Anda di halaman 1dari 1

KETIKA KUKIRA AKU ISTIMEWA – FIERSA BESARI

Kukira hanya untukku dirimu.


Ternyata kau terbagi ke segala penjuru, sporadis memberi angin surga pada kawanan pemangsa.
Masih kurangkah telinga ini mendengar keluh kesahmu?
Belum cukupkah waktuku untuk membalas segala aduanmu?
Jika aku yang kau rasa menenangkanmu, lantas mengapa ia yang menenangkanmu?
Siapa gerangan dirinya?
Dari mana datangnya?
Mengapa aku tidak melihatnya datang?

Tampaknya, terlalu rapi kau sembunyikan musuhku didalam selimutmu (siapapun yang
berusaha merenggutmu akan kuanggap musuhku).
Jadi selama ini, saat aku berharap, mungkin saja kau dan dirinya sedang menikmati malam
minggu bersama.
Saat aku terbuai, mungkin saja kalian sedang bergandengan tangan.
Saat aku hendak membantu masalah-masalahmu, sudah ada dirinya yang menjadi kesatria
untukmu.

Bravo.
Luar biasa.
Dan kalah sebelum berperang adalah perasaan yang sangat menyebalkan.
Hari ini mau tak mau harus kembali lagi kupakai topeng senyumku. Kusimpan lagi perasaanku
rapat-rapat.
"Selamat," kataku.
Padahal, bara membakar hati.
Sembari hangus, aku terus mengutuk diri sendiri.
Wahai kau yang berjubah api, puaskah kau menjadikanku arang? Sebenar-benarnya cemburu
yang menyakitkan adalah cemburu pada seseorang yang tidak peduli akan perasaan kita.

Namun, ini bukan salahmu... Sungguh.


Memang aku saja yang tidak pernah cukup berani untuk menjabarkan apa yang sepatutnya kau
ketahui.
"Selamat," ulangku dengan penuh kemunafikkan. Padahal, diam-diam kudoakan ia mati saja.
Kau tersenyum, matamu berbinar.
Entah lugu atau pura-pura tak mengerti mengenai apa yang kupendam.
Dan aku yang bodoh ini terkunci rapat-rapat didalam labirinmu; tak tahu jalan keluar.
Secara terselubung, kususupi hari-harimu dengan pengharapan.
Secercah harapan mampu hadir bahkan di ruang tergelap.
Tenang saja, kau takkan kehilangan segala perhatianku.
Aku hanya menyembunyikannya dengan lebih rapi lagi.

Ya.... Aku mengalah.


Aku mengalah karena aku percaya, kalau kau memang untukku.
Sejauh apapun kakimu membawamu lari, jalan yang kau tempuh hanya akan membawamu
kembali padaku.

Anda mungkin juga menyukai