Anda di halaman 1dari 21

Kementerian Kesehatan

17 Juli 2023

Situasi TBC di Indonesia dan Sekolah Peduli TBC


Disampaikan oleh:
dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA
Ketua Tim Kerja TBC
Kementerian Kesehatan RI
▪ Peta Jalan Eliminasi TBC
OUTLINE ▪ Situasi dan Capaian Program TBC Tahun 2022
▪ Sekolah Peduli TBC
Peta Jalan Eliminasi TBC
Peta jalan eliminasi TBC di Indonesia sesuai dengan target global

2022 2025 2030

Target Insidensi turun 50% Insidensi turun 80%


Nasional 163 per 100 ribu penduduk 65 per 100 ribu penduduk
Kematian turun menjadi
6 per 100 ribu*

Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Target Global • Insidensi turun 50% • Insidensi turun 80%
END TB • Kematian akibat TBC turun • Kematian akibat TBC turun
Strategy** 75% 90%

Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
Strategi Nasional Eliminasi TBC
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis

Strategi 1. Penguatan komitmen


dan kepemimpinan pemerintah Strategi 4. Pemanfaatan hasil riset dan
pusat, provinsi, dan teknologi skrining, diagnosis, dan
kabupaten/kota untuk mendukung tatalaksana TBC
percepatan eliminasi TB 2030

Strategi 2. Peningkatan akses Strategi 5. Peningkatan peran serta


layanan TBC bermutu dan komunitas, mitra dan multisektor
berpihak pada pasien lainnya dalam eliminasi TBC

Strategi 3. Optimalisasi upaya Strategi 6. Penguatan manajemen


promosi dan pencegahan, program melalui penguatan sistem
pemberian pengobatan pencegahan Kesehatan
TBC dan pengendalian infeksi;
Situasi dan Capaian Program TBC Tahun 2022
Tuberkulosis (TBC) masih
merupakan masalah
kesehatan utama di Indonesia

• Berdasarkan Global TB Report Tahun 2022,


Indonesia saat ini berada pada peringkat
kedua negara dengan beban TBC terbanyak
di dunia setelah India, dengan perkiraan
kasus baru sebanyak 969.000 kasus dan
incidence rate 354/100.000 penduduk.

• Berdasarkan arahan Menteri Kesehatan, 90%


dari kasus tersebut harus dapat ditemukan
dan diobati.
4 bulan program TB berjalan di tahun 2023, terkonfirmasi TB yang
ditemukan baru sebanyak 31% (target 2023: 90%)

969,000 969,000 969,000

845,000 824,000

724,309 Gap
Penemuan
635,582 kasus
568,987568,987
75%

443,235
393,323 403,168 Gap Inisiasi
67% 362,418 pengobatan
46%
48% 297,780
236,784

31%
80%

2019 2020 2021 2022 2023*


Estimasi Kasus TB Kasus TB ditemukan Kasus TB ditemukan diobati
Data source:
2000-2021: Global TB Report
2022 : data tutup per 13 Maret 2023
2023* : data olah SITB per 5 Juni 2023
Situasi Capaian Program TBC di Indonesia, 2021-2023
Sumber:
• Data 2021: Final Data GTR 2022 Estimated TB Cases
• Data 2022: update 13 Mar 2023; *cohort 2021
• Data 2023: update 5 Juni 2023; **cohort 2022 969.000
TB Cases Notification Pediatric TB

2021 2022 2023 2021 2022 2023

443.235 724.309 297.780 42.187 110.881 45.699


TB Cases Notification Coverage TB HIV Cases

2021 2022 2023 2021 2022 2023

46% 75% 31% 8.344 15.375 6.181


Notification DR TB Cases Treatment Success Rate (TSR)

2021 2022 2023 2021 2022* 2023**

8.268 12.531 5.528 86% 86% 80%


Enrollment DR TB Cases Coverage of TPT

2021 2022 2023 2021 2022 2023

5.082 8.089 2.953 0,3% 1,3% 0,95%


Jumlah Kasus TBC per Jenis Kelamin dan Kelompok
Usia Tahun 2023
65+ 20,992 9,513

55-64 28,788 16043


Kasus TBC terbanyak pada
jenis kelamin laki-laki 45-54 29,677 19,300
• 124.973 kasus pada
Perempuan 35-44 25,970 17,067
• 172.807 kasus pada
25-34 24,105 18,800
Laki-laki
20-24 12,380 12,638

Kasus TBC terbanyak pada


15-19 7,327 9,481
usia produktif.
10-14 3,396 4,032

5-9 6,891 6,199

0-4 13,281 11,900

40,000 30,000 20,000 10,000 0 10,000 20,000 30,000


Perempuan Laki-laki
*Data 2023 per 5 Juni 2023
Sekolah Peduli TBC
Pembagian Peran /Tanggung Jawab Komponen Sekolah Peduli TBC

Tenaga Kesehatan
Pendidik/Guru Komite di Puskesmas
Peserta Didik Pembina UKS/M Tenaga Sekolah/Orang
Kependidikan/Staf tua/Wali Peserta a. Merencanakan
• Menerapkan • Merencanakan Pegawai Lain Didik pelaksanaan
perilaku hidup pelaksanaan kegiatan
bersih dan sehat kegiatan • Kepala Sekolah • Melakukan b. Memberikan
baik di lingkungan • Memberikan membuat kebijakan pengawasan bimbingan teknis
sekolah ataupun di edukasi dan sekolah terkait SOP Kesehatan medik
luar sekolah informasi TBC ke Pencegahan dan • Memberikan c. Memberikan
• Menerapkan etika peserta didik dan Penanggulangan edukasi dalam penyuluhan TBC
batuk/bersin orang tua/wali TBC menerapkan PHBS d. Memberikan
• Memakai masker • Menerapkan PHBS • Melakukan • Membawa peserta pelatihan
bagi yang sedang • Meningkatkan pengawasan atau didik ke fasyankes e. Berkoordinasi
sakit peran kader UKS/M monitoring terdekat ketika untuk melakukan
• Membuang sampah • Melakukan pelaksanaan serta peserta didik penjaringan dan
di tempat sampah pengawasan atau pemantauan dan bergejala TBC pemeriksaan
dan senantiasa monitoring evaluasi • Mendampingi berkala serta
menjaga kebersihan pelaksanaan serta • Menerapkan PHBS peserta didik ketika perujukan
lingkungan pemantauan dan • Menjaga lingkungan menjalani proses f. Memberikan
evaluasi sekolah tetap bersih pengobatan sampai pembinaan dan
sembuh pelaksanaan
konseling
Prinsip Sekolah Peduli TBC
Prinsip Sekolah Peduli TBC akan menitik beratkan pada 4 (empat) komponen, yaitu:

Komponen Kebijakan Komponen KIE


Yaitu tersedianya peraturan di satuan Beberapa Indikator dalam komponen ini
Pendidikan untuk mewujudkan Sekolah meliputi adanya kegiatan pelatihan
Peduli TBC dengan salah satu tentang TBC bagi tim pelaksana Sekolah
indikatornya adalah adanya komitmen Peduli TBC dan UKS/M, serta tersedianya
tertulis di sekolah untuk pelaksanaan media KIE tentang TBC dan PHBS di
Sekolah Peduli TBC. sekolah dan di UKS/M

Layanan Kesehatan/Kelengkapan
Sarana dan Prasarana Ruang UKS/M

Beberapa indikatornya adalah ruang kelas


Beberapa indikatornya adalah tersedianya
memiliki sirkulasi udara baik, bangunan
ruang UKS/M yang bersih dan
sekolah memiliki bukaan untuk
penanggung jawab UKS/M sudah terlatih
pencahayaan alami, dan adanya sarana
tentang TBC, serta terhubungnya UKS/M
dan prasarana untuk PHBS seperti tempat
dengan Puskesmas setempat.
mencuci tangan, tempat sampah tertutup,
sabun cuci tangan, dan air bersih.
Langkah-Langkah Pengembangan Sekolah Peduli TBC
1 Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan kegiatan untuk melihat kondisi/ keadaan suatu wilayah
garapan yang akan dilakukan intervensi. Tahapan analisis situasi:

Identifikasi faktor risiko


Identifikasi Kondisi Sekolah Faktor risiko perilaku: peserta
dengan cara mengumpulkan Penetapan Prioritas didik tidak peduli dengan gejala
data yang diperlukan Permasalahan yang dialami atau petugas
Kesehatan puskesmas tidak melakukan
Data Umum: Jumlah peserta berdasarkan tingkat penyuluhan
didik, umlah tenaga urgensi, keseriusan,
kependidikan, dll. potensi Faktor risiko non perilaku:
perkembangan, dan Peserta didik dan orang tua tidak
Data Khusus: Kegiatan UKS/M, kemudahan dalam memahami gejala, cara
masalah Kesehatan di sekolah, mengatasinya. pencegahan dan cara penularan
dll. TBC

Pelaksanaan Survey Identifikasi Potensi yang


Mawas Diri dengan dimiliki Sekolah
Penetapan cara pengumpulan Seperti kebijakan public
Rekapitulasi
Kegiatan data secara kuantitatif, berwawasan Kesehatan
Hasil SMD
Pokok atau kombinasi diterapkan di sekolah, mitra
(kuantitatif dan potensial dilibatkan, kader
kualitatif) berkompetensi, dll.
Langkah-Langkah Pengembangan Sekolah Peduli TBC
2 Pengorganisasian
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah tersusun kegiatan pokok Promosi
Kesehatan dalam Penanggulangan TBC. Pengorganisasian merupakan
pembagian peran atau tim kerja promosi kesehatan, beserta penanggunggung
jawab kegiatan dan anggota yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

Contoh Pengorganisasian

• Koordinator : Petugas UKS/M di Sekolah


• PJ Pokja I (Pengembangan dan Penerapan Kebijakan Sekolah
Sehat) :
Anggota :
• PJ Pokja II (KIE Kesehatan) :
Anggota :
• PJ Pokja III (Peran Aktif Peserta Didik) :
Anggota :
Langkah-Langkah Pengembangan Sekolah Peduli TBC
Keterangan pengisian matrik
3 Perencanaan perencanaan :
Pada tahap ini, setiap Pokja menyusun rencana aksi kegiatan promosi kesehatan di 1) Kolom 1 : diisi dengan nomor urut
sekolah dalam mengatasi masalah kesehatan prioritas, dengan menggunakan matrik
2) Kolom 2 : diisi dengan jenis
sebagai berikut: kegiatan

Rencana Kegiatan Promosi Kesehatan Di Sekolah/M … Tahun 20… 3) Kolom 3 : diisi dengan tujuan
kegiatan promosi kesehatan.
Pokja :…………………………………..
4) Kolom 4 : diisi dengan sasaran
kegiatan promosi kesehatan
5) Kolom 5 : diisi dengan
penanggung jawab kegiatan
6) Kolom 6 : diisi dengan pelaksana
yang terlibat dalam kegiatan
promosi Kesehatan
7) Kolom 7 : diisi dengan kebutuhan
sumberdaya
(sarana/fasilitas,media, dll) setiap
jenis kegiatan promosi kesehatan.
8) Kolom 8 : diisi dengan sumber
dana untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan.
9) Kolom 9 : diisi dengan
keterangan, bila ada hal-hal yang
perlu dituliskan.
Standar Promosi Kegiatan
1 Standar Kegiatan
1. Menerapkan strategi promosi Kesehatan
2. Intervensi promosi kesehatan di sekolah berlandaskan pada data
3. Memberdayakan/ memandirikan warga sekolah berperan aktif
4. Menerapkan metode dan teknik promosi kesehatan yang sesuai
5. Pengelola kegiatan promosi kesehatan di sekolah adalah Pelaksana UKS/M di sekolah

2 Standar Indikator PHBS


1. Berperan aktif mewujudkan lingkungan Sekolah/M tanpa asap rokok
2. Menerapkan etika batuk/bersin
3. Menggunakan Masker

3 Standar SDM
Pengelola promosi kesehatan di Sekolah/M adalah petugas UKS/M di sekolah yang pernah
mengikuti orientasi di bidang Promosi Kesehatan di Sekolah/M

4 Standar Sarana Prasarana


1. Media promosi kesehatan tentang PHBS dengan jumlah memadai berisi pesan-pesan
2. Jenis media promosi kesehatan meliputi media luar ruang
3. LCD projector, VCD-DVD Player, TOA / Amplifier/ pengeras suara, dll, alat perekam, dll.
Pelaksanaan Kegiatan

1 Mengembangkan dan menerapkan Kebijakan 5 Peningkatan akses pelayanan kesehatan di


Publik Berwawasan Kesehatan di Sekolah/M sekolah
Menetapkan dan menyosialisasikan kebijakan berwawasan Melalui upaya Kesehatan promotive, preventif, kuratif, dan
kesehatan kepada warga sekolah/m serta orang tua atau wali rehabilitatif
murid
Peningkatan peran aktif warga sekolah/m
6
2 Peningkatan dukungan mitra potensial sebagai agen perubahan
Berperan aktif dalam promosi kesehatan yang berdampak
Menentukan jenis kegiatan promosi kesehatan, melakukan terhadap peningkatan status kesehatan bagi individu, keluarga
identifikasi calon mitra, merumuskan tujuan dan peran setiap dan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar
mitra, melakukan komunikasi, membangun kesepakatan kerja
sama, menyelenggarakan pertemuan, menyusun rencana Pengembangan dan Pengadaan media
pelaksanaan kegiatan dan melaksanakan kegiatan 7 promosi kesehatan di sekolah
Tahapannya adalah mengembangkan pesan, mengembangkan
3 Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat desain grafis media promosi kesehatan, menyempurnakan
Tahapannya adalah pengenalan kondisi sekolah/m, Survei Mawas prototype media, produksi/pengadaan berbagai jenis media,
Diri, pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan distribusi dan penggunaan media, serta melakukan
pembinaan kelestarian pemantauan

4 Peningkatan Kapasitas Pelaksana UKS/M 8 Pengadaan sarana-prasarana pendukung


Dilakukan melalui pelatihan metode dan teknik Komunikasi Dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan promosi
individu, kelompok dan massa, membuat desain grafis media kesehatan di sekolah dengan mengacu pada standar
promosi Kesehatan, membangun jejaring kemitraan, advokasi, dll sarana/peralatan yang telah ditetapkan
Contoh Media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Berikut adalah contoh media KIE yang bisa digunakan Sosialisasi Sekolah
Peduli TBC di Sekolah:

Media KIE dapat


diakses melalui link:
https://bit.ly/KIETBINDONESIA

Leaflet Poster
Pengumpulan Dokumen
Setiap perwakilan sekolah diharapkan dapat
melaporkan kegiatan pengembangan Sekolah Peduli
TBC di masing-masing sekolah.
Pelaporan paling lambat disubmit pada 30 Agustus
2023 melalui link:
Hal yang perlu dilaporkan:
- Detail Sekolah dan PIC (Email PIC, Nama
Sekolah, Kota Administrasi Sekolah, Email
https://bit.ly/LaporanSekolahPeduliTBC
Sekolah, Alamat Sekolah, No Telepon Sekolah,
Nama PIC, dan No. Telepon PIC)
- Identifikasi Kegiatan (Nama, Deskripsi, Sasaran,
Output, Tindak Lanjut, Kendala, dan Dokumentasi)

Anda mungkin juga menyukai