Anda di halaman 1dari 10

Untuk Kamu yang Tak Pernah Tahu Perasaanku,

Yang Bisa Kulakukan Hanya Mencintaimu Dalam


Diamku
3 YEARS AGO BY PRADNYA WARDHANI

 19,887SHARES

"Kutuliskan namamu diam-diam..." via http://blogradio.vn

Loving you it hurt sometimes

I’m standing here you just don’t buy

I’m always there you just don’t feel


Or you just don’t wanna feel

Sepenggal lagu milik D’cinnamons itu kuputar berulang-ulang. Aku suka suara
penyanyinya. Aku suka musiknya yang enak didengar. Dan aku juga suka cara mereka
menceritakan luka dengan cerita. Ah, ya, inilah alasan utamanya: karena aku melihat
diriku sendiri menjadi tokoh dalam lagu itu.

ADVERTISEMENT

Aku kadang bertanya-tanya, mengapa kisah cinta, meski selalu mendominasi tema-
tema lagu dan buku, tak pernah habis diperbincangkan di dunia. Mungkin karena cinta
punya begitu banyak wajah. Cinta bisa membuatmu berbunga-bunga, tapi bisa juga
melukaimu dengan kejamnya. Cinta bisa membuatmu tertawa, tapi bisa juga
membuatmu menangis. Cinta bisa membuatmu bertahan hidup, tapi terkadang pahitnya
cinta membuatmu enggan hidup lebih lama.

Cinta memang gila. Terutama tentang cintaku kepadamu, harus kuakui bahwa cinta
memang gila.

Saat kamu melihatku, adakah hal lain yang kamu lihat selain aku sebagai
sahabatmu? Sebab bagiku, kamu lebih dari sekadar sahabat.

Apa yang kamu pikirkan ketika melihatku?


Aku selalu penasaran dengan apa yang kamu lihat, ketika melihatku. Mungkin kamu
melihatku sebagai sahabat baik yang selalu siap membantumu. Atau mungkin juga
kamu menganggapku tak lebih dari seseorang yang kebetulan kamu kenal. Ironis,
tentu. Sebab, saat melihatmu, aku selalu melihat puisi dan hamparan padang rumput
yang membuat jiwaku tenang. Bagiku, kamu bukan sekadar orang yang kebetulan
kukenal ataupun sahabat yang baik. Bagiku, kamu adalah sosok tak terdefinisikan, tapi
selalu bisa menarik segala perhatianku. Menyebalkan, bukan?

Perasaan ini sudah lama hadir. Entah sejak kapan, segala hal dalam dirimu
selalu bisa menarik perhatianku.

Entah sejak kapan via teropongumsu.co


ADVERTISEMENT

Jika kamu tanya, mungkin aku juga tidak tahu sejak kapan perasaan ini bersemanyam.
Aku tak tahu sejak kapan apapun yang kamu lakukan, seremeh apapun itu, selalu bisa
menarik perhatianmu. Bahkan ketika kamu duduk diam dan tidak melakukan apa-apa,
aku akan dengan senang hati menyimak semua. Memang gila. Aku juga sudah
mengakuinya. Aku juga penasaran, apakah orang-orang jatuh cinta lain juga melakukan
hal yang sama?
Kamu mungkin tak sadar, hal-hal kecil yang kamu lakukan sering
membuatku melambung hingga kahyangan. Meski aku tahu bagimu itu
bukan sesuatu yang spesial.

Hal-hal kecil yang memabukkan via  velajune.wordpress.com

Asal kamu tahu, tubuhku memang pandai berulah. Debar jantungku serupa anak
sekolah yang Bengal dan tak bisa diatur setiap kali berada di dekatmu. Selayaknya
orang yang sudah saling kenal, mengobrol denganmu bukan sekali dua kali kulakukan.
Tapi kamu pasti tidak tahu bahwa betapa obrolan itu sungguh menyiksa jantungku.

Bila kamu tertawa pada jokes yang kulempar, aku akan merasa akulah orang paling
beruntung sedunia. Dan ingat saat dulu kamu membagi payungmu denganku sepulang
kerja, karena aku lupa membawa payungku sendiri, saat itu aku berharap hujan tak
pernah reda dan aku berada di sampingmu selamanya. Padahal aku tahu, kamu
melakukan itu untuk semua orang. Ah, bodoh memang.

Aku tak pernah mengucap ‘apa kabar’ untuk sekadar basa-basi. Karena
tanpa kamu ketahui, aku adalah orang yang selalu mencari tahu segala
tentangmu.
aku orang yang selalu ingin tahu tentangmu via samanthahochule.tumblr.com

Orang bilang, pertanyaan apa kabar sudah lama berubah menjadi bahan basa-basi
saja. Itu artinya, saat menanyakan kabar, seseorang tak benar-benar ingin tahu kabar
orang yang ditanya. Itu juga berarti, apapun jawaban orang yang ditanya, tak akan
berpengaruh apa-apa juga. Tapi sungguh, padamu, pertanyaan apa kabar yang
kulontarkan benar-benar karena aku ingin tahu keadaanmu. Sehatkah kamu? Apakah
perasaanmu baik-baik saja hari ini? Apakah semuanya baik-baik saja? Apa rencanamu
hari ini? Dan apa rencanamu besok lusa dan seterusnya? Kapan kamu akan mulai
melihatku? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang kurangkum dalam tanya singkat: Apa
kabar?

Dunia memang kadang kejam. Wajahmu yang tertunduk tertekan sering


membuatku tak tahan. Ingin rasanya mengelus kepalamu dan
meminjamkan pundak untuk bersandar.
Aku selalu ingin menghapus jarak kita dan menghiburmu saat terluka via  favim.com

ADVERTISEMENT

Ads by AdAsia

You can close Ad in 11 s

Terkadang aku mendapatimu bermurung seharian. Padahal pagi tadi saat kutanyakan
kabar, kamu menjawab baik-baik saja. Wajahmu yang kusut dan pikiranmu yang
terdistrak ke mana-mana, membuatku bertanya-tanya: Ada apa? Sungguh saat itu
sebenarnya aku ingin menepuk bahumu atau mengusap kepalamu, untuk meyakinkan
bahwa bagaimanapun buruknya, hari ini pasti akan berlalu. Ingin sekali aku
mengatakan padamu, bahwa di sini, di mata yang sedang menatapmu dari kejauhan ini,
ada seseorang yang selalu siap mendengarkan keluh kesahmu dan mendampingimu
saat dunia tak mau berjalan seiring denganmu.

Cintaku yang dalam tak pernah kamu ketahui, sebagaimana patah hatiku
yang menyakitkan saat kamu bersama orang lain juga tak pernah kamu
sadari.
Cintaku dan patah hatiku hanya diam-diam via  irmanisedikit.wordpress.com

Sungguh ironis. Aku merasa cintaku sudah sedalam ini. Perasaan yang meledak-ledak
ini kadang sulit sekali kutahan. Sampai aku takut orang akan membaca perasaanku,
melalui binar mata berlebihan yang kuberikan setiap kali melihatmu. Cintaku memang
gila, sayang kamu tak pernah menyadarinya. Sama seperti cinta yang tak kamu sadari
ini, seringkali kamu juga membuatku patah hati tanpa kamu sadari. Di sisimu, aku
melihat orang datang silih berganti. Kamu tak pernah tahu, di sini aku menahan
cemburu setengah mati.

Terkadang rasa putus asa ini menyuruhku untuk menyudahi saja. Namun
aku selalu bertanya-tanya, bagaimana caranya menyudahi sebuah rasa?

Kadang aku ingin menyudahi saja via vi.sualize.us

Mencintai seseorang, artinya kita harus siap dengan sejuta rasa yang akan datang.
Karena cinta tak hanya soal bahagia. Sakit yang terasa akan semakin sakit jika
ditambah cinta sebagai bumbunya. Ada kalanya aku ingin menyerah. Dalam hati aku
bertanya-tanya, untuk apa aku terus-terusan menunggu dan mengharap kamu yang
bahkan tak pernah tahu perasaanku. Aku sudah pernah tiba pada suatu tekad untuk
melupakan dan melanjutkan hidup. Tapi segala apa yang kurencanakan, pudar hanya
saat kamu menghampiriku dan tersenyum.

Tuhan, bagaimana caranya menyudahi sebuah rasa?

Terkadang ingin aku mengatakan semua yang kusimpan dalam hati.


Namun akhirnya selalu ada ragu yang menghalangi.
Ragu selalu menghalangi

Ada kalanya aku ingin mengatakan saja apa yang kurasa. Agar plong dan tak ada
beban rasa lagi. Toh, di era modern ini, sudah tak masalah lagi siapa yang akan
memulai. Kadang aku berpikir, jika aku mengatakan perasaanku, apakah itu akan
mengubah keadaan kita? Apakah kita bisa mencoba memulai hari bersama? Tapi
setiap kali keinginan itu muncul, ragu yang datang juga semakin besar dan
mengalahkan semua. Aku merasa konvensional, tak bisa memulai duluan. Ah, baik,
mungkin alasanku yang sebenarnya adalah karena aku takut tak diterima.

Namun aku juga sudah belajar. Bahwa semua yang kita inginkan tak selalu
bisa kita dapatkan, meski aku hanya bisa mencintaimu dalam diam.
Aku sudah belajar untuk menerima via  www.104likes.com

Tapi inilah kehidupan, bukan? Aku sudah banyak belajar, bahwa apa yang kita pikiran,
tak selalu harus kita katakan. Apa yang kita lihat, belum tentu apa yang sebenarnya.
Dan apa yang kita inginkan, tak selamanya bisa kita dapatkan. Bila Tuhan tidak
memberikan kita kesempatan untuk bersama, aku yakin perasaanku akan hilang
dengan sendirinya. Dan bila kesempatan ada untuk kita, aku yakin nanti akan ada
saatnya. Untuk saat ini, aku sudah cukup bahagia dengan melihatmu dari jauh, dan
menyimpan getaran hati ini untuk diriku sendiri.

Memendam rasa padamu sekian lama membuatku paham bahwa cinta memang punya
berbagai rupa. Padaku, cinta menunjukkan rupa nya yang lain pula. Aku mengalami itu
semua. Bahagia saat melihatmu, karena kehadiranmu saja memang sudah bisa
membuatku bahagia, tapi patah hati datang di saat yang sama, karena sampai sejauh
ini yang bisa kulakukan hanyalah memendam rasa dalam hati.

Tak apa. Toh, aku baik-baik saja.

Anda mungkin juga menyukai