Anda di halaman 1dari 1

Open in app

POSTS ARCHIVE

27 bowery
no goodbyes allowed

we, who forget


We, who forget

thought the pain finally healed

We, who forget

didn’t actually realized that

it was still aching

We, who forget

had just forgotten how it felt

to actually feel

! "

love builds me coffin


She’d been playing suicidal love roulettes.

“What was the bet?”, they asked quitely.

At first it was

her time, she lost

her heart, she lost

and on her last shot,

her life.

She lost.

! "

garis berhimpit
Lalu apa?

aku dan kamu sebenarnya hanyalah sepasang


garis sejajar, yang akan selalu bersama namun
tidak akan pernah berpotong jalan.

toh jikalau kita berpotongan, bukankah semua


akan menjadi fana? pikirku itu.

tidak, ternyata.

kita malah memaksa satu sama lain untuk berputar


jalan, abai atas alur yang telah ditentukan, semata-
mata untuk bisa––untuk sekali saja, bertemu,
berpapasan, berbagi,

Lalu apa?

bukankah kita akhirnya bisa mencoba, untuk sekali


saja, menjadi sepasang garis berhimpit?

! "

frostbitten
I think it’s your eyes,

or perhaps your chuckles,

or something that lingers,

and that thing never dries.

Stare, glance,

I’m engulfed by the avalanche.

Cold, drought,

that is the love that you brought.

Your eyes are filled by light,

and I believe that it just might

give me an eternal frostbite.

! "

anomali
Aku tergugu dalam sepi,

nelangsa ini membuat ragu hati.

Apakah aku mencintaimu?

Ataukah ini hanya kepingan yang cepat atau


lambat terlekang oleh waktu?

Aku merasa

hanya aku

disini

berdiri

hidup

seperti

mati.

Namun aku disini.

Lagi.

Mengharap sesuatu yang tak pasti.

Aku

butuh

rasa

untuk

kembali

mengecap

bahagia.

Lagi.

Aku takut menjalaninya tanpa kamu

terlebih lagi

Aku takut kamu menjalaninya tanpa aku.

Bisakah

seseorang

mencinta

tanpa

harus

berusaha

sekuat

tenaga

untuk

bersama?

Aku ingin kamu.

! "

menjadi uap bersama embun


Jangan paksa aku untuk memilih siapa,

aku mau untuk egois saja!

Malah menurutku lebih baik tergenang nelangsa,

daripada

kamu

tapi cemburu

atau

dia

namun sendu selalu.

Lepaskan,

pergi jauh-jauh,

walaupun aku pasti akan digelut rindu,

tapi biar saja!

biar semua ini berdebur bersama gerimis pencipta


embun.

Tak apa, sungguh ini tak apa.

Toh aku sudah lama dilatih

untuk patah hati.

Tak apa, sungguh ini tak apa.

Toh tak lama aku akan berbaur bersama uap

kidung cintamu yang abadi.

! "

16 words story
My heart was glass and you let it shatter.

Couldn’t you please pick up the pieces?

! "

6 words story
I felt too much,

he didn’t.

! "

ini tentang kita


Kasih, bisik hujan mungkin meragu, mereka bilang
aku tak pantas untukmu.

Kasih, derai angin mulai merayu, mengatakan


bahwa ‘selamanya’ adalah angan semu.

Namun bukankah kita telah memutuskan untuk


bertaut? Menjadi jiwa yang tak goyah walau
diterjang pasang laut?

Kasih, terang bulan sedang menampakkan diri,


segala cacatku, dengan arogan, ia soroti.

Kasih, sapuan ombak mungkin ingin menarikmu


kembali, meyakinkan bahwa aku bukan rumahmu
lagi.

Namun bukankah kita adalah insan yang sejajar,


bukan bersilang? Sehingga semua halauan tiada
artinya, hanya menumpang?

Ini tentang kita,

tentang aku dan kamu yang selalu bertengkar


setiap hari, lalu 5 menit kemudian dapat
memberikan pelukan “selamat datang lagi”

Ini tentang kita,

tentang aku yang terus belajar, dan kamu yang


terus berusaha, sehingga perpisahan tidak ada di
kamus kita.

Mungkin, “sampai jumpa nanti”,

karena sampai jadi debu pun, aku tetap di sini.

! "

senopati
Tanganmu menghangat, berusaha menarikku lebih
dekat.

Entah efek alkohol yang makin membuat kita tidak


peka,

entah suara musik yang bising–memekakkan


telinga,

entah suara orang-orang di depan kita yang sibuk


melupakan dunia,

namun kurasa ada yang membuat rongga


jantungku kedap suara,

karena bagaimana bisa kamu tidak mendengar


degup yang sedemikian kerasnya?

yang laganya seperti dikejar jarum detik pada jam


kayu di sana?

Tidak, tidak ada pengharapan yang akan


kuletakkan di genggamanmu.

Entah karena lelah ditinggal beberapa hari setelah


berbagi tawa,

entah muak dengan susunan kata manis yang


berima tanpa makna,

entah yakin kalau aku tidak pantas mendapatkan


hal baik di dunia,

namun kurasa kamu terlalu magis untuk aku dan


seisinya,

karena bagaimana bisa hati mencair setelah lama


kaku dan beku?

yang ketika aku membuka mata, tak sadar hidupku


sudah ada di dekapanmu?

Tapi mungkin setelah sekian lama berlayar dengan


kapal yang salah, lalu berlayar sendiri dan
tersesat–hilang arah,

kamu mengajakku untuk berlabuh, berhenti


mencari

karena yang kamu janjikan hanya satu

sehidup semati.

! "

Anda mungkin juga menyukai