DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEPADANGAN
JL. Raya Kepadangan No. 100 Tulangan Kode Pos 61273
Telepon. (031) 8854215 Email: pkm.kepadangan@gmail.com
Website: puskesmaskepadangan.sidoarjokab.go.id
KERANGKA ACUAN
PELAYANAN TUBERKULOSIS
PUSKESMAS KEPADANGAN
1. PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka
sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai
menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan
semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka
fungsi puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar secara bertahap
terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap
pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan puskesmas perlu dilakukan.
Dalam rangka menjalankan kegiatan sebagaimana tersebut di Puskesmas
Kepadangan dipandu oleh adanya visi Puskesmas Kepadangan yaitu terwujudnya
kecamatan Tulangan yang sejahtera, maju, berkarakter dan berkelanjutan, dan misi
Puskesmas Kepadangan adalah membangun infrastruktur ekonomi dan sosial yang
modern dan berkeadilan dengan memperhatikan keberlanjutan, membangun sumber
daya manuasia unggul dan berkarakter melalui peningkatan akses pelayanan bidang
pendidikan, kesehatan serta kebutuhan dasar lainnya, sedangkan tata nilai
Puskesmas Kepadangan adalah BERAKHLAK,yaitu Berorientasi pelayanan
Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif.
2. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun
nasional.Upaya untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah
satu program prioritas nasional bidang kesehatan.Program penanggulangan
tuberkulosis direncanakan,dilaksanakan,dipantau dan ditindaklanjuti dalam upaya
eliminasi tuberkulosis.Berdasarkan data dari global TB report 2020 Indonesia
termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh
dunia,menempati posisi kedua setelah India dengan kasus terbanyak 854.000
dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Kasus TB
terjadi di 34 provinsi di indonesia dengan kasus terbesar pada tahun 2019 terjadi di
provinsi Jawa Barat dan di susul provinsi Jawa Timur,Jawa Tengah,DKI Jakarta.Di
Jawa Timur sendiri khususnya kabupaten Sidoarjo temuan kasus Terduga TB pada
tahun 2021 sebesar 178 orang dengan hasil Pemeriksaan TCM positif atau Rifsen
sebanyak 18 orang.Upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis dilakukan
melalui supervisi kontak erat, supervisi pasien mangkir dan pemberian TPT bagi
kontak erat Upaya pemantauan pengobatan Tubekulosis sesuai SE Nomor
HK.02.02/III.I/936/2021 tentang PERUBAHAN ALUR DIAGNOSIS DAN
PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA terkait tatalaksana
pengobatan,perubahan yang terjadi disesuaikan dengan kategori pasien TBC.
Upaya penanggulangan Tuberkulosis diselenggarakan melalui kegiatan Promosi
Kesehatan,Surveilans TB,Pengendalian faktor resiko,penemuan dan penanganan
kasus TB,pemberian kekebalan dan pemberian obat pencegahan sesuai Permenkes
nomor 67 tahun 2016 tentang penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.Dengan adanya
program penanggulangan Tuberkulosis ini diharapkan eliminasi Tuberkulosis dapat
terpenuhi secara efektif dan prima.
3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program Tuberkulosis adalah terselenggaranya pencegahan dan
penanggulangan Tuberkulosis.
2. Tujuan Khusus
a. Capaian terduga Terpenuhi sesuai SPM
b. Angka kesakitan dan kematian akibat Tuberkulosis menurun
c. Angka kesembuhan (success rate) terpenuhi
6. SASARAN
Sasaran dari program TB adalah kontak erat pasien TB, terduga TB,dan semua
masyarakat yang memiliki gejala TB.
7. PERAN TERKAIT
a. Lintas program
1. Program Promkes
Berperan serta dalam kegiatan promotif TB dan memberikan edukasi tentang
TB.
2. Program HIV
Berperan dalam pencegahan dan pengobatan TB.
3. Program Gizi
Berperan memberikan edukasi dan PMT untuk penderita TB.
4. Program Kesehatan Lingkungan
Berperan memberikan edukasi untuk kebersihan lingkungan rumah, etika batuk,
mencuci tangan dan memakai masker.
5. Bidan Desa
Berperan dalam pelacakan TB dan pengiriman kasus suspek TB.
6. Laboratorium
Berperan dalam pemeriksaan sputum baik untuk diagnosa maupun monitoring
terapi serta laboratorium penunjang lain untuk TB.
7. Farmasi
Berperan dalam penyedian obat TB dan edukasi obat.
b. Lintas Sektor
1) Kepala desa
Berperan dalam mengkoordinir masyarakat desa untuk kegiatan pencegahan TB
di desa.
2) Ketua TP PKK Desa
Berperan dalam menggerakkan masyarakat desa dan mesosialisasikan kegiatan
TB.
3) Kader TB
Berperan dalam membantu Bidan Desa dan Koordinator Pelayanan TB dalam
pelacakan dan pengiriman suspek TB, serta berperan sebagai PMO (Pengawas
Minum Obat).
9. PEMBIAYAAN
Dana BOK.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kepadangan