Anda di halaman 1dari 55

Nomor : PR.01.

01/C/4483/2023 25 Oktober 2023


Lampiran : satu berkas
Hal : Pemutakhiran Detil Menu DAK Non Fisik/ BOK
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2024

Yth.
1. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Para Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota
3. Para Kepala Puskesmas

Memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:


1. Surat Sekjen Kemenkes RI Nomor PR.01.06/A/31469/2023, tanggal 20 Juli 2023 tentang Menu
DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2024
2. Surat Sekjen Kemenkes RI Nomor PR.01.01/A/34283/2023, tanggal 31 Juli 2023 tentang Lokasi
Prioritas DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2024
3. Evaluasi usulan dan penilaian BOK tahap sinkronisasi;
4. Besaran pagu Tranfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang ditetapkan Kementerian
Keuangan pada website https://djpk.kemenkeu.go.id/?p=41937

Dengan ini kami sampaikan beberapa hal untuk menjadi acuan dalam menyusun usulan kegiatan
dan anggaran DAK Non Fisik Program P2P:
1. Menu dan jenis kegiatan BOK Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana
tersebut dalam surat Sekretaris Jenderal Kemenkes telah kami jabarkan secara lebih detil
dalam matrik sebagaimana terlampir.
2. Penjabaran secara lebih detil tersebut kami susun untuk membantu Bapak/Ibu beserta tim
dalam menyusun usulan BOK Provinsi, BOK Kabupaten/Kota, dan BOK Puskesmas.
3. Detil menu BOK program P2P dapat disesuaikan kembali setelah terbit Petunjuk Teknis BOK
yang akan ditetapkan Menteri Kesehatan (penyesuaian hanya dilakukan terhadap detil menu
yang tidak sejalan dengan ketentuan Petunjuk Teknis).

Sebagai informasi dapat kami sampaikan bahwa Kementerian Kesehatan tidak memungut biaya
apapun atas pelayanan yang diberikan dan untuk menjaga integritas, maka diharapkan tidak
menyampaikan pemberian dalam bentuk apapun kepada pejabat/pegawai Kementerian Kesehatan.
Demikian disampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI;
3. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Detail Menu DAK Non Fisik (BOK) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2024

A. Ketentuan Umum

1. DAK Non Fisik P2P Tahun Anggaran 2024 terdiri jenis dan menu sebagai berikut :

Jumlah Rincian
Jenis BOK Menu Jumlah Komponen
Menu

BOK Dinkes Provinsi Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit 1 Rincian Menu 2 Komponen

BOK Dinkes Kab/Kota Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit 2 Rincian Menu 5 Komponen

Penguatan koordinasi tata kelola UKM Sekunder 1 Rincian Menu 1 Komponen

Kefarmasian dan BMHP 2 Rincian Menu 11 Komponen

Pelatihan/Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan 2 Rincian Menu 11 Komponen


untuk Topik Prioritas

Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan untuk topik 1 Rincian Menu 1 Komponen


prioritas

BOK Puskesmas Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit 10 Rincian Menu 24 Komponen

2. Menu wajib dalam BOK Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas harus diutamakan untuk dipenuhi melalui penilaian internal terhadap kondisi P2P di daerah, sedangkan menu wajib
yang tidak sesuai dengan kondisi daerah atau telah dibiayai penuh melalui jenis pembiayaan lain tidak perlu dialokasikan.
3. Menu pilihan dalam BOK Dinkes Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat diusulkan jika menu wajib pada point 2 sudah teralokasikan dan mempertimbangkan kebutuhan program sesuai
permasalahan daerah masing-masing.
4. Daerah yang dinyatakan bukan lokus dalam aplikasi erenggar, maka daerah tersebut tidak dapat mengalokasikan anggaran.
5. Pergeseran anggaran antar komponen atau sub komponen di dalam BOK Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas yang telah diusulkan dalam erenggar dapat dilakukan berdasarkan
kesepakatan hasil pembahasan.
6. Pembiayaan yang tidak diatur dalam detail menu terlampir dianggarkan melalui sumber pembiayaan lain.
7. Usulan BOK harus didasarkan dengan perencanaan yang baik dan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2022 - 2023, kesiapan serta ketersediaan sumber daya
pelaksanaan kegiatan.
8. Terdapat kegiatan pendukung program P2P yang bersifat lintas program dan tidak terdapat pada menu sebagaimana butir 1. Kegiatan tersebut sebagai berikut:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
a. Kegiatan pengiriman obat untuk program P2P dialokasikan pada menu kegiatan Kefarmasian dan BMHP di komponen distribusi obat dan BMHP.
b. Kegiatan Kalibrasi alat kesehatan lingkungan dialokasikan pada menu kegiatan Kalibrasi Alat Kesehatan di komponen Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
c. Kegiatan penyediaan BMHP program P2P berupa Thermal paper untuk EKG dan Gel untuk EKG dan Gulah Darah dialokasikan pada kegiatan Kefarmasian dan BMHP di komponen
pengadaan BMHP PKD.
9. Kebutuhan pembiayaan lintas program sebagaimana pada poin 9 dikoordinasikan dengan bidang terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota masing-masing.
10. Standar biaya dalam pengajuan usulan merujuk pada standar biaya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing untuk tahun yang direncanakan atau sekurang-kurangnya
menggunakan standar tahun tahun 2023. Dalam hal tidak terdapat standar biaya setempat, pengajuan usulan merujuk pada standar biaya sebagaimana Perpres No. 33 Tahun 2020 tentang
Standar Harga Satuan Regional.
11. Pengalokasian anggaran dilakukan dengan memperhatikan asas kepatutan dan kewajaran, serta ketersediaan anggaran.
12. Kegiatan yang tidak menjadi menu Ditjen P2P tidak dapat dianggarkan pada menu upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit. Kegiatan tersebut antara lain meliputi: Pelayanan/deteksi
dini kesehatan jiwa, kesehatan olah raga, pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan kelompok usia lanjut, UKS, UKK, kesehatan gigi, pelayanan kesehatan jamaah haji.

B.Detail Menu BOK P2P TA. 2024

Jenis BOK : Provinsi


Menu : Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
Rincian menu: Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit

Jenis BOK / Menu / Uraian/detil


Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen komponen
Pengiriman dan 37 Prov Pengiriman dan - Pengemasan spesimen Spesimen rutin/sentinel: Spesimen rutin/sentinel:
pemeriksaan spesimen ke pemeriksaan spesimen - Pengiriman spesimen - Pengiriman dan pemeriksaan spesimen - Biaya jasa pengemasan,
laboratorium rujukan penyakit potensi - Pemeriksaan spesimen dilakukan rutin tiap bulan dengan pengiriman dan pengembalian
nasional/regional KLB/wabah/penyakit - Pengembalian frekuensi per bulan sesuai pedoman specimen carrier yang
(Surveilans rutin, sentinel, infeksi emerging, spesimen carrier teknis yang mengaturnya. ditetapkan oleh penyedia jasa.
dan dugaan penyakit penyakit tidak lazim, - Biaya jasa pemeriksaan yang
potensial KLB/Wabah/ media lingkungan, Spesimen KLB/wabah: ditetapkan oleh laboratorium
Penyakit Infeksi Emerging/ sampel PD3I, sampel - Pengiriman dan pemeriksaan spesimen pemeriksa.
penyakit tidak lazim, ILI SARI dan penyakit dilakukan sesuai dengan jumlah
media lingkungan, sampel menular lainnya, baik kejadian KLB/Wabah. Spesimen KLB/wabah:
PD3I, sampel ILI SARI) dalam kondisi - Biaya jasa pengemasan,
serta pengembalian KLB/wabah maupun pengiriman dan pengembalian
spesimen carrier kegiatan rutin/sentinel/ specimen carrier yang
WGS. ditetapkan oleh penyedia jasa.
(Komponen Wajib) - Biaya jasa pemeriksaan yang
Kegiatan meliputi ditetapkan oleh laboratorium
pengemasan dan pemeriksa.
pengiriman spesimen
ke laboratorium rujukan Pada kondisi tidak terdapat
nasional/regional. penyedia jasa pengiriman, maka
Dilanjutkan dengan biaya bahan pengemasan dapat
pemeriksaan spesimen dianggarkan untuk pengadaan
serta pengembalian bahan kemas antara lain:
spesimen carrier. Styrofoam, lakban, plastik
ziplock, dll.
Lab. rujukan meliputi: Biaya transport pengiriman

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen komponen
- Lab. rujukan penyakit dialokasikan melalui sumber
TBC sebagaimana pendanaan lain, misal APBD
surat Direktur P2PM atau sumber lainnya.
Nomor PM
01.03/2/4746/2022
tentang Pembagian
wilayah rujukan
pemeriksaan
tuberkulosis TBC
tahun 2022
- Lab. rujukan sampel
lingkungan: 10
BB/BBTKL, BBLK
dan Lab. Swasta
yang terakreditasi.
- Lab rujukan ILI-SARI,
WGS, dan Covid-19
sesuai Keputusan
Dirjen P2P Nomor
HK.02.03/C/1800/20
23 tentang
Penetapan Site
Surveilans ILI-SARI,
Covid-19, dan
Laboratorium
Rujukan
Pemeriksaannya.
- Lab rujukan Polio,
Campak, dan
Rubella sesuai
Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/32
2/2015 tentang
Penunjukan
Laboratorium Polio,
Campak, dan
Rubella.
- Lab rujukan milik non
pemerintah yang
dapat memeriksa
spesimen dimaksud
Verifikasi sinyal/ 37 Prov Merupakan kegiatan - Verifikasi sinyal/rumor - Verifikasi sinyal/rumor Komponen pembiayaan terdiri
Penyelidikan Epidemiologi untuk mengendalikan KLB/wabah/PIE/ KLB/wabah/PIE/kejadian tidak lazim dari:
(PE)/pelacakan kontak KLB/wabah/kasus kejadian tidak lazim dilakukan ketika ada rumor/ peningkatan - Transport/pengganti BBM
penyakit berpotensi KLB supaya tidak meluas (belum teridentifikasi kasus/ klaster kasus yang belum - Uang harian
atau Wabah/penyakit tidak melalui kegiatan jenis penyakitnya/ diketahui penyebabnya. - Penginapan
lazim/investigasi kasus verifikasi sinyal/rumor, penyakit misterius) - Pelacakan kontak kasus dilakukan - Belanja penggandaan form
KIPI, serta PE penyakit Penyelidikan penyakit menular, PD3I, setelah kasus terverifikasi atau penyelidikan epidemiologi
menular lainnya, PD3I, Epidemiologi (PE) dan penyehatan terkonfirmasi. /investigasi
keracunan makanan dan termasuk pelacakan lingkungan - Investigasi kasus KIPI dilakukan ketika
penyehatan lingkungan kontak sesuai karakter - Penyelidikan terdapat kejadian ikutan pasca Pengalokasian anggaran

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen komponen
masing-masing Epidemiologi atau imunisasi. disesuaikan dengan standar
(Komponen Wajib) penyakit, termasuk investigasi kasus - Surveilans aktif ke Rumah Sakit dilakukan pembiayaan yang ditetapkan
didalamnya KLB, termasuk pelacakan melalui konfirmasi data/kejadian oleh Kepala Daerah.
keracunan makanan, kontak KLB/wabah/PIE/ penyakit ke RS untuk verifikasi dan
serta penegakan kejadian tidak lazim validasi data
diagnosa melalui (belum teridentifikasi - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan faktor jenis penyakitnya/ disesuaikan dengan karakter
risiko lingkungan. penyakit misterius) KLB/wabah/kejadian, lokasi dan
penyakit menular, PD3I. besaran kasus.
Investigasi kasus KIPI dan penyehatan - Lokasi kegiatan oleh provinsi mencakup
merupakan kegiatan lingkungan wilayah administratif Kab/Kota di
respon cepat untuk - Pemeriksaan faktor wilayahnya.
menegakkan/mencari risiko lingkungan - Satuan pembiayaan adalah jumlah
penyebab terjadinya penyebab KLB/Wabah kejadian
kasus melalui kegiatan - Investigasi pelacakan - Petugas terdiri dari maksimal 3 orang
turun langsung/audit ke kasus KIPI petugas pengelola program
lokasi kejadian. - Pelaksanaan kegiatan di
koordinasikan dengan
Kejadian penyakit tidak Kab/kota dan
lazim yaitu adanya puskesmas dimana
kluster dengan gejala terjadi KLB/wabah/KIPI
yang sama dan belum - Surveilans aktif ke
diketahui penyebabnya. Rumah Sakit
(Misal: Kejadian gagal
ginjal akut pada anak)

Penyakit yang
termasuk PD3I adalah
AFP/Polio, Campak
Rubela/CRS, Difteri,
Pertusis, Tetanus
Neonatorum, penyakit
yang dapat
menimbulkan
wabah/PIE sesuai
Permenkes RI Nomor
1501/MENKES/PER/X/
2010

Jenis BOK : Kabupaten/Kota


Menu : Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
Rincian menu: Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit

Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil


Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Investigasi Kasus KIPI di 508 Kab/Kota Investigasi kasus KIPI - Investigasi/pelacakan - Investigasi kasus KIPI dilakukan ketika Komponen pembiayaan terdiri
masyarakat merupakan kegiatan kasus ikutan pasca terdapat kejadian ikutan pasca dari:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
respon cepat untuk imunisasi imunisasi. - Transport/pengganti BBM
(Komponen Wajib) menegakkan/mencari - Satuan volume: - Satuan pembiayaan adalah jumlah - Uang harian
penyebab terjadinya Layanan kejadian KIPI serius. - Penginapan
kasus melalui kegiatan - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan - Belanja penggandaan form
turun langsung/audit ke disesuaikan dengan karakter kejadian, investigasi KIPI
lokasi kejadian lokasi dan besaran kasus.
- Lokasi kegiatan kab/kota mencakup Pengalokasian anggaran
wilayah administratif kecamatan/ disesuaikan dengan standar
puskesmas/faskes di wilayahnya pembiayaan yang ditetapkan
- Petugas terdiri dari maksimal 3 orang oleh Kepala Daerah
yang terdiri dari: petugas pengelola
program imunisasi dan focal point KIPI
tingkat kab/kota.
Rapat koordinasi dan 508 Kab/Kota Pertemuan dilakukan - Pertemuan - Merupakan pertemuan terintegrasi Komponen pembiayaan terdiri
evaluasi pelaksanaan oleh Dinas Kesehatan dilaksanakan secara lintas Program dan lintas sektor. dari:
deteksi dini, preventif, dan Kabupaten/Kota yang tatap muka langsung di - Bukan pertemuan per bidang/seksi
respon penyakit tingkat dikoordinir oleh hotel atau ruang - Dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. - Paket meeting fullboard/fullday
Kab/Kota (Melibatkan: Sekretaris Dinas atau pertemuan dinas - Pelaksanaan dilakukan selama 2 hari sesuai dengan peraturan dan
Semua puskesmas, Camat Bidang P2P untuk Kesehatan. efektif kondisi masing-masing daerah
terpilih, Lintas Sektor di evaluasi pelaksanaan - Satuan volume: dengan tetap memperhatikan
Kab/Kota, Lintas Program Program P2P dengan pertemuan Mekanisme pertemuan: efektivitas efisiensi pelaksanaan
kesmas, Yankes, melibatkan Kesmas, - Pertemuan di hotel, atau kegiatan.
Farmalkes, SDM) Yankes, Farmalkes, - Gedung pertemuan milik Dinas - Biaya sewa ruangan untuk
SDM, dan lintas sektor Kesehatan/ Instansi lain kegiatan yang dilaksanakan
(Komponen Wajib) lintas program terkait - Sewa ruang pertemuan melalui sewa ruangan
lainnya, secara - Uang harian/uang saku
- Lokasi kegiatan tidak diperbolehkan di
terintegrasi tingkat - Uang transport/pengganti BBM.
luar ibu kota Kab/Kota kecuali tidak
Kabupaten/Kota - Honor narasumber diperuntukan
terdapat hotel/ruang pertemuan yang
dengan mengundang bagi organisasi profesi dan atau
memadai (disertai justifikasi)
semua Puskesmas dan narasumber di luar Dinas
- Memperhatikan prinsip efektif dan
Kecamatan terpilih. Kesehatan/ Kementerian
efisien anggaran
Kesehatan.
Peserta terdiri dari: - ATK dan penggandaan materi
- Camat terpilih dengan kriteria maksimal Rp. 500.000,- per
pelaksanaan program P2P terlaksana kegiatan.
dengan baik - Spanduk pertemuan maksimal
- Peserta Kab/Kota: Kadinkes, Kabid Rp.500.000,-
P2P, Kesmas, Yankes, Farmalkes, - Dalam hal pertemuan
SDM, Bappeda, Diknas, Kantor Agama, dilaksanakan di
PKK atau LP/LS lainnya, gedung/ruangan milik instansi
- Jumlah peserta LP/LS tersebut lain (baik instansi pemerintah
maksimal 2 orang maupun swasta) dan terdapat
- Peserta Puskesmas (3 orang per PKM): pungutan biaya untuk
Kepala Puskesmas, Penanggung penggunaannya, maka biaya
Jawab program P2P, Perencana sewa/ pemakaian ruangan
- Dalam hal jumlah peserta melebihi 150 dapat dianggarkan sesuai
orang, maka pertemuan dapat ketentuan.
dilakukan 2 angkatan atau lebih, - Biaya konsumsi jika pertrmuan
sehingga semua sasaran dapat tidak dalam bentuk paket
mengikuti. meeting di hotel
- Pengalokasian anggaran

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
disesuaikan dengan standar
pembiayaan yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah

Verifikasi Sinyal/ 508 Kab/Kota Merupakan kegiatan - Verifikasi sinyal/rumor - Verifikasi sinyal dilakukan ketika ada Komponen pembiayaan terdiri
Penyelidikan Epidemiologi untuk mengendalikan KLB/wabah/PIE/ rumor/ peningkatan kasus/klaster kasus dari:
(PE)/ Pelacakan Kontak kejadian KLB/wabah/ kejadian tidak lazim yang belum diketahui penyebabnya. - Transport/pengganti BBM
Penyakit Berpotensi kasus agar tidak (belum teridentifikasi - Penemuan kasus dan pelacakan kontak - Uang harian
KLB/Wabah/keracunan meluas melalui jenis penyakitnya/ serta investigasi kasus dilakukan - Penginapan
pangan, media lingkungan kegiatan verifikasi penyakit misterius), setelah kasus terverifikasi. - Belanja penggandaan form
dan Penyakit Infeksi sinyal, sampai dengan PD3I - Pada kasus tertentu investigasi penyelidikan
Emerging Penyelidikan - Penyelidikan epidemiologi pelacakan kasus tanpa menunggu hasil epidemiologi/investigasi
Epidemiologi (PE) atau Investigasi Kasus verifikasi kejadian
(Komponen Wajib) termasuk pelacakan termasuk pelacakan - Surveilans aktif ke Rumah Sakit
kontak sesuai karakter kontak penyakit dilakukan melalui konfirmasi data Pengalokasian anggaran
masing-masing berpotensi /kejadian penyakit ke RS untuk disesuaikan dengan standar
penyakit. KLB/wabah/PIE/ verifikasi dan validasi data. pembiayaan yang ditetapkan
kejadian tidak lazim - Satuan pembiayaan adalah jumlah oleh Kepala Daerah
Termasuk kejadian (belum teridentifikasi kejadian.
terkait keracunan jenis penyakitnya - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan
makanan dan media /penyakit misterius), disesuaikan dengan karakter lokasi dan
lingkungan. PD3I besaran kasus.
Penegakan diagnosa - Pemeriksaan faktor risiko - Lokasi kegiatan oleh Kab/Kota
melalui pemeriksaan lingkungan penyebab mencakup Kecamatan/Desa di
faktor resiko KLB/wabah wilayahnya.
lingkungan. - Investigasi/pelacakan - Petugas terdiri dari maksimal 3 orang
kasus KIPO petugas pengelola program
Penyakit yang dapat - Surveilans aktif ke Rumah
menimbulkan KLB/ Sakit
wabah/PIE sesuai - Satuan volume: layanan
Permenkes RI Nomor
1501/MENKES/PER/X/
2010.

Penyakit yang
termasuk PD3I antara
lain: AFP/Polio,
Campak Rubela/CRS,
Difteri, Pertusis,
Tetanus Neonatorum

Penyehatan lingkungan
dalam konteks
KLB/wabah antara lain:
KLB keracunan
makanan yang
mendukung
pelaksanaan
pengawasan kualitas
lingkungan pada situasi
khusus sesuai PMK No

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
2 Tahun 2023 tentang
Peraturan Pelaksanaan
PP No 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan
Lingkungan

Pengiriman dan 508 Kab/Kota Pengiriman dan - Pengemasan spesimen Spesimen rutin/sentinel : Spesimen rutin/sentinel:
pemeriksaan spesimen ke pemeriksaan spesimen - Pengiriman spesimen - Pengiriman dan pemeriksaan spesimen - Biaya jasa pengemasan dan
laboratorium rujukan penyakit potensi - Pemeriksaan spesimen dilakukan rutin tiap bulan dengan pengiriman yang ditetapkan
tingkat Kab/Kota atau KLB/wabah/Penyakit - Pengembalian frekuensi sesuai pedoman teknis yang oleh penyedia jasa.
tingkat provinsi lnfeksi Emerging, spesimen carrier mengaturnya. - Biaya jasa pemeriksaan yang
(Surveilans rutin, sentinel, penyakit tidak lazim, - Satuan volume: Sampel - Khusus untuk pengiriman dan ditetapkan oleh pemeriksa.
dan dugaan penyakit media lingkungan, pemeriksaan PD3I minimal setiap bulan - Biaya jasa pengembalian
potensial KLB/Wabah/ sampel PD3I, sampel 2 kali spesimen carrier yang
Penyakit Infeksi ILI SARI dan penyakit - Pengiriman sampel rujukan dan dugaan ditetapkan oleh penyedia jasa.
Emerging/penyakit yang menular lainnya baik Resistensi MDT Kusta dilakukan sesuai
tidak lazim, media dalam kondisi jumlah kejadian. Spesimen KLB/wabah:
lingkungan, sampel PD3I, KLB/wabah maupun - Biaya jasa pengemasan,
sampel ILI SARI, SHK) kegiatan rutin/Sentinel/ Kebutuhan pengiriman sampel dari pengiriman dan pengembalian
serta pengembalian WGS. Puskesmas di wilayah kerja Kab/Kota ke specimen carrier yang
spesimen carrier Meliputi pengemasan laboratorium di Kab/Kota, sudah ditetapkan oleh penyedia jasa.
dan pengiriman termasuk dialokasikan dari pembiayaan - Biaya jasa pemeriksaan yang
(Komponen Wajib) spesimen ke BOK Kab/Kotanya ditetapkan oleh laboratorium
laboratorium kab/kota, pemeriksa.
laboratorium rujukan Spesimen KLB/wabah:
provinsi, laboratorium - Pengiriman dan pemeriksaan spesimen Sampel SHK: Biaya jasa
tingkat regional atau dilakukan sesuai dengan jumlah pengiriman oleh pihak ke-3
laboratorium yang kejadian KLB/Wabah.
ditunjuk sesuai Pada kondisi tidak terdapat
kewenangannya Pengiriman sampel SHK: Sesuai jumlah penyedia jasa pengiriman, maka
dengan atau tanpa sasaran dengan ketersediaan anggaran biaya bahan pengemasan dapat
melalui Dinas dianggarkan untuk pengadaan
Kesehatan Provinsi. bahan antara lain: Styrofoam,
lakban, dll.
Dilanjutkan dengan Biaya transport pengiriman
pemeriksaan spesimen dialokasikan melalui sumber
serta pengembalian lain, misal APBD atau sumber
spesimen carrier. lain)
Pengiriman sampel
rujukan dan dugaan
resistensi MDT Kusta
ke laboratorium
rujukan.

Lab rujukan Polio,


Campak, dan Rubella
sesuai Kepmenkes
Nomor
HK.02.02/Menkes/322/
2023 tentang
Penunjukan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Laboratorium Polio,
Campak, dan Rubella.

Lab rujukan ILI-SARI,


WGS, dan Covid-19
sesuai Keputusan
Dirjen P2P Nomor
HK.02.03/C/1800/2023
tentang Penetapan Site
Surveilans ILI-SARI,
Covid-19, dan
Laboratorium Rujukan
Pemeriksaannya.

Rincian Menu : Penyehatan Lingkungan

Pembiayaan jasa 53 Kab/Kota Pembiayaan jasa - Jasa pengangkutan - Pengelolaan limbah medis dan B3 yang Biaya jasa pengangkutan dan
pengangkutan dan pengangkutan dan limbah medis dan B3. meliputi pengangkutan, penimbangan, pengolahan limbah medis dan
pengolahan limbah medis pengolahan limbah - Jasa pengolahan limbah pencatatan, pengolahan dan pelaporan B3 yang berdasarkan referensi
dan B3 dari fasyankes ke medis dan B3 oleh medis dan B3. pertanggungjawaban kegiatan oleh harga pihak ke-3
pengelola berizin pihak ke-3 yang - Satuan volume: pihak ke-3 ke Puskesmas/Dinkes
meliputi limbah padat Layanan - Jumlah pengangkutan dan pengolahan Rincian anggaran biaya:
(Komponen Wajib) dan atau limbah cair. limbah medis dan B3 dari tiap
Termasuk kategori puskesmas yang belum mempunyai
limbah infeksius, limbah cold storage setiap 2x24 jam. Berat kg (total berat timbunan
benda tajam, limbah - Sedangkan bagi puskesmas yang limbah medis dan B3 seluruh
patologi, limbah farmasi memiliki cold storage pengangkutan puskesmas) x Unit cost (dari
dan limbah B3 lainnya dan pengolahan dapat dilakukan setiap pihak ke 3).
yang berasal dari 90 hari sekali.
Puskesmas di - Kegiatan hanya dilakukan di 53 Biaya tersebut di atas dari pihak
wilayahnya. kab/kota dengan kriteria telah memiliki ke-3 telah mencakup
Pengolah jasa pihak depo penyimpanan limbah medis dan perhitungan untuk semua lokasi
ke-3 harus mempunyai B3 milik KLHK puskesmas di kab/kota
izin pengolahan B3 dari bersangkutan.
KLHK.
Perhitungan berat limbah
Terhadap pihak ke-3 dihitung oleh Dinas Kesehatan
yang hanya memiliki bersama pihak ke-3
izin pengangkutan dan
tidak memiliki izin
pengolahan maka
perhitungan jasa
pengolahan limbah B3
tetap dilakukan oleh
pihak ke-3 tersebut
dengan memperhatikan
proses lanjutan yang
dilakukan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen

Jenis BOK. : Kabupaten/Kota


Menu : Penguatan koordinasi tata kelola UKM Sekunder
Rincian Menu : Koordinasi Lintas Sektor

Pendampingan, 508 Kab/Kota, 1. Pembinaan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik 3 bulan Komponen pembiayaan tediri
pembinaan, dan kecuali: pendampingan teknis - Kunjungan ke sekali dalam satu tahun ke Puskesmas. dari:
koordinasi LS/LP - POPM pelaksanaan deteksi puskesmas dan - Sedangkan ke institusi dilakukan - Transport/pengganti BBM
Pencegahan dan Filariasis 18 dini dan pengendalian faskes/klinik swasta periodik 6 bulan sekali dalam satu - Uang harian
Pengendalian Penyakit Kab/Kota faktor risiko PTM termasuk validasi data. tahun. - Penginapan
Menular Prioritas (HIV prioritas ke - Kunjungan ke institusi - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3 - Konsumsi pertemuan
AIDS, TBC, Malaria, NTDs) - Kemoprofilaks Puskesmas dan antara lain sekolah, orang petugas - Penggandaan bahan
serta Faktor risiko dan is Kusta dan institusi. kampus, kantor-kantor - Jumlah petugas yang dibina pertemuan pembinaan
Penyakit Tidak Menular POPM pemerintah daerah dan disesuaikan dengan petugas maskimal Rp. 1.000.000 per
Prioritas (Diabetes Melitus, Frambusia: Merupakan kegiatan swasta. pengelola/penanggung jawab tahun
Hipertensi, gangguan 489 Kab/Kota untuk memastikan - Pembinaan ke pelaksana kegiatan di Puskesmas.
jantung, stroke, kanker pelaksanaan deteksi Puskesmas dan institusi - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan Pengalokasian anggaran
leher rahim, kanker - Filariasis: 236 dini faktor risiko PTM dapat dilakukan dengan dilakukan 1 hari efektif disesuaikan dengan standar
payudara, kanker paru, Kab/Kota prioritas oleh menyelenggarakan - Terhadap lokasi puskesmas/institusi pembiayaan yang ditetapkan
kanker usus, PPOK, Puskesmas terlaksana pertemuan di yang berdasarkan kondisi geografis oleh Kepala Daerah
Thalasemia), Upaya - Kusta/ sesuai standar. puskesmas/institusi. tidak dimungkinkan melakukan kegiatan
Berhenti Merokok, serta Frambusia: 1 hari efektif jumlah hari pelaksanaan
Imunisasi dan penyehatan 402 Kab/ Kota Penyakit Tidak Menular Kegiatan pendampingan: kegiatan dapat disesuaikan.
lingkungan ke Puskesmas prioritas meliputi: - Kunjungan bersama - Kegiatan pembinaan dan
- Schistosomia Diabetes Melitus, Tim Puskesmas pada pendampingan terhadap Puskesmas
sis: 2 Hipertensi, gangguan kegiatan khusus yang lokasinya berdekatan dapat
(Komponen Pilihan)
Kab/Kota jantung, stroke, kanker deteksi dini dan dilakukan dalam satu periode waktu
leher rahim, kanker pencegahan yang sama dengan pertimbangan
payudara, kanker paru, pengendalian penyakit. efektifitas dan efisiensi (jumlah hari
kanker usus, PPOK, - Satuan volume: pelaksanaan menyesuaikan)
Thalasemia dan upaya Layanan - Lokasi puskesmas yang perlu
berhenti merokok
mendapatkan pembinaan didasarkan
(termasuk KTR).
pada evaluasi pelaksanaan kegiatan
Termasuk katarak, dan
oleh puskesmas di wilayahnya
kelainan refraksi, tuli
- Kegiatan dalam bentuk pertemuan
kongenital, dan otitis
melibatkan sekurang-kurangnya
media supurative kronis
pengelola program di puskesmas dan
(OMSK).
faskes swasta di wilayah administratif
yang sama.

2. Pembinaan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik 3 bulan Komponen pembiayaan tediri
pendampingan teknis - Kunjungan ke FKTP dan sekali dalam satu tahun ke FKTP dan dari:
pelaksanaan sekolah. sekolah. - Transport/pengganti BBM
konseling Upaya - Pembinaan ke FKTP - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3 - Uang harian
Berhenti Merokok dan sekolah dapat orang. - Penginapan
(UBM) di FKTP dilakukan dengan - Jumlah petugas yang dibina - Konsumsi pertemuan
(Puskesmas dan menyelenggarakan disesuaikan dengan petugas - Penggandaan bahan
Klinik Swasta): pertemuan di FKTP dan pengelola/penanggung jawab pertemuan pembinaan
upaya kesehatan pelaksana kegiatan di Puskesmas. maskimal Rp. 1.000.000 per
Merupakan kegiatan sekolah. - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan tahun

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
pembinaan disesuaikan dengan maksud tujuan
pendampingan di FKTP Kegiatan pendampingan: kegiatan. Pengalokasian anggaran
yang telah memiliki - Kunjungan petugas - Kegiatan dalam bentuk pertemuan disesuaikan dengan standar
layanan UBM dan di Kab/Kota ke melibatkan sekurang-kurangnya pembiayaan yang ditetapkan
sekolah. FKTP/sekolah sebagai pengelola program di puskesmas, oleh Kepala Daerah
pelaksanaan kegiatan. perwakilan sekolah dan faskes swasta
di wilayah administratif yang sama.

Pelaksanaan kegiatan 1 dan 2 dengan lokasi sama dilakukan terintegrasi


3. Pembinaan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik 3 bulan Komponen pembiayaan tediri
pendampingan teknis - Pembinaan kepada 7 sekali dalam satu tahun dan dari:
penerapan Kawasan kawasan dilakukan dilaksanakan di Puskesmas atau 7 - Transport/pengganti BBM
Tanpa Rokok (KTR) di dengan kawasan yang ditentukan. - Uang harian
7 tatanan: menyelenggarakan - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3 - Penginapan
pertemuan dengan orang. - Konsumsi pertemuan
Merupakan kegiatan stakeholder - Jumlah petugas yang dibina - Penggandaan bahan
pembinaan - disesuaikan dengan petugas pertemuan pembinaan
pendampingan fokus - Kegiatan pendampingan: pengelola/penanggung jawab maskimal Rp. 1.000.000 per
pada Kab/Kota yang - Dilaksanakan pada saat pelaksana kegiatan di Puskesmas. tahun
sudah memiliki Perda dilakukan penilaian - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan
KTR untuk memastikan penerapan KTR 7 disesuaikan dengan maksud tujuan Pengalokasian anggaran
penerapan KTR sesuai tatanan oleh satgas kegiatan. disesuaikan dengan standar
standarnya. tingkat kecamatan. - Kegiatan dalam bentuk pertemuan pembiayaan yang ditetapkan
Kegiatan dilaksanakan melibatkan sekurang-kurangnya oleh Kepala Daerah
pada 7 tatanan di: perwakilan dari 7 tatanan, dan
1. Fasilitas pelayanan pengelola program di puskesmas.
kesehatan
2. Sekolah
3. Tempat bermain
anak
4. Tempat ibadah
5. Kendaraan umum
6. Tempat kerja
7. Tempat umum

4. Pembinaan Kegiatan pendampingan: - Kegiatan persiapan/pelaksanaan Komponen pembiayaan tediri


pendampingan - Kunjungan ke dilakukan bersamaan sesuai dengan dari:
Pelaksanaan Puskesmas/pos minum jadwal yang ditetapkan. - Transport/pengganti BBM
Pemberian Obat obat pada saat - Lokasi kegiatan sesuai dengan lokus - Uang harian
Pencegahan Masal persiapan/pelaksanaan terlampir. - Penginapan
(POPM) Filariasis/ kegiatan POPM - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3 - Konsumsi pertemuan
Cacingan/Frambusia Filariasis/Cacingan/ orang. - Penggandaan bahan
dan kemoprofilaksis Frambusia dan - Jumlah petugas yang dilakukan pertemuan pembinaan
kusta: kemoprofilaksis Kusta pendampingan disesuaikan dengan maskimal Rp. 1.000.000 per
serta pemantauan petugas pengelola/penanggung jawab tahun
Merupakan kegiatan kejadian ikutan pasca pelaksana kegiatan di Puskesmas.
pembinaan POPM/kemoprofilaksi - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan Pengalokasian anggaran
pendampingan oleh disesuaikan dengan maksud tujuan disesuaikan dengan standar
petugas Kab/Kota Kegiatan pemantauan: kegiatan. pembiayaan yang ditetapkan
dalam rangka - Kunjungan ke oleh Kepala Daerah
Pemberian Obat puskesmas pasca

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Pencegahan Massal POPM.
(POPM) Filariasis/
Cacingan/Frambusia,
termasuk
pendampingan
pelaksanaan
kemoprofilaksis Kusta
serta pemantauan
kejadian ikutan pasca
POPM/ kemoprofilaksis

5. Pembinaan - Kunjungan lapangan - Kegiatan pelaksanaan dilakukan Komponen pembiayaan tediri


pendampingan teknis bersama petugas bersamaan sesuai dengan jadwal yang dari:
asesmen eliminasi Puskesmas ke Desa ditetapkan. - Transport/pengganti BBM
atau eradikasi yang menjadi target - Lokasi kegiatan sesuai dengan lokus - Uang harian
Penyakit Tropis assessment dalam terlampir. - Penginapan
Terabaikan: rangka eradikasi/ - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3 - Konsumsi pertemuan
eliminasi penyakit tropis orang. - Penggandaan bahan
Merupakan kegiatan terabaikan - Jumlah petugas yang dilakukan pertemuan pembinaan
pembinaan/pendampin - Kunjungan ke pendampingan disesuaikan dengan maskimal Rp. 1.000.000 per
gan oleh petugas Puskesmas/rumah sakit petugas pengelola/ penanggung jawab tahun
Kab/Kota dalam rangka di lokasi yang menjadi pelaksana kegiatan di Puskesmas.
asesmen eliminasi atau target eradikasi atau - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan Pengalokasian anggaran
eradikasi Penyakit eliminasi dalam rangka disesuaikan dengan maksud tujuan disesuaikan dengan standar
Tropis Terabaikan assessment eliminasi kegiatan. pembiayaan yang ditetapkan
(Kusta/ Frambusia/ atau eradikasi oleh Kepala Daerah
schistosomiasis/ - Sasaran lokasi
Filariasis) ke assessment eradikasi
Puskesmas dan atau Kusta:
Desa. a.Puskesmas dengan
kasus Kusta baru
tertinggi
b.Puskesmas dengan
kasus Kusta anak
tertinggi
c. Puskesmas dengan
kasus disabilitas tk 2
tertinggi
- Sasaran lokasi
assesmnet eradikasi
Frambusia:
a. Puskesmas dengan
riwayat laporan kasus.
b. Puskesmas dengan
laporan zero reporting
rutin
6. Pembinaan dan Kegiatan pembinaan: Kegiatan pembinaan: Komponen pembiayaan tediri
pendampingan teknis - Kunjungan ke - Kegiatan integrasi dilakukan minimal 1 dari:
pelaksanaan Puskesmas/Posyandu/R kali dalam setahun per wilayah - Transport/pengganti BBM
imunisasi: S/Faskes lain Puskesmas, termasuk untuk kunjungan - Uang harian
- Pembinaan dilakukan on site - Penginapan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Merupakan kegiatan secara terintegrasi - Konsumsi pertemuan
untuk memastikan melibatkan Puskesmas/ Kegiatan pendampingan: - Penggandaan bahan
pelaksanaan kegiatan Posyandu/RS/Faskes - Kegiatan dilakukan sesuai dengan pertemuan pembinaan
imunisasi dan - Kegiatan kunjungan on pedoman imunisasi dan surveilans maskimal Rp. 1.000.000 per
surveilans PD3I di site dilakukan selektif PD3I yang mengatur antara lain tahun
Puskesmas/Posyandu/ sesuai hasil evaluasi pelaksanaan imunisasi kejar (catch-up,
RS/Faskes terlaksana pelaksanaan program. sweeping, DOFU), BLF, Supervisi Pengalokasian anggaran
sesuai standar. Supportif, Sustainability Outreach disesuaikan dengan standar
Kegiatan pendampingan Services (SOS), RCA, BIAS, pembiayaan yang ditetapkan
teknis: Pelaksanaan Manajemen Vaksin oleh Kepala Daerah
- Kunjungan ke (EVM), Crash Program, Pendampingan
Puskesmas dalam ORI (Outbreak Response
rangka pelaksanaan Immunization), imunisasi tambahan,
imunisasi di Puskesmas pelaksanaan surveilans PD3I
- Merupakan kegiatan
pendampingan oleh - Jumlah pelaksana kegiatan maksimal 3
petugas kab/kota orang.
kepada petugas
Puskesmas/Posyandu/R - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan
S/Faskes dalam rangka disesuaikan dengan maksud tujuan
pelaksanaan imunisasi kegiatan.
dan surveilans PD3I.
7. Pembinaan dan Pembinaan pembinaan: Kegiatan pembinaan: Komponen pembiayaan tediri
pendampingan teknis - Pembinaan dilakukan - Dilakukan terintegrasi dengan dari:
oleh petugas dengan memperhatikan lokasi, sasaran, - Transport/pengganti BBM
Kab/Kota dalam menyelenggarakan program. - Uang harian
rangka penemuan pertemuan terintegrasi - Dilakukan 1-2 kali dalam setahun per - Penginapan
kasus pencegahan di Puskesmas/Faskes, Puskesmas/ Labkes/RS dan atau Desa. - Konsumsi pertemuan
pengendalian dengan melibatkan: - Jumlah pelaksana maksimal 3 orang - Penggandaan bahan
Penyakit tropis pengelola/penangung pengampu program. Disesuaikan pertemuan pembinaan
terabaikan: jawab pengendalian dengan petugas pengelola/penanggung maskimal Rp. 1.000.000 per
penyakit serta lintas jawab pelaksana kegiatan di tahun
Merupakan kegiatan Tropis Terabaikan Puskesmas.
pendampingan oleh - Kunjungan on site ke - Jumlah hari pelaksanaan 1-2 hari efektif Pengalokasian anggaran
petugas Kab/Kota Puskesmas/Faskes disesuaikan dengan maksud tujuan disesuaikan dengan standar
dalam rangka tertentu dilakukan kegiatan. pembiayaan yang ditetapkan
penemuan kasus selektif sesuai hasil oleh Kepala Daerah
pencegahan evaluasi program. Kegiatan pendampingan:
pengendalian Penyakit - Kunjungan ke - Kegiatan pendampingan dilakukan
tropis terabaikan yang Puskesmas/ Labkes/ RS dengan memperhatikan analisa rutin
terdiri dari: Kusta dan atau Desa yang pelaporan pelaksanaan diagnosis dan
Frambusia/ menjadi sasaran. tatalaksana kasus
Schistosomiasis/ - Jumlah hari pelaksanaan 1-2 hari efektif
Filariasis/Cacingan) Kegiatan pendampingan: atau dapat disesuaikan dengan
- Kunjungan pelaksanaan kegiatan
pendampingan ke surveilans/penemuan kasus/skrining
Puskesmas/Faskes - Jumlah pelaksana 2-3 orang pengampu
Labkes/RS dan atau proogram.
Desa dalam rangka
penemuan kasus
pencegahan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
pengendalian Penyakit
Tropis Terabaikan
(Kusta/Frambusia/
Schistosomiasis/Filariasi
s/Cacingan)

8. Pembinaan dan Pembinaan pembinaan: Kegiatan pembinaan: Komponen pembiayaan tediri


pendampingan oleh - Kunjungan ke - Dialukukan terintegrasi dengan dari:
petugas Kab/Kota Puskesmas untuk memperhatikan lokasi, sasaran, - Transport
dalam rangka pembinaan pelaksanaan program. - Uang harian
penemuan kasus program HIV, TBC, - Dilakukan 1-2 kali dalam setahun per - Penginapan
pencegahan Malaria, NTD’s, Puskesmas/ Labkes/RS dan atau Desa. - Konsumsi pertemuan
pengendalian Hepatitis ISP, ISPA, - Jumlah pelaksana 2-3 orang pengampu - Penggandaan bahan
Penyakit menular Zoonosis, pelaksanaan program. Disesuaikan dengan petugas pertemuan pembinaan
lainnya: SKDR, survei dan pengelola/ penanggung jawab maskimal Rp. 1.000.000 per
pengendalian vektor. pelaksana kegiatan di Puskesmas. tahun
Merupakan kegiatan - Pembinaan dilakukan - Jumlah hari pelaksanaan 1-2 hari efektif
pendampingan oleh dengan disesuaikan dengan maksud tujuan Pengalokasian anggaran
petugas Kab/Kota menyelenggarakan kegiatan. disesuaikan dengan standar
dalam rangka pertemuan terintegrasi pembiayaan yang ditetapkan
penemuan kasus di Puskesmas/Faskes, Kegiatan pendampingan: oleh Kepala Daerah
pencegahan menular dengan melibatkan - Kegiatan pendampingan dilakukan
lainnya yang terdiri pengelola/penanggung dengan memperhatikan analisa rutin
dari: Penyakit potensial jawab serta Linsat pelaporan pelaksanaan diagnosis dan
KLB, penyakit infeksi Program/Lintas Sektor tatalaksana kasus
emerging, dan terkat kegiatan SKDR, - Kegiatan pengendalian Malaria,
zoonosis); termasuk surveilans pengendalian pendampingan juga dilakukan pada
untuk mendukung vektor ; Triple eliminasi saat pelaksanaan pra-assessment
tercapainya eliminasi (Hepatitis, Sipilis, HIV eliminasi malaria.
malaria, TBC, HIV, AIDS), PISP , Zoonosis, - Jumlah hari pelaksanaan 1-2 hari efektif
Siphilis, Hepatitis, ISPA TB dan ISPA atau dapat disesuaikan dengan
dan Rabies - Kunjungan on site ke pelaksanaan kegiatan
Puskesmas/Faskes surveilans/penemuan kasus/skrining
tertentu dilakukan - Jumlah pelaksana maksimal 3 orang
selektif sesuai hasil pengampu proogram.
evaluasi program.
- Kunjungan ke
Puskesmas/ Labkes/ RS
dan atau Desa yang
menjadi sasaran.

Kegiatan pendampingan:
- Kunjungan
pendampingan ke
Puskesmas/ Faskes
Labkes/ RS dan atau
Desa dalam rangka
penemuan kasus
pencegahan
pengendalian penyakit
menular lainnya

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
- Kunjungan lapangan ke
Labkes/ RS/Klinik/
Lapas/Rutan/ lokasi
khusus yang menjadi
target eliminasi Malaria,
TBC, HIV, Siphilis,
Hepatitis, ISPA dan
Rabies.
- Kunjungan bersama
Puskesmas ke Desa
yang menjadi target
eliminasi Malaria, TBC,
HIV, Siphilis, Hepatitis,
ISPA dan Rabies.

9. Pembinaan dan Kegiatan pembinaan - Kegiatan terintegrasi dilakukan 3 bulan Komponen pembiayaan tediri
pendampingan oleh teknis: sekali dalam 1 tahun. dari:
petugas kab/kota - Pembinaan kepada - Jumlah pelasana kegiatan maksimal 2 - Transport/pengganti BBM
dalam rangka TFU, TPP dan orang. - Uang harian
pembinaan teknis SAM/Penyelenggara Air - Jumlah petugas yang di bina disesuikan - Penginapan
penyehatan Minum dilakukan di TFU, dengan petugas pengelola atau - Konsumsi pertemuan
lingkungan: TPP atau SAM/ penanggung jawab pelaksanan kegiatan - Penggandaan bahan
Penyelenggara Air di Puskesmas. pertemuan pembinaan
Merupakan kegiatan Minum. - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan maskimal Rp. 1.000.000 per
pendampingan oleh - Pembinaan kepada disesuikan dengan maksud pelaksanaan tahun
petugas kab/kota dalam Fasyankes, untuk kegiatan.
rangka pembinaan pembinaan Pengalokasian anggaran
teknis penyehatan penyelenggaraan disesuaikan dengan standar
lingkungan yang Kesling dan pengelolaan pembiayaan yang ditetapkan
meliputi pembianaan limbah medis. oleh Kepala Daerah
terhadap pelaksanaan - Pembinaan kepada
surveilans KAMRT, Forum Kecamatan
manajemen analisis Penyelenggaraan
data hasil surveilans Kab/Kota sehat (KKS).
KAMRT, pembinaan - Pembinaan kepada
teknis penyelenggaraan Kelompok Kerja atau
kesehatan lingkungan Forum Adaptasi
di Desa atau kelurahan Perubahan Iklim Bidang
(5 Pilar STBM), tempat Kesehatan (APIK)
dan fasilitas umum tingkat Puskesmas dan
(TFU) tempat Kecamatan.
pengelolaan pangan - Pembinaan kepada
(TPP), sarana air Puskesmas untuk
minum (SAM), penilaian kualitas sarana
Fasyankes, air minum rumah
pendampingan Studi tangga.
EHRA, dukungan - Kegiatan pembinaan
manajemen kalibrasi dilakukan terintegrasi
sanitarian kit, serta dalam bentuk
penyelenggaraan pertemuan di lokasi
Kab/Kota Sehat dan yang ditentukan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
adaptasi perubahan - Kegiatan kunjungan on
iklim bidang kesehatan. site dapat dilakukan
selektif sesuai hasil
evaluasi/laporan
program.

Kegiatan pendampingan
teknis SKAMRT:
- Kunjungan On Site pada
saat pelaksanaan
SKAMRT oleh
puskesmas
- Dilakukan selektif sesuai
evaluasi pelaporan
pelaksanaan kegiatan

Kegiatan Pendampingan
Studi EHRA:
- Kegiatan kunjungan on
site pada saat
pelaksanaan Studi
EHRA

Jenis BOK : Kabupaten/Kota


Menu. : Kefarmasian dan BMHP
Rincian Menu: Pengadaan BMHP P2P

Pengadaan Bahan 508 Kab/Kota Pengadaan bahan Pengadaan bahan - Puskesmas/Faskes yang mempunyai - Biaya pengadaan bahan
Pemeriksaan Malaria pemeriksaan Malaria pemeriksaan Malaria tenaga laborat mikroskopis dan pemeriksaan malaria sesuai
berupa: Pewarna mikroskop dalam kondisi baik. data dukung atau referensi di
(Komponen Wajib) Giemsa, metanol dan - Volume ditetapkan berdasarkan: e-katalog dituangkan dalam
immersi oil, untuk 1. Status endemisitas kab/kota data dukung TOR & RAB dan
pemeriksaan 2. Perhitungan volume berdasarkan ditambahkan juga biaya
mikroskopis malaria. Status endemisitas adalah sebagai pengiriman.
berikut: - Dalam hal harga e-katalog
a. Daerah bebas atau eliminasi malaria tidak menyebutkan biaya
minimal 10 paket. distribusi atau ongkos kirim
b. Daerah endemis rendah minimal angka anggaran distribusi
28paket agar disertakan sesuai
c. Daerah endemis sedang minimal 40 dengan referensi harga
paket setempat.
d. Daerah endemis tinggi minimal 80 - Jumlah volume paket sesuai
paket endemisitas dikalikan unit cost
sesuai referensi e-Katalog
- Satuan volume dinyatakan dalam
paket/bundling (sesuai e-katalog)
- Satu paket bahan pemeriksaan malaria
diperuntukan untuk 100 slide yang
terdiri dari pewarna giemsa 50-200 ml,
metanol 100-1000 ml, dan immersi oil

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
20-100 ml.

Pengadaan Kartrid TCM 400 Kab/Kota Penggadaan barang Pengadaan kartrid TCM - Kriteria lokus adalah: - Rincian anggaran biaya dari
habis pakai berupa a. Mempunyai mesin TCM yang jumlah volume dikalikan harga
(Komponen Wajib) kartrid TCM untuk beroperasional. satuan.
melakukan b. Beban kasus TBC tinggi (> 200 kasus - Biaya pengadaan reagen
pemeriksaan terduga per tahun). sesuai volume yang diusulkan
penyakit TBC c. Rerata utilisasi mesin TCM dan dalam data data dukung TOR
prediksi utilitas > 30%. & RAB dengan mengacu pada
- Estimasi kebutuhan kartrid final untuk 1 referensi di e-katalog
tahun setelah dikurangi sisa stok pada
bulan Feburari.
- Satuan volume dinyatakan dalam test
- Pemilihan spesifikasi tersebut
disesuaikan dengan jenis mesin TCM
yang dimiliki.

Spesifikasi kartrid:
Jenis MTB/Rif Ultra Assay Kit
a. Prinsip Pemeriksaan: NAAT
b. Kemampuan mendeteksi M.
Tuberculosis dan resistansi terhadap
Rifampisisn Hasil pemeriksaan < 80
Menit
c. Hasil Test: Semi Kuantitatif
d. Suhu penyimpanan: 2–28°C
e. Kadaluarsa: 14 bulan
f. Spesifikasi kemasan: Kemasan pada
kardus ada logo instansi pemesan dan
tahun anggaran

Pengadaan Larvasida 398 Kab/Kota Pengadaan larvasida Pengadaan larvasida - Volume ditetapkan berdasarkan status - Biaya pengadaan reagen
Malaria Malaria untuk Malaria yang dapat endemisitas. Volume tidak mengikat sesuai volume yang diusulkan
mengendalikan tempat berbentuk cair, butiran dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam data data dukung TOR
(Komponen Wajib) perindukan/ (granule) atau tablet/briket kegiatan larvasidasi. Bila kekurangan & RAB dengan mengacu pada
perkembangbiakan sesuai kebutuhan. data tempat perindukan dapat referensi di e-katalog dan
larva/jentik nyamuk mengikuti acuan sesuai volume ditambahkan juga biaya
Anopheles. endemisitas terlampir. pengiriman.
- Satuan volume dinyatakan dalam - Dalam hal harga e-katalog
Kilogram (Kg) atau Liter. tidak menyebutkan biaya
- Setiap daerah endemisitas berbeda distribusi/ongkos kirim maka
jumlah volumenya, yaitu: anggaran distribusi agar
1.Bebas /eliminasi malaria: 10 lt/kg disertakan sesuai dengan
2.Endemis rendah: 25 lt/kg referensi harga setempat.
3.Endemis sedang: 50 lt/kg
4.Endemis tinggi 1: 100 lt/kg - RAB:
5.Endemis tinggi 2: 200 lt/kg jumlah volume liter/kg sesuai
6.Endemis tinggi 3: 300 lt/kg endemisitas dikalikan harga
. satuan sesuai referensi e-
- Spesifikasi larvasida Malaria:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
1.Memiliki ijin dari Kementerian Katalog
Pertanian
2.Bahan aktif larvasida termasuk dalam
golongan Insect Growth Regulator
(IGR), Biolarvasida (BTi, BS) atau
bahan aktif lainnya sesuai permenkes
50 tahun 2017
3.Formulasi larvasida berbentuk serbuk
atau butiran (granule) atau serbuk
atau briket atau cair.
- Larvasida ini digunakan untuk
mengendalikan larva nyamuk
Anopheles.sp pada tempat perindukan.
- Masa kadaluarsa minimal 18 bulan
sejak diterima oleh Panitia Penerimaan
Barang/Jasa.

Pengadaan RDT Combo Rapid diagnostic test Pengadaan RDT Malaria - Volume ditetapkan berdasarkan - Biaya pengadaan reagen
Malaria 508 kab/kota (RDT) Malaria adalah sesuai kebutuhan endemisitas, jumlah kasus, dan tren sesuai volume yang diusulkan
alat yang digunakan kasus malaria dalam dua tahun terakhir dalam data data dukung TOR
(Komponen Wajib) untuk mendeteksi sesuai laporan SISMAL & RAB dengan mengacu pada
keberadaan parasit - Satuan volume dinyatakan dalam referensi di e-katalog dan
malaria pada manusia. box/kotak ditambahkan juga biaya
Hasil diagnosa dengan - Jumlah keperluan box/kotak pengiriman.
RDT malaria juga disesuaikan dengan data kasus dalam - Dalam hal harga e-katalog
digunakan untuk 2 tahun terakhir. tidak menyebutkan biaya
menentukan jumlah - Spesifikasi RDT Malaria: distribusi/ongkos kirim maka
obat yang diberikan. a.Jenis RDT yang digunakan adalah anggaran distribusi agar
RDT ini digunakan Pf/PAN disertakan sesuai dengan
sebagai pengganti b.Masa kadaluarsa: Minimal 20 bulan referensi harga setempat.
pemeriksaan dengan sejak barang diterima. - RAB:
mikroskop. c. Waktu pembacaan: dalam 10 - 30 Jumlah volume box/kotak
menit sesuai endemisitas dikalikan
d.Suhu Penggunaan dan Penyimpanan: harga satuan sesuai referensi
Rentang Suhu minimal 4 – 37 °C e-Katalog
e.Setiap boks terdiri dari 25 paket test
kit.
f. Setiap paket test kit terdiri dari: Alat
test (device), Cairan Buffer yang
tertutup rapat, Alkohol swab, jarum
penusuk/ blood lancet yang sesuai
untuk autoclick, alat pengambil
sampel darah (pipet, loop, atau
bentuk lain).
g.Pada setiap boks terdapat brosur
mengenai informasi cara penggunaan
dan penyimpanan yang
diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia.
- Pelabelan: Pada setiap test kit minimal
memuat informasi mengenai: a. Nama

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
produk; b. Nomor batch/ Kode produksi;
c. Tanggal Produksi; d. Tanggal
kadaluarsa/ Expired date; e. Suhu
penggunaan dan penyimpanan.
- Kemasan pada boks, minimal memuat
informasi mengenai: Nama Produk,
Nama produsen, Alamat produsen,
Nomor batch/ kode produksi Darah
Buffer, Tanggal produksi dan Tanggal
kadaluarsa, Logo Kementerian
Kesehatan pada salah satu sisi boks.
Tulisan “TIDAK DIPERJUALBELIKAN”
pada salah satu sisi boks.
- Persyaratan umum:
Telah memenuhi Kualifikasi
internasional: a) Melampirkan bukti
produsen telah lolos/ mempunyai
ISO13485:2003; b) Melampirkan bukti
merek RDT telah terdaftar dalam list
WHO; c) Melampirkan bukti bahwa
barang sudah pernah diuji oleh
Lembaga penelitian pemerintah yang
mempunyai kredibilitas dan kapabilitas
atau universitas negeri atau Universitas
swasta yang terakreditasi A di
Indonesia.

Pengadaan Reagen 501 kab/kota Pengadaan reagen Pengadaan reagen sesuai - Kriteria lokus adalah sudah mempunyai - Biaya pengadaan reagen
Sanitarian Kit (8.908 sanitarian kit untuk kebutuhan alat sanitarian KIT yang berfungsi sesuai data dukung/ referensi
Puskesmas) mendukung kegiatan dengan baik sesuai laporan kondisi di e-katalog.
(Komponen Wajib) pengawasan kualitas aset setempat. - Dalam hal harga e-katalog
air minum di Tempat - Volume yang diusulkan berdasarkan tidak menyebutkan biaya
Fasilitas Umum (TFU) jumlah puskesmas yang sudah memiliki distribusi/ongkos kirim maka
dan Rumah Tangga alat sanitarian kit yang sudah anggaran distribusi agar
melalui Surveilans terinventarisasi pada data Direktorat PL disertakan sesuai dengan
Kualitas Air Minum Ditjen P2P. referensi harga setempat.
Rumah Tangga dan - Satuan usulan kegiatan dalam Paket. - Menggunakan produk dalam
kualitas pangan di - Spesifikasi Reagen: negeri yang memiliki nilai
Tempat Pengelolaan 19 Parameter media air terdiri dari: Tingkat Komponen Dalam
Pangan (TPP) Mikrobiologi Negeri (TKDN) paling sedikit
1. E. Coli; 2. Total Coliform; 25% apabila terdapat produk
Fisik dalam negeri dengan
3. Suhu; 4.TDS; 5. Kekeruhan; 6.Warna; penjumlahan nilai TKDN dan
7. Bau; nilai Bobot Manfaat
Kimia Perusahaan minimal 40%
8. pH; 9. Nitrat; 10. Kromium valensi 6; sesuai Instruksi Presiden
11. Besi Terlarut; 12. Mangan Terlarut; Nomor 2 tahun 2022.
13. Sisa khlor; 14. Arsen; 15. Kadmium - RAB : 1 Paket per puskesmas
terlarut; 16 Timbal; 17 Nitrit; 18 Florida; 19 dikalikan harga satuan sesuai
Alumunium dengan referensi e-katalog

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Parameter Microbiologi menggunakan
metode membrane filter dengan sampel
100 ml.

Reagen untuk Quality Control berupa:


1. CRM Nitrit; 2. CRM Nitrat; 3.CRM
Chrom Val 6; 4. CRM Besi; 5. CRM
mangan; 6. CRM Arsen; 7. CRM
Cadmium; 8. CRM Timbal; 9. CRM
Fluoride; 10. CRM Alumunium; 11. Buffer
PH 7; 12. Buffer pH4; 13. TDS Standar;
14. Botol Plastik HDPE

6 Parameter media pangan terdiri dari:


Mikrobiologi
1. E. Coli
Fisik
2. Suhu
Kimia
3. Formaldehyde; 4. Methanyl Yellow; 5.
Rodhamin B; 6. Borax

- Peruntukkan sampel per Puskesmas:


● 30 sampel (19 parameter media air)
untuk SKAMRT di 15 rumah tangga
● 20 sampel (19 parameter media air)
untuk TFU (sekolah, pasar,
Puskesmas)
● 6 sampel (4 parameter media
pangan) untuk TPP yang sesuai
dalam labelisasi pengawasan /
pembinaan HSP yang dikeluarkan
oleh Dinas Kab/kota.

Media lingkungan dan parameter yang


diperiksa berdasarkan PMK No. 2 tahun
2023 tentang Peraturan Pelaksanaan PP
no. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan

Pengadaan Rapid HIV dan 294 kab/kota Pengadaan rapid HIV Pengadaan reagen rapid - Kriteria lokus didasarkan pada: - Biaya pengadaan reagen
Sifilis untuk Skrining ibu dan reagen sifilis untuk HIV dan Sifilis untuk a. Kab/kota mempunyai layanan tes HIV sesuai data dukung/ referensi
hamil skrining HIV dan sifilis skrining ibu hamil sesuai b. Layanan tersebut sudah melakukan di e-katalog.
pada ibu hamil untuk kebutuhan pemeriksaan HIV & Sifilis tahun 2022 - Dalam hal harga e-katalog
(Komponen Wajib) mendukung target pada 40 % ibu hamil. tidak menyebutkan biaya
pencapaian eliminasi - Volume ditetapkan berdasarkan distribusi/ongkos kirim maka
penularan HIV dan estimasi ibu hamil tahun 2024 (data anggaran distribusi agar
Sifilis secara vertikal Badan Pusat Statistik). disertakan sesuai dengan
dari ibu hamil ke bayi - Satuan volume dinyatakan dalam test referensi harga setempat.
- Spesifikasi umum reagen: - RAB = jumlah tes (target

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
a)Telah teregistrasi dan mempunyai izin pemeriksaan HIV dan Sifilis)
edar dari Kementerian Kesehatan RI. dikalikan harga satuan sesuai
b)Tersedia petunjuk penggunaan dalam dengan referensi e katalog
bahasa Indonesia disertai ilustrasi yang dicantumkan
bergambar.
c)Rentang minimal stabilitas reagen
pada suhu 2-30°C.
d)Kedaluwarsa minimal 18 bulan pada
saat barang diterima panitia.
e)Suhu reagen dipastikan dalam
rentang stabilitas reagen yang
ditentukan oleh pabrikan, sejak
pengiriman dari pabrik hingga
diterima di tempat tujuan pengiriman,
di buktikan dengan data logger.

- Spesifikasi Khusus Rapid Tes HIV


a)Hasil akurasi berdasarkan
evaluasi Laboratorium Rujukan
yang ditentukan yaitu
sensitivitas ≥ 99%.
b)Mudah dikerjakan, hasil mudah
dibaca dan cepat, kurang dari 30
menit.
c)Dapat mengidentifi kasi antibodi HIV
1 dan HIV 2.
d)Bisa digunakan untuk tiga (3) jenis
bahan pemeriksaan yaitu darah
lengkap (whole blood), serum dan
plasma sesuai dengan petunjuk dari
reagensia yang dipakai.

- Spesifikasi khusus Rapid Tes Sifilis:


a)Rapid diagnostik tes Sifilis
merupakan tes yang mendeteksi
antibodi yang bersfiat spesifik
terhadap treponema.
b)Sensitivitas ≥ 85%, spesifi sitas
≥ 93%.
c)Setiap tes dikemas individual.
d)Tersedia dropper per tes untuk
sampel pemeriksaan.

Rincian Menu: Pengadaan BMHP PKD


BMHP Thermal paper 508 Kab/Kota. Pengadaan BMHP Pengadaan Thermal - Volume ditetapkan berdasarkan jumlah - Biaya pengadaan reagen
untuk EKG dan Gel untuk EKG (Thermal paper paper dan gel untuk EKG sasaran dengan kriteria: sesuai data dukung/ referensi
EKG dan Gel) untuk deteksi sesuai kebutuhan. a. Penduduk dengan kelompok usia > di e-katalog.
dini PTM Prioritas 40 tahun (merujuk data pusdatin - Dalam hal harga e-katalog
(Komponen Wajib) (Penyakit jantung) kelompok usia). tidak menyebutkan biaya

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
b. Menderita Hipertensi dan atau DM, distribusi/ongkos kirim maka
c. Jumlah penderita Hipertensi dan DM anggaran distribusi agar
merujuk pada data Riskesdas tahun disertakan sesuai dengan
terahir (data prevalensi) referensi harga setempat.\
d. Sasaran yang dihitung adalah 90% - RAB:
penduduk dengan kriteria tersebut. RAB Thermal paper: Jumlah
Kebutuhan /rol/lembar/pcs
- Satuan volume: dikalikan harga (sesuai e-
a. Thermal paper satuannya katalog)
roll/lembar/pcs (atau sesuai daftar e-
katalog), RAB Gel untuk EKG: Jumlah
b. untuk gel satuannya tube (atau Kebutuhan /tube/pcs dikalikan
sesuai daftar e-catalog) harga (sesuai e-katalog)
c. Perhitungan satu rol paper untuk
kebutuhan 25 pemeriksaan. Dan tube
ukuran 250 ml untuk 100
pemeriksanaan.
1 Paket (100 tes) =
- Spesifikasi: 4 roll thermal paper/100 lembar
a. Thermal paper: Ukuran kertas kertas + 1 botol gel tube (250
disesuaikan dengan alat EKG yang mL)
ada di Puskesmas.
b. Gel untuk EKG: gel elektroda untuk
pemeriksaan EKG

Pengadaan BMHP Gula 508 Kab/Kota Pengadaan BMHP gula Pengadaan reagen strip - Satuan kegiatan dinyatakan dalam tes - Biaya pengadaan reagen
Darah darah melalui gula darah termasuk - Volume ditetapkan berdasarkan kriteria: sesuai data dukung/ referensi
pengadaan strip gula lancet dan alcohol swab di e-katalog.
(Komponen Wajib) darah yang digunakan sesuai kebutuhan untuk A.Kelompok 1 - Dalam hal harga e-katalog
untuk mendeteksi kegiatan deteksi dini a.Jumlah penduduk usia ≥ 15 - 39 tidak menyebutkan biaya
peningkatan kadar gula tahun sesuai data pusdatin. distribusi/ongkos kirim maka
dalam darah yang b.Penduduk dengan faktor resiko anggaran distribusi agar
merupakan indikasi obesitas sesuai data prevalensi disertakan sesuai dengan
terjadinya penyakit Riskesdas terakhir. referensi harga setempat.
Diabetes Melitus. c. Perhitungan volume dilakukan dengan - RAB: Jumlah box dikalikan
menghitung jumlah penduduk point a harga satuan sesuai E-katalog
dikali dengan angka prevalensi point b.
1 Paket (200 tes) =
B.Kelompok 2 1 box lancet (200 pcs) + 1 box
a.Jumlah penduduk usia ≥ 40 alcohol swab (200 pcs) + 4 box
tahun sesuai data pusdatin. striptes gula darah (@ 50 pcs)
b.Perhitungan volume dilakukan
dengan menghitung seluruh
penduduk pada kelompok usia
tersebut.
- Total kebutuhan strip gula darah di
hitung dengan menjumlahkan
penduduk hasil perhitungan kelompok 1
dan 2.
- Penghitungan kebutuhan tes dilakukan
dengan dengan memperhatikan isi strip

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
tes gula darah pada tiap kemasan
- Pelaksanaan satu test terdiri dari
kebutuhan strip gula darah, lancet, dan
alcohol swab.

- Spesifikasi Reagen:
Strip tes gula darah:
a. Rentang pengukuran 20-600 mg/ dL
b. Periode tes ≤ 10 detik
c. Sampel pengukuran < 1,5 µL
d. Expired date minimal 12 bulan
Lancet:
a. Kedalaman penetrasi 1,5 mm
b. Diameter jarum 0,36 mm
c. Material jarum silikon
d. Fitur single use, jarum tidak bisa
terpakai untuk pencoblosan kedua
e. Expired date minimal 24 bulan
Alkohol Swab:
a. Non woven tissue mengandung alkohol
70%
b. Expired date minimal 24 bulan

Pengadaan Reagen Profil 465 Kab/Kota Pengadaan reagen Pengadaan reagen Profil - Kriteria lokus berdasarkan pada: - Biaya pengadaan reagen
Lipid Profil Lipid digunakan Lipid a. Kabupaten/Kota yang puskemasnya sesuai data dukung/ referensi
untuk deteksi dini PTM memiliki alat pemeriksaan kimia darah/ di e-katalog.
(Komponen Wajib) prioritas agar bisa fotometer berfungsi dengan baik dan - Dalam hal harga e-katalog
mengidentifikasi lebih sudah terinventarisir pada ASPAK tidak menyebutkan biaya
dini dan ditangani lebih b. Tersedia ATLM di puskesmas tersebut. distribusi/ongkos kirim maka
dini. anggaran distribusi agar
- Volume ditetapkan berdasarkan jumlah disertakan sesuai dengan
sasaran dengan kriteria:
referensi harga setempat.
a.Penduduk dengan kelompok usia ≥
- RAB: Jumlah box dikalikan
40 tahun (data kelompok usia
harga satuan sesuai E-katalog
merujuk pada data pusdatin).
b.Menderita Hipertensi dan atau DM,
1 Paket (1.000 tes) =
c. Jumlah penderita Hipertensi dan
kit reagen cholesterol total + kit
DM merujuk pada data Riskesdas
trigeliserida + kit HDL + box
tahun terahir (Prevalensi jarum vacutainer + box tabung
Hipertensi berdasarkan Diagnosis vacutainer + box kapas alkohol
Dokter atau Minum Obat + box plester + box tip biru
Antihipertensi, pada Penduduk mikropipet + box tip kuning
Umur ≥18 Tahun) mikropipet
d.Sasaran yang dihitung adalah 90%
penduduk dengan kriteria tersebut.

- Satuan usulan kegiatan dalam paket


yang terdiri dari reagen cholesterol
total, trigliserida, HDL, jarum vacutainer,
tabung vacutainer, kapas alkohol,
plester, tip kuning mikropipet/ yellow tip,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
tip biru mikropipet/ blue tip.
- Spesifikasi Umum
1. Reagen Profil lipid:
a.Telah teregistrasi dan mempunyai
izin edar dari Kementerian
Kesehatan RI.
b.Tersedia petunjuk penggunaan
dalam bahasa Indonesia
c. Suhu penyimpanan : 2°C - 8°C
d.Kedaluwarsa minimal 12 bulan
pada saat barang diterima panitia.
e.Suhu reagen dipastikan dalam
rentang stabilitas reagen yang
ditentukan oleh pabrikan, sejak
pengiriman dari pabrik hingga
diterima di tempat tujuan.

2. Jarum vacutainer:
a. Jarum steril yang digunakan untuk
proses pengambilan darah dengan
metode vakum.
b. Ukuran:22 atau 23 G
Kemasan: isi 100 pcs steril/Box
3. Tabung vacutainer gel:
a. Tabung yang dilengkapi dengan barrier
gel saparator dan clot aktivator pada
dasar tabung
b. Ukuran: 4 ml
Kemasan: isi 100 pcs/box

4. Alkohol swab:
a. Non woven tissue 2 ply steril
mengandung alkohol 70%
b. Expired date minimal 24 bulan
c. Kemasan: 100 lembar/dus

5. Plester:
a. Penutup luka setelah penyuntikan
b. Kemasan: 100 pcs/dus

5. Yellow Tip:
a. Digunakan untuk mikropipet ukuran 20-
200ul
b. Kemasan: 1000pcs/bag

6. Blue tip:
a. Digunakan untuk mikropipet ukuran
500-1000ul
b. Kemasan: 1000 pcs/bag

Pengadaan BMHP 270 Kab/Kota Pengadaan BMHP Pengadaan BMHP - Volume ditetapkan berdasarkan: - Biaya pengadaan reagen

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Pemeriksaan IVA Pemeriksaan IVA Pemeriksaan IVA Jumlah sasaran adalah 70% Wanita sesuai data dukung/ referensi
digunakan untuk usia 30-50 tahun dengan target 40% di e-katalog.
(Komponen Wajib) deteksi dini PTM dari sasaran. - Dalam hal harga e-katalog
prioritas agar bisa - Satuan Volume BMHP IVA Test tidak menyebutkan biaya
mengidentifikasi lebih dinyatakan dalam test/orang, terdiri distribusi/ongkos kirim maka
dini dan ditangani lebih dari: Asam asetat/ cuka 3-5% (10ml); anggaran distribusi agar
dini. Kapas lidi (6 buah/ orang); Sarung disertakan sesuai dengan
tangan (sepasang); Desinfektan. referensi harga setempat.
- Spesifikasi BMHP IVA Test: - RAB: Jumlah BMHP IVA tes
a.Asam asetat/ cuka 3-5% dikalikan harga satuan
b.Kapas lidi, panjang minimal 20 cm, kebutuhan per sasaran
bulatan kapas tidak runcing.
c. Sarung tangan latex. 1 Paket (100 tes) =
d.Desinfektan klorin 0,5% 1 pak kapas lidi + 1 box sarung
tangan + 1 botol DD chlorin + 1
botol asam asetat + 1 pak kapas

Jenis BOK : Kabupaten/ Kota


Menu : Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan untuk Topik Prioritas
Rincian Menu: Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit
Pelatihan Pencegahan dan 111 Kab/Kota Kegiatan peningkatan Bentuk kegiatan adalah - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Pengendalian Penyakit kapasitas pengelola pelatihan sesuai yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Kusta dan Frambusia bagi program Kusta dan kurikulum yang ditetapkan Erenggar DAK cara, yaitu:
Pengelola Program Kusta Frambusia agar dalam SIAKPEL - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
dan Frambusia Tingkat memiliki standar - Dilaksanakan sebanyak 42 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
Puskesmas kompetensi dan Satuan Volume: Pelatihan - Peserta kegiatan terdiri dari pengelola atau instansi penyelenggara
keterampilan sehingga program Kusta dan Frambusia di lain yang terakrediatsi di
(Komponen Pilihan) dapat menjalankan Puskesmas kab/kota setempat.
peran dan fungsinya - Peserta pelatihan maksimal 25 org 2.Dalam hal tidak terdapat
sebagai pengelola setiap kelas. Bapelkes atau instansi
program Kusta dan - Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari penyelenggara lain yang
Frambusia efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes terakrediatsi di kab/kota
atau instansi penyelenggara setempat, maka perhitungan
terakreditasi dapat merujuk kepada
Bapelkes atau instansi
penyelenggara lain yang
terakrediatsi lokasi terdekat.
- Perhitungan butir di atas wajib
secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 Dinkes
Kab/Kota dan Kepala
Bapelkes atau intansi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb:
Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan).

Pelatihan Pengelola 154 Kab/Kota Pelatihan pengelola Bentuk kegiatan adalah - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Imunisasi di Puskesmas imunisasi di puskesmas pelatihan sesuai yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
merupakan kegiatan kurikulum yang ditetapkan Erenggar DAK cara, yaitu:
(Komponen Pilihan) peningkatan kapasitas oleh Ditjen - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
petugas imunisasi agar Nakes/SIAKPEL - Dilaksanakan sebanyak 36 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
memiliki standar - Peserta kegiatan terdiri dari pengelola atau instansi penyelenggara
kompetensi dan dapat Satuan Volume: Pelatihan imunisasi, pengelola logistik imunisasi lain yang terakrediatsi di
menjalankan peran dan di Puskesmas. kab/kota setempat.
fungsinya sebagai - Peserta pelatihan maksimal 25 org 2.Dalam hal tidak terdapat
pengelola program setiap kelas. Bapelkes atau instansi
imunisasi - Pelatihan dilaksanakan selama 4-5 hari penyelenggara lain yang
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes terakrediatsi di kab/kota
atau instansi penyelenggara setempat, maka perhitungan
terakreditasi. dapat merujuk kepada
Bapelkes atau instansi
penyelenggara lain yang
terakrediatsi lokasi terdekat
- Perhitungan butir di atas wajib
secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 Dinkes
Kab/Kota dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb:
Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegaitan
(pembukaan dan atau
penutupan).

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Pelatihan Penyegaran 94 Kab/Kota Peningkatan kapasitas Pelatihan penyelengaraan - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Mikroskopis Malaria untuk petugas mikroskopis malaria yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
mikroskopis yang sesuai kurikulum Erenggar DAK cara, yaitu:
(Komponen Pilihan) pernah mengikuti yang ditetapkan dalam - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
pelatihan mikroskopis Sistem Informasi - Dilaksanakan sebanyak 56 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
malaria sebelumnya Akreditasi Pelatihan - Satu angkatan maksimal 25 peserta atau instansi penyelenggara
(SIAKPEL). - Setiap angkatan bisa dibagi menjadi 2 lain yang terakrediatsi di
batch, yang dapat dilaksanakan secara kab/kota setempat.
Satuan Volume: Pelatihan bersamaan. 2.Dalam hal tidak terdapat
- Peserta adalah petugas mikroskopis di Bapelkes atau instansi
laboratorium pelayanan / Petugas uji penyelenggara lain yang
silang malaria (crosschecker) di tingkat terakrediatsi di kab/kota
kabupaten/kota dengan latar belakang setempat, maka perhitungan
pendidikan diutamakan D3 Analis dapat merujuk kepada
Kesehatan/Ahli Teknologi Laboratorium Bapelkes atau instansi
Medik (ATLM) dan pernah mengikuti penyelenggara lain yang
pelatihan mikroskopis malaria terakrediatsi lokasi terdekat
sebelumnya. - Perhitungan butir di atas wajib
- Pelatihan dilaksanakan selama 4-5 hari secara resmi ditandatangi oleh
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes Kabid P2 Dinkes Kab/Kota
atau instansi penyelenggara dan Kepala Bapelkes atau
terakreditasi intansi penyelenggaran lain
- Bahan praktik (mikroskop, kit cleanser, yang terakreditasi.
alat tulis, buku tulis, pena, spidol, kertas - Pembiayaan juga dapat
flipchart, papan flipchart, alat dan bahan dilakukan untuk ketentuan
pembuatan sediaan darah (kaca objek, sbb:
Lanset steril, Kapas, alkohol, kapas Biaya pendampingan
kering, tissue), alat dan bahan pelaksanaan pelatihan oleh
pewarnaan sediaan darah (Giemsa Dinkes kab/kota dengan
stok, larutan buffer, gelas ukur, beaker ketentuan maksimal 2 orang
glass, pipet tetes, rak pewarnaan), untuk 2 hari efektif pada saat
minyak imersi, kertas lensa, sel pelaksanaan kegiatan
kounter), RDT kit, kertas saring (pembukaan dan atau
whatman no.2, batang pengaduk, pH penutupan).
indikator)
Pelatihan Petugas TBC 508 Kab/Kota Pelatihan Pelatihan petugas TBC - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Penanggulnagan sesuai kurikulum yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
(Komponen Pilihan) Tuberkulosis (TB) bagi yang ditetapkan dalam Erenggar DAK cara, yaitu:
petugas kesehatan di Sistem Informasi - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
Fasyankes (FKTP) Akreditasi Pelatihan - Dilaksanakan sebanyak 30 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
(SIAKPEL). - Peserta dalam satu angkatan 25-30 atau instansi penyelenggara
orang lain yang terakrediatsi di
Satuan Volume: Pelatihan - Jumlah peserta adalah minimal satu kab/kota setempat.
orang per FKTP 2.Dalam hal tidak terdapat
- Peserta yang dilatih adalah petugas Bapelkes atau instansi
TBC, kecuali petugas yang sudah penyelenggara lain yang
pernah dilatih terkait pelatihan terakrediatsi di kab/kota
penanggulangan Tuberkulosis (TB) bagi setempat, maka perhitungan
petugas kesehatan di Fasyankes dapat merujuk kepada
(FKTP) pada tahun 2023. Bapelkes atau instansi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
- Pelatihan dilaksanakan selama 4-5 hari penyelenggara lain yang
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes terakrediatsi lokasi terdekat
atau instansi penyelenggara - Perhitungan butir di atas wajib
terakreditasi secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb:
- Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Pelatihan surveilans 154 Kab/Kota Kegiatan untuk Pelatihan surveilans - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Penyakit yang Dapat menjaga dan penyakit yang dapat yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Dicegah dengan Imunisasi meningkatkan dicegah dengan Imunisasi Erenggar DAK cara, yaitu:
(PD3I) bagi Petugas kompetensi tenaga (PD3I) bagi petugas - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
Surveilans di Puskesmas kesehatan tentang surveilans di Puskesmas - Dilaksanakan sebanyak 66 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
penyelenggaraan sesuai kurikulum - Peserta dalam satu angkatan 25-30 atau instansi penyelenggara
(Komponen Pilihan) surveilans PD3I di yang ditetapkan dalam orang lain yang terakrediatsi di
puskesmas Sistem Informasi - Peserta kegiatan petugas surveilans, kab/kota setempat.
Akreditasi Pelatihan diutamakan petugas yang belum 2.Dalam hal tidak terdapat
(SIAKPEL). mengikuti pelatihan. Bapelkes atau instansi
- Pelatihan dilaksanakan selama 7-8 hari penyelenggara lain yang
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes terakrediatsi di kab/kota
Satuan Volume: Pelatihan atau instansi penyelenggara setempat, maka perhitungan
terakreditasi dapat merujuk kepada
Bapelkes atau instansi
penyelenggara lain yang
terakrediatsi lokasi terdekat
- Perhitungan butir di atas wajib
secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb:
- Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Pelatihan Tata Laksana 24 Kab/Kota Peningkatan kapasitas Pelatihan tata laksana - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Malaria bagi Tenaga Medis untuk tenaga dokter di Malaria bagi Tenaga yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
di Fasilitas Pelayanan fasilitas pelayanan Medis di Fasilitas Erenggar DAK cara, yaitu:
Kesehatan kesehatan di kab/kota Pelayanan Kesehatan - Dilaksanakan secara tatap muka 1.Perhitungan dari Dinkes
sesuai kurikulum - Dilaksanakan sebanyak 59 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
(Komponen Pilihan) yang ditetapkan Ditjen - Peserta dalam satu angkatan maksimal atau instansi penyelenggara
Nakes/terdaftar di Sistem 30 orang lain yang terakrediatsi di
Informasi Akreditasi - Setiap angkatan dapat dibagi menjadi 2 kab/kota setempat.
Pelatihan batch yang dapat dilaksanakan secara 2.Dalam hal tidak terdapat
(SIAKPEL). bersamaan Bapelkes atau instansi
- Peserta adalah dokter di fasilitas penyelenggara lain yang
Satuan Volume: Pelatihan pelayanan kesehatan (RS / Klinik terakrediatsi di kab/kota
swasta /Puskemas). setempat, maka perhitungan
- Pelatihan dilaksanakan selama 7-8 hari dapat merujuk kepada
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes Bapelkes atau instansi
atau instansi penyelenggara penyelenggara lain yang
terakreditasi terakrediatsi lokasi terdekat
- Perhitungan butir di atas wajib
secara resmi ditandatangi oleh
Kabid P2 dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb: Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)
Pelatihan Sumber Daya 508 Kab/Kota Peningkatan kapasitas Pelatihan Sumber Daya - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Manusia (SDM) bagi tenaga kesehatan yaitu Manusia (SDM) bagi yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Tenaga Kesehatan dalam Dokter, pengelola PTM, Tenaga Kesehatan Dalam Erenggar DAK cara, yaitu:
Upaya Berhenti Merokok penyuluh Upaya Berhenti Merokok - Dilaksanakan secara tatap muka 1. Perhitungan dari Dinkes
(UBM) di fasilitas kesehatan/promkes, (UBM) di fasilitas - Dilaksanakan sebanyak 35 JPL Kab/Kota bersama Bapelkes
pelayanan kesehatan konselor di Fasilitas pelayanan kesehatan termasuk praktek konseling dan praktek atau instansi penyelenggara
primer Kesehatan Tingkat tingkat pertama sesuai penggunaan CO analyser. Sehingga lain yang terakrediatsi di
Pertama (FKTP) untuk kurikulum yang ditetapkan dibutuhkan BMHP berupa mouthpiece. kab/kota setempat.
(Komponen Pilihan) penyelenggaraan dalam Sistem Informasi - Peserta dalam satu angkatan maksimal 2. Dalam hal tidak terdapat
layanan konseling UBM Akreditasi Pelatihan 30 orang Bapelkes atau instansi
(SIAKPEL) - Setiap angkatan dapat dibagi menjadi 2 penyelenggara lain yang
batch yang dapat dilaksanakan secara terakrediatsi di kab/kota
Satuan Volume: Pelatihan bersamaan setempat, maka perhitungan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
- Peserta adalah Dokter, pengelola PTM, dapat merujuk kepada
penyuluh kesehatan/promkes, konselor Bapelkes atau instansi
di FKTP penyelenggara lain yang
- Pelatihan dilaksanakan secara efektif terakrediatsi lokasi terdekat
atau sesuai ketentuan Bapelkes atau - Perhitungan butir di atas wajib
instansi penyelenggara terakreditasi secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb:
Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Pelatihan Deteksi Dini 508 Kab/Kota Peningkatan kapasitas Pelatihan deteksi dini - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Kanker Payudara dan bidan dan dokter di kanker payudara dan yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Kanker Leher Rahim bagi Fasilitas Kesehatan leher rahim sesuai Erenggar DAK cara, yaitu:
Dokter dan Bidan di Tingkat Pertama kurikulum yang ditetapkan - Dilaksanakan secara tatap muka 1. Perhitungan dari Dinkes
Fasilitas Kesehatan (FKTP) untuk deteksi dalam Sistem Informasi - Dilaksanakan sebanyak 68 JPL. Kab/Kota bersama Bapelkes
Tingkat Pertama (FKTP) dini kanker payudara Akreditasi Pelatihan - Peserta dalam satu angkatan maksimal atau instansi penyelenggara
dan kanker leher rahim. (SIAKPEL) 30 orang lain yang terakrediatsi di
(Komponen Pilihan) - Setiap angkatan dapat dibagi menjadi 2 kab/kota setempat.
Satuan Volume: Pelatihan batch yang dapat dilaksanakan secara 2. Dalam hal tidak terdapat
bersamaan Bapelkes atau instansi
- Peserta adalah dokter dan bidan di penyelenggara lain yang
FKTP terakrediatsi di kab/kota
- Pelatihan dilaksanakan selama 8 hari setempat, maka perhitungan
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes dapat merujuk kepada
atau instansi penyelenggara Bapelkes atau instansi
terakreditasi penyelenggara lain yang
terakrediatsi lokasi terdekat
- Perhitungan butir di atas wajib
secara resmi ditandatangi
oleh Kabid P2 dan Kepala
Bapelkes atau intansi
penyelenggaran lain yang
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb: Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Pelatihan Entomologi 154 Kab/Kota Kegiatan peningkatan Pelatihan Entomologi - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Malaria untuk Petugas pengetahuan dan Malaria untuk petugas yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Puskesmas keterampilan tenaga puskesmas sesuai Erenggar DAK cara, yaitu:
kesehatan di kurikulum dalam Sistem - Dilaksanakan sebanyak 50 JPL secara 1.Perhitungan dari Dinkes
(Komponen Pilihan) Puskesmas, yaitu Informasi Akreditasi tatap muka Kab/Kota bersama Bapelkes
tenaga kesehatan Pelatihan (SIAKPEL) - Peserta dalam satu angkatan maksimal atau instansi penyelenggara
Entomolog 20-30 orang yang terdiri dari minimal 1 lain yang terakrediatsi di
kesehatan/pengelola Satuan Volume: Pelatihan orang per Puskesmas dan diutamakan kab/kota setempat.
Catatan: pada aplikasi program kesehatan yang belum pernah pelatihan 2.Dalam hal tidak terdapat
eRenggar nomenkelatur lingkungan/ - Setiap angkatan dapat dibagi menjadi 2 Bapelkes atau instansi
adalah: “Pelatihan Tenaga pengendalian vektor. batch yang dapat dilaksanakan secara penyelenggara lain yang
Entomologi Malaria bersamaan terakrediatsi di kab/kota
Puskesmas” - Peserta adalah tenaga kesehatan setempat, maka perhitungan
Entomolog kesehatan/pengelola dapat merujuk kepada
program kesehatan lingkungan / Bapelkes atau instansi
pengendalian vektor di Puskesmas penyelenggara lain yang
- Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari terakrediatsi lokasi terdekat
efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes - Perhitungan butir di atas wajib
atau instansi penyelenggara secara resmi ditandatangi
terakreditasi oleh Kabid P2 dan Kepala
- Media praktik antara lain: aspirator/alat Bapelkes atau intansi
penangkap nyamuk, cidukan jentik, penyelenggaran lain yang
botol jentik, pipet plastik 3 ml, alat terakreditasi.
pengukur suhu air, senter, paper cup, - Pembiayaan juga dapat
kain kasa, karet gelang, kertas label, dilakukan untuk ketentuan
spidol permanent. sbb: Biaya pendampingan
- Praktik Lapangan pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Rincian Menu: Pelatihan Penyehatan Lingkungan


Pelatihan Pengelolaan 508 Kab/Kota Pelatihan pengelolaan kegiatan berupa pelatihan - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Limbah Fasyankes limbah Fasyankes bagi yang dilakukan oleh Dinas yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
tenaga sanitasi Kesehatan Kab/Kota Erenggar DAK cara, yaitu:
(Komponen Pilihan) lingkungan dan atau sesuai kurikulum yang - Peserta per angkatan sebanyak 20-30 1.Perhitungan dari Dinkes
tenaga yang ditetapkan Ditjen orang Sanitarian atau Tenaga yang Kab/Kota bersama Bapelkes
bertanggung jawab Nakes/terdaftar di Sistem bertanggung jawab terhadap atau instansi penyelenggara

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Catatan: pada aplikasi terhadap pengelolaan Informasi Akreditasi pengelolaan limbah di Fasyankes lain yang terakrediatsi di
eRenggar nomenkelatur limbah di Fasyankes. Pelatihan (SIAKPEL) (Puskesmas dan Rumah Sakit). kab/kota setempat.
adalah: “Pelatihan - Kriteria sanitarian yang dilatih adalah 2.Dalam hal tidak terdapat
Pengelola Limbah Satuan Volume: Pelatihan belum pernah mendapatkan pelatihan Bapelkes atau instansi
Fasyankes” serupa dalam 1 tahun terakhir. penyelenggara lain yang
- Dilaksanakan secara luring/ tatap muka terakrediatsi di kab/kota
- Pelaksanaan dilaksanakan selama 40 setempat, maka perhitungan
JPL. dapat merujuk kepada
- Pengajar/fasilitator dapat berasal dari Bapelkes atau instansi
Bapelkes atau Pejabat fungsional TSL penyelenggara lain yang
yang telah mengikuti TOT pengelolaan terakrediatsi lokasi terdekat
limbah Fasyankes atau yang - Perhitungan butir di atas wajib
berkompeten. secara resmi ditandatangi
- Praktik lapangan terdiri dari oleh Kabid P2 dan Kepala
pengelolaan limbah domestik dan Bapelkes atau intansi
medis padat di Fasyankes serta penyelenggaran lain yang
pengelolaan limbah cair dan gas di terakreditasi.
Fasyankes. - Pembiayaan juga dapat
- Media dan alat bantu antara lain: dilakukan untuk ketentuan
Modul, bahan tayang, komputer, sbb: Biaya pendampingan
proyektor, spidol, metaplan / aplikasi pelaksanaan pelatihan oleh
curah pendapat daring, flipchart / situs Dinkes kab/kota dengan
berbagi dokumen, lembar kerja / kasus, ketentuan maksimal 2 orang
formulir / daftar cek, panduan / untuk 2 hari efektif pada saat
prosedur, alat peraga, internet, kamera, pelaksanaan kegitan
Sikelim. (pembukaan dan atau
penutupan)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
Pelatihan Pengawasan 501 Kab/Kota Pelatihan tenaga Kegiatan berupa pelatihan - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
Kualitas Kesehatan sanitasi lingkungan tenaga sanitasi yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
Lingkungan Bagi Tenaga (sanitarian) di lingkungan (sanitarian) Erenggar DAK cara, yaitu:
Sanitasi Lingkungan di puskesmas dalam yang dilakukan oleh Dinas - Jumlah peserta untuk satu angkatan 1.Perhitungan dari Dinkes
Puskesmas pengawasan dan Kesehatan Kab/kota sebanyak 20-25 orang sanitarian Kab/Kota bersama Bapelkes
pemeriksaan kualitas sesuai kurikulum yang puskesmas. atau instansi penyelenggara
(Komponen Pilihan) lingkungan (air, ditetapkan dalam Sistem - Kriteria sanitarian yang dilatih adalah lain yang terakrediatsi di
sanitasi, udara, pangan Informasi Akreditasi belum pernah mendapatkan pelatihan kab/kota setempat.
Catatan: pada aplikasi dan kawasan) Pelatihan (SIAKPEL) serupa dalam 1 tahun terakhir. 2.Dalam hal tidak terdapat
eRenggar nomenkelatur - Dilaksanakan secara luring/tatap muka. Bapelkes atau instansi
adalah Satuan Volume: Pelatihan - Pelaksanaan dilaksanakan selama 34 penyelenggara lain yang
“Pelatihan tenaga sanitasi JPL. terakrediatsi di kab/kota
lingkungan (pengawasan - Pengajar/fasilitator dapat berasal dari setempat, maka perhitungan
kualitas kesehatan Bapelkes, Dinkes Kab / kota, dapat merujuk kepada
lingkungan)” Labkesda / BTKLPP Bapelkes atau instansi
- Praktik Lapangan: Antara lain depot air penyelenggara lain yang
minum, TPP, sarana air minum. terakrediatsi lokasi terdekat
- Perhitungan butir di atas wajib
- Media praktik antara lain: Form IKL,
secara resmi ditandatangi
bahan TTG, dan alat dan bahan
oleh Kabid P2 dan Kepala
pendukung pengujian air dan makanan
Bapelkes atau intansi
(sampel makanan, reagen makan,
penyelenggaran lain yang
membran filter, reagen uji mikrobiologi)
terakreditasi.
- Pembiayaan juga dapat
dilakukan untuk ketentuan
sbb: Biaya pendampingan
pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Rincian Menu: Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan untuk Pelayanan Pengendalian Penyakit
Pelatihan kader malaria 94 Kab/Kota Pelatihan kader malaria Bentuk kegiatan adalah - Dilaksanakan oleh Dinkes Kab/Kota - Perhitungan pembiayaan
merupakan kegiatan pelatihan sesuai yang menjadi lokus dalam aplikasi dapat dilaksanakan dengan 2
(Komponen Pilihan) untuk meningkatkan kurikulum yang ditetapkan Erenggar DAK cara, yaitu:
kapasitas dan dalam Sistem Informasi - Dilaksanakan sebanyak 50 JPL 1.Perhitungan dari Dinkes
pengetahuan kader Akreditasi Pelatihan - Dilaksanakan secara tatap muka Kab/Kota bersama Bapelkes
malaria dalam (SIAKPEL). (langsung) atau instansi penyelenggara
membantu melakukan - Satu angkatan terdiri dari 25 peserta lain yang terakrediatsi di
penemuan kasus, Satuan Volume: Pelatihan - Setiap Angkatan bisa dibagi menjadi 2 kab/kota setempat.
memberikan obat anti batch, yang dapat dilaksanakan secara 2.Dalam hal tidak terdapat
malaria dan bersamaan. Bapelkes atau instansi
memberikan informasi - Peserta adalah kader malaria di desa. penyelenggara lain yang
mengenai tindakan terakrediatsi di kab/kota

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Rincian Menu / Komponen Komponen
pencegahan penyakit - Pemilihan peserta dilakukan secara setempat, maka perhitungan
malaria kepada internal oleh Dinas Kesehatan sesuai dapat merujuk kepada
masyarakat. Kader kriterianya. Bapelkes atau instansi
ditujukan pada daerah - Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari penyelenggara lain yang
endemis malaria yang efektif atau sesuai ketentuan Bapelkes terakrediatsi lokasi terdekat
tidak terjangkau atau instansi penyelenggara - Perhitungan butir di atas wajib
layanan kesehatan - Bahan praktik (alat tulis, buku tulis secara resmi ditandatangi
seperti puskesmas hardcover, penggaris, pena, oleh Kabid P2 dan Kepala
(daerah terpencil) atau crayon/spidol warna, Kertas flipchart, Bapelkes atau intansi
daerah endemis yang gunting dan lem, kertas origami, alat penyelenggaran lain yang
membutuhkan upaya pengamatan lingkungan, terakreditasi.
cepat (intensifikasi) cidukan/gayung tangkai panjang, - Pembiayaan juga dapat
penurunan kasus senter, APD (masker, sarung tangan, dilakukan untuk ketentuan
malaria. hand sanitizer) sbb: Biaya pendampingan
- Praktik lapangan pelaksanaan pelatihan oleh
Dinkes kab/kota dengan
ketentuan maksimal 2 orang
untuk 2 hari efektif pada saat
pelaksanaan kegiatan
(pembukaan dan atau
penutupan)

Jenis BOK : Puskesmas

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Menu : Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit

Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil


Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Rincian Menu: Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular prioritas di masyarakat

Deteksi/penemuan dini/skrining 10.074 - Penemuan dini / Kegiatan deteksi dini/ Deteksi dini faktor risiko PTM: Sesuai standar pembiayaan
faktor risiko dan Penyakit Tidak Puskesmas skrining pada skrining faktor risiko PTM - Kegiatan deteksi dini/skrining faktor yang ditetapkan oleh Kepala
Menular prioritas di masyarakat kelompok usia 15 Kegiatan deteksi dini PTM risiko PTM dilakukan dengan Daerah untuk pelaksanaan
tahun ke atas dilaksanakan melalui: prinsip 5 meja yaitu: kegiatan dengan menerapkan
minimal 1 kali untuk a. Registrasi a) Registrasi kepatutan dan kewajaran, serta
(Komponen Wajib) 1 tahun untuk PTM b. Wawancara b) Wawancara: Riwayat penyakit ketersediaan dana:
Prioritas. c. Pengukuran pada diri sendiri, riwayat - Transport/pengganti BBM
- Deteksi dini PPOK d. Pemeriksaan penyakit pada keluarga, faktor - Uang harian
dengan sasaran e. Edukasi risiko prilaku (merokok, - Dalam hal wilayah kerja
penduduk usia >40 aktivitas fisik, konsumsi sayur Puskesmas dengan akses
tahun. dan buah, konsumsi GGL, sulit/jauh dan perlu
- Deteksi dini minum alkohol) penginapan maka diberikan:
Penyakit Tidak c) Pengukuran: Berat badan, Uang Harian dan Uang
Menular lainnya tinggi badan (IMT), lingkar Penginapan bagi Petugas
perut, tekanan darah, Puskesmas.
pemeriksaan tajam - Penggandaan form kegiatan
penglihatan dan tajam maksimal Rp. 1.000.000 per
pendengaran tahun
d) Pemeriksaan: Gula Darah - Konsumsi petugas
e) Edukasi
- Kegiatan dilakukan oleh petugas
Puskesmas dan atau kader terlatih,
masing-masing meja 1 kader
sehingga dalam 1 kegiatan deteksi
dini dibutuhkan 5 kader.
- Kegiatan dengan sasaran usia
remaja, usia lanjut, kelompok
pekerja menjadi satu kesatuan
sasaran pada kelompon usia diatas
15 tahun (tidak diangarkan
tersendiri), termasuk pada kegiatan
PPOK

Deteksi dini PPOK:


- Tim Deteksi Dini PPOK terdiri dari:
Tenaga kesehatan yaitu: Dokter
umum, dokter spesialis paru untuk
puskesmas yang memiliki alat
spirometer, paramedis/perawat,
pengelola Program PTM,
administrasi/petugas entry data.
- Pelaksanaan selama 2 hari efektif
- Sasaran pelaksanaan: 1 lokasi =
100 sasaran. Dalam 1 Puskesmas

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

maksimal dilaksanakan pada 5


lokasi
- Alat diagnosis dini: Spirometri
- Bahan pendukung deteksi dini:
1. Form Wawancara PUMA
2. Sarung tangan
3. Tissue Alkohol

Jumlah frekwensi pelaksana


kegiatan juga dapat dilakukan sesuai
kebutuhan/jumlah sasaran dan
ketersediaan SDM

Deteksi dini penyakit lain yang


masuk dalam kelompok PTM
Prioritas:
Antara lain: Deteksi dini kanker leher
rahim, kanker payudara

Pelaksanaan Follow Up Layanan 10.074 Follow up konseling - Pelaksanaan kunjungan - Kunjungan rumah oleh tenaga Sesuai standar pembiayaan
Quitline Terintegrasi dengan Puskesmas berhenti merokok rumah/follow up klien kesehatan/konselor UBM untuk yang ditetapkan oleh Kepala
Layanan UBM di FKTP serta termasuk UBM yang berkomitmen melaksanakan pemantauan dan Daerah untuk pelaksanaan
kegiatan penemuan berhenti merokok atau pendampingan kepada Klien UBM kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Wajib) dini/skrining perilaku pemantauan klien pada tahapan maintenance, kepatutan dan kewajaran, serta
merokok pada anak dengan faktor risiko relapse, pendampingan ketersediaan dana:
usia 10 s.d 18 tahun. PTM merokok yang penanganan efek putus nikotin / - Transport/pengganti BBM
ditemukan melalui hasil Withdrawal effect. - Uang harian
Pandu PTM, Quitline - Kunjungan dilakukan 7 kali per - Dalam hal wilayah kerja
INA 0-800-177-6565, klien (follow up 1 s/d 7). Puskesmas dengan akses
PISPK (indikator Ada - Skrining perilaku merokok pada sulit/jauh dan perlu
anggota keluarga anak usia 10-18 tahun di sekolah. penginapan maka diberikan:
merokok) - Kegiatan dilaksanakan dengan Uang Harian dan Uang
- Skrining perilaku menggunakan kuesioner skrining Penginapan bagi Petugas
merokok pada anak usia perilaku merokok pada anak usia Puskesmas.
10 s.d 18 tahun di 10-18 tahun di sekolah yaitu kelas - Form kegiatan maksimal
sekolah yaitu kelas 4 s.d 4 s/d kelas 12. 1.000.000 per tahun.
kelas 12. - Mempunyai layanan Konseling - Konsumsi petugas
UBM.
- Dilakukan Pemeriksaan kadar CO
pada Sasaran dengan
menggunakan CO Analyzer.
- Lokasi Skrining:
Tingkat dasar: 1 Kelas
Tingkat menengah: 1 Kelas
Tingkat atas: 1 Kelas
- Kegiatan selama 2 hari efektif.
- Pelaksanaan: 1 PKM di 5 sekolah.
- Petugas Pelaksana: Tenaga

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

kesehatan (pengelola program


PTM, Promkes dan Tim UKS).
- Bahan pendukung survei perilaku
merokok pada usia 10-18 tahun di
sekolah: Form survey; sarung
tangan; tissue alcohol.

JIka diperlukan maka jumlah


pelaksana kegiatan juga dapat
dilakukan sesuai kebutuhan/jumlah
sasaran dan ketersediaan SDM.

Rincian Menu : Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS, imunisasi kejar, sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi tambahan
lainnya,skrining status imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya

Pelayanan Imunisasi (imunisasi 10.074 Kegiatan pelayanan - Pelayanan Imunisasi - Pelayanan imunisasi bayi, baduta, Sesuai standar pembiayaan
bayi, baduta, WUS, antigen baru, Puskesmas imunisasi dapat Rutin Lengkap (IRL): WUS: dilaksanakan sesuai yang ditetapkan oleh Kepala
BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, digunakan untuk dengan jadwal pemberian Daerah untuk pelaksanaan
pelayanan imunisasi
ORI, BLF, crash program, imunisasi pemberian imunisasi imunisasi. kegiatan dengan menerapkan
bayi, baduta, anak
tambahan lainnya, skrining status bayi, baduta, WUS, kepatutan dan kewajaran, serta
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ antigen baru, BIAS, sekolah (BIAS) dan - Pelayanan imunisasi WUS (WUS ketersediaan dana:
Pos Imunisasi Lainnya dan Outbreak WUS hamil dan tidak hamil) didahului - Transport/pengganti BBM
Response - Pelayanan Imunisasi dengan penapisan (skrining) dan - Uang harian
(Komponen Wajib) Immunization (ORI) memperhatikan interval minimal
Kejar: Sweeping, DOFU, - Dalam hal wilayah kerja
pada daerah-daerah pemberian imunisasi.
BLF, Catch Up Puskesmas dengan akses
yang mengalami KLB - Pelayanan imunisasi antigen baru: sulit/ jauh dan perlu
PD3I, selain itu juga - Imunisasi Tambahan pemberian imunisasi pada bayi, penginapan maka diberikan:
digunakan untuk untuk dan Khusus: imunisasi baduta, dan anak-anak sesuai Uang Harian dan Uang
kegiatan imunisasi antigen baru, COVID-19, sasaran pada masing-masing Penginapan bagi Petugas
kejar/pelacakan/ ORI, Crash Program, antigen (pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
sweeping/DOFU/BLF/ imunisasi tambahan sesuai juknis antigen baru) - Form kegiatan maksimal
RCA/PWS/Crash lainnya - BIAS: dilakukan 2 kali dalam 1.000.000 per tahun.
Program/Catch up/ - Sosialisasi dalam setahun dan dilaksanakan di - Konsumsi petugas
imunisasi tambahan SD/MI/Sederajat
rangka pelaksanaan
lainnya, SOS, skrining
status imunisasi, imunisasi antara lain - ORI: pemberian imunisasi yang
pendataan sasaran imunisasi rutin lengkap, dilakukan pada wilayah-wilayah
imunisasi dan imunisasi antigen baru, yang mengalami KLB PD3I.
penguatan kapasitas suntikan ganda (multiple Pemberian ORI sesuai
masyarakat dan injection) kepada rekomendasi ahli
perangkat daerah masyarakat dan - COVID-19: Pemberian imunisasi
melalui kegiatan perangkat daerah COVID-19 dosis primer dan
sosialisasi - Validasi Data Sasaran booster kepada masyarakat sesuai
penyelenggaraan sasaran yang ditetapkan
dan Cakupan Imunisasi
imunisasi - DOFU: dilakukan pada sasaran
(RCA/Rapid
Convenience yang belum menyelesaikan
rangkaian jadwal imunisasi (drop
Assesment)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

- Pelayanan imunisasi di out)


daerah sulit, terpencil, - Sweeping: dilakukan bagi sasaran
tertinggal, terluar yang belum pernah mendapat
(Sustainability Outreach imunisasi namun sudah masuk
Service/SOS) sebagai sasaran imunisasi
- Pemantauan Wilayah - Imunisasi tambahan: dilakukan
sesuai kajian epidemiologi di suatu
Setempat (PWS)
daerah, misalnya crash program
- Sosialisasi pelaksanaan imunisasi
menyesuaikan kebijakan yang ada
pada tahun berjalan
- Validasi Data Sasaran dan
Cakupan Imunisasi (RCA)
dilakukan dalam bentuk survey
untuk memvalidasi cakupan
imunisasi dan mengidentifikasi
alasan sasaran belum mendapat
imunisasi.
- SOS merupakan kegiatan
pelayanan imunisasi di daerah
yang sulit dijangkau (terpencil,
terluar, tertinggal) dan dilakukan
secara berkesinambungan
- PWS dilakukan dalam bentuk
pertemuan untuk monitoring
evaluasi capaian target imunisasi
bersama lintas program dan lintas
sektor
- Kegiatan pelayanan imunisasi
dapat dilakukan di posyandu/pos
imunisasi lainnya/institusi.
- Pelaksana kegiatan oleh petugas
Puskesmas dan atau kader
masyarakat.

Jumlah pelaksana kegiatan juga


dapat dilakukan sesuai
kebutuhan/jumlah sasaran dan
ketersediaan SDM

Pemantauan Kasus KIPI 10.074 Pemantauan dan Kunjungan ke rumah Kegiatan dilakukan jika terjadi kasus Sesuai standar pembiayaan
Puskesmas pelacakan kasus KIPI kasus/posyandu/RS/ KIPI. yang ditetapkan oleh Kepala
(Komponen Wajib) untuk mencari Faskes Kegiatan dilakukan oleh petugas Daerah untuk pelaksanaan
penyebab kasus KIPI pengelola program imunisasi/ focal kegiatan dengan menerapkan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

point KIPI tingkat puskesmas kepatutan dan kewajaran, serta


ketersediaan dana:
Jumlah pelaksana kegiatan juga - Transport/pengganti BBM
dapat dilakukan sesuai - Uang harian
kebutuhan/jumlah sasaran dan - Dalam hal wilayah kerja
ketersediaan SDM Puskesmas dengan akses
sulit/jauh dan perlu
penginapan maka diberikan:
Uang Harian dan Uang
Penginapan bagi Petugas
Puskesmas.

Rincian Menu : Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)

Pemberian Obat Pencegah Masal 10.074 - Pemberian Obat A. POPM A. POPM: Sesuai standar pembiayaan
(POPM) untuk pencegahan penyakit Puskesmas Pencegahan 1. POPM Filariasis - Kegiatan dilakukan sesuai hasil yang ditetapkan oleh Kepala
Filariasis dan Kecacingan, dan Massal (POPM) Kunjungan lapangan evaluasi dan pedoman. Daerah untuk pelaksanaan
pemantauan minum oralit dan Zink Filarasis/ Cacingan/ untuk: - Kegiatan dilaksanakan oleh kegiatan dengan menerapkan
pada balita diare serta care seeking Schistosomiasis/ - Pendataan sasaran petugas Puskesmas dengan kepatutan dan kewajaran, serta
Pneumonia Frambusia POPM filariasis melibatkan kader. ketersediaan dana:
termasuk kegiatan - Pelaksanaan POPM ke - Jumlah hari pelaksanaan - Transport/pengganti BBM
(Komponen Wajib) sosialisasi Pos minum obat disesuaikan dengan jumlah - Uang harian
masyarakat, - Kunjungan rumah untuk sasaran - Dalam hal wilayah kerja
pendataan sasaran, sweeping cakupan - Formulir screening disesuaikan Puskesmas dengan akses
pelaksanaan, - Penangan kejadian dengan kebutuhan. sulit/jauh dan perlu
sweeping cakupan, ikutan. - Kriteria lokus POPM Filariasis penginapan maka diberikan:
serta yaitu kab/kota endemis Filariasis Uang Harian dan Uang
penangan kejadian 2. POPM Cacingan: yang belum selesai POPM Penginapan bagi Petugas
ikutan pasca - Kunjungan lapangan minimal 5 tahun dengan cakupan Puskesmas.
POPM. dalam rangka POPM efektif dan atau yang dinyatakan - Penggandaan form kegiatan.
- Pemberian obat cacingan pada sasaran perlu pengulangan POPM karena Maksimal Rp. 1.000.000 per
pencegahan 1-12 Tahun di masih ditemukan adanya tahun
(kemoprofilaksis) posyandu, Paud, SD/MI penularan aktif filariasis dari hasil
kusta termasuk - Penanganan kejadian evaluasi/surveilans
sosialisasi ikutan pasca POPM.
masyarakat, - POPM cacingan B. Kemoprofilaksis Kusta
pendataan sasaran, dilaksanakan sebanyak dilaksanakan sesuai Juknis
skrining, 2 kali dalam setahun. Kemoprofilksis Kusta
pelaksanaan, Bila kab/kota termasuk
sweeping cakupan, endemis filariasis, C. Pelaksanaan POPM Frambusia
serta kegiatan POPM sesuai Permenkes No 8 Tahun 2017
penangan kejadian cacingan dilakukan
ikutan pasca secara terintegrasi pada D. Diare
kemoprofilaksis POPM Filariasis - Dilaksanakan oleh petugas
- Monitoring Puskesmas untuk melakukan
kepatuhan 3.POPM Schistosomiasis: kunjungan rumah dengan
tatalaksana diare - Kunjungan lapangan menggunakan kartu pantau

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

balita termasuk untuk persiapan dan minum oralit dan zinc.


faktor risikonya pelaksanaan POPM - Kunjungan dilakukan pada hari
- Pelacakan Schistosomiasis. ke-4; Kunjungan II dilakukan
penderita (Khusus di desa pada hari ke-7; Kunjungan III
Pneumonia yang endemis dilakukan pada hari ke 10;
tidak kontrol ulang Schistosomiasis wilayah Kunjungan IV dilakukan untuk
setelah 2 hari kab. Poso dan Sigi memantau diare berulang yang
pengobatan dengan prevalensi > dihitung 2 -3 bulan dari tanggal
- Pelacakan 1%) kunjungan berobat diare.
penderita - Dilakukan juga pengamatan
pneumonia yang 4. POPM Frambusia: faktor resiko sanitasi lingkungan
tidak kontrol ulang - Kegiatan hanya
setelah 2 hari dilakukan pada daerah E. Pneumonia
pengobatan riwayat /endemis - Dilaksanakan oleh petugas
Frambusia kesehatan Puskesmas sebanyak
1 kali pada hari ke 2 pengobatan
- Pendataan sasaran dan apabila pasien tidak melakukan
kebutuhan obat POPM kontrol ulang ke pelayanan
Frambusia kesehatan.
- Pelaksanaan POPM di
pos minum obat Frekwensi jumlah pelaksana
- Kunjungan kegiatan juga dapat dilakukan sesuai
rumah/swiping follow up kebutuhan/jumlah sasaran dan
cakupan. ketersediaan SDM
5. Kemoprofilaksis Kusta:
- Pendataan sasaran dan
kebutuhan obat.
- Pemetaan lokasi
kemoprofilaksis
- Sosialisasi dan
advokasi
- Pelaksanaan
kemoprofilaksis meliputi
penyuluhan, skrining
dan pemberian single
dose Rifampisin
- Pengamatan efek
samping obat
- Dilaksanakan pada
semua Puskesmas
yang melaporkan
adanya kasus kusta
pada 5 tahun terakhir

B. Diare:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Kegiatan kunjungan
rumah penderita diare
kepatuhan minum oralit
dan zinc

C. Pneumonia:
Kunjungan rumah pasien
pneumonia yang tidak
kembali ke pelayanan
kesehatan untuk kontrol
setelah 2 hari pengobatan.

Rincian Menu : Penemuan kasus aktif penyakit menular

Penemuan kasus PD3I (AFP, 10.074 Penemuan kasus - Kunjungan ke - Kegiatan penemuan/ pencarian Sesuai standar pembiayaan
campak rubela, dan PD3I lainnya) Puskesmas PD3I secara aktif RS/bidan/dokter praktik kasus PD3I, dapat dilakukan yang ditetapkan oleh Kepala
(AFP, Campak Rubela untuk pencarian/ setiap minggu atau sesuai hasil Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Wajib) dan PD3I lainnya) penelusuran kasus evaluasi ataupun analisis kegiatan dengan menerapkan
di masyarakat/RS/ PD3I, dengan melihat pelaporan. kepatutan dan kewajaran, serta
fasilitas layanan register/catatan medis - Kegiatan dapat dilakukan bersama ketersediaan dana:
kesehatan lainnya, - Kunjungan ke dengan masyarakat/ kader, - Transport/pengganti BBM
serta pengambilan masyarakat petugas RS, praktik dokter, bidan, - Uang harian
sampel dan kunjungan (kader/toma/petugas perawat, atau nakes lain dengan - Dalam hal wilayah kerja
ulang 60 hari AFP. desa siaga) dalam memperhatikan pedoman/ Puskesmas dengan akses
rangka melakukan ketentuan yang mengatur teknis sulit/jauh dan perlu
Termasuk dalam pencarian/ penelusuran penemuan kasus tiap jenis penginapan maka diberikan:
komponen ini yaitu suspek kasus PD3I penyakit. Uang Harian dan Uang
penemuan kasus yang tidak berobat ke - (Kunjungan Ulang) 60 hari AFP Penginapan bagi Petugas
penyakit Malaria, faskes untuk melihat apakah ada residual Puskesmas.
Zoonosis dan penyakit - KU (Kunjungan Ulang) paralysis pada kasus AFP dengan - Penggandaan form kegiatan.
menular lainnya di 60 hari AFP spesimen yang tidak adekuat Maksimal 1.000.000 per tahun
masyarakat/RS/ - Sasaran kegiatan sesuai populasi
fasilitas layanan yang beresiko menurut pedoman.
kesehatan lainnya - Pencatatan dan pelaporan hasil
- Jumlah pelaksana kegiatan oleh
petugas puskesmas dan atau
kader masyarakat disesuaikan
dengan jumlah sasaran.
- Jumlah hari pelaksanaan
disesuaikan dengan
memperhatikan pedoman /
ketentuan yang mengatur teknis
penemuan kasus tiap jenis
penyakit.
- Formulir screening disesuaikan
dengan kebutuhan
- Khusus untuk penemuan kasus

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

PD3I berlaku ketentuan: Jika


ditemukan kasus suspek PD3I,
maka dilakukan pengambilan
sampel/specimen

Kegiatan survei darah massal


malaria untuk daerah sulit dilakukan
sepanjang tahun dengan
berpedoman pada ketentuan yang
berlaku.
- Kegiatan dilakukan di semua
daerah baik yang sudah eliminasi
malaria maupun daerah endemis
tinggi, termasuk pemeriksaan darah
massal dalam surveilans migrasi dan
pemeriksaan survei kontak.
- Tim pelaksana adalah: Tenaga
mikroskopis, dokter/tenaga medis,
petugas administrasi/kader. Masing-
masing minimal 1 orang. Jika
dibutuhkan dapat melibatkan kader.

- Pemeriksaan dapat dilakukan


setelah kajian epidemiologi (data
kasus sebelumnya, atau sebab lain)
atau karena adanya kasus baru yang
muncul.
- Pada daerah sulit kegiatan
dilaksanakan maksimal 7 hari atau
sesuai kebutuhan dan/ atau target
pemeriksaan.

Pemantauan pengobatan (lost to


follow up) untuk Malaria dan
Surveilans migrasi malaria:
- Kegiatan dapat dilakukan
bersama dengan masyarakat/
kader, petugas RS, praktik dokter,
bidan, perawat, atau nakes lain.
- Sasaran kegiatan sesuai populasi
yang beresiko menurut pedoman.
- Pencatatan dan pelaporan hasil
- Jumlah pelaksana kegiatan 2
orang atau disesuaikan dengan
jumlah sasaran.
Jumlah hari pelaksanaan
disesuaikan dengan jumlah sasaran.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan 10.074 - Kegiatan mobile tes - Kunjungan lapangan ke - Kegiatan dilakukan setiap 3 bulan Sesuai standar pembiayaan
IMS pada populasi kunci Puskesmas HIV dan IMS di lokasi khusus untuk sekali di lokasi yang sama, atau yang ditetapkan oleh Kepala
tempat khusus pelaksanaan test HIV sesuai kebutuhan. Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Wajib) seperti hotspot, dan IMS - Jumlah pelaksana kegiatan terdiri kegiatan dengan menerapkan
Lapas/rutan dengan dari petugas kesehatan (dokter, kepatutan dan kewajaran, serta
sasaran populasi perawat, laboratorium, LSM ketersediaan dana:
kunci (WPS, waria, (Petugas pendamping populasi - Transport/pengganti BBM
LSL, Penasun dan kunci), petugas pencatatan dan - Uang harian
WBP). pelaporan), atau disesuaikan - Dalam hal wilayah kerja
dengan jumlah sasaran dan Puskesmas dengan akses
ketersediaan SDM sulit/jauh dan perlu
penginapan maka diberikan:
Uang Harian dan Uang
Penginapan bagi Petugas
Puskesmas.

Tracing Loss to Follow up (LTFU) 10.074 Tracing lost to follow - Kegiatan kunjungan rumah Sesuai standar pembiayaan
dan pendampingan minum obat Puskesmas up untuk ODHIV On Kunjungan ke ODHIV yang disesuaikan dengan data yang ditetapkan oleh Kepala
bagi ODHIV ARV oleh kader putus berobat maupun pelaporan. Daerah untuk pelaksanaan
terlatih dan ODHIV yang memerlukan - Sasaran kegiatan adalah ODHIV kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Wajib) Pemantauan pendampingan pengobatan yang tidak akses pengobatan kepatutan dan kewajaran, serta
pengobatan (lost to dilakukan oleh kader minimal 1 bulan, ODHIV yang ketersediaan dana:
follow up) untuk HIV maupun petugas kesehatan memiliki kesulitan untuk akses - Transport/pengganti BBM
pengobatan. - Uang harian
- Pencatatan dan pelaporan hasil. - Dalam hal wilayah kerja
- Jumlah pelaksana kegiatan adalah Puskesmas dengan akses
petugas puskesmas dan atau sulit/jauh dan perlu
kader masyarakat. penginapan maka diberikan:
- Jumlah pelaksana kegiatan juga Uang Harian dan Uang
dapat dilakukan sesuai Penginapan bagi Petugas
kebutuhan/jumlah sasaran dan Puskesmas.
ketersediaan SDM

Penemuan kasus hepatitis B 10.074 Pemeriksaan RDT Kegiatan berupa - Kegiatan kunjungan rumah Sesuai standar pembiayaan
(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-12 Puskesmas HBsAg dan RDT Anti kunjungan rumah bayi disesuaikan dengan data yang ditetapkan oleh Kepala
bulan di masyarakat dan HBs pada Bayi yang usia 9-12 bulan yang lahir pelaporan Daerah untuk pelaksanaan
pemantauan ibu hamil reaktif lahir dari Ibu Reaktif dari ibu yang reaktif - Sasaran kegiatan adalah bayi usia kegiatan dengan menerapkan
HbsAg HBsAg HbsAg, untuk diperiksa 9-12 bulan yang lahir dari ibu yang kepatutan dan kewajaran, serta
HBsAg dan Anti HBS reaktif HbsAg ketersediaan dana:
(Komponen Wajib) - Pencatatan dan pelaporan hasil - Transport/pengganti BBM

- Jumlah pelaksana kegiatan juga


dapat dilakukan sesuai - Dalam hal wilayah kerja
kebutuhan/jumlah sasaran dan Puskesmas dengan akses
ketersediaan SDM sulit/ jauh dan perlu
penginapan maka diberikan:
Uang Harian dan Uang
Penginapan bagi Petugas

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Puskesmas.

Intensifikasi penemuan kasus 10.074 Penemuan kasus Kunjungan rumah/ - Kegiatan dilakukan berdasarkan Sesuai standar pembiayaan
Kusta Frambusia serta tatalaksana Puskesmas secara aktif melalui lapangan dalam rangka: data pelaporan. yang ditetapkan oleh Kepala
kontak kasus Kusta Frambusia pemeriksaan penyakit 1. Penanggulangan - Kegiatan dilaksanakan oleh Daerah untuk pelaksanaan
tropis terabaikan Filariasis dan cacingan: petugas puskesmas dengan kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Wajib) (kusta/frambusia - Surveilans kasus melibatkan kader. kepatutan dan kewajaran, serta
/cacingan/Filariasis/ klinis/kronis Filariasis - Jumlah pelaksana kegiatan juga ketersediaan dana:
Schistosomias) pada - Pemantauan dapat dilakukan sesuai - Transport/pengganti BBM
anak sekolah dasar/MI tatalaksana kasus kebutuhan/jumlah sasaran dan - Uang harian
dan Masyarakat yang kronis filariasis ketersediaan SDM - Dalam hal wilayah kerja
berisiko. - Penemuan kasus Puskesmas dengan akses
melalui pemeriksaan sulit/ jauh dan perlu
cacingan pada anak penginapan maka diberikan:
sekolah dan ibu hamil Uang Harian dan Uang
anemia Penginapan bagi Petugas
- Penyelidikan Puskesmas.
Epidemiologi kejadian
ikutan pasca POPM
2. Penanggulangan Kusta
dan Frambusia:
- Penemuan kasus aktif
kusta dan Frambusia
melalui kegiatan
ICF/RVS/ Pusling/
Pemeriksaan anak
sekolah)
- Pelacakan dan
pemeriksaan kasus
kontak
- Pemberian
kemoprofilaksis kusta
dan pemantauan
pasca Pengobatan
- Pelacakan kasus
mangkir
- Pemantauan minum
obat kusta dan
Pemeriksaan fungsi
saraf.

- PE kasus frambusia
dan pemberian
azitromicine pada
kasus dan kontak
erat.

Rincian Menu : Penemuan kasus aktif TBC

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Pemantau minum obat dan terapi 10.074 Kunjungan yang Kunjungan langsung pada - Kunjungan minimal sebulan sekali Sesuai standar pembiayaan
pencegahan TBC Puskesmas dilakukan oleh kader pasien TBC dan kasus ke kontak serumah dan kontak yang ditetapkan oleh Kepala
dan petugas ILTB yang menerima OAT erat yang sedang melakukan Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Wajib) kesehatan untuk atau TPT. pengobatan TPT atau OAT. kegiatan dengan menerapkan
melakukan - Dilaksanakan oleh petugas kepatutan dan kewajaran, serta
pemantauan puskesmas bersama kader. ketersediaan dana:
pengobatan bagi - Jumlah pelaksana kegiatan juga - Transport/pengganti BBM
penerima TPT dan dapat dilakukan sesuai - Uang harian
OAT. Pemantauan kebutuhan/jumlah sasaran dan - Dalam hal wilayah kerja
yang dilakukan ketersediaan SDM Puskesmas dengan akses
mengenai keluhan sulit/ jauh dan perlu
yang terjadi, penginapan maka diberikan:
hambatan dalam Uang Harian dan Uang
pengobatan, Penginapan bagi Petugas
dukungan Puskesmas.
pendamping minum
obat (PMO),
kepatuhan minum
obat dilihat dari sisa
obat yang tersedia di
rumah penerima
pengobatan tersebut.
Penemuan kasus aktif, investigasi 10.074 - Penemuan kasus 1.Kegiatan kunjungan ke 1.Penemuan Kasus Kontak Erat/ Sesuai standar pembiayaan
kontak, dan pelacakan kasus Puskesmas aktif TBC rumah untuk: Serumah: yang ditetapkan oleh Kepala
mangkir merupakan kegiatan - Penemuan kasus - Dilakukan sesuai data/laporan Daerah untuk pelaksanaan
penemuan kasus kontak erat/ serumah. penderita positif TBC di kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Wajib) aktif melalui - Edukasi dan motivasi wilayahnya (estimasi) kepatutan dan kewajaran, serta
screening di tempat- agar pasien mau - Pencatatan dan pelaporan hasil ketersediaan dana:
tempat khusus untuk kembali 2.Pelacakan kasus mangkir TBC: - Transport/pengganti BBM
beresiko. melanjutkan - Dilakukan sesuai data laporan - Uang harian
- Investigasi kontak pengobatan penderita TBC dengan status - Dalam hal wilayah kerja
TBC adalah 2.Kegiatan kunjungan ke mangkir. Puskesmas dengan akses
penemuan kasus tempat-tempat khusus - Pencatatan dan pelaporan hasil. sulit/ jauh dan perlu
dengan melakukan beresiko untuk 3.Penemuan kasus aktif TBC di penginapan maka diberikan:
kunjungan ke pelaksanaan screening tempat-tempat khusus beresiko: Uang Harian dan Uang
penduduk yang TBC - Kegiatan dilakukan berdasarkan Penginapan bagi Petugas
mengalami kontak 3.Pencatatan dan data tempat khusus beresiko Puskesmas.
serumah dan atau pelaporan hasil kegiatan antara lain: Pondok pesantren, - Penggandaan form kegiatan.
kontak erat dengan dalam aplikasi SITB. lapas, rutan, sekolah berasrama. Maksimal 1.000.000 per tahun
penderita positif - Sasaran screening adalah
TBC di wilayah kerja semua populasi pada tempat
puskesmas beresiko tersebut.
tersebut. - Pencatatan dan pelaporan hasil
- Pelacakan kasus 4.Pelaksana kegiatan oleh petugas
mangkir TBC adalah puskesmas dan atau kader
kegiatan kunjungan masyarakat disesuaikan dengan
ke tempat tinggal jumlah sasaran.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

penderita TBC yang 5.Formulir screening disesuaikan


tidak patuh dalam dengan kebutuhan.
melakukan 6.Jumlah pelaksana kegiatan juga
pengobatan sesuai dapat dilakukan sesuai
standar untuk kebutuhan/jumlah sasaran dan
edukasi dan ketersediaan SDM
motivasi agar pasien
mau untuk kembali
melanjutkan
pengobatan.

Rincian Menu : Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan
PSN)

134 Puskesmas Pada lokasi Pilot Pelepasliaran nyamuk ber - Kegiatan pelepasliaran nyamuk Sesuai standar pembiayaan
Pelepasliaran nyamuk Aedes ber di 4 kota (Kota Project teknologi Wolbachia. Kegiatan ber Wolbachia dilakukan oleh yang ditetapkan oleh Kepala
Wolbachia Semarang, Kota Wolbachia petugas meliputi penerimaan puskesmas dan kader di empat Daerah untuk pelaksanaan
Bandung, Kota puskesmas dapat ember telur nyamuk ber kota pilot project (Kota kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Wajib) Kupang, Kota melakukan Pelepasan Wolbachia dari petugas Semarang, Kota Bandung, Kota kepatutan dan kewajaran, serta
Bontang) liaran nyamuk ber puskesmas kepada kader; Kupang, dan Kota Bontang) ketersediaan dana:
Wolbachia dan QA penyampaian cara - Kegiatan peletakan ember telur - Transport/pengganti BBM
penangkapan nyamuk peletakan ember ke kader nyamuk ber Wolbachia dilakukan - Uang harian
ber Wolbachia serta peletakan ember oleh petugas puskesmas atau - Dalam hal wilayah kerja
oleh kader dan petugas kader masyarakat tiap 2 minggu Puskesmas dengan akses
puskesmas ke rumah sekali selama 6 bulan di setiap sulit/ jauh dan perlu
warga sesuai dengan peta kelurahan sejak dimulainya penginapan maka diberikan:
yang sudah ada pelepasan nyamuk ber Uang Harian dan Uang
Kegiatan beriringan Wolbachia. Penginapan bagi Petugas
dengan QA penangkapan - Kegiatan QA dan penangkapan Puskesmas.
nyamuk di lokasi nyamuk dilakukan 5 kali selama - Penggandaan form untuk
pelepasan. masa pelepasan nyamuk. mendata dan survey
penerimaan masyarakat/
penerima ember Wolbachia
maksimal 1.000.000 per tahun

Survei Vektor Malaria, DBD dan 10.074 Kegiatan survei vektor Survei lapangan: Pemeriksaan jentik Anopheles, jentik Sesuai standar pembiayaan
Reservoar Leptospirosis Puskesmas malaria, DBD, dan - Pemeriksaan jentik Aedes, Pemasangan perangkap yang ditetapkan oleh Kepala
reservoir Leptospirosis Anopheles tikus. Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Wajib) - Pemeriksaan jentik Aedes kegiatan dengan menerapkan
- Pemasangan perangkap - Jumlah Kegiatan dilakukan kepatutan dan kewajaran, serta
tikus berdasarkan data pelaporan dan ketersediaan dana:
pedoman. - Transport/pengganti BBM
- Pelaksana kegiatan oleh petugas - Uang harian
puskesmas dan atau kader - Dalam hal wilayah kerja
masyarakat disesuaikan dengan Puskesmas dengan akses
kebutuhan. sulit/ jauh dan perlu
- Jumlah hari pelaksanaan penginapan maka diberikan:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

disesuaikan dengan jumlah Uang Harian dan Uang


sasaran lokasi kegiatan atau Penginapan bagi Petugas
sesuai pedoman. Puskesmas.
- Formulir survei disesuaikan - Penggandaan form kegiatan
dengan kebutuhan. maksimal 1.000.000 per tahun.

Pengendalian vektor 10.074 Kegiatan - Kunjungan rumah yang IRS/penyemprotan dinding Sesuai standar pembiayaan
(pengasapan/fogging, Puskesmas penyemprotan dinding menjadi target untuk rumah/larvasidasi malaria: yang ditetapkan oleh Kepala
penyemprotan dinding rumah (IRS), rumah/indoor esidual pelaksanaan IRS - Jumlah petugas, frekuensi kegiatan Daerah untuk pelaksanaan
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN spraying (IRS), - Pemberian larvasida kegiatan dengan menerapkan
dan lama hari pelaksanaan
larvasidasi malaria, Malaria ke habitat/tempat kepatutan dan kewajaran, serta
(Komponen Wajib) melakukan perindukan larva/jentik kegiatan Penyemprotan dinding ketersediaan dana:
penyemprotan nyamuk Anopheles rumah/Indoor Residual Spray - Transport/pengganti BBM
/pengasapan fogging - Penyemprotan/fogging, (IRS) sesuai pedoman. - Uang harian
dan larvasidasi DBD, larvasidasi DBD dan - Jumlah petugas, frekuensi kegiatan - Dalam hal wilayah kerja
serta kegiatan PSN. dan lama hari pelaksanaan Puskesmas dengan akses
Pemberantasan kegiatan pemberian larvasida sulit/jauh dan perlu
Sarang Nyamuk penginapan maka diberikan:
malaria ke habitat/tempat
(PSN) 3M Plus di Uang Harian dan Uang
masyarakat perindukan nyamuk sesuai Penginapan bagi Petugas
pedoman. Puskesmas.
- Kegiatan mobilisasi untuk - Bahan pendukung kegiatan:
mengangkut alat dan bahan Bahan campuran insektisida,
semprot dari puskesmas ke bahan bakar mesin fogging
lokasi penyemprotan

Fogging, Larvasidasi DBD dan


PSN:
- Jumlah petugas, jumlah
pelaksanaan dan lama hari
pelaksanaan kegiatan
penyemprotan/fogging sesuai
pedoman
- Jumlah petugas, jumlah
pelaksanaan dan lama hari
pemberisan larvasida DBD di
tempat perindukan nyamuk Aedes
- Bahan pendukung kegiatan (bahan
campuran insektisida, bahan bakar
mesin fogging)
- Pemberantasan sarang nyamuk
meliputi pelaksanaan PSN oleh
petugas puskesmas dan kader ke
rumah-rumah warga serta tempat
umum (sekolah, pasar, kantor)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

yang ada di wilayah kerja


puskesmas)
- Kegiatan PSN dilakukan minimal 1
kali dalam sebulan di tiap wilayah.
- Pelaksana kegiatan adalah
petugas puskesmas dan atau
kader masyarakat.

Rincian Menu : Inspeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes

Inspeksi Kesling di Sarana Tempat 10.074 Merupakan kunjungan - Kunjungan lapangan - Kegiatan dilakukan minimal 1 kali Sesuai standar pembiayaan
dan Fasilitas Umum, Sarana Puskesmas lapangan dalam dalam rangka dalam setahun per lokus. yang ditetapkan oleh Kepala
Tempat Pengelolaan Pangan, rangka pengawasan pengawasan ke TFU, - Jumlah pelaksana kegiatan Daerah untuk pelaksanaan
Sarana Air Minum, Fasyankes kualitas kesehatan TPP, SAM, dan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan dengan menerapkan
lingkungan terhadap Fasyankes, berupa program. kepatutan dan kewajaran, serta
(Komponen Pilihan) sarana tempat dan pemeriksaan kualitas - Jumlah lokus yang dilakukan ketersediaan dana:
fasilitas umum, sarana media lingkungan dan pengawasan disesuaikan dengan - Transport/pengganti BBM
tempat pengelolaan pengisian form IKL jumlah lokus yang ada di wilayah - Uang harian
pangan, sarana air - Pengiriman dan kerja puskesmas. - Dalam hal wilayah kerja
minum, Fasyankes. pemeriksaan sampel - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan Puskesmas dengan akses
berbasis laboratorium disesuaikan dengan pedoman. sulit/jauh dan perlu
bagi Puskesmas yang - Pengiriman dan pemeriksaan penginapan maka diberikan:
tidak memiliki alat sampel berbasis laboratorium Uang Harian dan Uang
sanitarian kit atau yang dialokasikan pada anggaran BOK Penginapan bagi Petugas
alat sanitarian kit nya Kab/Kota Puskesmas.
belum kompatibel - Peruntukkan sampel per - Penggandaan form kegiatan
dengan PMK No. 2 Puskesmas: maksimal Rp. 1.000.000 per
tahun 2023 tentang o 30 sampel untuk SKAMRT di 15 tahun
Peraturan Pelaksanaan rumah tangga - Pengiriman dan pemeriksaan
PP no. 66 tahun 2014 o 20 sampel untuk TFU (sekolah, sampel berbasis laboratorium
tentang Kesehatan dialokasikan pada anggaran
pasar, Puskesmas)
Lingkungan BOK Kab/Kota
o 6 sampel untuk TPP yang
(mengakomodir masa
sesuai dalam labelisasi
transisi peraturan dan
pengawasan / pembinaan HSP
ketersediaan peralatan)
yang dikeluarkan oleh Dinas
Kab/kota.

Media lingkungan dan parameter


yang diperiksa berdasarkan PMK
No. 2 tahun 2023 tentang Peraturan
Pelaksanaan PP no. 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan.

5 Parameter media udara terdiri dari:


1. Suhu dan kelembaban; 2.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Kesepatan aliran udara; 3.


Pencahayaan; 4. Kebisingan; 5.
Partikulat udara

19 Parameter media air terdiri dari:


- Mikrobiologi 1. E. Coli; 2. Total
Coliform; Fisik 3. Suhu; 4.TDS; 5.
Kekeruhan; 6. Warna; 7. Bau;
- Kimia 8. pH; 9. Nitrat; 10. Kromium
valensi 6; 11. Besi Terlarut; 12.
Mangan Terlarut; 13. Sisa khlor; 14.
Arsen; 15. Kadmium terlarut; 16
Timbal; 17 Nitrit; 18 Florida; 19.
Alumunium

Parameter Mikrobiologi
menggunakan metode membrane
filter dengan sampel 100 ml.

6 Parameter media pangan terdiri


dari: Mikrobiologi 1. E. Coli Fisik 2.
Suhu Kimia 3. Formaldehyde; 4.
Methanyl Yellow; 5. Rodhamin B; 6.
Borax

Surveilans kualitas air minum di 10.074 Merupakan kunjungan - Kunjungan lapangan - Kegiatan dilakukan minimal 1 kali Sesuai standar pembiayaan
tingkat rumah tangga (SKAMRT) Puskesmas lapangan dalam dalam rangka dalam setahun per lokus. yang ditetapkan oleh Kepala
rangka pengawasan pengawasan terhadap - Jumlah lokus yang dilakukan Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Pilihan) kualitas kesehatan kualitas air minum pengawasan disesuaikan dengan kegiatan dengan menerapkan
lingkungan terhadap rumah tangga, berupa jumlah lokus yang ada di wilayah kepatutan dan kewajaran, serta
pemeriksaan uji pemeriksaan kualitas air kerja puskesmas. ketersediaan dana:
kualitas air minum minum dan pengisian - Pemeriksaan kualitas air minum - Transport/pengganti BBM
rumah tangga. form Surveilans dilakukan pada 2 titik sampel - Uang harian
KAMRT. (point of use dan point of acsess) - Dalam hal wilayah kerja
- Pengiriman dan untuk parameter yang tidak Puskesmas dengan akses
pemeriksaan sampel tersedia sulit/ jauh dan perlu
bagi Puskesmas yang - Jumlah hari pelaksanaan kegiatan penginapan maka diberikan:
tidak memiliki alat disesuaikan dengan pedoman. Uang Harian dan Uang
sanitarian kit atau yang - Paket pemeriksaan sampel harus Penginapan bagi Petugas
alat sanitarian kit nya melingkupi: Puskesmas.
belum kompatibel 1. 19 Parameter media Air - Penggandaan form kegiatan
dengan PMK No. 2 2. Media air dan parameter yang maksimal 1.000.000 per tahun
tahun 2023 tentang diperiksa berdasarkan PMK - Untuk transport pendamping
Peraturan Pelaksanaan No. 2 tahun 2023 tentang kegiatan Surveilans KAMRT,
PP no. 66 tahun 2014 Peraturan Pelaksanaan PP no. jumlah hari sebanyak asumsi
tentang Kesehatan 66 tahun 2014 tentang sampel rumah tangga. 1
Lingkungan Kesehatan Lingkungan rumah tangga = 1 hari untuk
(mengakomodir masa uji sampel dengan sanitarian

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

transisi peraturan dan kit sebanyak 19 parameter +


ketersediaan peralatan) kuesioner + IKL. Sehingga
untuk 30 sampel SKAMRT
yang peruntukkan 15 Rumah
Tangga = 15 hari yang
dilakukan oleh 2 orang
- Pengiriman dan pemeriksaan
sampel menggunakan biaya
jasa berkoordinasi dengan
anggaran BOK Dinkes
Kab/Kota

Rincian Menu : Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)

Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan 10.074 Verifikasi Sinyal/ - Verifikasi sinyal - Verifikasi sinyal dilakukan ketika Sesuai standar pembiayaan
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Puskesmas Penyelidikan KLB/Wabah ada rumor/peningkatan yang ditetapkan oleh Kepala
Kontak Penyakit Berpotensi Epidemiologi (PE)/ - Penemuan kasus dan kasus/klaster kasus yang belum Daerah untuk pelaksanaan
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Pelacakan Kontak pelacakan kontak diketahui penyebabnya. kegiatan dengan menerapkan
Emerging Penyakit merupakan - Investigasi kasus - Penemuan kasus dan pelacakan kepatutan dan kewajaran, serta
kegiatan untuk - PE 1-2-5 Malaria: kontak serta investigasi kasus ketersediaan dana:
(Komponen Pilihan) mengendalikan Kegiatan reactive case dilakukan setelah kasus - Transport/pengganti BBM
kejadian detection yaitu terverifikasi. - Uang harian
KLB/Wabah/Kasus investigasi pada kasus - Pada kasus tertentu investigasi - Dalam hal wilayah kerja
supaya tidak meluas malaria untuk pelacakan kasus tanpa menunggu Puskesmas dengan akses
melalui kegiatan menentukan jenis hasil verifikasi. sulit/jauh dan perlu
Verifikasi Sinyal penularan - Jumlah orang dan hari penginapan maka diberikan:
sampai dengan (impor/indigenous) dan pelaksanaan kegiatan disesuaikan Uang Harian dan Uang
Penyelidikan melakukan pemeriksaan dengan karakter lokasi dan jumlah Penginapan bagi Petugas
Epidemiologi (PE) lanjutan untuk kejadian. Puskesmas.
sesuai karakter mengetahui luas - Lokasi kegiatan oleh Puskesmas - Penggandaan form
masing-masing penyebaran serta faktor mencakup Desa/Dusun di PE/investigasi maksimal Rp.
penyakit, termasuk PE risiko penularan sekitar wilayahnya. 1.000.000 per tahun
1-2-5 pada malaria. kasus. - Satuan pembiayaan adalah jumlah
kasus

Penyakit yang Penyelidikan Epidemiologi (PE) 1-2-


termasuk PD3I adalah 5:
AFP/polio, campak - Kegiatan dilakukan oleh 2-3 orang
rubela /CRS, difteri, petugas puskesmas (petugas
pertusis, tetanus surveilans, pengelola malaria,
neonatorum tenaga mikroskopis, entomolog
kesehatan/sanitarian) berupa
kunjungan ke rumah
pasien/fasyankes untuk melakukan
PE.
- Sasaran: pasien malaria di daerah

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

endemis rendah dan


pemeliharaan/eliminasi (pada
daerah endemis sedang dan
tinggi, kegiatan ini tidak wajib
dilakukan).
- Jumlah hari pelaksanaan
disesuaikan dengan jumlah
sasaran.

Rincian Menu : Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan

Pemberdayaan kader masyarakat 10.074 Pemberdayaan kader - Pertemuan - Pertemuan kader dilakukan untuk Sesuai standar pembiayaan
dalam pencegahan penyakit Puskesmas masyarakat dalam pemberdayaan kader kader yang belum pernah yang ditetapkan oleh Kepala
menular melakukan masyarakat dalam mendapat materi tentang Daerah untuk pelaksanaan
(Komponen Pilihan) pencegahan dan melakukan pencegahan pencegahan dan pengendalian kegiatan dengan menerapkan
pengendalian penyakit dan pengendalian penyakit menular ataupun untuk kepatutan dan kewajaran, serta
menular di masyarakat penyakit menular di kegiatan penyegaran program ketersediaan dana:
masyarakat bagi kader. - Transport/pengganti BBM
- Pemberdayaan - Pertemuan juga dapat dilakukan - Dalam hal wilayah kerja
masyarakat/kader dalam dalam bentuk penyegaran bagi Puskesmas dengan akses
rangka pelaksanaan kader yang pernah mendapat sulit/jauh dan perlu
kegiatan pemantau pemaparan materi atau untuk penginapan maka diberikan:
menelan Obat Penyakit pembentukan kader baru Uang Harian dan Uang
Menular, Investigasi - Peserta pertemuan sesuai dengan Penginapan untuk Petugas
Kontak TBC, Terapi jumlah kader/rencana Puskesmas.
Pencegahan TBC (TPT) pembentukan kader - Uang harian dan uang
dengan pelibatan - Jumlah hari dan frekuensi penginapan dapat diberikan
pemerintah desa, pelaksanaan kegiatan sesuai bagi non ASN dengan
masyarakat/kader. kebutuhan ketentuan tempat tinggal non
- Pemberdayaan kader ASN adalah akses sulit dari
masyarakat dalam lokasi pertemuan.
pelaporan dan respon - Konsumsi pertemuan
cepat penyakit - Penggandaan materi
berpotensi KLB/wabah pertemuan
(Surveilans Berbasis
Masyarakat)
- Pertemuan Forum
Group Diskusi (FGD)
bersama pemerintah
desa /kelurahan, kader
dan masyarakat

Pemberdayaan kader masyarakat 10.074 Pemberdayaan kader Pertemuan pemberdayaan - Pertemuan Kader dilakukan untuk Sesuai standar pembiayaan
terlibat dalam pelaksanaan deteksi Puskesmas masyarakat dalam kader masyarakat yang kader yang belum pernah yang ditetapkan oleh Kepala
dini faktor risiko penyakit tidak melakukan deteksi dini terlibat dalam mendapat materi tentang deteksi Daerah untuk pelaksanaan
menular penyakit tidak menular pelaksanaan deteksi dini dini faktor risiko PTM ataupun kegiatan dengan menerapkan
melalui kegiatan faktor risiko Penyakit untuk kegiatan penyegaran kepatutan dan kewajaran, serta

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

(Komponen Pilihan) deteksi dini yang Tidak Menular. program bagi kader. ketersediaan dana:
dilakukan di pos - Pertemuan juga dapat dilakukan - Transport/pengganti BBM
pembinaan terpadu dalam bentuk penyegaran bagi - Dalam hal wilayah kerja
kader yang pernah mendapat Puskesmas dengan akses
pemaparan materi atau untuk sulit/jauh dan perlu
pembentukan kader baru penginapan maka diberikan:
- Peserta pertemuan sesuai dengan Uang Harian dan Uang
jumlah kader/rencana Penginapan bagi Petugas
pembentukan kader Puskesmas.
- Jumlah hari dan frekuensi - Uang harian dan uang
pelaksanaan kegiatan sesuai penginapan dapat diberikan
kebutuhan. bagi non ASN dengan
ketentuan tempat tinggal non
ASN adalah akses sulit dari
lokasi pertemuan
- Konsumsi pertemuan
- Penggandaan materi
pertemuan

Pemberdayaan kader masyarakat 10.074 Pemberdayaan Pertemuan pemberdayaan - Pertemuan Kader dilakukan untuk Sesuai standar pembiayaan
terlibat dalam pelaksanaan Puskesmas masyarakat dalam kader masyarakat yang kader yang belum pernah yang ditetapkan oleh Kepala
imunisasi dan surveilans PD3I rangka terlibat dalam mendapat materi tentang program Daerah untuk pelaksanaan
penyelenggaraan pelaksanaan imunisasi imunisasi dan surveilans PD3I kegiatan dengan menerapkan
(Komponen Pilihan) program imunisasi, dan surveilans PD3I ataupun untuk kegiatan kepatutan dan kewajaran, serta
evaluasi program, penyegaran program bagi kader. ketersediaan dana:
validasi data, - Pertemuan juga dapat dilakukan - Transport/pengganti BBM
pencarian, deteksi dalam bentuk penyegaran bagi - Dalam hal wilayah kerja
dini, dan pelaporan kader yang pernah mendapat Puskesmas dengan akses
kasus PD3I. pemaparan materi atau untuk sulit/ jauh dan perlu
pembentukan kader baru penginapan maka diberikan:
- Peserta pertemuan sesuai dengan Uang Harian dan Uang
jumlah kader/rencana Penginapan bagi Petugas
pembentukan kader Puskesmas.
- Jumlah hari dan frekuensi
pelaksanaan kegiatan sesuai - Uang harian dan uang
kebutuhan penginapan dapat diberikan
bagi non ASN dengan
ketentuan tempat tinggal non
ASN adalah akses sulit dari
lokasi pertemuan
- Konsumsi pertemuan
- Penggandaan materi
pertemuan

Pemberdayaan kader masyarakat 10.074 Kegiatan pemicuan Implementasi 5 pilar - Pertemuan pemicuan Pilar 1 STBM Sesuai standar pembiayaan
melalui pemicuan untuk Puskesmas untuk implementasi STBM Pilar: dengan jumlah peserta pertemuan yang ditetapkan oleh Kepala
implementasi seluruh pilar STBM STBM pilar 1 ini - Pemicuan Pilar 1 s.d 5 maksimal 20 peserta dengan Daerah untuk pelaksanaan
berfokus pada STBM kepada frekwensi pertemuan sesuai kegiatan dengan menerapkan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

(Komponen Pilihan) Desa/Kelurahan yang masyarakat dan kebutuhan. kepatutan dan kewajaran, serta
belum Stop Buang Air perangkat desa. ketersediaan dana:
Besar Sembarangan - Pendampingan dari - Pendampingan pilar 1 - Transport/pengganti BBM
(SBS). petugas/Kader kepada dilaksanakan oleh petugas - Dalam hal wilayah kerja
masyarakat dan sanitarian/kader kepada Puskesmas dengan akses
Menu pilar 1 perangkat desa. masyarakat/perangkat desa dalam sulit/ jauh dan perlu
diperuntukkan bagi - Monitoring pasca pembangunan sarana penginapan maka diberikan:
Puskesmas yang pemicuan. Uang Harian dan Uang
wilayah desa/ - Verifikasi - Monitoring pasca pemicuan Pilar 1 Penginapan bagi petugas
kelurahan belum Desa/Kelurahan ODF STBM dilakukan oleh petugas Puskesmas.
100% SBS (data - Verifikasi Pilar 2 -5 sanitarian/kader kepada - Uang harian dan uang
STBM pada desa/kelurahan yang telah di picu. penginapan dapat diberikan
dilampirkan dalam
Desa/Kelurahan Pilar bagi non ASN dengan
TOR). Kecuali desa
- Verifikasi Desa/ Kelurahan STBM ketentuan tempat tinggal non
yang telah memiliki Implementasi Adaptasi ASN adalah akses sulit dari
layanan persampahan pilar 1 oleh tim verifikator. Tim
Perubahan Iklim Bidang verifikator sebanyak maksimal 10 lokasi pertemuan
(TPS3R), maka dapat Kesehatan berupa - Konsumsi pertemuan
dilakukan pemicuan orang terdiri dari petugas
pembinaan kepada Forum - Bahan pemicuan STBM
pilar 4. sanitarian/kader/perangkat
Kecamatan dan - Penggandaan materi
desa/natural leader/perwakilan
Kelurahan/Desa Sehat pertemuan
Menu Pilar 2 s.d 5 masyarakat. Dilanjutkan dengan
Iklim (DESA DESI) rapat pleno penentuan dengan
diperuntukkan bagi
desa yang persentase jumlah peserta maksimal 20 orang.
- Identifikasi masalah
SBS nya telah - Rencana kerja
mencapai 100%. - Pertemuan pemicuan STBM pilar 2
masyarakat (RKM). s.d 5 dengan jumlah peserta dari
- Rencana aksi kegiatan. masyarakat sesuai kebutuhan.
Kegiatan pemicuan
- Prioritas kegiatan.
untuk implementasi
- Implementasi kegiatan - Verifikasi dan pleno Desa/
STBM pilar 2 s.d 5
- Paska implementasi. Kelurahan STBM pilar 2-5.
meliputi pemicuan
Cuci Tangan Pakai Kabupaten Kota Sehat - Pertemuan Forum Kecamatan dan
Sabun (CTPS), (KKS): Pembinaan Forum Kelurahan/Desa Sehat dengan
Pengelolaan Air Kecamatan dan jumlah peserta sesuai kebutuhan
Minum dan Makanan Kelurahan/Desa Sehat dengan melibatkan lintas OPD
Rumah Tangga
terkait.
(PAMMRT), Fasilitasi pemicuan
Pengelolaan Sampah pengendalian risiko Pemicuan pengendalian risiko
dan Pengelolaan kesehatan dari pajanan kesehatan dari pajanan merkuri di
Limbah Cair rumah merkuri di lingkungan lingkungan PESK dilakukan oleh
tangga sebagai pilar Penambang Emas Skala tenaga kesehatan (Sanitarian,
keberlanjutan bagi Kecil (PESK) dengan Dokter, Perawat, dan Promkes)
Desa/Kelurahan di metode partisipatori: kepada masyarakat dan perangkat
Kabupaten/Kota yang Fasilitasi untuk pra
desa di lokasi PESK.
sudah Stop Buang Air pemicuan, pemicuan, dan
Besar Sembarangan pacsa pemicuan oleh - Monev pasca pemicuan
(SBS). Nakes kepada masyarakat pengendalian risiko kesehatan dari
dan perangkat desa. pajanan Merkuri di lingkungan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Jenis BOK / Menu / Rincian Menu / Uraian/ Detil
Jumlah Lokus Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Komponen Komponen

Implementasi Adaptasi PESK, dilakukan oleh petugas


Perubahan Iklim sanitarian dan promkes kepada
Bidang Kesehatan: desa yang telah dipicu atau sesuai
Forum Kecamatan kebutuhan.
dan Kelurahan/Desa
Sehat Iklim (DESA - Pertemuan Forum Kecamatan dan
DESI) Kelurahan/Desa Sehat Iklim (DESA
DESI) dengan jumlah peserta
Kabupaten Kota Sehat sesuai kebutuhan dengan
(KKS): melibatkan lintas OPD terkait.
Forum Kecamatan
dan Kelurahan/Desa
Sehat

Fasilitasi pemicuan
pengendalian risiko
kesehatan dari
pajanan merkuri di
lingkungan
Penambang Emas
Skala Kecil (PESK)
dengan metode
partisipatori.

Rincian Menu : Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan penular Schistosomiasis
Pelaksanaan pencegahan dan 6 Puskesmas Petugas kesehatan di Kegiatan kunjungan dalam - Survei keong penular Sesuai standar pembiayaan
pengendalian keong dan hewan di Kab. Poso (5 puskesmas dapat rangka pelaksanaan Schistosomiasis. yang ditetapkan oleh Kepala
penular Schistosomiasis Pkm) Kab. Sigi melakukan survei survei keong dan survei - Survei kepadatan tikus Daerah untuk pelaksanaan
(Surveilans, penyemprotan, (1 Pkm) keong dan hewan hewan penular - Surveilans Schistosomiais pada kegiatan dengan menerapkan
pemberian obat masal) penular Schistosomiasis, manusia kepatutan dan kewajaran, serta
Schistosomiasis, surveilans - Penyemprotan fokus keong ketersediaan dana:
surveilans Schistosomiasis pada - Jumlah tenaga pelaksana, hari, - Transport/pengganti BBM
(Komponen Pilihan) schistosomiasis pada manusia dan lokasi/sasaran dan jumlah petugas - Dalam hal wilayah kerja
manusia dan penyemprotan fokus (sesuai pedoman/standar) Puskesmas dengan akses
penyemprotan fokus keong pada desa endemis sulit/ jauh dan perlu
keong. Schistosomiasis penginapan maka diberikan:
Lokus Puskesmas: Uang Harian dan Uang
1. Kab. Sigi: Pkm Lindu Penginapan bagi Petugas
2. Kab. Poso: Pkm Puskesmas.
Wuasa, Pkm Maholo, Pkm - Penggandaan form
Watutau, Pkm Doda, Pkm - Maksimal 1.000.000 per tahun
Lengkeka - Bahan pengendalian keong
Schistosomiasis

Direktur Jenderal

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai