Anda di halaman 1dari 2

A true love story never ends

Pernah dengar cinta sejati? Atau pernah berharap kepada seseorang untuk
menjadi cinta sejatimu? Mungkin semua orang pernah seperti itu tak terkecuali
saya sendiri. Saya pernah dan masih berharap walau mustahil, bermimpi bahwa
dialah cinta sejatiku. Mungkin terdengar sedikit berlebihan ya, atau biasa di
bilang kebanyakan orang, lebay. Seperti itulah, ketika hati yang begitu tulus
menemui tempat ternyaman dalam hidupnya, meski kadang tertusuk duri tajam,
pernah sakit dan ingin pergi, namun akhirnya kamu sadar, tak akan pernah ada
tempat yang senyaman rumah kamu sendiri, tempat dimana kamu harus pulang.
Terkadang filosofi kuno entah berantah datangnya dari mana sempat berlaku
dalam hidupmu walau hanya sementara, seperti kalimat rumput tetangga selalu
terlihat lebih segar dan saya yakin kalian pernah mengalaminya, lupa akan
anugrah terindah tuhan yang selalu ada disampingmu dan selalu mencari yang
menurutmu lebih. Kita terkadang lupa begitu banyak orang yang ingin berada di
posisi kita saat ini, kita terus mencari posisi yang menurut kita akan lebih baik,
namun pada kenyataanya berakhir dalam jurang penyesalan yang sangat dalam,
dasar manusia serakah, tidak pandai bersyukur dan selalu merasa kurang.

Apa yang kamu baca sekarang, adalah sayatan sayatan hati, yang tersiksa oleh
penyesalan kesalahan di masa lalu, perasaan bersalah yang begitu menyiksa
dan merusak pikiran, terkadang rasanya ingin mati saja. Indahnya peraduan
masa lalu melekat erat, senantiasa berayun dialam pikiran membuat perasaan
bersalah dan penyesalan ini semakin mencekik tenggorokan.

Terbesik kisah indah 7 tahun yang lalu, ketika taman hati bermekaran di umur-an
anak abg, hari hari terasa cepat berlalu, dada ini begitu sesak rasanya ketika
menulis ini, nadi nadi seluruh bagian tubuhku tak dapat kurasakan. Terasa
kembali getaran yang dulu, yang selalu membuat kaki kaki ini sulit untuk
berdiri dengan normal, hari itu menjadi hari paling bahagia dalam hidupku ketika
jawaban di jam pulang sekolah itu keluar melalui bibir bibir indahmu, rasanya
ingin berteriak sekeras kerasnya. Sulit dipercaya, bocah hitam kumuh disambut
perasaanya oleh seorang bidadari hati terindah dalam hidupnya, yang telah
beberapa lama di jadikan ratu kayangan mimpi yang sedikit demi sedikit
berubah menjadi kenyataan. Beginikah rasanya ketika cinta disambut? Perasaan
yang sulit di gambarkan, perasaan yang sulit di lisankan ataupun di wakilkan
oleh syair, entah apa perasaan aneh ini, keinginan untuk terus memandangi
wajahnya, menyimpanya dalam potret hati, aku tak perlu lagi hari libur, itu
hanya akan membuatku tidak bisa melihat wajah indahnya, aku tak perlu
minggu, aku hanya ingin kesekolah. Ya sekolah, taman ajaib bagiku, tempat
kubisa memandangi wajahnya sepanjang hari, atau lebih tepatnya mencuri curi
pandang, di balik jendela kelas, celah pintu atau dari kejauhan sekalipun.

Air mataku berjatuhan saat menulis ini, rasanya tak sanggup, penyesalan itu
semakin menyiksa, apakah ini karma? Ketika indahnya mimpi mimpi yang
kurajut di bakar api cemburu yang begitu kuat, yang setiap saat membuat hati
ini merasakan sakit yang begitu hebatnya, aku tak pandai dalam cara menjalin
cinta, aku juga tak pandai merangkai kata kata arjuna, tapi aku selalu bisa
merasakan api cemburu yang begitu hebatnya yang selalu menyiksa hati.
Mungkin aku terlalu egois dalam mencintaimu, namun kuanggap itu sebuah
kewajaran, aku tak ingin melihatmu dengan siapapun, atau tak sanggup
melihatmu dengan siapapun.

Hati yang merasakan sakit pada akhirnya akan tertutupi oleh logika, selalu
berusaha tegar dan seperti tak terjadi apa apa, berpura pura seakan akan
tak butuh namun sebenarnya menginginkan, beginilah pada akhirnya, sekuat
apapun kamu mencintai seseorang, ketika perasaan tak lagi sejalan dengan
logika dan hati dilalap api cemburu yang begitu dahsyatnya yang terjadi
hanyalah saling mennyakiti, entah siapa yang harus di persalahkan antara api
cemburu, kegelisahan hati atau hadirnya orang ke tiga, namun pada akhirnya
kamu akan mengerti, cinta sejati itu takkan pernah padam atau hilang, mungkin
pernah redup sekejap, namun akan kembali bersinang terrang menyinari sudut
hati yang gelap akan kegelisahan. Aku akhirnya mengerti, ternyata mencintai
bukan berarti harus bersama, tapi tetap menjaga getaran kebahagiaan walau
hanya pernah bersama. Aku tak pernah ikhlas akan kepergianmu bersama yang
lain, aku bahkan ingin memukul mereka, aku tidak pernah senang dengan
mereka, namun aku tersadar, antara ego dan cinta itu memiliki jarak yang begitu
besar walaupun keduanya saling beriringan namun memiliki arti yang berbeda.
Mencintai, turut berbahagia ketika kamu menemukan kebahagiaanmu yang
sesungguhnya, dengan siapapun itu, aku akan selalu berdiri di belakang dan
menjadi masa lalu yang turut berbahagia untukmu, dan aku selalu mencintaimu,
CSI.

Anda mungkin juga menyukai