Anda di halaman 1dari 3

Apa Kabar ? hati yang patah mulut yang tidak bisa berkata apa apa?

Semoga selalu baik baik saja


jangan peranh mengeluh karena dia menjauh darimu dia memang tidak pernah menyukaimu atau
hanya sekedar membalas pesan pun ia tak mau.

Mengapa masih kau berharap dai Kembali?mengapa otak dan hati tidak pernah sinkron?

ANJIING AKU MUAK.

Dengan seagala omongan manismu,perhatianmu, itu hanyalah sekedar meluapkan emosi belaka
bahkan Ketika kamu disakiti oleh dia berkali kali masih saja kau mengaharapkan dia yang sudah
pergi.

BODOH DAN TOLOL!!!!

Kenapa seanjing ini mencintai seseorang? Kurang apa aku? Aku telah memberikan segala yang aku
punya, aku tidak pernah mengharpkan apapun darimu aku hanya ingin kau menghargai itu sudah
cukup bagiku.

PLEASE COMBACK

Tapi aku sadar aku hanyalah ilalang di malam yang gelap dan aku hanyalah cahaya di antara terang,
tidak mengapa Ketika aku sudah tidak perduli dengan mu maka akupun sudah tidak ingin tahu lagi
apa kabar mu sekarang dengan siapa kamu sekarang dan aku tidak peduli semua itu.

AKHIRNYA

Setelah hari demi hari aku susuri penantian ini, kau mau untuk hanya sekedar duduk
berbincang,berdua menikmati jam demi jam, rasanya aku ingin segera melompati hari hari baru
bersamamu.

Terimakasih Tuhan, aku sangat bersyukur atas segala apa yang telah engkau berikan,meskipun itu
buruk ataupun baik, aku tau itulah yang terbaik untuk ku.

Sialannnnn perasaan ini tidak berubah semenjak aku pertama bertemu denganmu, menjemputmu,
berkendara bersamamu di bawah rintiknya hujan dan rentetan kenangan.

Ahhhhhhh rasanya aku ingin cepat cepat, andaikan saja ada mesin waktu untuk mempersingkat
semuanya aku ingin segera tau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Aku ingin tau apakah kau dan aku akan berakhir Bahagia ataupun hanya menyisakan luka, aku harap
kedua rasa it uterus beriringan tanpa ada pembebanan di salah satu pihak, bersamamu aku siap
lewati derasnya hujan, terpaan kerinduan, beribu kata saying, dan berakhir dengan satu cinta.

YAITU KAU DAN AKU.

DAN PADA AKHIRNYA WAKTU PUN MENGINGINKAN KAU PERGI.

Setelah waktu demi waktu kita tidak pernah chattingan lagi, dan sekarang aku takt ahu kabarmu,
apakah ada seseorang yang mulai kau sukai? Ataukah malah engkau sudah menyukai seseorang,
hahaha aku hanya bisa tertawa kecil melihat itu, aku hanya tersenyum dari kejauhan, meskipun hati
ini masih merasa berdekatan, tapi aku rasa kau memang pantas untuk segala perjuangan yang di
lakukan oleh orang tersebut, jika pada akhirnya orang itu malah menyakitimu dan meninggalkanmu
tanpa jejak dan tanpa sebab, temui aku dalam kesedihan, temui aku dalam kesendirian, kegelapan,
Atau apapun itu yang bisa membuat mu pulih dan meskipun pada akhirnya aku menelan sendiri
konsekuensi yang telah aku lakukan karena aku selalu berharap pelukmu adalah peluk ku juga, sedih
rasanya jika memang pada akhirnya kita tidak Bersama, entah hanya aku yang merasakan hal yang
demikian sendiri entah kaupun merasakanya namun terlalu malu untuk mengucapkan hal tersebut.

Biarlah semua ini menjadi rahasia, semua ini hanya sekedar perjumpaan ketidak sengajaan dan ya
aku berharap ada seseorang yang dating kepadamu dan orang teesebut tidak akan pernah
menyakitimu seperti layaknya kamu menyakitiku. Terkadang aku sempat berpikir apakah aku yang
terlalu bodoh karena telah memkasamu agar selalu ada di sampingku atau kah memang kamu yang
enggan bicara bahwa aku tidak menyukaimu dan aku harap kamu pergi di kehidupanku.

Entahlah apapun itu aku hanya ingin membisik sambal membicarakan kepadamu ‘’ aku
menyayangimu dan aku mencintaimu seperti engkau mencintai kedua orangtuamu’’ namun adalah
hal yang sangat tidak mungkin aku untuk bicara seperti itu, siapa aku? Aku hanyalah seseorang yang
kebetulan melewati kehidupanmu, dan layaknya orang lewat dia hanya bilang permisi, tanpa ada
niat untuk menetap.

Kalo boleh jujur dengan segala hal yang telah aku rasakan selama ini, aku merasakan sakit yang tidak
pernah aku rasakan sebelumnya, setiap hari aku dihantui rasa sakit dan rasa ingin memutarbalikan
waktu agar aku tidak pernah mengenalmu. Tapi aku yakin kau tidak akan pernah peduli tentang apa
yang sedang aku rasakan saat ini, aku bisa jamin itu, untuk hanya sekedar bertanya ‘’hai,apa kabar?’’
sepertinya itu adalah kata kata yang sangat sulit keluar dari mullutu bajingan sepertimu.

Dan pada akhirnya keegoisan mu mengalahkan segalanya aku yang berusaha berjuang keras,
berusaha untuk tetap mempertahankan ini kalah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, Ketika aku
membaca ada seseorang yang menghancurkan hatimu, aku juga hancur, melebur, tidak tahu arah,
bingung, harus berbuat apa, aku hanya ingin mendengarkan apa yang telah kamu lalui hari lalu, aku
hanya ingin membicarakan tentang kita, bukan orang lain, tapi, aku tidak bisa melakukan semua itu,
terlintas di kepalaku untuk menghancurkan orang yang telah menghancurkan mu, tapi bukan
hatinya, fisiknya, lelaki bodoh mana yang dengan mudah menghancurkanmu, aku disini berjuang,
aku disini berusaha untuk selalu denganmu, tapi hasil apa yang aku dapat? Aku hanya mendapat
cemoohan dari teman temanku, mereka tidak pernah merasakan, Lelah berjuang dan pada akhirnya
diasingkan begitu saja, di acuhkan begitu saja, mereka tidak pernah meraskan lelahnya menuggu
notifikasimu semalaman, lelahnya menunggu mu pulang kerja, anjing!!!

Sungguh aku muak dengan semua ini, tapi anehnya aku hanya terus berjuang bagaikan orang yang
sedang dan terus berusaha untuk kabur dari penjara, orang yang terus menggali, mengkorek luka,
meskipun ia tidak tahu, pada akhirnya ia akan berada dimana, meskipun ia tidak tahu pada akhirnya
hasilnya seperti apa, tapi ia terus berjuang.

Hasil hanyalah sebuah kepuasan sementara, sedangkan berjuang adalah hal yang terusak dan harus
di lakukan, menikmati proses mendapatkan cemoohan dari lingkungan sekitar adalah hal yang
menyenangkan bagiku, walaupun pada akhirnya malam membawaku pada kesenyapannya yang
abadi. Tidak apa meskipun semuanya menjauh, menghilang, itu hak mereka aku tidak berhak untuk
memaksa orang untuk menetap, walaupun hasil akhirnya adalah meratap, setidaknya aku telah
berhasil melakukan tugasku, tugas yang hanya bisa di lakukan oleh beberapa orang, dan hasil nya
pun adalah harga termahal atas apa yang telah aku perjuangkan. Terimakasih telah mau berjuang
Bersama meskipun pada akhirnya hanya aku yang mendekap luka, tak mengapa setidaknya aku
bangga atas hasil yang pernah aku perjuangkan, aku tetap bangga karena aku hidup diatas
keputusanku sendiri, meskipun keputusan/ hasil tersebut mengecewakan, menyakitkan, aku terima
karena aku tahu hukum alam, dan hukum yang telah di tetapkan oleh pencipta tidak akan sesuai
dengan apa yang aku harpakan, apakah aku akan menyudahi cerita ini? Tidak aku akan terus
bercerita, aku akan terus menulis, meskipun mungkin tidak ada orang yang membaca cerita yang
tidak penting ini.

Hallo sore, apa kabar? Semoga selalu di lindungi tuhan, dan semoga Kesehatan mu selalu terjaga
yaa! Meskipun hari ini dan hari yang akan dating aku tidak lagi denganmu, tapi setidaknya kita
pernah mengukir cerita Bersama, cerita indah kita di kota bandung tercinta ini, dulu bandung adalah
salah satu kota yang aku cinta beserta kamu di dalamnya, namun hari ini dan seterusnya bandung
hanyalah kota yang aku cintai, tidak dengan kamu, yang dulu kita sering mengucap kata saying di
penghujung malam kita kini hanya sekedar dua orang asing yang hanya bisa saling stalking di antara
tembok pemisah hubungan kita berdua, rindu, adalah satu kalimat yang paling aku rasakan akhir
akhir ini, mengingat bulan September adalah awal mula kita berkenal, awal mula kita berbagi cerita,
awal mula kita saling bercengkrama diantara pekatnya senja.

Namun alam berkata lain, dengan caranya yang sangat mustahil dia menghancurkan kita berdua, aku
melihat dengan jelas , kamu menangis, kamu hancur, kamu kecewa, dan segala hal hal buruk lainya
yang telah terajdi di masa lalu, hanya satu kata yang bisa aku sampaikan, MAAF, seribu kata maaf
sepertinya tidak dapat menggantikan aku di hari itu, berjuta kata kata hanya bisa aku sampaikan
dalam do’a, berharap kamu bisa mengerti apa yang telah aku lakukan, terimakasih telah memberi
luka yang sangat hebat, memberi peluk yang pernah hangat, walupun pada akhirnya semua itu
hilang.

Anda mungkin juga menyukai