Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KADER P2P DI PUSKESMAS
Jumat, 02 Agustus 2022

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. Undang – Undang No 4 Tahun 2004 tentang wabah Penyakit Menular;
2. Undang – Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (lembaran negara RI tahun
2004 no. 16, tambahan lembaran negara no 4431);
4. Undang – Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Penyakit Menular;
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
7. Permenkes RI No. 042/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Kewaspadaan Dini (SKD) dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB).
8. Permenkes No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbulkan wabah dan Upaya Penanggulangan;
9. Permenkes 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

B. Gambaran Umum
Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi preventif. Berbagai upaya
lintas sektor pun dikembangkan untuk menanganiberbagai kesehatan terutama dalam menghadapi
perubahan pola epidemiologi penyakit, dari penyakit yang sebelumnya sudah menghilang kini kembali
muncul, penyakit baru akibat mutasi misalnya virus, dan beberapa penyakit endemis lain. Penyakit
menular masih menjadi perhatian serius dimana tingkat penularan yang tinggi akan berkontribusi pada
peningkatan mortalitas. Dalam system kesehatan nasional, upaya pemberantasan penyakit dilakukan
secara simultan dan berjenjang. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan primer menjadi ujung
tombak dalam melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatife. Kondisi lingkungan yang
mendukung penularan disertai dengan upaya penjaringan yang belum maksimal mengakibatkan
tigginya angka mortalitas dan morbilitas.
Angka kesakitan akibat penyakit menular selama ini sudah ditangani sesuai dengan standard
pedoman yang berlaku akan tetapi upaya tersebut belum tertuang secara sistematis dalam satu
acuan. Oleh karena itu dianggap perlu untuk membuat suatu kegiatan yang meliputi kegiatan
pencegahan penyakit dalam upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
2
menular dengan pembentukan kader khusus untuk membantu petugas kesehatan untuk mendata
penyakit yang diderita masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Pembentukan kader merupakan
salah satu metode pendekatan edukatif, untuk mengaktifkan masyarakat dalam pembangunan
khususnya dalam bidang kesehatan. Disamping itu pula diharapkan menjadi pelopor pembaharuan
dalam pembangunan bidang kesehatan.
Program pengendalian dan pencegahan Penyaklit (P2P) merupakan unsur pelaksana kesehatan yang
dipimpin oleh koordinator P2P yang mempunyai tugas menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan
P2P, mengkoordinir dan berperab aktif terhadap kegiatan di Puskesmas dan ikutb serta aktif mencegah
dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti terjadinya KLB.
Prioritas penyekit menular yang akan ditanggulangi adalah demam berdarah dengue, diare, polio, kusta,
tuberculosis paru, HIV/AIDS, Pneumonia dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I)

II. TUJUAN:
A. TUJUAN UMUM:
Mendeteksi lebih dini penyakit menular yang ada di masyarakat

B. TUJUAN KHUSUS:
Setalah dilakukan Pertemuan pendampingan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembentukan
kader P2P di Puskesmas diharapkan:
1. Terbentuknya Kader P2P di Puskesmas
2. Meningkatnya angka penemuan kasus akibat penyakit menular di masyarakat
3. Menurunkan angka kesakitan dan pengendalian faktor resiko penyakit menular
4. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit menular

III. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022

IV. METODE PERTEMUAN


1. Pemaparan Materi
2. Diskusi
Pertemuan ini dilaksanakan selama 1 (Satu) hari dengan metode pertemuan tatap muka (ofline}.
Peserta kegiatan wajib mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir kegiatan dengan mengisi
daftar hadir absen yang akan diedarkan pada hari kegiatan.

2
V. PESERTA
Peserta Pertemuan Antara lain: Kepala Puskesmas dan Panggungjawab Program P2P di
Puskesmas

VI. NARASUMBER
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara

VII. SUMBER DANA


Biaya pelaksanaan Pertemuan bersumber dari:
Biaya Operasional Kesehatan Kabupaten Toraja Utara

VIII. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan ini dibuat disampaikan sebagai dasar dalam Pertemuan
Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Pembentukan Kader P2P di
Puskesmas Tingkat Kab.Toraja Utara dengan harapan agar pertemuan ini mampu
meningkatkan cakupan program sesuai dengan indikator program yang telah ditetapkan.

Tondon 2 Agustus 2022


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

Aloysius S. Mangera, A.MKL


NIP. 19670619 198911 1 001

Anda mungkin juga menyukai