Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Puskesmas Jogorogo dapat
menyusun pedoman teknis Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M) dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
pedoman teknis ini. Oleh karena itu Puskesmas Jogorogo mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun Puskesmas
JogorogoKritik konstruktif dari pembaca sangat Puskesmas Jogorogoharapkan
untuk penyempurnaan pedoman teknis selanjutnya.
Akhir kata semoga pedoman teknis ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
Peskesmas Jogorogo
HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4
1.3. Tujuan..................................................................................................... 6
3.3 Sasaran..................................................................................................... 23
3.6 Kemitraan................................................................................................. 25
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 26
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 26
4.2 Saran......................................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Ini dapat terjadi karena tetesan-tetesan halus yang terhambur dari batuk, berludah,
atau bersin, misalnya tuberkulose ; bersentuh (persetubuhan), misalnya pada
penyakit kelamin.
A.Dengan perantara benda atau barang yang kotor (ada kumannya), biasanya air,
makanan dan susu segar. Sebagai contoh adalah perjalanan najis ke mulut.
Manusia makan bahan makanan dan minum air yang telah dikotori dengan kuman
penyebab penyakit. Penyakit-penyakit yang ditularkan dengan cara ini antara lain
ialah kolera dan disentri.
2.2.3. Jika diketahui cara bagaimana penyakit itu menular, maka dapat dijalankan
3
usaha-usaha yang jitu untuk menghilangkan sumber infeksi, dan memutuskan
rantai penularan penyakit. Dengan demikian Puskesmas dapat banyak sekali
mengurangi kejadian (incidence) penyakit menular.Didalam pembatasan penyakit
sering dipakai istilah wabah dan kejadian luar biasa (KLB) yang artinya sebagai
berikut :
A. Wabah
Wabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas
secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit.
B. Kejadian Luar Biasa
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian
dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu.Kriteria KLB (kriteria kerja) antara lain:
1) Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal di
suatu daerah
2) Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang dua kali atau lebih
dibandingkan dengan jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada kurun
waktu sebelumnya (jam, hari, minggu) tergantung dari jenis penyakitnya.
3) Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu
(jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya
4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan dua kali
lipatatau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya
5) Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua
kalilipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun
sebelumnya
6) Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu
tertentumenunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari
periode sebelumnya
A. Surveilans epidemiologi
B. Imunisasi
C. TBC
D. Malaria
E. Kusta
F. DBD
G. Penanggulangan KLB
H. ISPA/Pnemonia
I. Filariasis
J. AFP
K. Diare
L. Rabies/Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)
M. Kesehatan Matra (Haji dan P. Bencana)
N. Frambusia
O. Leptospirosis
P. HIV/AIDS
Q. Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).
2.3.2. Kegiatan Pokok P2M
Secara umum, untuk pemberantasan penyakit menular, puskesmas memiliki tugas-
tugas yang terbagi dalam lima hal. Terdapat banyak sekali macam penyakit
menular, berikut ini jenis penyakit menular yang bersumber data dari puskesmas
berdasarkan KEPMENKES RI NOMOR 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu:
10
pemberantasan penyakit menular dari data yang didapat oleh puskesmas itu
sendiri. Kegiatan pokok:
1) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-
undangan,dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah dan diseminasinya
2) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan
peningkatansurveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah
3) Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi
danpenanggulangan KLB/wabah sebagai stimulan
4) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman
programsurveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah
5) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah,
termasuk dampak bencana
6) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk
melaksanakanprogram surveilans epidemiologi dan penanggulangan
KLB/wabah
7) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan
surveilansepidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah
8) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi
dankonsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulanganKLB/wabah
9) Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan KLB/wabah
10) Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan
surveilansepidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah
11) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan
surveilansepidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.
Surveilans merupakan kegiatan analisissecara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalahkesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinyapeningkatan dan penularan penyakit atau masalah-
masalah kesehatantersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektifdan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan
danpenyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program. Jadi,
surveilans epidemiologi penyakit menular merupakan kegiatan analisis secara
sistematis dan terus-menerus terhadao penyakit menular yang terjadi di suatu
wilayah tertentu agar dapat melakukan tindakan penanggulangaan penyakit
3) Umpan Balik
17
7) Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan
2.4.3. TB paru
Penyakit menular yang bersifat menahunoleh kuman Mycobacterium
tubercolosis,penyakit ini menyerang paru paru.
A. Ciri khas:
1) Biasanya ditemukan melalui pemeriksaan tubekculine test(hal yang penting
bagi anakdibawah 5 tahun) dan dengan sinar tembusan x
2) Tingkat lanjut ditemukan mycobacterium dalam dahak,gejala klinis:
batuk,terkadangdarah dalam dahak,demam,BB menurun
3) Mengganas pada bayi dan anak kecil
B. Tujuan: mengurangi kesakitan tuberculosisparu serendah mungkin dan
mencegah penyebaran penyakit dengan BTA positif
C. Kegiatan:
1) Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan
2) Penderita TB paru yang ditemukan baik pada kunjungan dalam gedung
maupun luargedung puskesmas harus dicatat dan dialporkan
3) Penderita tersangka TB paru yang berumur 15 tahun ke atas harus diperiksa
dahaknyasebanyak tiga kali berturut- turutal
4) Bila dalam dahaknya ditemukan BTA,berikan penjelasan tentang
pengobatanyangharus dijalani.
5) Penyuluhan kesehatan
6) Vaksinasi B.C.G dengan sasaran
- Anak anak:3-14 tahun
- Anak anak:6-7 tahun(usia masuk sekolah)
- Anak anak: 13- 14 tahun(usia keluar SD)
18
BAB III
KEBIJAKAN PROGRAM P2P
UPT PUSKESMAS JOGOROGO
3.6 KEMITRAAN.
3.6.1 Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor Tingkat Kecamatan dan
DesaOptimalisasi pembangunan berwawasan kesehatan yang
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
4.1 KESIMPULAN
Dari Paparan evaluasi program prioritas P2P Puskesmas
Kecamatan Jogorogo,ada beberapa masalah kesehatan yang perlu
dukungan dari berbagai pihak menurut Undang-Undang No 36 tahun 2009
tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi
setiap orang dan salah satu unsur kesehatan yang harus di wujudkan
sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia.
Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan P2P secara sistimatis
dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi
yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit menular dan tidak menular
agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan penyakit
serta dapat melakukan penaggulangan secara efektif dan efisien. Program
ini kurang berjalan dikarenakan antara lain ;
Kesadaran masyarakat yang sangat rendah tentang kebersihan lingkungan
dan kebersihan diri individu.
Kesadaran masyarakat untuk melakukan kontak dengan petugas kesehatan
masih kurang
Partisipasi antara lintas program dan lintas sekltoral kurang berjalan baik.
4.2 SARAN