APOTEKER
INDONESIA
STRATEGI Percepatan
Eleminasi TB pada masa
adaptasi kebiasaan Baru
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
PRESIDEN JOKOWI : “Sekarang ini kita sudah
memiliki model untuk covid. Yaitu pelacakan
secara agresif untuk menemukan di mana
mereka. Harus dilakukan ini. Ini mungkin kita
nebeng covid ini kita juga lacak yang TBC,”
(21/7 2020)
90,208
1,226,509
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
Dengan insiden sebesar 842.000 kasus per tahun dan notifikasi kasus TB sebesar
569.899 kasus maka masih ada sekitar 32% yang belum ternotifikasi baik yang belum
terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan. Dari angka insiden ini
dilakukan perhitungan beban TB di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk perhitungan beban TB di tingkat kabupaten/kota, Ditjen P2P telah
menerbitkan Buku Panduan Penentuan Beban dan Target Cakupan Penemuan dan
Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia Tahun 2019-2024.
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
PERBANDINGAN CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM TB
TAHUN 2018 VS 2019
Capaian 2018 2019
Notifikasi Kasus 570,289 562,632
Treatment Coverage 68% 67%
Treatment Success Rate 85% 83%
Notifikasi Kasus RO 9,038 11,463
Kasus TB HIV 10,454 11,860
Kasus TB Anak 61,089 69,248
Kematian TB 10,731 12,469
catatan
kematian 2018 : kasus 2017 per GTR 2019
kematian 2019 : kasus 2018 per GTR 2020
Notifikasi Kasus RO : all cases
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
STRATEGI ELEMINASI TB
Jumlah Notifikasi Kasus TB SO di Indonesia
570,973
557,101
2017 2018 2019 TW 1 2020
443,704
264,852
217,722
158,832
148,480
116,372
114,137
104,140
103,585
54,692
36,497
11,383
6,531
4,852
RS Pemerintah RS Swasta Total Notifikasi dari RS Total Notifikasi Seluruh
Fasyankes
Data Kasus 2018 dan 2019 update per 24 April 2020
Target dan Cakupan Indikator TB 2019-2020
2019 2020
No Indikator
Target Cakupan Target Cakupan
1 Cakupan penemuan dan pengobatan
tuberkulosis 75% 67% 80% 20%
2 Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis
90% 83% 90% 74%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0%
82.9% 67.5%
95.9% 104.5%
93.9% 97.2%
92.1% 93.5%
91.5% 88.8%
90.7% 82.5%
90.4% 71.6%
89.4% 69.8%
88.8% 66.5%
88.5% 65.9%
77.7% 41.1%
75.7% 40.3%
Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Success Rate) Indonesia 2019
74.2% 39.9%
68.7% 36.0%
58.6% 35.5%
Target SR : 90%
44.0% 33.9%
20%
60%
80%
40%
100%
0%
20%
40%
80%
60%
100%
0%
73.6% 20.2%
91.3% 33.0%
*)
91.1% 31.3%
89.2% 27.1%
87.9% 23.6%
86.9% 23.4%
84.6% 20.6%
83.8% 20.4%
82.0% 20.2%
81.8% 19.2%
81.0% 18.5%
*) SR tahun 2020 berdasarkan kohort penemuan kasus TB 2019
80.7% 17.9%
79.9% 17.5%
78.3% 17.4%
78.1% 17.1%
75.5% 16.9%
70.9% 16.4%
69.4% 16.2%
2019-2020 Data tahun 2020 per 3 September 2020
64.8% 16.0%
63.1% 15.9%
61.7% 15.7%
60.5% 14.0%
60.4% 13.9%
13.5%
59.0%
13.3%
58.2%
13.3%
52.7%
13.3%
52.4%
10.9%
50.2%
10.9%
49.7%
9.8%
48.7%
Cakupan Pengobatan TB (Treatment Coverage) Indonesia 2020*)
Treatment Coverage TB & Succes Rate di Indonesia
8.9%
43.0%
Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Success Rate) Indonesia 2020*)
7.8%
36.3%
6.9%
25.8%
5.6%
24.1%
5.3%
20.7%
Target SR : 90%
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
STRATEGI ELEMINASI TB
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
Perlunya Optimalisasi
layanan TBC di FKTP
untuk mengurangi
rujukan non spesialistik
ke FKRTL/RS
Capaian Indikator PPM Rumah Sakit
2019 TW 1 2020
No Indikator
Num Denum % Num Denum %
1 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 9,482 10,013 95% 3,268 10,013 33%
Proporsi RS Pemerintah Lapor Kasus TB diantara
2 699 998 70% 276 998 28%
seluruh RS Pemerintah
Proporsi Klinik Pemerintah Lapor Kasus TB
3 85 471 18% 21 471 4%
diantara seluruh klinik Pemerintah
Proporsi RS Swasta Lapor Kasus TB diantara
4 928 1,853 50% 307 1,853 17%
seluruh RS Swasta
Proporsi DPM/Klinik Lapor Kasus TB diantara
5 260 8,248 3% 21 8,248 0%
seluruh DPM/Klinik
6 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Pemerintah 114,137 557,101 20% 6,531 36,497 18%
Porporsi Notifikasi Kasus TB dari Klinik
7 833 557,101 0% 108 36,497 0%
Pemerintah
8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 103,585 557,101 19% 4,852 36,497 13%
9 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 4,055 557,101 1% 171 36,497 0%
Denumerator indikator 2-5 adalah jumlah fasyankes secara keseluruhan (Ditjen Yankes, 2019)
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
IKATAN
APOTEKER
INDONESIA
Jejaring Layanan TB
sebagai
Layanan terpadu
berpusat pada pasien
Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan No. HK.02.02/2201/2018
tentang Kewajiban Pelaporan Kasus
Tuberkulosis dan Percepatan Pelayanan
Tuberkulosis Resistan Obat
REKOMENDASI JEMM 2020
1. Urgently expand the scope of the PPM initiative
• Dengan target meningkatkan 10x pelibatan DPM/Klinik swasta dan 2x pelibatan RS swasta
1. IAI melakukan pelatihan yang aplikatif untuk melakukan pelayanan TB di fasilitas pelayanan kefarmasian baik dari segi
pengetahuan, pengelolaan logistik dan komunikasi dengan mengundang narasumber yang kompeten di pelayanan
kefarmasian bidang TB
2. Apotek dapat membentuk jejaring dengan Fasyankes untuk melakukan screening terduga TB dan melakukan kegiatan
farmasi klinik di apotek dengan PIO, conseling dan Homecare
3. IAI berperan aktif dalam pembentukan KOPI TB di setiap wilayah
4. IAI mengadvokasi komitmen untuk tidak melayani resep OAT lepasan dan menyarankan pasien untuk berobat ke
Fasyankes DOTS
5. IAI berkoordinasi dengan IDI untuk melaporkan resep-resep OAT yang tidak rasional, dan apotek berkomitmen tidak
melayani resep OAT lepasan dan menyarankan ke puskesmas
Apoteker di rumah sakit
Tools.......
22
IKATAN
What
APOTEKER
INDONESIA
can do
Melacak Penderita di lokasi yang terdapat kasus tb
SANGAT PERLU
▪ Support dari Pemerintah
▪ Pendampingan dari Puskesmas = alat koordinasi
▪ Jejaring KOPI-TB yang erat
▪ Alur/ mekanisme yang jelas
24
Indikator Utama dan Target 2020-2024
What can do
1. Berinisiatif di rumah sakit terkait:
• Kewajiban pelaporan kasus TB menggunakan sistem informasi nasional (SITB dan/atau integrasi
SIMRS-SITB)
• Tatalaksana kasus TB sesuai standar (ISTC dan PNPK)
• Keterlibatan RS dalam jejaring layanan TB di kabupaten/kota wilayah masing-masing
• Membentuk kolaborasi layanan antar unit (jejaring internal) di rumah sakit untuk memastikan
layanan TB sesuai standar
• Merujuk pasien TB tanpa penyulit ke puskesmas sesuai dengan peraturan/pedoman
2. Mendiseminasikan wajib notifikasi dan isu terkini terkait TB lainnya kepada rumah sakit (termasuk
manajemen rumah sakit) – dapat melalui online course (webinar)
3. Melaksanakan pelatihan/peningkatan kapasitas petugas TB di rumah sakit
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan TB (termasuk pelaporan) di rumah sakit secara rutin
INDIKATOR DAMPAK & TARGET TBC
2020 -2024
Baseline
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
2018
Insidensi Tuberkulosis per
100.000 penduduk 319 272 252 231 211 190
28