangan spanduk di tempat-tempat yang strategis, serta
informasi melalui media cetak dan media elektronik tentang pelaksanaan kegiatan.
Selain itu diharapkan peran dari pihak lintas program (seperti KIA dan Promkes)
dan lintas sektor dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana untuk
suksesnya kegiatan POPM Kecacingani.
B. Pelaksanaan
POPM Kecacingan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan situasi penyebaran
Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) dan mengedepankan protokol kesehatan
secara ketat. Adapun protokol (SOP) pelaksanaan POPM Kecacingan di masa
pandemi Covid 19 terlampir. Dalam pelaksanaan POPM Kecacingan agar selalu
diikuti dengan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Mekanisme Kerja
1. Pelayanan di Posyandu dilaksanakan secara terintegrasi
Sasaran yang datang ke Pos Pelayanan dicatat dalam buku Register oleh kader
dan selanjutnya diukur suhu tubuhnya, diukur tingginnya, ditimbang dan
diberikan penyuluhan kepada orang tua/wali anak selanjutnya diberikan kapsul
Vitamin A sesuai dengan umur. Pastikan anak sudah makan dan mendapatkan
Vitamin A sebelum diberikan obat cacing (Albendazol). Pemberian obat cacing
harus dilakukan di depan petugas kesehatan. Balita yang sudah mendapatkan
semua pelayanan harus sudah tercatat dibuku Register.
2. Pelayanan di Paud, TK dan SD
Sasaran yang datang ke tempat pendidikan/Pos Pelayanan dicatat dalam buku
Register oleh kader kesehatan/Guru pendamping, dilakukan pengukuran suhu
dan screening kesehatan selanjutnya diberikan penyuluhan tentang prilaku hidup
bersih dan sehat, penyakit kecacingan, cara pencegahannya, tujuan dan manfaat
minum obat cacing. Sebelum diberikan obat cacing pastikan sasaran sudah
sarapan/makan selanjutnya dibagikan obat cacing dan diminum secara serentak
di depan petugas kesehatan.
Pelaksanaan pelayanan dilaksanakan disesuaikan dengan . jumlah sasaran dan
petugas kesehatan serta situasi dan kondisi setempat.
9
Beberapa hal yang harus dikerjakan oleh petugas pelaksana :
1. Memastikan Kapsul Vitamin A dan obat cacing (Albendazol tablet dan sirup)
tersedia cukup untuk semua sasaran.
2. Memastikan bahwa satu hari sebelum pelaksanaan, untuk anak usia 1 - < 2 tahun
harus dipersiapkan obat Albendazol 200 mg atau setengah tablet yang telah
digerus sampai halus dan dibungkus dalam kertas puyer dan diminum dengan
melarutkannya dalam air, atau siapkan Albendazole sirup 5 ml jika stok di daerah
tersedia.
3. Posyandu, PAUD, TK, SD atau pos pemberian obat dapat menyiapkan air minum
atau masyarakat yang datang ke posyandu dan anak anak yang datang ke sekolah
dianjurkan untuk membawa air minum, gelas dan sendok sendiri.
4. Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat setempat.
Laporan final cakupan POPM Kecacingan dan stok obat Albendazole (tablet dan
sirup) yang sudah di tanda tangani pimpinan dikirim mennggunakan surat
1
pengantar dan sudah diterima Dinas Kesehatan, Dukcapil Provinsi NTT pada bulan
Nopember 2021 untuk selanjutnya di laporkan ke Kementerian Kesehatan RI.
1
BAB III
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pemantauan
Pemantauan adalah salah satu fungsi penting dalam pelaksanaan kegiatan ini
untuk mengetahui permasalahan saat pelaksanaan kegiatan sehingga dapat segera
dilakukan upaya pemecahan masalah.
Ada 2 alat pemantauan yang digunakan dalam kegiatan ini:
1. Daftar/checklist supervisi sebelum pelaksanaan untuk memantau persiapan
pelaksanaan
2. Daftar/checklist supervisi saat pelaksanaan yang sedang berlangsung,
mengidentifikasi kendala di lapangan serta menentukan langkah tindak lanjut
yang harus segera dilakukan.
Kegiatan pemantauan dilakukan di Posyandu, PAUD, TK, SD dan Puskesmas
dengan melakukan supervisi dan mencatat hasil pemantauan kegiatan POPM
Kecacingan. Hasilnya dilaporkan secara berjenjang. Kegiatan ini dibutuhkan agar
POPM Kecacingan berjalan sesuai dengan rencana, sehingga bila ada masalah
dapat ditemukan dan ditangani secara dini.
C. Pertemuan Evaluasi
Pertemuan evaluasi sesudah pelaksanaan dilakukan untuk mengidentifikasi
pencapaian hasil kegiatan, seperti cakupan masing-masing wilayah, pemakaian
logistik dan masalah-masalah yang dihadapi saat pelaksanaan. Hasil pertemuan
1
evaluasi dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak lanjut
untuk penguatan kegiatan POPM Kecacingan terintegrasi periode selanjutnya.
D. Indikator
Indikator yang digunakan dalam evaluasi adalah :
1. Input
a. Logistik (jumlah dan ketersediaan obat cacing di setiap tempat pelayanan dan
formulir pencatatan-pelaporan)
b. SDM (petugas kesehatan, kader dan guru)
c. Dana operasional
d. Sarana dan prasarana
2. Proses
a. Jumlah sasaran yang datang dan menerima obat
b. Kecepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
c. Ketepatan pencatatan
d. Ketepatan pelaporan
e. Ketepatan jadwal sosialiasi
f. Koordinasi dalam pencatatan dan pelaporan
3. Output
a. Cakupan Balita yang memperoleh kapsul Vitamin A
b. Cakupan pemberian obat cacing sesuai sasaran
1
BAB IV
PENUTUP
Demikian petunjuk operasional ini dibuat, untuk acuan dalam penyelenggaraan POPM
Kecacingan di kabupaten/kota intervensi stunting periode Agustus-Oktober 2021
1
Lampiran 1
PILIHAN
1. POPM dapat ditunda disesuaikan dengan kondisi wilayah
2. POPM dapat dilaksanakan dengan mengacu pada protocol kesehatan pada masa pandemic
Covid-19 yang resmi dari Kementerian Kesehatan
3. POPM dapat dilaksanakan dengan pemberian dari rumah ke rumah oleh petugas kesehatan
sesuai protocol kesehatan dengan koordinasi/izin dari Pimpinan Daerah/Gugus Tugas Covid-19
PELAYANAN DI SEKOLAH
PELAKSANAAN
POPM dapat dilaksanakan dengan mengacu pada protocol kesehatan pada masa pandemic Covid-19
yang resmi dari Kementeraian Kesehatan
PETUGAS 1. POPM dilaksanakan di sekolah
Dalam kondisi sehat 2. Pelaksanaan di Sekolah harus berkoordinasi
Menggunakan APD, terdiri dari dengan Pihak Dinas Pendidikan terkait, Kepala
masker, google, face shield an sarung Sekolah dan Pimpinan Daerah/Gugus Tugas
tangan Covid19 / Lintas program dan Lintas Sektor
Membawa hand sanitizer, tisu basah 3. Pelaksanaan di Sekolah dilakukan dengan
ANAK SEKOLAH menjaga jarak dan memperhatikan jumlah
Dalam kondisi sehat yang mengikuti siswa yang hadir (diatur jumlah dan waktu
POPM Kecacingan kehadiran)
Mencuci tangan dengan sabun diair 4. Petugas memastikan tidak terjadi kerumunan
yang mengalir sebelum mengikuti siswa
POPM Kecacingan/gunakan hand 5. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
sanitizer dengan sabun dan air yang mengalir atau
Menggunakan masker (masker kain memakai hand sanitizer sebelum menggunkan
atau masker bedah) sarung tangan
Harus makan sebelum minum obat 6. Petugas menggunakan sarung tangan saat
Membawa air minum dengan gelas membagikan obat
masing masing 7. Obat sudah dikemas sesuai dosis
GURU 8. Dilakukan skrining kesehatan bagi siswa
Dalam kondisi sehat sebelum minum obat
Sebelum pelaksanaan POPM mencuci 9. Siswa mencuci tangan sebelum dan sesudah
tangan dengan sabun dibawah air minum obat
yang mengalir/gunakan hand 10.Petugas dan siswa selalu menjaga jarak (sekitar
sanitizer 1-2 meter)
Menggunakan masker kain atau
bedah
Membantu petugas mengatur
ruangan dan sasaran agar tidak
terjadi kerumunan
Membantu mencatat di buku register
1
PELAYANAN DI POSYANDU
PELAKSANAAN
Pelaksanaan POPM Kecacingan terintegrasi dengan kegiatan di Posyandu di sesuaikan dengan
Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 yang telah diterbitkan
oleh Kementeraian Kesehatan RI
PETUGAS 1. POPM dilaksanakan di Posyandu
Dalam kondisi sehat 2. Pelaksanaan POPM di Posyanduh harus
Menggunakan APD, terdiri dari berkoordinasi dengan Pihak
masker, google, face shield an sarung Desa/Kelurahan/Kecamatan dan Pimpinan
tangan Daerah/Gugus Tugas Covid19 / Lintas program
Membawa hand sanitizer, tisu basah dan Lintas Sektor
BALITA 3. Pelaksanaan di Posyandu dilakukan dengan
Balita yang mengikuti POPM menjaga jarak dan memperhatikan jumlah
Kecacingan dalam kondisi sehat Balita yang hadir (diatur jumlah dan waktu
Mencuci tangan dengan sabun diair kehadiran) mengacu pada pedoman yang telah
yang mengalir sebelum mengikuti dikeluarkan oleh Kementeraian Kesehatan
POPM Kecacingan/gunakan hand tentang Posyandu di masa pandemic Covid-19
sanitizer 4. Petugas memastikan tidak terjadi kerumunan
Menggunakan masker (masker kain siswa
atau masker bedah) 5. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
Harus makan sebelum minum obat dengan sabun dan air yang mengalir atau
Membawa air minum dengan gelas memakai hand sanitizer sebelum menggunakan
dan sendok masing masing sarung tangan
KADER 6. Petugas menggunakan sarung tangan saat
Dalam kondisi sehat membagikan obat
Sebelum pelaksanaan POPM mencuci 7. Obat sudah dikemas sesuai dosis dan sediaan
tangan dengan sabun dibawah air baik tablet maupun puyer atau sirup
yang mengalir/gunakan hand 8. Dilakukan skrining kesehatan bagi anak
sanitizer sebelum minum obat
Menggunakan masker kain atau 9. Orang tua/wali/pengantar harus menggunakan
bedah masker dan mencuci tangan sebelum
Membantu petugas mengatur membantu meminumkan obat pada anak
tempat dan sasaran agar tidak terjadi 10. Petugas dan orang tua selalu menjaga jarak
kerumunan (sekitar 1-2 meter)
Membantu mencatat di buku register
1
PELAYANAN DARI RUMAH KE RUMAH
(SWEEPING)
PELAKSANAAN
Pelayanan Pemberian Obat Pencegahan Kecacingan pada Anak yang belum mendapat obat cacing
pada saat Pelaksanaan POPM Kecacingan di Sekolah dan Posyandu
PETUGAS 1. Pemberian Obat pencegahan kecacingan
Dalam kondisi sehat dilakukan di rumah masing-masing
Menggunakan APD, terdiri dari 2. Pelaksanaan sweeping minum obat harus
masker, google, face shield an sarung berkoordinasi dengan Pihak
tangan Desa/Kelurahan/Kecamatan dan Pimpinan
Membawa hand sanitizer, tisu basah Daerah/Gugus Tugas Covid19 / Lintas program
ANAK SEKOLAH/BALITA dan Lintas Sektor
Anak sekolah/Balita yang mengikuti 3. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
POPM Kecacingan dalam kondisi dengan sabun dan air yang mengalir atau
sehat memakai hand sanitizer sebelum menggunakan
Mencuci tangan dengan sabun diair sarung tangan
yang mengalir sebelum mengikuti 4. Petugas menggunakan sarung tangan saat
POPM Kecacingan/gunakan hand membagikan obat
sanitizer 5. Obat sudah dikemas sesuai dosis dan sediaan
Menggunakan masker (masker kain baik tablet maupun puyer atau sirup
atau masker bedah) 6. Dilakukan skrining kesehatan bagi anak
Harus makan sebelum minum obat sebelum minum obat
Menyediakan air minum dengan 7. Orang tua/wali/pendamping harus
gelas dan sendok masing masing menggunakan masker (kain atau bedah) dan
KADER mencuci tangan sebelum membantu
Dalam kondisi sehat selama meminumkan obat pada anak
sweeping 8. Petugas dan orang tua selalu menjaga jarak
Sebelum pelaksanaan sweeping (sekitar 1-2 meter)
mencuci tangan dengan sabun
dibawah air yang mengalir/gunakan
hand sanitizer
Selama sweeping menggunakan
masker kain atau bedah
Membantu mencatat di buku register
1
Lampiran 2
KABUPATEN FOKUS INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
YANG MELAKSANAKAN POPM KECACINGAN TAHUN 2021
(Surat Edaran Menteri Kesehatan No. PV.04.02/Menkes/34/2018)
No KABUPATEN STATUS DAERAH JADWAL POPM K
1 Kabupaten Kupang Intervensi Stunting Agustus - Oktober
2 Timor tengah selatan Intervensi Stunting Agustus - Oktober
1
Lampiran 3 : POA (Plant of Action) untuk masing-masing kabupaten
Mengetahui,
Kepala Bidang P2P, Ku ng, Juli
2021 Kep a S si
,
Ir. Er ina R. Sa . Kes
NIP. 19670 199703 2 003
Aust Ros h ta S.Gz MM
. 196 0827 1 803 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
2021 Rp 84,750,000
KABUPATEN TTS
2059.QAH.031
KODE URAIAN VOL SAT HARGASAT JUMLA.H KET
054 PELAMANAAN POPM ItECACINGAN 84,750,OOO
B. Transport Petugas Pelaksana POPM Kecacingan 61,500,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 81,500,000
t> Kab. Stunting (21 Kabupaten)
Mengetahui,
Kepala Bida
Mengetahui, g,
Kepala Bidang P Kepal Se
ust os his.sz
. 1965 827 19 03 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
2021 Rp 27,750,000
KABUPATEN LEMBATA
2059.QAH.031
Mengetahui, Ku ang, 21
kepala Bidang P Kep P2PM,
Mengetahui,
Kepala Bidan upang,
pal
I E lin a MKs
NIP. 19670Pg9 199703 2 thina Ro hita S.G MM NIP. 965082 198803 2 013
003
RAB PROGRAM FILCA TA.
2021 Rp 54,750,000
KABUPATEN SIKKA
2059.QAH.031
g/gp$ URAIAN VOL SAT HARGASAT JUMLAH KET
054 PELAMANAAN POPM KECACINGAN 54,750,000
B. Transport Petugas Pelaksana POPM fiecacingan 52,500
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 52,500,000
)> Kab. Stunting (21Kabupaten)
Mengetahui,
Kupa g, Juli
Kepala Bidang P ,
20 Kepal S si ,
SRI E li
NIP. 1967091W99703 2 Aust os ita S.Gz MM
003 . 196 0827 1 8803 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
KABUPATEN NGADA
2021
Rp 29,750,000
2059.QAH.031
Mengetah.ui, Ku
Kepala Bi Kep
Ku ng, Juli
Mengetahui,
Kep la S PM,
Kepala Bidang P2P
ISFamEFII R MK
NIP. 19 19 199703 2 003
h\ta S.Gz MM 96 0827 1803 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
2021 Rp 57,000,000
2059.QAH.031
KODE URAIAN VOL SAT HARGASAT JUMLAH KET
054 PELAKSANAAN POPM KECACINGAN 57,000,000
B. Transport Petugas Pelaksana POPM Xecacingan 54,500,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 54,500,000
> Kab. Stunting (21 Kabupaten)
Mengetahul, pang,
Kepala Bidang P2P, Ke ks”
all E i MKs
NIP. 1967,0919 199703 2 003 ustas hlta S.Gz MM
9650 27 198 3 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
2021 Rp 37,500,000
KABUPATEN SUMBA BARAT
DAYA 2059.QAH.031
KODE URAIAN vOL SAT HARGASAT J’UMLAH KET
054 PELAKSANAAN POPM KECACINGAN 37,500,000
B. Transport Petugas Pelaksana POPM Xecaclngan 36,000,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 36,000,000
> Kab. Stunti.ng (21 Kabupaten)
arll E I n u M Kes
us oss.Gz MM 827 19 03 2 013
NIP. 19670919 199703 2 003
RAB PROGRAM FILCA TA. 2021
KABUPATEN ROTE NDAO Rp 23,500,000
2059.QAH.031
KODE URAIAN VOL SAT HARGASAT JUMLAH KET
054 PELAKSANAAN POPM KECACINGAN 23,500,000
B. Transport Petugas Pelaksana POPM Xecacingan 22,500,OOO
M
Ros Ita S.Gz MM IP. 196 08278803 2 013
NE a 19 7 2 03
RAB PROGRAM FILCA TA.
2021 Rp 12,250,000
KABUPATEN SABU RAIJUA
2059.QAH.031
KODE URAIAN VOL SAT HARGASAT JUMLAH KET
054 PELAKSANAAN POPM KECACINGAN 12,250,000
B. Transport Petugas Pelaksana POPM Kecacingan 11,500,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 11,500,000
> Kab. Stunting (21 Kabupaten)
pang,
ala S PM,
lr. ina mun, M. Kes
NIP. 19670919 199703 2
003 Ita S.Gz MM 650827 98803 2 013
RAB PROGRAM FILCA TA.
KABUPATEN MALAKA
2021 Rp 32,750,000
2059.QAH.031
KODE URAIAN VOLSATHARGASAT JUM’LAH KET
054 32,750,000
PELAKSANAAN POPM KECACINGAN
B. 31,000,000
Transport Petugas Pelaksan4 POPM Xecaclngan
31,000,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Blasa
> Kab. Stuntlng (21Kabupaten)
a9 os hita S.Gz
NIP, 199703 2003 . 1965 827 1 803 2 013
196
Lampiran 4 : Contoh Surat Tugas petugas KABUPATEN untuk Pendampingan
Pelaksanaan POPM Kecacingan ke PUSKESMAS
KOP INSTANSI
SURAT TUGAS
Nomor : ................................................
MENUGASKAN
VII. Pembebanan Anggaran : DIPA Satker Dinas Kesehatan Prov NTT (05) TA. 2021.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Dikeluarkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
Kepala........................
............................................................
NIP.
1
Lampiran 5 : Contoh Surat Tugas Kader atau Guru Pendamping Pelaksanaan POPM
Kecacingan ke Desa (SD/MI, TK dan PAUD)
KOP PUSKESMAS
SURAT TUGAS
Nomor : ................................................
MENUGASKAN
VI. Pembebanan Anggaran : DIPA Satker Dinas Kesehatan Prov NTT (05) TA. 2021.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Dikeluarkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
Kepala Puskesmas ................
............................................................
NIP.
2
Lampiran 6 : Contoh Surat Tugas petugas Puskesmas untuk Pelaksanaan POPM
Kecacingan ke Desa/Kelurahan (SD/MI, TK, PAUD)
KOP INSTANSI
SURAT TUGAS
Nomor : ................................................
MENUGASKAN
VI. Pembebanan Anggaran : DIPA Satker Dinas Kesehatan Prov NTT (05) TA. 2021.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Dikeluarkan di : ....................................
Pada Tanggal : ....................................
Kepala Puskesmas ................
............................................................
NIP.
3
Lampiran 7 : Contoh format laporan perjalanan dinas petugas puskesmas dan
kader/guru dalam rangka pelaksanaan POPM kecacingan
KOP PUSKESMAS
LAPORAN PERJALANAN DINAS
I. Dasar Pelaksanaan:
Surat Tugas dari Kepala……………....No. ……............. Tanggal ………………...
II. Pelaksanaan :
1. Penerima tugas
IV. Hasil
1. Jumlah sasaran :
2. Jumlah sasaran yang minum obat : ……orang
3. Julah sasaran yang tidak minum obat...........orang
Alasannya :
- Menolak..............orang
- Tidak hadir..........orang
- Sakit....................orang
4. Kejadian ikutan pasca Minum Obat cacing
- Mual.................................orang
- Muntah : …… orang
- Sakit kepala : …… orang
- Pusing : …… orang
- Mengantuk : …… orang
- Lesu : …… orang
- Diare : …… orang
- Keluar cacing : …… orang
- Dan lain-lain
1
5. Jumah obat Albendazole
6. Masalah/hambatan
- …………………………………………………………………………………………
- …………………………………………………………………………………………
- …………………………………………………………………………………………
7. Penutup
Demikian laporan perjalanan dinas ini dibuat dan atas perhatian Bapak saya ucapkan
terimakasih.
Kupang, ……………………
Yang melapor,
……………………………………………
NIP.
……………………………………………
NIP.
2
Lampiran 8 : Contoh format laporan perjalanan dinas petugas kabupaten/kota dalam
rangka pendampingan pelaksanaan POPM kecacingan
KOP INSTANSI
LAPORAN PERJALANAN DINAS
I. Dasar Pelaksanaan:
Surat Tugas dari Kepala……………....No. ……............. Tanggal ………………...
II. Pelaksanaan :
1. Penerima tugas
Nama :
Nip :
Jabatan :
IV. Hasil
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
V. Masalah/hambatan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
8. Usul/saran
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
9. Penutup
Demikian laporan perjalanan dinas ini dibuat dan atas perhatian Bapak saya ucapkan
terimakasih.
…………….., ……………………2021
Yang melapor,
……………………………………………
NIP.
3
K W I T A N SI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 113/PMK.05/2012
TENTANG
PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI
TIDAK TETAP
BKU NO :
TU : 2059.QAH.031.054.C
MAK 524111
T.A 2021
Sudah Terima Dari : Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (05) Tahun Anggaran 2021
Yaitu Untuk : Biaya Belanja Perjalanan Dinas Biasa berupa transport petugas Kabupaten.............ke Puskesmas
……. dalam rangka Pendampingan Pelaksanaan POPM Kecacingan, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah
No Nama Jml Hari Transport Tanda Tangan
Terima
TOTAL 250,000
4
REKAPAN TRANSPORT PETUGAS KABUPATEN ke PUSKESMAS
DALAM RANGKA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN POPM KECACINGAN
Lama
Uang transport
No Nama Petugas Tujuan (Nama PKM) Tanggal Perjalanan Terima (Rp)
(Rp)
(Hari)
1 250,000 1 250,000
2 250,000 1 250,000
3 250,000 1 250,000
4 250,000 1 250,000
5 250,000 1 250,000
6 250,000 1 250,000
dst…
TOTAL
………………….., …………………………2021
Mengetahui,
Kepala Bidang ………………………………
Dinas Kesehatan Kab……………………………..
NIP.
5
K W I T A N SI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 113/PMK.05/2012
TENTANG
PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI
TIDAK TETAP
BKU NO :
TU : 2059.QAH.031.054.B
MAK 524111
T.A 2021
Sudah Terima Dari : Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (05) Tahun Anggaran 2021
Yaitu Untuk : Biaya belanja perjalanan dinas biasa berupa transport petugas Kader atau guru pendamping ke
Desa..............dalam rangka Pelaksanaan POPM Kecacingan, dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
No Nama Jml Hari Transport Tanda Tangan
Terima
TOTAL 200,000
6
REKAPAN TRANSPORT KADER/GURU PENDAMPING KE DESA
TRANSPORT PETUGAS PELAKSANA DALAM RANGKA PELAKSANAAN POPM
KECACINGAN
Lama
Uang transport
No Nama Petugas Tujuan (Nama Desa) Tanggal Perjalanan Terima (Rp)
(Rp)
(Hari)
1 100,000 2 200,000
2 100,000 2 200,000
3 100,000 2 200,000
4 100,000 2 200,000
5 100,000 2 200,000
6 100,000 2 200,000
7 100,000 2 200,000
8 100,000 2 200,000
9 100,000 2 200,000
10 100,000 2 200,000
dst…
TOTAL
………………….., …………………………2021
Mengetahui,
Kepala Bidang ………………………………
Dinas Kesehatan Kab……………………………..
Nip.
7
K W I T A N SI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 113/PMK.05/2012
TENTANG
PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI
TIDAK TETAP
BKU NO :
TU : 2059.QAH.031.054.B
MAK 524111
T.A 2021
Sudah Terima Dari : Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (05) Tahun Anggaran 2021
Yaitu Untuk : Biaya belanja perjalanan dinas biasa berupa transport petugas Puskesmas ....…… ke Desa….…….
dalam rangka Pelaksanaan POPM Kecacingan , dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
No Nama Jml Hari Transport Tanda Tangan
Terima
TOTAL 300,000
8
REKAPAN TRANSPORT PETUGAS PUSKESMAS KE DESA
DALAM RANGKA PELAKSANAAN POPM KECACINGAN
Lama
Uang transport
No Nama Petugas Tujuan (Nama Desa) Tanggal Perjalanan Terima (Rp)
(Rp)
(Hari)
1 150,000 2 300,000
2 150,000 2 300,000
3 150,000 2 300,000
4 150,000 2 300,000
5 150,000 2 300,000
6 150,000 2 300,000
7 150,000 2 300,000
8 150,000 2 300,000
9 150,000 2 300,000
10 150,000 2 300,000
dst…
TOTAL
………………….., …………………………2021
Mengetahui,
Kepala Bidang ………………………………
Dinas Kesehatan Kab……………………………..
Nip.
9
CONTOH FORMAT REKAPAN REALIASI DANA OPERASIOANL POPM KECACINGAN 2021
Mengetahui, …………………………..,......................2021
Kepala Bidang P2P, Kepala Seksi/Pengelola Kecacingan
…………………………………………………….. … …………………………………………………..
NIP. NIP.
1
Formulir 8
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing pada pada Anak Balita, Anak Pra Sekolah di Posyandu dan Anak Sekolah SD/MI
……………….,………………………….20……
Petugas
Nip.
1
Formulir 9
REKAPAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN KECACINGAN PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DI POSYANDU
Rekapan Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing pada pada Anak Balita, Anak Pra Sekolah di Posyandu dan Anak Sekolah SD/MI
Diperiksa
Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran mendapat Albendazole I Jumlah Sasaran mendapat Albendazole
Nama Cacingan
No Nama Desa/Kelurahan 1-4 Thn 5-6 Thn SD/MI Jml ( + ) 1-4 Thn 5-6 Thn SD/MI Cakupan (%) 1-4 Thn 5-6 Thn SD/MI Cakupan (%)
Posyandu/Sekolah
L P L P L P L P L P Jml L P Jml L P Jml L P L P Jml L P Jml L P Jml L P
……………….,………………………….20……
Petugas
Nip.
1
Formulir 10
REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
Puskesmas :
Kabupaten/Kota :
Provinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan :
Tahun :
Posyandu TK/PAUD SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang mendapat obat cacing
Posyandu TK/PAUD SD/MI Jumlah Cakupan
Jumlah 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Yang Jumlah Yang Jumlah Sasaran Pemberian
No Nama Desa Jumlah Total
Dapat Dapat Total Dapat Total yang Dapat Obat Cacing
Total TK
Obat Obat SD/MI Obat Sasaran L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total Obat (%)
/PAUD
Cacing Cacing Cacing Cacing
1
10
Dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing=jumlah total sasaran yang dapat obat/jumlah total sasaran
Target minimal : 75%
Mengetahui ……………,....................2021
Kepala Puskesmas …………….. Penanggung jawab kegiatan
NIP. NIP.
1
Formulir 11
REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
Kabupaten/Kota :
Provinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Tahun :
Posyandu TK/PAUD SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang mendapat obat cacing
Posyandu TK/PAUD SD/MI Jumlah Cakupan
Jumlah 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Yang Jumlah Yang Jumlah Sasaran Pemberian
No Nama Puskesmas Jumlah Total
Dapat Dapat Total Dapat Total yang Dapat Obat
Total TK
Obat Obat SD/MI Obat Sasaran L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total Obat Cacing (%)
/PAUD
Cacing Cacing Cacing Cacing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing=jumlah total sasaran yang dapat obat/jumlah total sasaran
Target minimal : 75%
Mengetahui ……………,...................2021
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten……….. Penanggung jawab kegiatan
NIP. NIP.
14