Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIMANGGU I
Jalan Raya Cilempuyang ( 0280 ) 6261072 e-mail : cimanggu1_clp@yahoo.com
CIMANGGU
KodePos : 53256

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH KASUS TB DAN KUSTA

I. LATAR BELAKANG
TB dan kusta sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks, baik sosial ekonomu,
budaya, keamanan dan ketahanan masyarakat.
Pada tahun 2017 di Kabupaten Cilacap perkiraan penderita BTA positif 1905 kasus,
diman kasus-kasus tersebut perlu pemantauan dari petugas kesehatan, untuk itu perlu
diperlukan kunjungan rumah kasus TB dan kusta.
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui riwayat pengobatan sebelum;
2. Mengetahui kepatuhan minum obat;
3. Mencari kasus tambahan TB dan kusta
4. Mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit dan penularan;
5. Membuat kesimpulan dan penyebaran informasi untuk intervensi penanggulangan.

III. SASARAN
Sasaran kunjungan rumah ini adalah penderita TB dengan BTA +, TB dengan BTA
-, TB anak, TB DO, TB Mangkir, TB MDR/ Suspek MDR, TB HIV, TB DM, dan penderita
kustadalam proses pengobatan serta pengawasan pasca pengobatan.
Dalam kegiatan ini sebanyak 1900 orang penderita TB dan kusta yang menjadi sasaran.

IV. PELAKSANAAN
Waktu : Bulan Maret Desember 2017
Tempat : Rumah Penderita TB dan kusta

V. METODE
Kegiatan ini dilaksanakan denga harapan :
1. Sumber data kasus dari TB 03 dan register kusta
2. Petugas berkungkung ke rumah penderita TB dan kusta
3. Menanyakan dan mengamati kondisi lingkungan (sesuai formulir kunjungan rumah
penderita TB dan kusta)
4. Membuat kesimpulan
5. Memberi saran kepada penderita dan keluarga
6. Memberikan informasi kesimpulan kepada program yang terkait guna intervensi
penanggulangan penularan dan pengurangan faktor resiko

VI. PENANGGUNG JAWAB


Penanggung jawab kegiatan ini adalah programer TB dan kusta
VII. ANGGARAN
Biaya dibebankan pada Anggaran BOK th 2017 dengan rincian :
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMANGGU I
Jalan Raya Cilempuyang ( 0280 ) 6261072 e-mail : cimanggu1_clp@yahoo.com
CIMANGGU
KodePos : 53256

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENEMUAN SUSPEK TB OLEH KADER
I. LATAR BELAKANG
TB dan kusta sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks, baik sosial ekonomu,
budaya, keamanan dan ketahanan masyarakat.
Pada tahun 2017 di Kabupaten Cilacap perkiraan penderita BTA positif 1905 kasus,
diman kasus-kasus tersebut perlu pemantauan dari petugas kesehatan, untuk itu perlu
diperlukan kunjungan rumah kasus TB dan kusta.

II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini Adalah :
1. Menemukan penderita suspek TB
2. Mendapatkan dahak suspek TB
3. Menemukan penderita TB baru

III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah orang dengan suspek TB dengan gejala :
Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemes, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, melaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan.
Jumlah sasaran minimal = 11360 penderita suspek

IV. PELAKSANAAN
Waktu : bulan Maret Desember 2017
Tempat : rumah penderita suspek TB
Pelaksanaan : Kader

V. METODE
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan :
1. Kader ( bukan kader TB Aisyiyah) dibekali teknik mendapatkan suspek dan
pengumpulan dahak serta teknik KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
2. Kader mendapatkan informasi dari masyarakat dan fasyankes t6entang kasus-kasus
dengan gejala suspek TB ;
3. Kader membuat kesepakatan dengan laboratorium puskesmas waktu pengiriman dahak
4. Kader mengunjungi rumah supek, mininmal dalam 1 kegiata mendapatkan 2 kasus
suspek.
5. Kader melakukan KIE dan memotivasi penderita suspek TB :
- Menjelaskan tentang suspek TB.
- Memberikan pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi dan dahak sewaktu
- Periksa lebih lanjut ke puskesmas
6. Kader mengambil dan menyerahkan sampel dahak ke petugas laboratorium puskesmas
7. Kader mendapatkan feedback hasil laboratoium dari petugas laboratorium
VI. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah programer TB

VII. ANGGARAN
Biaya dibebankan pada anggaran BOK yh 2017 dengan rincian :
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMANGGU I
Jalan Raya Cilempuyang ( 0280 ) 6261072 e-mail : cimanggu1_clp@yahoo.com
CIMANGGU
KodePos : 53256

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN VEKTOR
I. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas adalah Demam
Berdarah Dengue (DBD). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi irus
akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan
manifestasi pendarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi
yang ditandai dengan kebocoran plasma (peningkatan trombosit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Dapat disertai demgan gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala,
nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukan manifestasi DBD berat.
Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan sendirinya atau
bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan
menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan ada yang
mengakibatkan kematian.
Di Indonesia kasus DBD berfluktuasi setiap tahunnya dan cenderung semakin
meningkat angka kesakitan dan sebaran wilayah terjangkit. Demikian juga di kabupaten
Cilacap selama 5 tahun terakhir kasus DBD berfluktuatif namun cenderung mengalami
peningkatan.tahun 2012 angka kesakitan 10,2 per 100.000 penduduk meningkat menjadi
39 per 100.000 penduduk pada tahun 2013 dan sempat menurun pada 2014 sebesar 21
per 100.000 penduduk tetapi mengakami peningkatan kasus lagi pada tahun 2015
sebesar 61 per 100.000 penduduk. Tahun 2016 sebesar 73 per 100.000 penduduk
sedangkan angka kematian kasus (case fatality rate) berkisar antara 1 % s/d 1,1 %.
DBD diperkirakan akan masih cenderung meningkat dan meluas sebarannya karena
vektor penular DBD tersebar luas baik ditempat pemukiman maupu di tempat umum.
Selain itu juga karena kepadatan dan mobilitas penduduk, perilaku masyarakat,
perubahan iklim dan ketersediaan air bersih.
Cara uang dilakukan untuk mencegah dan menghindari DBD yang penting saat ini
adalah melalui upaya pengendalian nyamuk penular melalui kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN). PSN yang baik adalah PSN berkualitas (3M plus) yang dilakukan
sendri oleh masyarakat ( PSN mandiri) secara rutin dan berkelanjutan.
Agar PSN dapat berjalan dengan baik maka dalam pelaksanaannya perlu kerjasama dan
peran dari program dan sektor terkait serta peran serta masyarakat. Unit terkecil
organisasi sosial masyarakat di kabupaten Cilacap yang dapat didayagunakan dalam
membantu program PSN adalah Kelompok Dasa Wisma ( DAWIS) dengan anggota yang
tidak terlalu banyak (10-15 KK) maka program PSN diharapkan lebih efektif dan efisien.

II. TUJUAN
Tujuan ini adalah :
1) Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vektor melalui kegiatan
PSN.
2) Membudayakan masyarakat agar secara rutin dan berkelanjutan melakukan PSN
berbasis DASA Wisma sehingga angka berbasis jentik (ABJ) di atas atau sama
dengan 95 %.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah semua lingkungan rumah (kontainer/bredingplace baik
di dalam maupun diluar rumah) di lingkungan dasa wisma dalam dua RW
IV. PELAKSANAAN
Waktu : bulan Maret- Desember 2017
Tempat : lingkungan rumah, gedung, institusi (kontainer/bredingplace baik di dalam
maupun diluar rumah) di lingkungan dasa wisma dalam dua RW

V. METODE
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan :
- Dipilih 2 RW yang paling endemis DBD
- 1 minggu sekali diupayakan setiap hari jumat/ sabtu, keluarga melakukan PSN.
- Kader bersama petugas puskesmas dalam waktu 1 bulan sekali /9waktu disepakati
setiap minggu ke berapa) mensupervisi, dengan cara menggunakan mata telanjang
atau menggunakan senter untuk meliat keberadaan jentik nyamuk penular DBD
- Di dalam rumah atau gedung meliputi semua penampungan air seperti bak mandi,
tampungan air kulkas, dispenser, pot / vas bunga dll.
Di luar rumah meliputi semua kontainer / tempat yang dapat menampung air seperti ban
bekas, pecahan gelas botol, mainan anak dll.
- Bila menemukan jentik nyamuk di formulir pemantauan jentik dan langsung dilakukan
pemberantasan jentik dengan cara dikuras dan di sikat, dibalikan kontainernya, ditutup
dengan tanah, dikubur, ditutup konteiner yang menampung air , melaporkan hasil ke
ketua RW, kepala desa dan Puskesmas.

VI. PENANGGUNG JAWAB


Penanggung jawab kegiatan ini adalah programer DBD

VII. ANGGARAN
Biaya dibebankan pada Anggaran BOK th 2017 dengan rincian :
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIMANGGU I
Jalan Raya Cilempuyang ( 0280 ) 6261072 e-mail : cimanggu1_clp@yahoo.com

KodePos : 53256

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEILANS BERBASIS KEJADIAN

I. LATAR BELAKANG
Pembangunan bidang kesehatan saat ini mempunyai beban ganda (double
burden). Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar. Selanjutnya
berbagai penyakit baru ( new emerging disease) ditemukan, disisi lain ada
kecenderungan peningkatan penyakit selama ini sudah berhasil dikendalikan (reemerging
disease).
Selama ini pengertian konsep surveilans epidemologi KLB, pengertian ini
menyembunyikan makna analisis dan penyebaran informasi epidemologi sebagai bagian
yang sangat penting dari proses kegiatan surveilans epidemologi. Dalam sistem ini yang
dimaksud dengan surveilans epidemologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan agar dilakukan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan
dan penyebaran informasi epidemologi kepada penyelenggara program kesehatan.

II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui riwayat penyakit
2. Mencari kasus tambahan
3. Mengetahui faktor resikonterjadinya penyakit dan penularan
4. Membuat kesimpulan dan penyebaran informasi untuk intervensi penanggulangan.

III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah penyakit potensial KLB atau yang diperlukan eperti
KLB, sebagai contoh : DBD, Chikungunya, campak Klinis, AFP, Polio, Pertusis, Difteri,
GHPR(rabies), malaria, Flu burung, Flu babi, Leptospirosis, Meningitis, diare, penyakit
menular lain yang ada kecenderungan peningkatan.

IV. PELAKSANAAN
Waktu : bulan Maret Desember 2017
Tempat : rumah penderita dan lingkungan wilayah epidemologi

V. METODE
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan :
1. Kasus yang diambil dari register penyakit, allert SKDR dan laporan lainnya.
2. Melakukan pelacakan Epidemologi dengan instrumen form PE
3. Pengolahan data
4. Membuat kesimpulan dan rekomendasi
5. Penyebarluasan informasi

VI. PENANGGUNG JAWAB


Penanggung jawab kegiatan ini adalah progranmer Surveilans KLB dan PD3I, Diare, Ispa,
Zoonosis

VII. ANGGARAN
Biaya dibebankan pada anggaran BOK th 2017 dengan rincian :

Anda mungkin juga menyukai