Sudah ribuan ide telah kupahami, dan beberapa darinya telah mengejawantah
menjadi realita yang begitu mengagumkan. Semua berjalan seirama dengan alunan nada
kehidupan yang bersemangat. Sedari dulu telah kusiapkan segala macam aksi
pemberontakan terhadap serangan absurditas yang menjengkelkan, yaitu tindakan
mengamini tanpa terjebak dalam keterputusasaan. Namun akulah penari yang malang,
yang melupakan batas-batas kelelahan seorang penari mengikuti lantunan senandung
menyambut saturnalia kehidupan.
Sekarang kupertanyakan, "kapan sang penari akan merasa lelah?" Yaa, sore hari.
Benar jika kita telah lama saling mengenal dan tidak akan merasa sungkan untuk
bercerita apapun yang dirasa harus diceritakan. Aku memulai pementasan ini dengan
rasa percara diri yang tinggi, seakan tidak menampakkan beban apa yang sedang
menunggangi pundakku. Dengan begitu aku dapat menjadi pendengar dari semua lara
yang terungkap dari mulutmu yang lelah dan tubuhmu yang gusar atas semua tanjakan
yang engkau lalui.
Engkau bercerita tentang apa yang akan kau dihidupi dan bagaimana cara untuk
meraih hidup yang engkau dambakan. Dalam hati aku bergumam "sebelum kau bertanya
apa dan bagaimana, terlebih dahulu engkau harus mengerti mengapa?". Namun ini tidak
berakhir di mulutku karena asik mendengar bunyi dari sayapmu yang akan membawamu
terbang. Untuk membuatmu tetap membumi, aku hanya bisa mengatakan "ingat !!! Dunia
yang kita hidupi ini tidak serapih apa yang kita yang pikirkan, bahwa merasa absurd dapat
menampari wajah siapapun".
Sore mulai menunjukkan sifat malunya sambil bergembira menyambut datangnya
malam. Kulanjutkan dengan menyeruput habis racikan kopi tradisional yang setia
menemani obrolan kita yang begitu menyenangkan.
Yaa, aku telah menyerahkan semuanya, namun yang masih tersisa hanya
keotentikanku. Sebuah identitas diri yang bersembah sujud pada ketunggalannya. Aku
ingin tegak berjajar bersamamu, namun tidak terlalu dekat,
bukankah tiang-tiang candi dibangun tidak terlalu rapat? Dan pohon jati dan pohon
cemara, tiada tumbuh dalam bayangan masing-masing.