Anda di halaman 1dari 21

Kementerian Kesehatan

29 November 2022

Update Kebijakan Program TBC dan Tindak Lanjut


Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021

Tim Kerja TBC-ISPA, Dit. P2PM


▪ Peta Jalan Eliminasi
▪ Situasi Capaian Program Tuberkulosis 2022
Outline ▪ Perbandingan Data BPJS K dengan Data SITB
▪ Tindak Lanjut Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021
dan Peran Pemangku Kepentingan yang Terlibat
Peta Jalan Eliminasi TBC di Indonesia Sesuai dengan Target Global

2022 2025 2030

Target Insidensi turun 50% Insidensi turun 80%


Nasional 163 per 100 ribu penduduk 65 per 100 ribu penduduk
Kematian turun menjadi
6 per 100 ribu*

Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Target Global • Insidensi turun 50% • Insidensi turun 80%
END TB • Kematian akibat TBC turun • Kematian akibat TBC turun
Strategy** 75% 90%

Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
Strategi Nasional Eliminasi TBC
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis

Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota


a untuk mendukung percepatan eliminasi TBC 2030

b Peningkatan akses layanan TBC bermutu dan berpihak pada pasien

Optimalisasi upaya promosi dan pencegahan, pemberian pengobatan pencegahan TBC


c dan pengendalian infeksi;

d Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis, dan tatalaksana TBC

Peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi
e Tuberkulosis

f Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem Kesehatan


▪ Peta Jalan Eliminasi
▪ Situasi Capaian Program Tuberkulosis 2022
Outline ▪ Perbandingan Data BPJS K dengan Data SITB
▪ Tindak Lanjut Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021
dan Peran Pemangku Kepentingan yang Terlibat
~11 bulan program TB berjalan di 2022, terkonfirmasi TB yang ditemukan
baru sebanyak 52%
Jika target 11 bulan tercapai, % pencapaian harusnya mencapai ~92%

969.000 969.000

845.000 Gap
824.000
Penemuan
kasus

Gap Inisiasi
568.987 568.987 pengobatan
504.486
472.204
443.235
393.323 403.168
362.418

2019 2020 2021 2022*

Estimasi Kasus TB Kasus TB ditemukan Kasus TB ditemukan diobati

Data source:
2000-2021: Global TB Report
2022 : Data dashboard Tuberkulosis per 22 November 2022
0%
0%

100%
100%

20%
60%
80%
20%
40%
60%
80%

40%
INDONESIA 82% INDONESIA 52%

LAMPUNG 96% JABAR 96%

RIAU 91% BANTEN 84%

SUMSEL 91% DKI JAKARTA 80%

SUMUT 90% GORONTALO 67%

NTT 87% JATENG 66%

SULBAR 87% PAPUA 65%

TSR : Data olah SITB per 1 November 2022


SULUT 86% SULUT 64%

ACEH 86% SULSEL 62%

TC : Data dashboard Tuberkulosis per 22 November 2022


BANTEN 86% JATIM 61%

JAMBI 86% MALUT 54%

NTB 86% SULBAR 52%

SULSEL 86% KALBAR 52%


Treatment Coverage dan Treatment Success Rate

SULTRA 85% DIY 49%

JATIM 85% KALTARA 48%

DIY 84% MALUKU 48%

BABEL 84% SULTRA 48%


Capaian TC dan TSR Menurut Provinsi

BALI 83% SULTENG 47%


Tahun 2022

JATENG 83% LAMPUNG 46%

SULTENG 83% KALTIM 46%

KEPRI 82% SUMBAR 45%


(*kohort penemuan kasus tahun 2021)

SUMBAR 80% SUMSEL 45%

KALTENG 80% ACEH 43%

KALTIM 80% SUMUT 42%

MALUKU 79% NTB 41%

BENGKULU 78% KEPRI 41%

DKI JAKARTA 77% KALSEL 38%


Capaian Persentase Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate) TBC Tahun 2022
Capaian Penemuan & Pengobatan Kasus TBC (Treatment Coverage) per Provinsi di Indonesia

KALBAR 77% PAPUA BARAT 37%

MALUT 76% BABEL 36%

KALSEL 75% RIAU 35%

JABAR 74% KALTENG 34%

KALTARA 73% BENGKULU 31%

GORONTALO 72% NTT 31%

PAPUA BARAT 71% JAMBI 31%


Target : 90%

Target : 90%

PAPUA 70% BALI 30%


TREND JUMLAH KASUS TBC DIOBATI PER JENIS FASYANKES DI INDONESIA
TAHUN 2018-2022
600.000

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

-
2018 2019 2020 2021 2022
DPM/KLINIK SWASTA 3.624 4.303 3.094 2.987 4.030
KLINIK PEMERINTAH 797 890 999 1.175 1.775
RS SWASTA 116.390 102.477 54.882 73.736 78.833
RS PEMERINTAH 148.462 114.590 63.140 70.277 79.960
Puskesmas + B/BKPM 301.700 339.055 235.713 249.911 252.364
Sumber data:
2018-2020: Final Global TB Report
2021: Final Global TB Report 28 April 2022
2022: TB.03 Sistem Informasi TBC Nasional (SITB&WIFITB) per 1 November 2022
TREND FASYANKES LAPOR TERDUGA (TB.06) DAN KASUS (TB.03) TAHUN 2020 - 2022
100%

96%
90%

95%

94%
94%

93%
92%
80%

84%

82%
78%
70%

73%
69%
67%
60%

65%

63%

61%
60%
50%

54%
52%
40%
30%
20%
10%
0%
Lapor TB.06 Lapor TB.03 Lapor TB.06 Lapor TB.03 Lapor TB.06 Lapor TB.03
Puskesmas RS Pemerintah RS Swasta
2020 2021 2022

2000
1.766
1800
1600
1400
1200
1000
800
600 506
400 199 264 216 193 265
179 187 119 131 162
200 Sumber data:
0 2020: Final Global TB Report per 14 Juni 2021
2021: Final Global TB Report per 28 April 2022
Lapor TB.06 Lapor TB.03 Lapor TB.06 Lapor TB.03 2022: TB.03 Sistem Informasi TBC Nasional
DPM/Klinik Swasta Klinik Pemerintah (SITB&WIFITB) per 1 November 2022

2020 2021 2022


▪ Peta Jalan Eliminasi
▪ Situasi Capaian Program Tuberkulosis 2022
Outline ▪ Perbandingan Data BPJS K dengan Data SITB
▪ Tindak Lanjut Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021
dan Peran Pemangku Kepentingan yang Terlibat
PERBANDINGAN DATA TBC di FKRTL, DATA BPJS K - SITB
Tahun 2021 – 2022 tingkat nasional

Jumlah Jumlah Jumlah Pasien TBC


Peserta TBC Peserta TBC di Sistem Surveilans TBC**
Tahun
di FKTP di FKRTL
(BPJS)* (BPJS)* FKTP FKRTL Total

2019 678.290 337.741 225.715 563.456

2020 484.490 236.478 121.350 357.828

2021 418.424 436.599 254.073 144.013 398.086

2022 445.045 405.269 258.169 158.793 416.962

Catatan : Ada gap jumlah kasus TBC yang dilaporkan


Jumlah peserta JKN di FKRTL dari BPJS dengan yang dilaporkan dari
dari BPJS merupakan bagian dari Sistem Surveilans TBC (Potensi tambahan
peserta JKN di FKTP yang dirujuk kasus yg underreporting)→ perlu matching
ke FKRTL data individu untuk validasi data

*Data BPJS merupakan jumlah peserta di FKTP dengan diagnosa A15-A19 (Aplikasi SSBI per Okt 2022).
**Data BPJS merupakan jumlah peserta di FKRTL
***Data Surveilans TB merupakan data pasien/orang diobati. Data 2022 per 1 Nov 2022
▪ Peta Jalan Eliminasi
▪ Situasi Capaian Program Tuberkulosis 2022
Outline ▪ Perbandingan Data BPJS K dengan Data SITB
▪ Tindak Lanjut Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021
dan Peran Pemangku Kepentingan yang Terlibat
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021
Tentang Penanggulangan TBC

STRATEGI NASIONAL ELIMINASI TBC DI INDONESIA


1. Penguatan komitmen 4. Peningkatan
dan kepemimpinan penelitian,
Pemerintah Pusat, pengembangan, dan
Pemerintah Daerah inovasi di bidang
provinsi, dan Pemerintah Penanggulangan TBC
Daerah kabupaten/kota
5. Peningkatan peran serta
2. Peningkatan akses
komunitas, Pemangku
layanan TBC yang
Kepentingan, dan
bermutu dan berpihak
multisektor lainnya dalam
pada pasien
Penanggulangan TBC
3. Intensifikasi upaya
kesehatan dalam 6. Penguatan manajemen
rangka Penanggulangan program.
TBC
Arahan Menteri Kesehatan untuk Program TBC
Weekly Meeting, Jumat, 18 November 2022

Menargetkan penemuan kasus TBC 16.700 kasus per minggu, serta melaporkan
1 penemuan kasus mingguan di bulan-bulan sebelumnya yang belum terlaporkan

2 Pelaporan dari RS Pemerintah, RS Swasta dan Puskesmas mencapai 100%

Memantau RS pemerintah dan RS swasta di seluruh Indonesia yang sudah memiliki


3 SITB tetapi belum melaporkan kasus

4 Mempercepat koneksi TCM dengan software konektivitas

5 Semua lab/fasyankes pemilik NAR untuk mempergunakan koneksi COVID untuk TBC

6 Melakukan pertukaran data dengan BPJS-Kesehatan


Surat Pemberitahuan dari BPJS
Kesehatan Terkait Tindak Lanjut
Perpres 67/2021

Sebagai tindak lanjut dari Perpres 67


Tahun 2021, BPJS Kesehatan telah
mengeluarkan surat pemberitahuan
tentang dipersyaratkannya Nomor
Register pelaporan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum
klaimnya dibayarkan oleh BPJS
Kesehatan, maka BPJS Kesehatan
akan mengimplementasikannya untuk
pengajuan klaim bulan November 2022.
▪ Semua fasyankes harus melaporkan terduga dan kasus TBC pada
sistem informasi tuberkulosis (SITB)
▪ Berdasarkan Perpres No 67 Pasal 12 Ayat 5 pembayaran klaim JKN
untuk pasien/kasus TBC di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut
Tindak Lanjut (FKRTL) hanya diberikan apabila sudah mendapatkan nomor
Perpres 67 register pelaporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota
tahun 2021 ▪ Nomor register pelaporan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota adalah
dalam Kerangka nomor register terduga atau pasien TBC yang tercatat di SITB
Pelayanan TBC Fasyankes
di Era JKN ▪ Fasyankes wajib melakukan pelaporan kasus TBC untuk mendapatkan
nomor register SITB sebagai syarat pengajuan klaim JKN tingkat
FKRTL di e-klaim
▪ Kasus TBC di FKRTL yang tidak memiliki nomor register SITB maka
tidak akan dibayarkan klaim JKN per bulan pelayanan November 2022.
Perpres 67/2021 tentang Pemangku
Penanggulangan Tuberkulosis Tindak Lanjut
Kepentingan
Kemenkes ● Menerbitkan surat edaran terkait kewajiban pelaporan TBC dan
Kewajiban Pelaporan TBC
mekanisme klaim JKN yang dapat dilakukan jika fasyankes telah
Pasal 12 Ayat 4 melakukan pelaporan TBC (untuk memperoleh nomor register pasien di
SITB fasyankes)
Setiap Fasyankes yang ● Bersama BPJS Kesehatan pusat, melakukan pemantauan dan
menemukan pasien TBC
wajib melaporkan kepada evaluasi secara berkala mekanisme pertukaran data dengan
dinas kesehatan kabupaten/ eClaim/Pcare dan implementasi klaim JKN fasyankes
kota
Pasal 24 Ayat 2
Dinas ● Mendistribusikan serta mensosialisasikan update kebijakan terkait
Kesehatan wajib lapor kepada fasyankes
Salah satu tanggung jawab ● Bersama Kantor Wilayah & Cabang BPJS Kesehatan serta asosiasi
Pemerintah Daerah adalah
memastikan semua orang yang fasyankes mensosialisasikan kepada seluruh fasyankes terkait
terdiagnosis TBC tercatat dan kewajiban melalukan registrasi pasien JKN yang didiagnosis TBC
terlaporkan dalam sistem melalui SITB serta update mekanisme klaim pembayaran JKN di
informasi TBC.
FKRTL
● Memastikan seluruh fasyankes melakukan pencatatan pelaporan
Pelaporan TBC sebagai fasyankes melalui SITB secara real time
Syarat Klaim JKN ● Melakukan pemantauan dan feedback pelaporan TBC kepada
fasyankes secara berkala
Pasal 12 Ayat 5 ● Bersama Kantor Wilayah & Cabang BPJS Kesehatan, melakukan
Pembayaran klaim JKN untuk pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TBC termasuk
pasien/kasus TBC di FKRTL implementasi klaim JKN fasyankes
hanya diberikan apabila sudah
mendapatkan nomor register
pelaporan dari dinas
kesehatan kab/kota.
Perpres 67/2021 tentang
Pemangku
Penanggulangan Tuberkulosis Tindak Lanjut
Kepentingan

Kewajiban Pelaporan TBC BPJS ● Menerbitkan surat edaran kepada Kantor Cabang dan Kantor Wilayah
Kesehatan terkait mekanisme klaim JKN yang dapat dilakukan jika fasyankes telah
melakukan pelaporan TBC (nomor register SITB)
Pasal 12 Ayat 4
● BPJS Kesehatan mengupdate dan mensosialisasikan Petunjuk Teknis
Setiap Fasyankes yang mekanisme klaim dan rujukan pasien TBC di FKRTL
menemukan pasien TBC ● BPJS Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan melakukan upaya
wajib melaporkan kepada
dinas kesehatan kabupaten/ integrasi/bridging antar sistem informasi BPJS Kesehatan dengan
kota sistem informasi TBC
Pasal 24 Ayat 2 ● Kantor Wilayah & Cabang BPJS Kesehatan aktif berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat serta terlibat dalam mekanisme monitoring
Salah satu tanggung jawab dan evaluasi TBC
Pemerintah Daerah adalah
memastikan semua orang yang ● BPJS akan melakukan blocking pengajuan klaim JKN bagi FKRTL yang
terdiagnosis TBC tercatat dan melakukan klaim TBC namun terduga/kasus TBC tersebut belum memiliki
terlaporkan dalam sistem nomor registrasi SITB
informasi TBC.
Fasyankes ● Membentuk tim khusus di FKRTL yang terdiri atas staf verifikator BPJS
Pelaporan TBC sebagai Kesehatan, rekam medis, dan penanggung jawab pencatatan – pelaporan
TBC untuk memastikan semua pasien TBC peserta JKN memiliki nomor
Syarat Klaim JKN register SITB di e-klaim
● Melakukan pencatatan dan pelaporan TBC melalui sistem informasi TBC
Pasal 12 Ayat 5 nasional secara real time untuk mendapatkan nomor register SITB sebagai
syarat pengajuan klaim JKN
Pembayaran klaim JKN untuk ● FKRTL memasukkan nomor register SITB ke aplikasi e-klaim (Petugas
pasien/kasus TBC di FKRTL klaim di FKRTL melakukan koordinasi dengan Petugas Poli TBC untuk
hanya diberikan apabila sudah memperoleh nomor register SITB pasien)
mendapatkan nomor register
pelaporan dari dinas
kesehatan kab/kota.
Perpres 67/2021 tentang Pemangku
Penanggulangan Tuberkulosis Tindak Lanjut
Kepentingan
Mitigasi Dampak Psikososial Kemenkes ● Melakukan Koordinasi berkala kepada Kementerian/Lembaga
dan Ekonomi Pasien TBC terkait untuk memberikan dukungan kepada pasien TBC, contoh
Kementerian PUPR memberikan Bantuan Stimulan Perumahan
Pasal 24 Ayat 1 (d) Swadaya (BSPS) kepada pasien TBC sesuai data dari Kemenkes
Dalam pelaksanaan dan Kementerian Sosial memberikan dukungan psikososial
Penanggulangan TBC kepada pasien TBC dan keluarga pasien terdampak yang rentan
Pemerintah Pusat tertular TBC.
bertanggung jawab: melakukan
mitigasi dampak psikososial Dinas
dan ekonomi yang dihadapi ● Memastikan pasien TBC di fasyankes sudah memiliki jaminan
pasien TBC dan keluarganya Kesehatan kesehatan
Pasal 24 Ayat 3 (a) ● Melakukan koordinasi dengan dinas/OPD terkait untuk
memberikan dukungan kepada pasien TBC dan keluarga pasien
Mitigasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d dan ayat terdampak yang rentan tertular TBC (contoh Dinas Sosial terkait
(2) huruf h dilaksanakan dukungan psikososial dan ekonomi pasien TBC dan keluarga
dengan cara: memberikan pasien, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
jaminan kesehatan dan
perlindungan sosial; terkait dukungan bantuan stimulant perumahan swadaya, dsb)
BPJS ● Menyelenggarakan program jaminan kesehatan sesuai undang-
Kesehatan undang dan peraturan yang berlaku
Fasyankes ● Memberikan tatalaksana TBC secara komprehensif serta
memberikan edukasi terkait TBC kepada pasien dan keluarga
pasien terdampak yang rentan tertular TBC
Perpres 67/2021 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis Pemangku
Tindak Lanjut
Kepentingan
Sistem Pendanaan TBC Kemenkes ● Menyediakan ketersediaan nasional untuk logistik
Pasal 21 Ayat 1 TBC, baik OAT dan non-OAT (reagen, BHP, dll)
Penguatan sistem pendanaan ● Menyediakan Pedoman Logistik TBC dan Mekanisme
TBC sebagaimana dimaksud Jejaring Layanan TBC
dalam Pasal 18 huruf c
dilakukan melalui: Dinas ● Memberikan akses diagnostik dan pengobatan TBC
a. pendanaan pelayanan Kesehatan
kesehatan masyarakat terkait bagi seluruh fasyankes, baik FKTP maupun FKRTL
obat anti TBC, sistem ● Melakukan monitoring berkala ketersediaan logistik
transportasi spesimen, dan
reagen alat diagnostik dan akses layanan TBC di fasyankes
dianggarkan melalui program ● Memastikan ketersediaan pembiayaan (sumber dana:
nasional;
b. pendanaan pelayanan APBN, APBD, CSR, dsb) untuk pelayanan TBC secara
kesehatan perseorangan komprehensif bagi terduga, pasien, dan keluarga
pasien TBC dibebankan
kepada pendanaan jaminan pasien TBC terdampak, berkoordinasi dengan OPD
kesehatan. setempat
BPJS ● Menyelenggarakan program jaminan kesehatan sesuai
Kesehatan undang-undang dan peraturan yang berlaku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai