Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UPAYA PEMBERANTASAN DAN


PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ( P2M )
DI UPT PUSKESMAS KARAMAT

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BUOL
UPT PUSKESMAS KARAMAT KECAMATAN KARAMAT
Jalan Trans Sulawesi Desa Busak, Kec. Karamat Kab. Buol
Nomor Telp . . . . . . . . . . .. . . . .Kode Pos 94572
KATA PENGANTAR

Pedoman Upaya Pemberantasan dan pencegahan Penyakit Menular (P2M ) di susun dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan di Puskesmas Karamat dalam Penyelenggaraan
Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular dengan sistem Surveilance untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal dalam bidang kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Karamat untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian di karenakan penyakit menular serta mencegah terjadinya KLB
Buku panduan ini berisi tentang pedoman Penyelenggaraan Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
Menular UPT Puskesmas Karamat Buol baik di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan buku panduan ini masih banyak kekuranganya , oleh
karena itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya buku
ini

,
Buol, 12 Mei 2023
Mengetahui, Penanggung Jawab Upaya P2M
Kepala UPT Puskesmas Karamat UPT Puskesmas Karamat

Selviyanti, SKM Baharuddin, A.Md.Kep


NIP.19850929 200903 2 001 NIP.19850929 200903 2 001
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………….i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….ii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………1

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………1
B. Landasan Hukum ……………………………………………………………………………………………2
C. Pengertian ……………………………………………………………………………………………….2
D. Tujuan ……………………………………………………………………………………………….2
1. Tujuan Umum ………………………………………………………………………………………….2
2. Tujuan Khusus ………………………………………………………………………………………….2
II. UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ……………………………….3
A. Ruang Lingkup …………………………………………………………………………………….3
B. Sasaran …………………………………………………………………………………….3
C. Indicator / Sasaran …………………………………………………………………………………….3
III. UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DI PUSKESMAS…………..4
A. Hubungan Upaya P2M dengan Kebijakan Dasar Puskesmas………………………………………..4
B. Kebijakan Operasional dan Strategi……………………………………………………………………..4
1. Kebijakan Operasional………………………………………………………………………………4
2. Strategi …………………………………………………………………………………...4
C. Manajemen PDCA ……………………………………………………………………………………5
1. Plan / Perencanaan…………………………………………………………………………………..5
2. Do / Pelaksanaan…………………………………………………………………………………….6
3. Cek / Pengawasan ……………………………………………………………………………….……7
4. Action / Tindak Lanjut dari Pengawasan……………………………………………….….…….….7
D. Kegiatan Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular………………………..….…..7
1. Pemantauan Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit menular ……………….…….…..…..7
2. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular di Masyarakat……………….………...…..7.
3. Monitoring dan Evaluasi Desa dengan Kasus Penyakit Menular Tertinggi…………………..….7
4. Pembinaan Kesehatan dan Penyuluhan Kesehatan Penyakit Menular………………………....7
5. Kunjungan Rumah Kepulangan Haji………………………………………………………………....7
6. Imunisasi ………………………………………………………………………………………………...7
7. Sumber Daya…………………………………………………………………………………………….8
E. Pencatatan Dan Pelaporan…………………………………………………………………………….........8
1. Pencatatan ………………………………………………………………………………………………8
2. Pelaporan………………………………………………………………………………………………..8
F. Indikator ………………………………………………………………………………………………………8
IV. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………...9
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan permenkes nomor 75 Tahun 2014 di sebutkan prinsip penyelenggaraan, tugas dan
fungsi Puskesmas meliputi : Paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, Kemandirian masyarakat,
pemerataan, pemanfaatan teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan
tercapainya kecamatan sehat di wilayah kerjanya.
Dalam permenkes 75 tahun 2014 , Upaya Kesehatan pada pasal 35 berbunyi
1) Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama
2) Upaya Kesehatan sebagaimana di maksud pada ayat 1) di laksanakan secara terintregrasi dan
berkesinambungan.

Pasal 36 berbunyi :
1. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang di maksud dalam pasal 35 meliputi upaya keshatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
2. Upaya Kesehatan masyarakat esensial sebagaimana yang di maksud pada ayat 1) meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi, dan
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

3. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana di maksud pada ayat 1) harus di selenggarakan pleh
setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten / kota bidang
kesehatan
4. Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan sebagaimana yang di maksud pada ayat 1) merupakan
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatanya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan , di sesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan , kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing masing puskesmas
5. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dapat di lakukan oleh puskesmas sebagaimana di
maksud pada ayat 1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Sebagaimana di ketahuibahwa penyakit Menular masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat Indonesia , beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utamadi I ndonesia adalah Diare ,
Malaria, DBD , Tifus, Abdominalis dan penyakit lainnya. Salah satu penyakit menular yang sering terjadi di
masyarakat di Indonesia, hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia, hal ini dapat di lihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Hasil survey
subdit diare , angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah 301 / 1000 penduduk, tahun 2003 374 / 1000
penduduk, tahun 2006 adalah 423 / 1000 penduduk.
Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB )
Penyakit dan keracunan , serta penanggulangan penyakit tidak menular di perlukan suatu sistem surveilans
penyakit. Surveilans mutlak di perlukan pada program . program pemberantasan penyakit menular sebagai bahan
perencanaan , monitoring dan evaluasi program

B. LANDASAN HUKUM
Sebagai upaya wajib di tingkat pelayanan dasar, upaya pemberantasan dan pencegahan dan
pencegahan penyakit menular di lakukan berlandaskan pada peraturan – peraturan atau landasan hukum
yang meliputi antara lain :
1. Undang – undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang – undang No 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
1
4. Undang – undang No 17 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
5. Keputusan Menteri Kesehatan No.1116/ Menkes/ SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1216/ Menkes/ SK/XI/2001
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/ Menkes/ SK/ V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/ Menkes/SK/11/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
9. Kep.Menkes No 1611/ Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.75 Tahun 2014

C. PENGERTIAN
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di masyarakat baik yang bersumbetr infeksi /
kuman maupun hewan.
Jenis – jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular dalam penyelenggaraan terpadu
penyakit ( lampiran ). Dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular, terdapat beberapa
penyakit menular antara lain :
1. Cholera : penyakit diare klinis dengan pemeriksaan laboratorium pada tinja dan atau
muntahan menunjukkan adanya kuman kolera ( vibrio cholera )
2. Diare : Buang air besar lembek / cair dengan frekwensi lebih dari biasanya
3. Tifus perut klinis : Demam tinggi terus menerus selama 7 hari atau lebih, permukaan lidah kotor
dan pinggirnya merah (thipoid Tongue) dapat di sertai sembelit, diare, dan
kesadaran menurun
4. TBC Paru : Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih di sertai antara
lain dahak/ batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu
makan menurun, rasa kurang enak badan (malaise , berkeringat malam
walaupun tanpa kegiatan , demam meriang lebih dari sebulan
5. Campak : panas tinggi ( demam ), dengan bercak kemerahan (Rash ) di kulit selama 3
hari atau lebih, di sertai dengan salah satu gejala batuk pilek dan mata merah
( Konjungtivitis )
6. Malaria : klinis demam, menggigil dapat di sertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri
otot atau pegal pegal pada orang dewasa, anemia, limpa dan hati membesar,
kejang dan kesadaran menurun
7. DBD : Demam berdarah dengue, penyakit dengan demam tinggi mendadak 2 - 7 hari,
tanpa penyebab yang jelas terdapat tanda – tanda perdarahan ( bintik merah /
ptikie ), mimisan perdarahan pada gusi, ada pembesaran hati dan dapat timbul
syok, pada pemeriksaan laboratorium terdapat hemokonsentrasi ( peningkatan
hematokrit 20 % dan trombosit < 100.000/mm )
8. Pneumonia :Batuk dan atau kesukaran bernafas di sertai peningkatan frekwensi nafas
sesuai umur atau tarikan dinding dada bagian bawah
9. Influenza : Suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh influenza virus yang menyerang
saluran pernafasan manusia dengan tanda tanda demam, sakit kepala, letih,
batuk kering, tenggorokan kering, hidung tersumbat, dan badan lesu

D. TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular di Puskesmas Karamat Buol
b. Tujuan Khusus
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular
 Menurunkan frekwensi terjadinya KLB serta membatasi penyebaranya
 Member arah kepada petugas kesehatan dalam melaksanakan pemberantasan penyakit
menular
2
BAB II

UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di UPT Puskesmas Karamat
I meliputi :
1. Pemantauan , pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di masyarakat
2. Monitoring dan Evaluasi desa dengan kasus penyakit menular tinggi
3. Penatalaksanaan Imunisasi

B. SASARAN
1. Semua masyarakat dengan penyakit menular
2. Kader Kesehatan
3. Tokoh masyarakat

C. INDIKATOR / TARGET
Indikator atau target dari upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit adalah sebagai berikut :
1. Penemuan kasus Diare : 10% (411 x jumlah penduduk )
2. Penemuan kasus pneumonia 10 % jumlah balita
3. Pengambilan sample darah campak 50% Kasus campak klinis di temukan
4. KLB Campak bila di temukan 5 kasus dalam satu desa
5. KLB Diare bila di temukan peningkatan kasus dua kali lipat dari seminggu sebelumnya
6. Angka penemuan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70 % dari perkiraan
7. Angka keberhasilan pengobatan TB 85 % dari semua pasien TB di obati
8. Target Cakupan Imunisasi
BCG = 95 % DPT = 95 % HB.1 (0-7) = 75%
Campak = 90 % DPT 2 = 90 % HB.2 = 80 %
DPT3 = 90 % Polio 3 = 90 % polio 4 = 90 %
3

BAB III

UPAYA PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR


DI PUSKESMAS

A. HUBUNGAN UPAYA P2P DENGAN KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS


Berdasarkan kep.menkes RI No.128/Menkes/SK/II/2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat
Masyarakat menyatakan bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota yang berrtanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja,
untuk mencapai visi kecamatan sehat guna terwujudnya Indonesia Sehat 2010
Untuk mencapai tujuan tersebut misi pembangunan kesehatanadalah menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya:
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
2. Memelihara dan meningkatkan mutu
3. Pemerataan keterjangkauan pelayanan kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan

Dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas maka fungsi puskesmas adalah :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Atas dasar tersebut upaya kesehatan di puskesmas di kelompokan menjadi :
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular merupakan Upaya Kesehatan Wajib
yang di laksanakan di puskesmas

B. KEBIJAKAN OPERASIONAL DAN STRATEGI


Dalam penyelenggakan Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular agar mencapai
tujuan yang berhasil dan berdaya guna, maka perlu di tetapkan kebijakan operasional dan strategi sebagai
berikut :
1. Kebijakan Operasional
Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di selenggarakan
a. Sesuai standar operasional
b. Secara menyeluruh dengan mengutamakan pendekatan promotif, preventif, tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabitatif
c. Berdasarkan kemitraan melalui jejaring kerjasama dengan lintas program, lintas sector
d. Dengan memberdayakan masyarakat baik perorangan, keluarga dan kelompok
e. Dengan memberikan bantuan pembinaan kepada masyarakat baik perorangan maupun kelompok
2. Strategi
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas di bidang pemberantasan dan pencegahan
penyakit menular
b. Advokasi dan sosialisasi pada pembuat kebijakan dan pemegang program terkait
c. Menyebarluaskan informasoi tentang pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
d. Melakukan penyelidikan Epidemiologi kasus penyakit menular dalam rangka pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular
e. Memanfaatkan Forum Koordinasi yang ada sebagai wadah pembinaan upaya pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular
f. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular
g. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular
4

C. MANAJEMEN ( PDCA )
Untuk terselenggaranya upaya pencegahan dan manajemen yang baik. Manajemen merupakan
rangkaian kegiatan dalam bekerja secara sistematis untuk menghasilkan kegiatan pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular yang efektif dan efisien
Ada tiga fungsi manajemen pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di puskesmas da di
masyarakat, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanan dan pengendalian
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban.
Semua fungsi manajemen tersebut harus di laksanakan secara terkait dan berkesinambungan :
1. Perencanaan
Perencanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular adalah proses penyusunan rencana
tahunan puskesmas , untuk mengatasi masalah dan kebutuhan masyarakat di biang kesehatan ,yaitu
dalam hal pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah puskesmas
Langkah – langkah perencanaan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang di
lakukan oleh puskesmas mencakup hal – hal sebagai berikut :
a) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah di lakukan :
1) Berdasarkan hasil cakupan kegiatan di tahun sebelumnya
2) Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan masyarakat melalui kuesioner, kotak saran,
masukan dari kader / perangkat desa
3) Berdasarkan kasus yang terjadi di wilayah kerja puskesmas karamat yang di pantau dari
laporan mingguan
b) Menyusun rencana usulan kegiatan ( RUK )
Langkah puskesmas dalam menyusun usulan kegiatan upaya pencegahan dan pemberatasan
penyakit menular di lakukan dengan menetapkan :
1) Kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Besar / volume kegiatan
5) Waktu
6) Lokasi , 7) Perkiraan Kebutuhan Biaya
c) Mengajukan remcana usulan kegiatan (RUK )
Rencana usulan kegiatan di ajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
d) Menyuun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Setelah di setujui oleh dinas kesehatan kabupaten , maka puskesmas melakukan penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) di :
1) Tingkat kecamatan
Advokasi dan sosialisasi tentang Upaya Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular ,
agar pihak – pihak terkait paham dan memberikan dukungan secara optimal dalam
penyelenggaraan kegiatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Pihak – pihak terkait di maksud adalah :
 Camat beserta jajaranya
 Muspika kecamatan
 Lintas sektor kecamatan terkait
 Tp PKK Kecamatan
Selanjutnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) di bahas :
 Prioritas kegiatan
 Prioritas sasaran (orang dan lokasi )
 Waktu pelaksanaan
 Pembiayaan
 Pembagian tugas kepada unsur / sector

5
2) Tingkat Desa
Advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular ,
agar pihak – pihak terkait paham dan memberikan dukungan secara optimal dalam
penyelenggaraan kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Pihak – pihak terkait di maksud adalah
 Kepala desa / kelurahan
 Perangkat desa
 Kader
 Tokoh masyarakat
 Tokoh agama
 TP PKK Desa / kelurahan
Selanjutnya dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) di bahas :
a) Inventarisasi sumber daya
 Petugas pelaksana kegiatan
 Sasaran sasaran kegiatan
 Lokasi kegiatan
 Peralatan
 Pembiayaan
 Sumber dana
 Sektor terkait
b) Pengorganisasian / pembagian tugas penyelenggaraan

2. Pelaksanaan dan pengendalian


Adalah proses penyelenggaraan , pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana
tahunan Puskesmas. Langkah – langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Di tingkat puskesmas di lakukan dengan yaitu :
1. Penentuan para penanggung jawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap
satuan wilayah kerja / binaan wilayah kerja
2. Penggalangan kerja sama tim lintas sektor dan mitra kerja lainya seperti kecamatan
b. Penyelenggaraan
Di laksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah di susun , mencakup jadwal pelaksanaan ,
target pencapaian , lokasi , rincian tugas para penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan
3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai jadual yang telah di tetapkan . pada waktu menyelenggarakan
kegiatan harus di perhatikan hal sebagai berikut :
 Azas penyelenggarakan puskesmas
 Berbagai standar pedoman pelayanan kesehatan
 Standar dan pedoman ketenagaan
 Kendali mutu
 Kendali biaya
c. Pemantauan
Pemantauan di lakukan secara berkala, mencakup hal- hal sebagai berikut :
1. Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang di capai.
2. Mengumpulkan masalah, hambatan , dan saran – saran untuk peningkatan penyelenggaraan
serta memberikan umpan balik
d. Penilaian
Penilaian di lakukan pada akhir tahun anggaran mencakup :
1) Pelaksanaan dan hasil kegiatan yang telah di capai, di bandingkan dengan rencana kegiatan
tahunan dan standar pelayanan
6

2) Menyusun saran – saran sesuai pencapaian masalah, hambatan yang di temukan untuk
meningkatkan mutu penyelenggarakan upaya kesehatan ibu dan anak serta remcana kegiatan
tahun berikutnya
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban
Adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan
upaya kesehatan ibu dan anak, meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Pengawasan
Terdiri dari pengawasan intewrnal dan eksternal.
Pengawasan internal di lakukan secara melekat oleh atasan langsung
Sedangkan pengawasan eksternal di lakukan oleh masyarakat.
Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan , dan teknis pelaksanaan
b. Pertanggungjawaban
Di akhir tahun anggaran , penanggung jawab upaya kesehatan ibu dan anak membuat
laporan mencakup pelaksanaan kegiatan dan penggunaan berbagai sumber daya, yang di
sampaikan kepada kepala puskesmas

D. Kegiatan Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

1. Pemantauan Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular


Kegiatanya meliputi pemantauan penyakit menular melalui laporan mingguan Ewars yang datanya di
peroleh dari laporan kunjungan Puskesmas, bidan desa /PKD, dokter praktek swasta maupun bidan praktek
swasta

2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di masyarakat


a. Penemuan dan pencegahan kasus penyakit menular
b. Penyelidikan Epidemiologi kasus Campak
c. Penyelidikan Epidemiologi kasus Diare
d. Penyelidikan Epidemiologi kasus Pneumonia
e. Penyelidikan Epidemiologi kasus Demam Berdarah Dengue
f. Penyelidikan Epidemiologi kasus Malaria
g. Penyelidikan Epidemiologi kasus AFP
h. Pengambilan dan pengiriman sample darah campak
i. Pengiriman pasien curiga HIV keVCT dr Soehadi Prijonegoro
j. Penemuan pasien TB, pengobatan dan jejaring kasus TB

3. Monitoring dan evaluasi desa dengan kasus penyakit menular tinggi


4. Pembinaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular pada masyarakat
5. Kunjungan rumah kepulangan haji untuk memantau dan antisipasi penyakit penyakit menular yang di
bawa dari timur tengah
6. Imunisasi yang kegiatanya antara lain :
 Imunisasi Bayi Baru Lahir
 Imunisasi Rutin Bayi
 Imunisasi Booster Anak Balita 18 bln dan 2 tahun
 Imunisasi Calon Penganten dan WUS
 Imunisasi Ibu Hamil
 Imunisasi Anak Sekolah
 Pengelolaan Cold Chain
 Sweeping Imunisasi
7
7. Sumber daya
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Karamat:
1. Tenaga Dokter 3 orang
2. Tenaga Bidan 10 orang
3. Tenaga perawat 16 orang
4. Tenaga Sanitarian 7 orang
5. Tenaga Gizi 1 orang
6. Tenaga Analis 1 Orang
7.
Sarana dan prasarana
1. 1 puskesmas
2. 2 Puskesmas Pembantu
3. 7 PKD
4. 1 Kendaraan Rujukan

E. Pencatatan dan pelaporan


Untuk mendapatkan data mengenai penyelenggaraan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular, di perlukan pencacatan dan pelaporan , baik yang di lakukan di dalam maupun di luar gedung
puskesmas. Kegiatan pencacatan dan pelaporan di lakukan oleh petugas puskesmas maupun petugas
lapangan .
1. Pencatatan
Kegiatan pencatatan yang di lakukan :
a. Di dalam puskesmas meliputi :
1) Laporan mingguan Ewars
2) Laporan Kasus Penyakit Diare
3) Laporan kasus penyakit Ispa / Pneumonia
4) Laporan kasus penyakit Campak
5) Laporan kasus penyakit Chikungunya
6) Laporan kasus penyakit demam berdarah
7) Laporan kasus penyakit Malaria
8) Laporan kasus penyakit TBC yang terdiri dari Lap TB 01 – TB 10
9) Laporan kasus penyakit Kusta
10) Laporan bulanan Imunisasi Rutin dan Imunisasi TT

2. Pelaporan
Pelaporan yang di lakukan oleh puskesmas di sesuaikan dengan kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten atau mengikuti sistem informasi kesehatan yang ada.

F. Indikator
Indikator yang di dapat dari hasil upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular adalah :
1. Cakupan Imunisasi Rutin
2. Cakupan imunisasi TT
3. Cakupan penemuan kasus diare
4. Cakupan penemuan kasus pneumonia
5. Cakupan penemuan pasien TB
8
BAB IV
PENUTUP

Buku pedoman upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular di puskesmas, merupakan
sarana penunjang yang sangat di butuhkan oleh petugas kesehatan di lapangan , agar dapat melaksanakan
kegiatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular pada masyarakat dan sebagai antisipasi
terjadinya KLB penyakit menular
Di harapkan para petugas mampu merencanakan , melaksanakan dan mengevaluasi upaya
pemberantasan dan pencegahan penyakit di puskesmas secara terpadu bersama dengan lintas program dan
lintas sector terkait . serta peran serta aktif masyarakat
Untuk melengkapi pengetahuan yang di operlukan , di harapkan petugas kesehatan dapat membaca /
mempelajari buku – buku lain mengenai panduan pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga kesehatan masyarakat Indonesia pada
umumnya dapat lebih meningkat
9

LAMPIRAN

1. LAPORAN DIARE
2. LAPORAN CAMPAK
3. LAPORAN PNEUMONIA
4. LAPORAN IMUNISASI
5. JENIS – JENIS PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR DALAM
PENYELENGGARAAN SURVEILANS TERPADU PENYAKIT
6. PENANGGULANGAN TB NASIONAL
11

Anda mungkin juga menyukai