Anda di halaman 1dari 51

KEBIJAKAN

PENANGGULANGAN DENGUE DI INDONESIA

Dr. ASIK SURYA, MPPM


SUBSTANSI ARBOVIROSIS
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Kementerian Kesehatan RI
OUTLINE

LATAR BELAKANG

STRATEGI NASIONAL

TANTANGAN DAN TINDAK


LANJUT
KESIMPULAN
PEDOMAN P2 DENGUE
Nyamuk dewasa berukuran
Siklus Hidup lebih kecil jika dibandingkan
dengan rata-rata nyamuk lain
dan mempunyai warna dasar
hitam dengan bintik-bintik putih
pada bagian badan dan kaki.

Telur dapat bertahan sampai 6


bulan di tempat kering.

Pupa berbentuk seperti


’koma’. Pupa Aedes
aegypti berukuran lebih
kecil jika dibandingkan
dengan rata-rata pupa
nyamuk lain.
KOMITMEN DUNIA
dalam Penanggulangan Dengue
• Insidensi dengue meningkat secara signifikan di seluruh
dunia
• 390 juta infeksi dengue setiap tahun dan
• 96 juta dengan tingkat keparahan penyakit yang
bervariasi. Bhatt et al. (2013)
• Dengue yang tidak tertangani memicu terjadinya kejadian luar
biasa (KLB), dengue berat dan kematian

• the Global Strategy for Dengue Prevention and Control


2012–2020 (WHO, 2012) dan
• A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs)
2021-2030 (WHO, 2020b)
• menurunkan angka kematian (Case Fatality Rate atau
CFR) dari 0,80% di tahun 2020 menjadi 0% di tahun
2030 (WHO, 2020b)
• tiga critical action
• vaksin,
• efektivitas pengendalian vektor berbasis bukti ilmiah
• Kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan habitat
nyamuk
Komitmen Nasional
dalam Penanggulangan Dengue
Kegiatan
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 1. Peningkatan inovasi pengendalian vektor
(RPJMN) 2020-2024 (pengendalian vektor terpadu dan secara
1. Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit biologis);
(cakupan deteksi dini, penguatan surveilans real time,
pengendalian vector);
2. Penguatan tata laksana kasus;
3. Peningkatan advokasi dan komunikasi;
2. Penguatan health security (kapasitas pencegahan,
deteksi, dan respon cepat dg penguatan alert system 4. Penguatan sistem laboratorium kesehatan
KLB dan karantina kesehatan; masyarakat untuk penguatan surveilans;
3. Cakupan penemuan kasus, pengobatan, penguatan tata 5. Penguatan reporting dan real time surveillance;
laksana penanganan penyakit dan cedera; 6. Membangun sistem kewaspadaan dini;
4. Pemberdayaan masyarakat dan sanitasi total berbasis 7. Peningkatan kemampuan daerah
masyarakat
• Menurunkan angka kesakitan dengue menjadi <49 per
100.000 penduduk dan Menurunkan angka kematian
dengue menjadi 0,5% pada tahun 2024

• Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan


2020-2024,
• 90% kabupaten/kota memiliki laju insidensi DBD
≤49/100.000 penduduk pada tahun 2024
PERKEMBANGAN
Inovasi Program P2 Dengue
Gerakan nasional: larvasida, fogging fokus, kelambu dan 3M, juru pemantau jentik (jumantik), pemberantasan sarang nyamuk
(PSN), communication for behavioral impact (COMBI),Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik G1R1J
PERKEMBANGAN
Kasus dan Dengue 1998 – 2022 M-9
Rata2 kasus per tahun = 120.000
Perkembangan Kematian DBD Di Indonesia
Perkembangan Kasus DBD Di Indonesia Tahun 1968 - Tahun 2022
Tahun 1968 - Tahun 2022
250,000
204,171 2,000
200,000
158,115 1,527 1,599 1,598
138,127 1,500 1,414
150,000

1,000 919
100,000
72,133
47,573 71,856 470 696
50,000 500
58 10,189 15,970 24 172
0 0

90.00
Iceberg phenomena dan under reporting 98-99%
80.00 78.85

70.00

60.00
51.48
50.00 41.30 Angka Insiden (IR) dan Angka Kematian (CFR) Dengue
40.00

30.00
26.10
20.00

10.00
0.05 0.78 0.67
0.00 0.97
1976

1992

2015
1968
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975

1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991

1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
(10.00)

IR DBD CFR DBD Linear (IR DBD) Linear (CFR DBD)


Provinsi Endemis Sporadis Potensial Kab/kota
Aceh 23 0 0 23
Sumatera Utara 32 1 0 33
Sumatera Barat 19 0 0 19
Riau 12 0 0 12
Keulauan Riau 7 0 0 7

Stratifikasi Endemisitas Jambi


Sumatera Selatan
Bangka Belitung
11
17
7
0
0
0
0
0
0
11
17
7

Dengue Nasional Bengkulu


Lampung
Banten
10
15
8
0
0
0
0
0
0
10
15
8
DKI Jakarta 6 0 0 6
Jumlah 2020 2021 Jawa Barat
Jawa Tengah
27
35
0
0
0
0
27
35

Endemis 453 467 DI Yogyakarta


Jawa Timur
5
38
0
0
0
0
5
38
Kalimantan Barat 14 0 0 14
Sporadis 34 21 Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
14
13
0
0
0
0
14
13
Potensial 27 26 Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
10
4
0
1
0
0
10
5
Sulawesi Utara 15 0 0 15
Total Kab/kota 514 514 Gorontao 6 0 0 6
Sulawesi Tengah 13 0 0 13
Sulawesi barat 6 0 0 6
• Endemis = 3 tahun terakhir ditemukan kasus pada Sulawesi Selatan 24 0 0 24
Sulawesi Tenggara 15 2 0 17
setiap tahun Bali 9 0 0 9
• Sporadis = 3 tahun terakhir ditemukan kasus pada Nusa Tenggara Barat 10 0 0 10
Nusa Tenggara Timur 22 0 0 22
tetapi tidak setiap tahun Maluku 5 4 2 11
• Potensial = 3 tahun terakhir tidak ditemukan kasus Maluku Utara 8 1 1 10
Papua Barat 4 4 5 13
atau tidak pernah melapor Papua 3 8 18 29
Indonesia 467 21 26 514
Grafik Sebaran Kasus Dengue/DBD Kumulatif
23,204 Per Provinsi Di Indonesia Tahun 2021 dan Tahun 2022 M-9

25,000

20,000

15,000

10,000

3,878
4,000
6,461

2,471
3,500
3,000 Kasus Tahun 2022

1,691
1,521
4,467

2,500 15.970

1,229
Kasus Tahun 2021
3,585

5,000 2,000
3,092
2,918
2,895

777
2,697
2,673

730
1,500
2,538

71.856

516
2,266

459
456
436
2,132

308
238
228
218
1,000
1,732

176
157
123
113
93
1,193
1,187
1,135

45
40
30
27
10
1,033

500
776
674
670
663
654
606
476

-
366
336
315
309
177
172
168
158
117

GORONTALO
BENGKULU

N.T.B
N.T.T.

KALTENG
SULSEL

SULTENG
JATENG

LAMPUNG

D.I YOGYA
SUMUT

SULUT

KALTIM

SULTRA
RIAU
BABEL

KALBAR
JAMBI

MALUKU UTR
DKI JKT

SUMBAR

KEPRI

ACEH

SULBAR
JABAR
JATIM

BANTEN

KALSEL

BALI

KALTARA
PAPUA BARAT

SUMSEL
11

MALUKU
PAPUA
-
MALUKU…

PAPUA…
N.T.T.
N.T.B

SUMSEL

BENGKULU

KALTENG
BABEL

SULTENG
JATENG

GORONTALO
SUMUT
KALTIM

LAMPUNG

SULUT
D.I YOGYA

RIAU

SULTRA

KALBAR
DKI JKT

BALI

SUMBAR

ACEH
SULBAR

KALTARA

KALSEL
JATIM

SULSEL

BANTEN
KEPRI
JABAR

JAMBI

MALUKU

PAPUA
Tahun 2022 sampai dengan Minggu Ke 9 Dengue/DBD sudah terlaporkan dari 311 kab/kota
yang tersebar di 25 provinsi , yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep
Tahun 2021, terdapat 467 kab/kota darI 34 provinsi yang terjangkit kasus Dengue. Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Terdapat 10 provinsi dengan kasus tinggi DBD yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Tengah, D I Yogjakarta, Jawa Timur, Kalimantan Bara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,NTT, Maluku Utara dan
Bali, NTT Papua Barat
Grafik Angka Kesakitan/Insidence Rate (IR) Dengue/DBD Per Provinsi,
Tahun 2021 dan Tahun 2022 M-9

Insidence Rata DBD Tahun 2021 Insidence Rata DBD Tahun 2022
INDONESIA 5.81
MALUKU 0.00
INDONESIA 26.4 PAPUA 0.00
PAPUA 0.3
SUMSEL 0.00
KALSEL 3.7
SULTRA 0.00
KALTENG 6.5
KALTIM 0.00
ACEH 6.7
KALTARA 0.00
JAMBI 8.5
GORONTALO 0.00
MALUKU 9.3
N.T.B 0.00
PAPUA BARAT 11.6
SUMBAR BALI 0.00
11.7
JATENG 12.8 KALTENG 0.36
KALBAR 12.8 KALSEL 0.92
SUMSEL 13.0 ACEH 1.68
RIAU 14.6 SULBAR 2.12
JATIM 16.1 PAPUA BARAT 2.62
BANTEN 16.3 KALBAR 3.01
SUMUT 19.5 SUMUT 3.02
SULTENG RIAU 3.31
21.5 Tahun 2021. Dari 34 Provinsi yang
KALTARA 23.8
sudah melaporkan kejadian
JAMBI 3.34 Tahun 2022
SULBAR 24.1 MALUKU UTR 3.50
SULTRA 24.6 Dengue, terdapat 5 Provinsi diatas Dari 25 Provinsi yang sudah melaporkan
SULTENG 3.58
MALUKU UTR 24.8 49/100.000 penduduk yaitu JATENG 4.82 kejadian Dengue/DBD, terdapat 5
LAMPUNG 26.3
Provinsi Kalimantan Timur, BANTEN 5.51 provinsi dengan IR > 10/100.000
DKI JKT 29.0
Kepulauan Riau, Bangka Belitung,
SULSEL 5.72 penduduk yaitu Provinsi Babel, Prov
D.I YOGYA 29.9 JATIM 6.12
BENGKULU 30.1 Nusa Tenggara Barat dan Bali DKI JKT 7.25
Lampung, Prov D I Yogjakarta, Sulawesi
SULSEL 39.4 JABAR 7.66 Utara dan Prov NTT
GORONTALO 39.8 SUMBAR 7.68
N.T.T. 45.4 BENGKULU 8.64
JABAR 46.3 KEPRI 8.90
SULUT 47.1
D.I YOGYA 11.41
N.T.B 50.9
SULUT 12.09
BABEL 52.1
LAMPUNG 14.15
BALI 59.8
BABEL 15.13
KEPRI 72.8
N.T.T. 26.86
KALTIM 78.1
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
50

0
100
150
200
250
JABAR

208
JATENG

121

72
JATIM

35
SULSEL

32
SULUT
KALTIM

23 21
N.T.B
KEPRI

17 17
BABEL
N.T.T.
BANTEN
GORONTALO
SUMUT

14 13 13 13 12
D.I YOGYA
RIAU
LAMPUNG

10 8 8
SULTRA

7
MALUKU UTR

7
SUMBAR

696

7
ACEH

6
KALBAR

6
SULBAR

5
JAMBI

Kematian Tahun 2021

5
SULTENG
BALI

4 4
KALTARA

4
SUMSEL

3
MALUKU

1
BENGKULU

0
KALSEL

0
KALTENG

0
DKI JKT
0
PAPUA
0

PAPUA BARAT
10
15
20
25
30
35
40

0
5

JABAR
JATIM
39 38

JATENG
33

N.T.T.
13

BANTEN
6

BABEL
5

SULUT
4

KALBAR
3

LAMPUNG
3

RIAU
3

MALUKU UTR
3

SUMUT
2

SULSEL
2

KEPRI
2

KALTENG
2

ACEH
1

JAMBI
1

SULTENG
1

BENGKULU
1

SULBAR
1

SUMBAR
PAPUA BARAT
172

1 0

KALSEL
Indonesia Tahun 2021 dan Tahun 2022 sd M-9

D.I YOGYA
0

DKI JKT
KALTIM
Kematian Tahun 2022

GORONTALO
Grafik Sebaran Kematian Dengue/DBD Per Provinsi di

SUMSEL
BALI
N.T.B
SULTRA
KALTARA
MALUKU
PAPUA
Grafik Sebaran Angka Kematian/Case Fatality Rate (CFR)
Dengue/DBD Per Provinsi , Tahun 2021 dan Tahun 2022 sd M-9
Case Fatality Rate (CFR) DBD Tahun 2021 Case Fatality Rate (CFR) DBD Tahun 2022
INDONESIA 0.97
KALTENG 0 INDONESIA 1.08
KALSEL 0 KALSEL 0.00
PAPUA BARAT 0 DKI JKT 0.00
DKI JKT 0 SUMSEL 0.00
BALI 0.00
PAPUA 0
N.T.B 0.00
BALI 0.1
D.I YOGYA 0.00
BENGKULU 0.2
PAPUA 0.00
SUMSEL 0.4
GORONTALO 0.00
LAMPUNG 0.4 0.00
KALTIM
SUMUT 0.4 SULTRA 0.00
N.T.T. 0.6 KALTARA 0.00
BANTEN 0.6 MALUKU 0.00
SULTENG 0.7 SUMBAR 0.23
N.T.B 0.8 LAMPUNG 0.24
KALTIM 0.8 SULSEL 0.39
JABAR 0.9 BENGKULU 0.57
KALBAR 0.9 SUMUT 0.66
RIAU 1.0 JAMBI 0.81
22 Provinsi dengan CFR DBD > 0,7 % 0.85
KEPRI 1.0 N.T.T.
SULSEL 1.0
yaitu : Gorontalo, Sulut, Kaltara, Jateng, SULTENG 0.88
D.I YOGYA 1.0 Babel, Malut, Maluku, Aceh, Sulbar, KEPRI 0.92
SUMBAR 1.1 Jambi, Jatim, Riau, Sulsel, D I Yogjakarta, JABAR 1.01 Tahun 2022
BANTEN 1.10
JATIM 1.1 Kepri, Sumbar, Sultra, Jabar, Kaltim, RIAU 1.26
Dari 25 provinsi yang sudah melaporkan adanya kasus
SULTRA 1.2 Kalbar, NTB dan Sulteng JATIM 1.54 Dengue,terdapat 17 Provinsi dengan CFR DBD > 0,7 %
JAMBI 1.6
SULBAR 1.8
SULUT 1.62 yaitu : Provinsi Kalteng, Maluku Utara, Papua Barat,
JATENG 1.95 Sulbar, Babel, Kalbar, Aceh, Jateng, Jatim, Riau, Banten,
MALUKU 1.8
ACEH 2.15
ACEH 1.9
KALBAR 2.55
Jabar, Kepri, Jambi, Sulteng, Sulut dan NTT
BABEL Kematian 2.2 BABEL 2.63
MALUKU UTR Tahun 2020 = 747, CFR= 69% 2.2 SULBAR 3.33
KALTARA
Tahun 2021 = 690, CFR =97% 2.3 PAPUA BARAT 3.70
SULUT 2.7 MALUKU UTR 6.67
JATENG 2.7 KALTENG 20.00
GORONTALO 2.7
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
10 Kab/Kota Tertinggi Kasus Dengue/DBD Tahun
2021 dan Tahun 2022 M-9

NO Kabupaten Jumlah Kasus 2021 NO Kabupaten / Kota Jumlah Kasus 2022

1. Kota Bandung 3.743 1. Kota Bandung 598


2. Kota Depok 3.155 2. Kota Depok 394
3. Kab Bogor 2.203 3. Kab Bogor 347
4. Kab Bekasi 1.963 4. Kab Sumedang 347
5. Kab Bandung 1.385 5. Kab Cirebon 317
6. Kota Samarinda 1.366 6. Kota Bandar Lampung 303
7. Kab Sumedang 1.092 7. Kota Tasikmalaya 297
8. Kab Buleleng 1.023 8. Kab Kuningan 289

9. Kab Garut 1.011


9. Kab Bandung Barat 278
10. Kota Jakarta Timur 994
10. Kab Cilacap 277
10 Kab/Kota Dengan Insidens Rate (IR) tertinggi, tahun 2021
dan Tahun 2022 M-9
Insidens Rate (IR)/100.000 penduduk

NO Kabupaten / Kota IR DBD 2021 NO Kabupaten / Kota IR DBD 2022


1. Kota Kupang 320,65
1. Kab Manggarai Barat 84,74
2. Kota Bontang 320,06 2. Kab Lembata 65,50
3. Kab Manggarai Barat 263,21 3. Kab Sikka 57,67
4. Kab Karimun 225,07 4. Kota Kupang 54,71

5. Kab Sidrap 200,38 5. Kab Kaur 53,60

6. Kota Tj Pinang 171,70 6. Kab Kep Mentawai 52,62


7. Kab Bantaeng 51,05
7. Kota Samarinda 158,83
8. Kab Sumba Barat Daya 47,77
8. Kota Buleleng 152,90

9. Kota Palopo 151,33 9. Kab Belu 43,96

10. Kab Dompu 147,50 10. Kab Kep Sanghie 43,82


10 Kab/Kota Dengan Kematian DBD Tertinggi
Tahun 2021 Dan Tahun 2022

NO Kabupaten / Kota Jumlah Kematian NO Kabupaten / Kota Jumlah Kematian


2021 2022

1. Kab Bogor 22 1. Kab Sumedang 7

2. Kab Bandung 21 2. Kab Grobogan 6

3. Kota Tasikmalaya 21 3. Kab Pamekasan 4


4. Banyumas 20 4. Kota Tasikmalaya 4
5. Kota Cimahi 18 5. Kab Bandung Barat 4
6. Kota Bandung 13
6. Kab Nganjuk 4
7. Kab Sumedang 13
7. Kab Lebak 4
8. Kab Garut 13
8. Kab Ngada 3
9. Kota Bekasi 11
9. Kab Kuningan 3
10. Kab Sukoharjo 11
10. Kab Sukabumi 3
10 Kab/Kota Dengan Case Fatality Rate (CFR) Tertinggi
Tahun 2021 dan Tahun 2022

NO Kabupaten / Kota CFR 2021 NO Kabupaten / Kota CFR 2022

1. Rote Ndao 100 1. Kab Seruyan 33,3

2. Mamuju Tengah 25 2. Kota Banda Aceh 22,2

3. Tebo 18 3. Kota Tomohon 20,2


4. Kota Pasuruan 17,6
4. Purworejo 17
5. Kab Brebes 15
5. Kota Surakarta 15,8
6. Kab Sumba Tengah 15,5
6. Kebumen 14,3
7. Kota Ternate 12,5
7. Siau Tagulandang Biaro 14
8. Kab Fak Fak 11,1
8. Flores Timur 13,3
9. Wonogiri 13 9. Kota Tidore Kepulauan 10

10. Kota Banda Aceh 11 10. Kab Landak 8,7


Data KLB Dengue/DBD Tahun 2017 s/d 2022

Tahun Jumlah Provinsi Jumlah Kab/Kota Jumlah Penderita Jumlah Kematian CFR
melaporkan KLB melaporkan KLB (%)

2017 8 10 49 11 22,45

2018 11 15 679 15 2,21

2019 10 19 1587 31 1,9

2020 4 5 72 7 9,72

2021 2 2 22 2 9

2022 4 6 186 3 1.61


Data KLB DBD Per Provinsi Tahun 2021 dan 2022

Data KLB DBD Tahun 2021


Provinsi Nama Kabupaten Jumlah Kasus Jumlah Kematian IR/100.000 CFR (%)
Penduduk
Maluku Utara Kab Halmahera 43 2 43,25 4,7
Timur
Sulawesi Selatan Kab Kepulauan 48 0 35,04 0
Selayar

Data KLB DBD Tahun 2022


Provinsi Nama Kabupaten Jumlah Kasus Jumlah Kematian IR/100.000 Penduduk CFR (%)
1. Maluku Utara 1. Kota Ternate 12 1 3,3 8,3
2. Kota Kep Tidore 24 1 9,8 4,2
2. Sumatera Barat 3. Kab Agam 1 1 5,7 100
3. Sumatera Utara 4. Kota Pematang Siantar 22 0 8,4 0
4. NTT 5. Kab Sumba Barat Daya 97 1 1 26,6
6. Ngada 30 3 17,7 10
Tren kasus baru Dengue/DBD
dan COVID-19
25000

Trend Kasus baru DBD Tahun


2021 per minggu sampai dengan 20000 19879

minggu ke 7 tahun 2022


15000

10000

8203
Puncak peningkatan kasus 7206
5695 5618
5000
hampir dalam waktu 3469
2948 2959 3166
3117

bersamaam 824
1501
703
1604 1355
545345574456 506
1430 1101 1416
1406
776399691373
1850 2188
895
519
1535
1423 1249
417
1562
0 21 37 23 61 212 25019051 383 33 251 33 128120248 217112370 67 0 29419

Mg 4

Mg 4

Mg 7
Mg 2
Mg 3

Mg 5
Mg 6
Mg 7
Mg 8
Mg 9

Mg 2
Mg 3

Mg 5
Mg 6
Mg 10
Mg 11
Mg 12
Mg 13
Mg 14
Mg 15
Mg 16
Mg 17
Mg 18
Mg 19
Mg 20
Mg 21
Mg 22
Mg 23
Mg 24
Mg 25
Mg 26
Mg 27
Mg 28
Mg 29
Mg 30
Mg 31
Mg 32
Mg 33
Mg 34
Mg 35
Mg 36
Mg 37
Mg 38
Mg 39
Mg 40
Mg 41
Mg 42
Mg 43
Mg 44
Mg 45
Mg 44
Mg 47
Mg 48
Mg 49
Mg 50
Mg 51
Mg 52
Mg 1 Th 2021

Mg 1 Th 2022
Trend Kasus COVID-19
April 2021 – Januari 2022
Kesiap siagaan Mengantisipasi Peningkatan
Kasus Dengue di tengah Pandemi COVID19

DENV SARS-Cov-2
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian DBD dalam
Situasi Pandemi COVID-19
Monitoring mingguan Situasi Dengue
UMPAN BALIK CAPAIAN PROGRAM
Mingguan, Bulanan, Triwulan, Semester
Stratifikasi Endemisitas Dengue
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten/Kota Data Kasus DBD Status
Kabupaten/Kota Data Kasus DBD Status 2019 2020 2021 Daerah DBD
2019 2020 2021 Daerah DBD MADIUN 305 86 119 Endemis
PACITAN 664 727 167 Endemis MAGETAN 471 276 208 Endemis
PONOROGO 1721 152 135 Endemis NGAWI 1360 271 211 Endemis
TRENGGALEK 507 367 92 Endemis BOJONEGORO 520 78 323 Endemis
TULUNGAGUNG 899 275 152 Endemis TUBAN 398 43 223 Endemis
BLITAR 671 199 140 Endemis LAMONGAN 384 112 136 Endemis
KEDIRI 1398 338 274 Endemis GRESIK 441 84 191 Endemis
MALANG 1600 1409 259 Endemis BANGKALAN 171 104 140 Endemis
LUMAJANG 171 153 80 Endemis SAMPANG 265 229 238 Endemis
JEMBER 988 945 444 Endemis PAMEKASAN 328 187 156 Endemis
BANYUWANGI 138 225 98 Endemis SUMENEP 369 129 160 Endemis
BONDOWOSO 383 278 153 Endemis KOTA KEDIRI 223 160 121 Endemis
SITUBONDO 448 331 475 Endemis KOTA BLITAR 254 85 49 Endemis
PROBOLINGGO 440 170 191 Endemis KOTA MALANG 527 304 220 Endemis
PASURUAN 190 119 163 Endemis KOTA PROBOLINGGO 215 76 153 Endemis
SIDOARJO 367 148 330 Endemis KOTA PASURUAN 82 34 105 Endemis
MOJOKERTO 267 97 71 Endemis KOTA MOJOKERTO 24 11 35 Endemis
JOMBANG 344 142 76 Endemis KOTA MADIUN 245 58 48 Endemis
NGANJUK 318 31 195 Endemis KOTA SURABAYA 277 73 111 Endemis
MADIUN 305 86 119 Endemis KOTA BATU 24 61 19 Endemis
Stratifikasi Endemisitas Dengue
Provinsi Jawa Timur
Data Kasus DBD Status Data Kasus DBD Status
No Kabupaten/Kota Daerah No Kabupaten/Kota Daerah
2019 2020 2021 DBD
2019 2020 2021 DBD
1 SITUBONDO 448 331 475 Endemis 18 PAMEKASAN 328 187 156 Endemis
19 BONDOWOSO 383 278 153 Endemis
2 JEMBER 988 945 444 Endemis
20 KOTA PROBOLINGGO 215 76 153 Endemis
3 SIDOARJO 367 148 330 Endemis TULUNGAGUNG
21 899 275 152 Endemis
4 BOJONEGORO 520 78 323 Endemis 22 BLITAR 671 199 140 Endemis
5 KEDIRI 1398 338 274 Endemis 23 BANGKALAN 171 104 140 Endemis
6 MALANG 1600 1409 259 Endemis 24 LAMONGAN 384 112 136 Endemis
25 PONOROGO 1721 152 135 Endemis
7 SAMPANG 265 229 238 Endemis
26 KOTA KEDIRI 223 160 121 Endemis
8 TUBAN 398 43 223 Endemis 27 MADIUN 305 86 119 Endemis
9 KOTA MALANG 527 304 220 Endemis 28 KOTA SURABAYA 277 73 111 Endemis
10 NGAWI 1360 271 211 Endemis 29 KOTA PASURUAN 82 34 105 Endemis
MAGETAN 30 BANYUWANGI 138 225 98 Endemis
11 471 276 208 Endemis
31 TRENGGALEK 507 367 92 Endemis
12 NGANJUK 318 31 195 Endemis
32 LUMAJANG 171 153 80 Endemis
13 PROBOLINGGO 440 170 191 Endemis 33 JOMBANG 344 142 76 Endemis
14 GRESIK 441 84 191 Endemis 34 MOJOKERTO 267 97 71 Endemis
15 PACITAN 664 727 167 Endemis 35 KOTA BLITAR 254 85 49 Endemis
PASURUAN 36 KOTA MADIUN 245 58 48 Endemis
16 190 119 163 Endemis
37 KOTA MOJOKERTO 24 11 35 Endemis
17 SUMENEP 369 129 160 Endemis
38 KOTA BATU 24 61 19 Endemis
TINDAKAN ANTISPASIF

Pengendalian Sebelum
Musim Penularan (SMP)
• sebelum memasuki musim
penghujan/musim
penularan DBD.
• kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat,
• Bulan Bakti Gerakan (BBG)
PSN 3Mplus secara serentak
• larvasidasi.
Klasifikasi Diagnosis Laboratoris
Suspek : apabila tinggal/pernah berkunjung ke daerah endemis dengue dalam kurun waktu masa
inkubasi, belum ada konfirmasi hasil laboratorium, terdapat demam dan dua kriteria berikut :
• mual/muntah
• ruam
• sakit dan nyeri abdomen
• uji tourniquet positif
• leukopenia
• warning sign apapun (nyeri perut dan nyeri tekan, muntah persisten, penumpukan cairan,
perdarahan mukosa, gelisah, pembesaran hepat > 2mm, peningkatan hematokrit dengan
penurunan trombosit yang cepat).

Probable; apabila diagnosis klinis diperkuat dengan sekurang-kurangnya pemeriksaan serologi Dengue
IgM-IgG.

Confirmed; apabila diagnosis klinis diperkuat dengan sekurangkurangnya salah satu pemeriksaan berikut:
• Pemeriksaan Antigen Dengue NS1
• Positif pemeriksaan antigen dengue dengan Polymerase Chain Reaction (PCR)
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN
TATA LAKSANA (PNPK) INFEKSI DENGUE
Klasifikasi kasus dengue dan derajat keparahan

Sumber: WHO. Dengue guidelines for diagnosis, treatment


and control.World Health Organization, 2009
Klasifikasi Dengue Dewasa dan Anak/Remaja

*EDS: Expanded dengue syndrome (manifestasi tidak biasa, keterlibatan organ, komorbid)
ICD X 2010
Buku Panduan Praktik Klinis
(PPK) 2017
Strategi Penanggulangan Dengue
di Indonesia 2021-2025

3.Penguatan manajemen vektor 4. Peningkatan partisipasi


yang efektif, aman, dan masyarakat dan institusi yang
berkesinambungan berkesinambungan

2. Peningkatan akses dan mutu 5.Penguatan kebijakan-


tatalaksana dengue manajemen program, kemitraan,
dan komitmen pemerintah

1. Penguatan surveilans dengue yang 6. Pengembangan kajian, penelitian dan


komprehensif serta manajemen KLB inovasi sebagai dasar kebijakan dan
yang responsif manajemen program berbasis bukti
Target Utama Program
Penanggulangan Dengue 2021-2025
Target Utama
• Menurunkan angka kesakitan dengue menjadi <49 per 100.000 penduduk pada 90% kabupaten/kota pada tahun 2025; d
• Menurunkan angka kematian dengue menjadi 0,5% pada tahun 2025.
Indikator Dampak 2020 (Baseline) 2021 2022 2023 2024
Proporsi kabupaten/kota dengan incidence rate (IR) DBD ≤ 71,6% 75% 80% 85% 90%
49/100.000 penduduk (RPJMN)
Angka kematian (case fatality rate) akibat dengue 0,7% 0,7% 0,7% 0,6% 0,6%

Target Capaian
2022 2023 2024
Impact/Outcome
Outcome (IKP) Output (IKK) Juni Juni Des Juni Des
(SS & ISS) Des (B12)
(B06) (B06) B12) (B06) (B12)

b. Peningkatan
Persentase kabupaten/kota dengan 75 80 83 85 90 95
a. Persentase penemuan
indeks kasus penyakit insiden rate DBD ≤10 per 100.000 pddk
pengendalian
menular dan diobati Jumlah Kabupaten IR ≤10 per 100.000 pddk
penyakit menular
sesuai standar
386 411 427 437 463 488
Dari 514 Kab/kota maksimal 514, jumlah 97
maksimal dg IR >10 per 100.000 pddk 103 87 77 51 26
(129)
Tahun 2021 Jumlah kab/kota dg IR Jumlah kab/kota dg IR >10 per 100.000 pddk
>10 per 100.000 pddk = 297 minggu 9 th 2022 97
Strategi Penanggulangan Dengue
di Indonesia 2021-2025
Proporsi
Estimasi
Pembiayaan
Penanggulangan
Dengue 2021 –
2025 menurut
Strategi
Strategi Penanggulangan Dengue
di Indonesia 2021-2025

PROPORSI ESTIMASI 100%


3,382,143,505 8,756,442,847 11,109,892,788 13,719,320,329 15,885,301,870
4,831,633,578
PEMBIAYAAN 90% 8,026,739,276
10,951,180,034
15,091,252,362 15,532,295,162

PENANGGULANGAN 80% 20,776,024,385 25,539,624,969

DENGUE 2021-2025 70%


35,075,518,658
39,786,028,954
53,304,012,941
MENURUT SUMBER 60%

PENDANAAN
50%

40%
68,108,670,092 102,967,433,018
101,210,548,630
30% 102,329,288,466
92,216,130,137

20%

10%

0%
2021 2022 2023 2024 2025

Pusat Prov/Kabupaten/Kota
Hibah dan Bantuan Luar Negeri Swasta dan Masyarakat
PERAN LINTAS SEKTOR
DAN LINTAS PROGRAM
Kelompok Kerja Operasinal Dengue

POKJANAL DENGUE
Sejarah
• Pokjanal DBD dibentuk tahun 1994 dengan Keputusan Mendagri
No.31-VI Tahun 1994 ditujukan untuk membantu tim Pembina
LKMD sehingga leading sektornya adalah Mendagri
• Nama DBD diusulkan diganti dengan Dengue
MENGAPA PERLU POKJANAL
 Infeksi Dengue (DBD) masih masih menjadi masalah kesahan di masyarakat
yang dapat menimbulkan KLB serta kematian
 Pencegahan dan Pengendalian Dengue membutuhkan peran serta
masyarakat dimana masyarakat harus ditempatkan sebagai subyek bukan
objek
 Pencegahan dan pengendalian Dengue tidak mungkin hanya dilakukan oleh
bidang Kesehatan tetapi memerlukan peran serta lintas program dan lintas
sektor
Contoh REGULASI oleh Pemda
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
ARBOVIROSIS (SIARVI) GERMAS

Salah satu intervensi yang Menjadikan


penting dalam mencapai Surveilans
keberhasilan pengendalian sebagai salah
Arbovirosis satu core
intervention.

Penguatan sistem data


dan manajemen data
Arbovirosis

Pendataan dapat dilakukan secara Online


maupun offline dimana para pengguna bisa
memasukkan data sesuai variabel yang
dibutuhkan
Data jumlah kasus, data jumlah kematian, IR,
CFR, logistic, jumlah kader Jumantik, dll

Dari Puskesmas  Kabupaten/Kota 


• pengumpulan, pelaporan dan analisis data yang efektif dan efisien Provinsi  Nasional
• Tersedianya informasi tentang situasi, faktor risiko dan penyakit Arbovirosis
• Investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah yang cepat
Sebagai survei dasar informasi sebagai dasar
• Kewaspadaan dini terjadinya KLB/Wabah penyusunan perencanaan dan pengambilan
• Menjadi Evidence based Decision making kebijakan DEDY SUBSTANSI
ARBOVIROSIS
BEST PRACTICE
Inovasi GO CANTIK
GERTAK PSN DBD
Banyuwangi
Tantangan
1. Partisipasi masyarakat dalam PSN 3 M Plus  lebih memilih fogging
2. Deteksi dini Kasus belum maksimal, iceberg phenomena
3. Sistem surveilans kasus dan vektor belum berjalan baik, banyak yang under
reporting kasus dengue.
4. Negative list layanan kasus Dengue di BPJS/JKN menyulitkan administratif
layanan dan moral hazard, fraud.
5. Beberapa daerah ragu ragu yang harusnya sudah menytakan status KLB
6. Penanganan KLB belum berjalan optimal.. Leadership program dalam
mobilisasi resource dan kewaspadaan masyarakat.
7. Pokjanal Dengue sebagai wadah koordinasi LP/LS kurang berfungsi dan
kurang berjalan optimal
8. Kurangnya komitmen daerah dalam implementasi G1R1J
9. Minimnya anggaran operasional dalam pengendalian Dengue di
Pusat/Prov/Kab/Kota. Waktu berlangsungnya peningkatan kasus vs
ketersediaan pendanaan (transfer)
10. Climate change  hujan, suhu, kelembaban optimum utk vektor
Inovasi
• Inovasi teknologi nyamuk Wolbachia incompatible insect
technique (IIT) dan sterile insect technique (SIT). Otorisasi,
ekspansi
• Program imunisasi Dengue (rekomendasi ITAGI)
• Gerakan serentak (totalitas) sebelum masa penularan
lingkungan (PSN), vector, manusia terinfeksi, gerakan
masyarakat / GIRIJ (Bulan Bakti Dengue)
• Deteksi dini dan Isolasi kasus terinfeksi (selama 7 hari, fase
viremia)
• Real time surveillance, (daerah dan musim peningkatan
kasus dan KLB)
• Early Warning and Response System (EWARS) for Dengue
Outbreaks, menggunakan web-based dashboard
• Pemenfaatan IT, AI, bigdata, smartphone
Tindak Lanjut
• Pemberdayaan masyarakat melalui G1R1J
(Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik)
• Gerakan Bulan Baki Dengue sebelum
penularan
• Revitalisasi Pokjanal pelibatan transektoral
sektoral
• Penguatan Rencana Aksi Daerah
• Penguatan Surveilans
• Laporan Rutin :Ketepatan dan kelengkapan
laporan
• SIARVI = Sistem Informasi Arbovirosis
sedang dikembangkan saat ini)
• Feed back laporan secara berkala
KESIMPULAN

• Dengue masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.


• Perlu penguatan pelaksanaan program termasuk dimasa pandemic COVID19
• Pemerintah telah melauching Stranas Penangulangan Dengue 2021 – 2025
• Partisipasi semua pihak harus terus diperkuat, dilakukan secara sinergis dan
berkesinambungan
• Pengaktifan POKJANAL infeksi dengue (DBD), mulai dari Provinsi,
Kabupaten/Kota sampai ketingkat Desa/Kelurahan.
• Pemberdayaan masyarakat menjadi peran utama kegiatan PSN 3M Plus melalui
G1R1J
• Perlu dilakukan inovasi, invensi, kreasi berbasis local context dan bukti
(evidens)
INFORMASI LEBIH LANJUT DENGUE

ptvz.kemkes.go.id @p2ptvz
@arbovirosis
@p2ptvz @p2ptvz

@p2ptvz arbovirosis.subdit@gmail.com

“Life is like riding bicycle. To keep your balance,


you must keep moving”
Albert Einstein
Salam Sehat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai