Anda di halaman 1dari 2

Kenangan adalah sesuatu yang terkadang menjelma menjadi pisau, yang menusuk jantung

yang paling dalam. Namun, tak jarang juga yang mendatangkan rindu. Selalu ada pelajaran
atas segala perasaan, meski terkadang tak tersampaikan.
Satu-satunya hal yang bisa memperlambat waktu adalah rindu. Jarak membuat kita menjadi
jarang bertemu bahkan membuat kita tidak pernah bertemu lagi. Jarak telah membuat ruang-
ruang sepi di aku dan juga kamu. Jarak yang seharusnya tidak aku kenal, sekarang membuatku
sangat tersiksa. Kepergian mu membuat jarak ini semakin dalam. Ya, jarak untuk merindukan
kamu kembali.
Aku bahkan selalu merasa sangat sendiri di keramaiannya banyak orang. Seakan, aku mencari-
cari kamu di kepalaku. Masih banyak tempat yang ingin kita kunjungi bersama dimasa depan.
Tapi, takdir berkata lain dan lagi-lagi jarak membuat kita tidak akan pernah bertemu kembali.

…….

Saat ini kita bukanlah siapa-siapa lagi. Bagimu aku ini adalah orang yang sangat asing. Kamu
takut aku memasuki hidupmu lagi. Ya meskipun pada akhirnya kamu membiarkan aku masuk
ke hidupmu meskipun hanya sementara. Selama 3 tahun itu kamu biarkan aku menjadi bagian
hidupmu. Kamu yang membuat Jarak kita semakin dekat, tetapi kamu juga yang memutus
Jarak ini. Lalu, kamu pada akhirnya memilih untuk menjadi tiada. Aku tidak bisa berbuat apa-
apa selain belajar menerima, bahwa ternyata begini rasanya terluka.
Dan, yang selalu aku bingungkan adalah aku yang kamu sakiti, tapi tetap saja aku ingin
mengajakmu bicara kembali. Aku tidak suka kamu menjauhiku seakan kamu sangat membenci
diriku ini. Semenjak kamu meminta berpisah denganku, aku selalu berpikir apakah ada yang
salah denganku yang mencintaimu? Aku hanya ingin memastikan bahwa kita berdua baik-baik
saja. Jarak yang telah kita buat ini tidak melebar terlalu jauh. Sebagai orang yang pernah
mencintaimu aku harus menerima, meskipun sesekali berharap bisa menerima kabarmu tanpa
lagi merasakan luka.
“Meskipun pada akhirnya kamu memberikan kabar yang membuat luka ini menjadi sangat
dalam”

…….

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. Kadang bisa bertahan lama dengan orang
yang sama. Juga, bisa menolak untuk bersama pada orang yang sama. Seperti yang tidak aku
mengerti apa yang kita rasakan. Kamu yang dulu dimataku biasa saja. Bahkan, tidak terpikirkan
untuk menjadikanmu orang yang aku cintai. Namun pada akhirnya perasaan hanyalah
perasaan, yang terkadang tumbuh hanya untuk merasakan, bukan untuk memiliki.
“Ternyata semakin lama kisah kita, semakin dalam aku akan terluka”

Anda mungkin juga menyukai