Anda di halaman 1dari 14

Rindu

“Terimalah rindu dengan ikhlas tanpa meminta sebuah


balas. Terimalah rindu dengan bijaksana tanpa memaksa dia
harus merasakan hal yang sama.”
Tak Perlu Alasan
Untuk Kepergian

Pernah rasanya aku begitu bahagia. Memilikimu dan tak perlu merasa cemas akan
kehilangan. Saat itu, pertemuan selalu menjadi hal yang kutunggu. Rindu memang tak pernah
mau menunggu, dan pertemuan seolah menjadi candu.

Sayangnya, rindumu memilih mencair dipelukkan orang lain.

Aku bertanya-tanya, apa yang membuat hatimu berpindah? Jika karena aku, seharusnya
kita bisa berbicara dulu. Tak seharusnya kamu meninggalkan aku yang masih ingin
mempertahankan cinta kita. Bahagiakah kamu bersamanya? Aku hanya rindu. Sedikit
khawatir.
Tak ada yang menghalangi sebuah pertemuan bagi dua hati yang begitu menginginkan. Iya,
dulu kita adalah hal yang demikian. Jarak hanyalah omong kosong sebeb jarak yang paling
jauh adalah berhenti saling merindukan. Kita tak perduli tentang lelah menempuh waktu
yang lama. Sebab yang lebih melelahkan adalah menahan rindu itu sendiri.

Hingga akhirnya, rindumu berpindah nyaman ke hati yang lain.

Aku tak menganggap hal itu adalah masalah besar. Karena memang setiap yang memiliki akan
menemukan kehilangan. Tapi, kenapa kamu membuat kehilangan itu terjadi saat aku tak
pernah siap untuk melepaskan. Saat aku tak pernah ingin merelakan. Kamu yang mengatakan
bahwa takka pernah saling menjauh, takkan pernah ada jarak untuk membatasi perasaan
kita yang waktu itu ingin selalu saling memiliki.

Hingga akhirnya, rindumu memilih tempat selain aku.

Jangan ceritakan padaku alsanmu memilih dia. Aku bukan tak ingin mendengarnya. Tapi,
apakah itu penting bagiku?apakah dengan alasan itu hatiku bisa sembuh semudah itu? Tidak.
Kamu keliru. Hati tak bisa sembuh hanya dengan aku bisa menerima alasanmu pergi.
Ambillah kembali alasanmu, bawa bersama rasa bersalahmu. Barangkali suatu saat alasan itu
bisa memelukmu ketika kamu inga aku dan merasa rindu.

Alasan itu akan menyeka air matamu. Ia akan menjadi pendengar yang baik saat rindu perlu
didengarkan. Tak perlu mencariku, menanyakan kabar atau apa saja yang membuat hatimu
cemas. Hapuslah air mata. Tanpamu, kupastikan akan tetap bahagia.

Hingga akhirnya, rinduku memilih memeluk tubuhku sendiri.


Rindu Ini
Milikku Sendiri

“selamat datang kembali rindu yang menyesakkan dada! Terimakasih sudah kembali
bertamu.”

Aku sering mengucapkan kalimat itu setiap kali teringat tentang kita. Semacam kata
sambutan untuk rindu yang datang tanpa sebuah undangan. Caranya bertamu cukup baik,
tetapi seringkali membawahkan aku sebuah hadiah yang selalu membuatku ingin
menikmatinya sendiri.

Aku tak pernah diberi pilihan menolak atau menerimanya. Ia selalu saja menerobos untuk
masuk. Padahal, aku sudah berusaha menyembunyikan seisi kepala untuk berpura-pura tak
menyadari kedatangannya. Tapi selalu saja tak pernah bisa. Ia selalu lebih pintar
menjadikan kepekaanku bertingkat.

Rindu itu membawah kembali semua cerita tentang hubunganku dengan seseorang yang dulu
begitudekat sebelum terciptanya jarak sebagai pembatas perasaan. Aku mengingat dengan
sangat jelas tentang alasan kenapa hubungan itu akhirnya terakhir.

Sendu di mataku tak bisa kutahan lagi. Otakku terus betanya-tanya tentang kenapa setiap
cinta harus berakhir dengan membuat hatiku patah.

“Aku masih bisa kuat,” kataku menguatkan diri.

Kemudian, aku mulai mengingat tentang alasanyang membuat nyaman itu hilang. Ditelingaku
mulai terdengar irama-irama sendu, dan nada-nada yang basah oleh air mata. Tetang
perpisahan yang terjadi saat hatiku telah nyaman. Rasa yang pernah tumbuh itu mati
bersama keangkuhan.

Jika memang rindu ini hanya milikku sendiri. Aku sangat berharap bahwa dia sedang bahagia
bersama seseorang penggantiku yang kini menjadi pemilik rindunya yang baru.
Bagiku, tak ada cara yang lebih pantas menyambut ingatan selain menerimanya dengan

Rindu Yang Kurasakan

Sendiri

Akan ada suatu hari dimana kita merindukan seseorang yang pernah ada dlam hidup kita.
Banyak alasan yang akan datang saat itu, dan kita tidak bisa menolaknya, semakin dia
memeluk kita dengan erat, bahkan sampai menjatuhkan air mata.

Bukankah ketika rindu itu datang, tak ada cara lain selain menerimanya dengan baik agar
kita pun baik baik saja? Beberapa orang mencoba menolaknya dan justru itu akan lebih
membuat sakit. Sebab kita tak pernah tahu saat kita merindukan, apakah dia yang kita
rindukan juga merasakan hal yang sama.

Wajar saja jika kita merindukan seseorang. Maka, jangan pernah menolak rindu itu datang.
Mengalah, kita takkan sanggup jika terus-menerus menolaknya. Akui saja jika memang kamu
merindukannya

Menolak hanya akan membuat rindu itu semakin tajam, semakin menusuk hati semakin
dalam. Aku tak pernah berada pada fase ini, dan aku memilih untuk menikmatinya. Tak harus
menyatakan bahwa aku sekarang merindukannya. Kita hanya perlu menerima rindu itu,
menolak untuk mengakuinya hanya akan membuat rindu itu lebih menyakitkan.

Setiap orang akan mengalami bagaimana menahan rindunya sendiir. Ia akan mengenang
sesuatu yang sudah hilang dalam hidupnya. Ia akan mengenang sesuatu yang sudah hilang
dalam hidupnya. Bahkan mungkin ingin mengulang kembali.

Dengan dada yang sesak seperti terinjak, kita berusaha melakukan perlawananseolah
perasaan kita waktu itu adalah musuh yang paling kejam. Padahal tidak, rindu bukanlah
musuh yang harus kita kalahkan.

Rindu bukanlah lawan yang harus kita jatuhkan. Rindu adalah hadiah dari yang sudah
terlewatkan. Rindu juga bisa berarti hukuman untuk diri kita yang sudah melewatkan dia
begitu saja dengan sia-sia.
Tapi hidup akan terus berjalanmeski dengan memikul beberapa penyesalan. Merindukan
seseorang meski hanya dirasakan oleh dirikita sendiri

Kita akan dihantui ooertanyaan, apakah dia pernah merindukan kita waktu hanya sekali?jika
tidak, tidak perlu khawatir. Terimalah rindu dengan ikhlas tanpa meminta sebuah balasan.
Terimalah rindu dengan bijaksana tanpa memaksakan dia harus merasakan hal yang sama.

Merindukan sendiri bukan hal yang buruk. Hanya saja akan lebih baik jika saling
merindukan. Akan lebih indah jika tak ada rindu yang terlewatkan begitu saja. Saat sudah
terlewatkan, biarlah rindu satu-satunya hal yang bisa menjadi alasanku mendoakanmu diam-
diam.
Pergilah, Aku Tak Apa

Aku pernah merasakan kehilangan atau sering merasa kehilangan. Aku pernah merasa
begitu terpaksa merelakan atau secara baik-baik melepaskan. Rela meski tak mampi
mengikhlaskan. Rela meski tak ingin ditinggal. Aku hanya salah satu orang yang mencoba
ikhlas, untuk membiarkan bahagianya dirampas.

Apa aku sekuat itu? Percayalah, aku bukanlah orang yang tangguh,untuk melawan sebuah
rasa kehilangan. Karena kepergian selalu saja mampumelemahkan seseorang dan kepergian
selalu saja meninggalkan sesak didalam dada. Setiap hati punya batas menerima rasa
kehilangan dan punya batas batas menahan sedihhinggah hatinya kembali pulih.

Tetap saja ada rindu yang pulang. Ada air mata yang jatuh ketika mengingat dia dengan
harapanku yang sudah dia buat runtuh. Aku ingin kisah itu berulang, dimana hatinya menjadi
tempa rinduku pulang.

Sebagian adalah kesalahanku dan tak seluruhnya salahnya. Aku dan dia terlalu menyibukkan
diri sendiri. Lalu, membuat pembenaran tentang pemikiran masing-masing.

“kita sudah seharusnya berpisah. Kita sudah tak bisa meluangkan waktu lebih banyak lagi.
Kita sudah semakin merasa asing” katanya waktu itu.

Betapa perpisahan sudah menjadi keharusan untuknya saat itu. Aku berusaha untuk
mempertahankan. Pada saat itu keinginannya lebih membantuknya untuk berkomitment pada
keputusannya, dan langsung pergi meninggalkanku saat itu.

Biarkan saja dia pergi, untuk menemukan bahagianya yang baru.

Biarkan saja dia pergi, untuk menjaga dan menemukan hatinya yang baru.

Biarkan saja dia pergi, aku tak apa.


Kelak, dia akan mengingatku juga. Tak perlu khawatir dengan siapa aku sekarang. Bahagian
atau tidak. Yang perlu dia tahu, kepergiannya waktu itu sama sekali tak membuatku baik-
baik saja
Sesekali Aku Ingin
Mengingatmu

Sesekali aku ingin mengingatmu, sebagai bentuk nyata dari sebuah rindu. Sesekali aku
ingin mengingatmu, sebagai rumah tempat segala rindu tentangmu pulang. Sesekali aku ingin
mengingatmu sebagai air mata yang ku jatuhkan dengan sengaja. Sesekali aku ingin
mengingatmu, sebagai irama yang menenangkan pikiran ketika aku merasa kesepian.

Kamu tak pernah tahu, diwaktu yang mana kamu sedang ku ingat. Kamu tak pernah tahu
dihatiku kamu tak pernah bisa kulupa. Seharusnya kamu tahu, rinduku bukan Sesuatu yang
dibuat-buat. Kamu juga harus tahu, cintaku bukan sesuatu yang bisa hilang dalam sesaat
sekalipun hari ini kamu buat hatiku menjadi sekarat.

Kamu tak mengerti bagaimana caraku menahan sedih. Kamu tak memgerti bagaimana cara
sedih itu melemahkan. Yang harus kamu mengerti bahwa setiap hati yang sedih hanya perlu
menguatkan dirinya sendiri, sekalipun rindu membuatnya jatuh dan membiarkan hatinya
untuk bangkit sendiri.

Mungki nanti kamu akan mengerti bagaimana rasanya menahan sedih untuk seseorang yang
tak pernah memerdulikannya. Nanti, kamu akan mengerti rasanya menahan dirimu untuk
tidak merindukan. Kamu akan mengerti, saat kamu begitu mencintai seseorang,tetapi
baginya kamu tak pernah dianggap bgitu berharga.
Memeluk diri sendiri

Ada bayangan tentang kita ditengah sebuah kesepian. Bayangan yang memutar seisi
kepalaku.menggambarkan sebuah senyum bahagia yang kini sudah tak ada.

Ada bayangan kita ditengah sebuah kesibukkanmu. Ayangan yang memutar di seisi
kepalaku. Tawa dan canda yang kini takkan adalagi. Ada bayangan kita di tengah
sebuah doa, dan namamu untuk kembali kumiliki.
Bentuk Rindu

Rindunya tak mendapatkan temu.dia kehilangan tubuhnya, dia tak pernah lagi
menjadi utuh ketika tak ada lagi rumah untuk rindunya pulang. Dia membentuk
rindunya sendiri, dengan caranya sendiri, dan dengan pemikirannya sendiri.

Sabar meski akhirnya harus tersadar, bahwa seindah apapun rindunya itu jika tanpa
sebuah temu ia hanya akan menjadi sebuah rasa sakit. Baginya, jika rindu adalah
sebuah rasa sakit, dia tak pernah ingin disembuhkan.

Ingatan adalah hukuman baginya. Lupa sebentar adalah kebebasan. Tapi tak pernah
seutuhnya terbebaskan. Terutama tentang hukuman pada hatinya. Ingatan adalah
segala bentuk pembelaan perasaan yang tak lagi bisa dirasakan meski sudah
menemukan pembenarannya.

Tak ada yang mampu menghindar, termasuk dirinya sendiri. Hanya satu saja orang
yang bisa selamat. Iya, seseorang yang masih adadi hatinya, tetapi sudah hilang
didalam hidupnya. Dia tersadar, dan menyadari sesuatu, bahwa seringkali rindu
hanya memerlukan air mata.

Dia menyadari bahwa merindukan tanpa dirindukan adalah kesalahan. Dia menerima
dengan lapang dada atas rindunya sendiri. Dia tetap dihukum karna masalalunya.
Aku Mengakuinya,
Tidak Seperti Hatimu

Aku mencoba mengikhlaskan, meski hatiku dipenuhi rasa takut, bahwa


aku takkan pernah mampu melakukannya. Padahal untuk seseorang
sepertimu, seharusnya aku bisa.

Patah Hati

“kenanglah dia secukupnya, sebab diapun mengingatmu seperlunya. ”

Melepaskan

“melepaskamu. Sungguh,aku tak pernah bahagia. Aku hanya

berusaha bahagia melihatmu bahagia.”

Jatuh Cinta

“terkadang seseorang memang perlu patah hati untuk bertemu

seseorang yang lebih pantas di cintai.“


Ingin Tetap Hidup Dengan Hidupmu
Rasa sedih sudah sampai pada batasnya. Pada bagian yang pernah jatuh,
kehadiranmu membuatnya terasa sembuh. Sebuah rasa sedih sudah memiliki tempat
yang baru untuk berteduh. Bersamamu, aku bisa kembali tersenyum bahagia.
Bersamamu, berpura-pura bahagia menjadi sesuatu yang tidak perlu dilakukan.

Meski diantara kita belum mampu melakukan masalalu secra utuh, belajarlah untuk
saling menerima. Sebab takkan ada yang bisa melupakan seutuhnya.

Langkah kaki tak pernah terasa berat lagi. Kehadiranmu kembali terasa ringan. Kini,
mimpi bukan hanya sebuah bunga tidur.
Bersamamu aku merasalebih baik dan merasa nyata tanpa aku harus melupakan pahit
sebelumnya. Bersamamu, tak adalagi bunga tidur yang akan sulit kupetik.

Kita akan tetap saling memiliki dan melengkapi bahkan sampai pada tutup usia nanti.
Kita akan hidup saling membahagiakan tanpa harus berpura-pura merasakan bahagia.
Dan kita akan tetap bersama sampai kita bisa merasakan pelukkan terakhir.
Membentuk Bahagia Bersamamu
Mungkin kamu pernah berada pada titik dimana hatimu berada di titik paling rapuh.
Mudah dilemahkan ole sedih. Saat kenangan mampu membuat air matamu tak terkendali.
Terjatuh deras, lalu membasahi sisa luka kepergian yang masih membekas.

Tapi, kemudian dia datang memberikan tangannya untuk menyeka air matamu. Rasa sedih
itupun akhirnya berakhir. Lalu dia merawat setiap luka hingga menemukan reda lara.
Merawat patah hati sampai pulih kembali.

Mungkin kamupun pernah berada pada titik dimana hatimu enggan untuk menatap di hati
yang lainnya. Sangat sulit menemukan kembali hati untuk percaya lagi,saat pernah ada
seseorang yang membuatmu sangat kecewa.

Tapi, kemudia dia datang dan mampu meyakinkan semua bisa akan mudah untuk dilewati.
Barangkali memang benar, hati takkan mau berpindah tanpa pernah merasa diyakinkan
kembali.

Aku berharap bahwa akan ada seseorang seperti itu yang didatangkan Tuhan sebagai
jawaban dari setiap penantianku. Aku akan mencintainya hingga tutup mata dan usia. Aku
akan menyayanginya, hingga aku pulang untuk bertemu dengan sang pencipta.

Meyakinkan diri untuk memberikan rasa yakin memang sulit. Tapi, akan lebih sulit
membiarkan diri sendiri berdiam diri karena terlalu merasa takut hatinya dipatahkan
kembali. Melupakan memang tak pernah mudah, tapi akan lebih sulit mempertahankan
perasaan sendiri untuk seseorang yang sudah memilih pergi.

Aku adalah perempuan yang ingin dimiliki segala kelemahannya tidak hanya kelebihannya.
Sebab,seorang perempuan ataupun laki-laki akan punya rasa lemah dan titik dimana ia mulai
lelah. Dan kelemahan adalah kunci bahwa manusia masih memiliki hati.

Tidak perlu menjadi seseorang yang berpura-pura bahagia. Sebab bahagia itu ada,
sedangkan diri sendiri masih berharap untuk dapat membentuk bahagia itu bersama
seseorang yang nyatanya salah.

Aku adalah perempuan yang ingin berusaha untuk tidak pernah merasa lelah dalam hal
mencintainya. Aku takkan membiarkan dia diraih oleh hatvi yang lama atau hati yang baru,
kecuali dia memang yang menginginkan hati lain selain hatiku. Semoga dia ingin memelukku
ketika rasa khawatir dan amarahku sudah hampir sampai pada puncaknya.

Anda mungkin juga menyukai