Aku lelaki. Suatu saat kaki kuatku pasti tak mampu berdiri, suatu Bagi seseorang anak manusia yang mencintai dunia tulis menulis
ketika harga diriku tak akan utuh lagi, Suatu hari aku ingin menangis sejak kecil dan anak manusia yang mencinta karya tulis seseorang
dan berteriak kepada dunia juga. Oleh sebab itu aku menulis. sejak kecil. Melihat bukunya bertengger di rak-rak took buku, dan
Menulis adalah caraku mengangis. Jariku adalah degup jantung disandingkan dengan nama penulis – penulis besar lainnya adalah
kecewa, kata adalah dengusan kasar di atas luka, dan puisi; puisi sebuah impian kasat mata yang jauh dari kenyataaan. Seperti ketika
adalah air matanya. Barney Stinson memutuskan untuk berhenti bermain dan mulai
Bagiku, menulis adalah cara terbaik untuk bersyukur melebihi apa mencintai satu orang wanita saja ; Robin Scherbatsky. Itu seperti
yang mulut mampu ucapkan. Sebab dari situ, aku mampu sesuatu yang jauh dari kata mungkin.
menggambarkan indah dan perihnya kehadiran seseorang dengan Semoga di hari yang akan datang dengan izin Tuhan Yang Maha Esa,
ribuan kata – kata. Tentang lekuk-lekuk bibir indah, tentang impian itu dapat menjadi kenyataan. Yang pada akhirnya aku
senyuman yang lebih luar biasa ketimbang senja, tentang mata menemukan “Robin: -ku sendiri.
sendu yang menatap penuh cinta, tentang punggung yang tanggal, Terima kasih yang tak terhingga, beserta rasa syukur sebanyak-
tentang seseorang. Menulis, adalah caraku menggambarkan bahagia banyaknya aku ucapkan kepada Allah SWT, Sang Pengasih, Sang
dari sudut berbeda. Penyayang, Sang Maha Segalanya, atas segala kekuatan dan
Di lain hal, aku kerap menulis karena aku sadar terkadang ucapanku kesiapan. Semoga doa-doa yang terlantum di tiap malam, akan
tak pernah didengar lagi menjadi suatu kenyataan dihari kedepannya. Puji serta syukur aku
ucapkan kepada-Mu yang telah menciptakanku sebagai hamba-
hamba-Mu, dan sebagai umat Nabi Muhammad SAW.
Kepada Mama dan Kakak yang diam-diam selalu membaca tulisanku.
Aku ucapkan beribu terima kasih karena telah senantiasa
memberikan masukan dan saran serta memberikan motivasi-motivasi
juga mempercayai aku bahwa lewat tulisan; anakmu atau adekmu ini
bisa berkembang, Terima kasih.
Kepada semua masa lalu, semua orang yang pernah datang-menetap
Yang paling kuat mengingat,
sebentar-lalu pergi lagi; kepada orang yang dirasa tepat namun
biasanya adalah dia yang merasa
keadaan memaksa untuk saling melepaskan; kepada orang yang
paling kehilangan
pernah menemani-tapi tidak sampai akhir, member semangat-
namun hanya sesaat, buku ini aku persembahkan sebagai apa-apa
yang mungkin tak sempat kau dengar dari mulutku sendiri. Jika
suatu saat kau membaca buku ini, mengertilah bahwa aku pernah
mencintaimu dengan begitu. Dan percayalah, sejujur-jujurnya kau
pernah begitu teramat istimewah dimataku. Atas segala luka dan
perih yang pernah hadir, aku ucapkan Terima kasih.
Mengupas Luka
Aku pernah dipaksa olehmu untuk melepaskan. Diperintah
olehmu untuk melupakan. Memaksaku berhenti, ketika aku
masih terlalu sayang.
Mungkin kau tidak bahagia. Mungkin melepasku mengartikan
kau telah menemukan bahagia. Namun apakah aku bisa merasa Aku menaruhmu terlalu
bahagia juga ? layaknya mengupas luka yang terlanjur kering. dalam di hati. Sehingga
Bahagiamu sekarang, dengan sesalnya terasa seperti luka baru untuk menghapusmu, aku
dihatiku. seperti menyakiti diri
Tidak ada kebahagiaan didalam hati, ketika dipaksa melepasmu sendiri.
agar kau hidup lebih bahagia. Jika ada keterlukaan yang paling
menyakitkan, itu adalah keterlukaan ditikam oleh perasaan,
bahwa aku dilukakan oleh perasaan, bahwa aku dilukakan oleh
orang yang sampai sekarang pun masih aku sayang.
Maka berbahagialah kau dengan suka cita. Sehingga
menyakitiku kemarin, bukanlah suatu tindakan yang sia-sia.
Merayakan Kehilangan Seperti menyalakan kembang api namun tidak membiarkannya pergi.
Aku ingin merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api. Ledaknya begitu nyaring, memekakkan telinga membuatakan mata,
Dan kenangan tentang kita akan kurekatkan erat didekat sumbu menghancurkan genggaman. Sakit tiada tara aku derita karena
penyulutnya. pernah tak membiarkanmu pergi.
Biar ia melesat. Jauh tak terjangkau. Oh betapa aku ingin mendatangimu sekali lagi. Memukulmu keras-
Lalu meledak keras di angkasa. keras hingga kepalamu terkelpupas, dan kupaksa memassukan aku
Berkeping-keping ke dalam sana. Biar kau merasakan, biar kau mengerti, bagaimana
sakitnya ketika dipaksa terluka karena harus menerima keadaan.
Suara keras dari seruan terompet dibunyikan dengan lantang. Seperti
sedang merayakan kehilangan. Tentang kenangan-kenangan. Yang Salam.
tak laki menggenang dalam ingatan. Aku.
Dan orang-orang riuh bertepuk tangan. Tertawa riang serta gembira. Yang sedang merayakan kehilangan.
Seakan luka tentangmu tak pernah ada sebelumnya.
Sesaat setelah gegap gempita yang sebentar itu nyaring terdengar
menggema di telinga, kini pekatnya malam mulai membawa aku
kembali kepada realita. Bahwa aku pernah kehilanganmu dengan
begitu sangat sakit.
Meniadakan Dengan Senyuman
Kepada Kamu,
Aku tidak akan berkata panjang-panjang, aku harus pergi sekarang, masing-masing, mungkin kita masih bersama saat ini
dan aku tidak tahun kapan akan kembali, atau mungkin sama sekali;
aku masih belu tahu.
Aku hanya ingin kau tahun satu hal sebelum aku pergi,
Bahwa aku sempat dekat denganmu adalah hal paiing indah yang
pernah terjadi dalam hidupku. Percayalah.
Kata yang pernah kau ucapkan kepadaku malam itu, teryata kau
Satu Dari Banyak mengucapkannya juga di tempat lain. Rasa rindu yang kau utarakan
kepadaku pagi itu, ternyata kau utarakan juga pada sosok yang lain.
Pernah kau merasa bahwa kau tak hanya yang satu satunya ? Aku tak ingin terlalu menyalahkanmu. Mungkin ini adalah akibat dari
pernahkah kau benci pada diri sendiri karena menganggap bahwa aku yang terlalu memperhatikanmu. Atau mungkin, ini adalah akibat
bagimu, dia adalah satu-satunya ? pernahkah kau mencoba berubah, dari kamu yang terlalu ingin diperhatikan ?
untuk perubahan yang tak kunjung ada didalam benaknya ?
Tapi, jika aku adalah satu dari banyaknya tempah singgahmu,
Kalau aku ; pernah mungkin jika kehilangan aku, kau tak akan pernah tahu dan peduli.
Aku tak menyangka, apa yang sudah aku usahakan untuk mengubah
hal itu, ternyata kau juga melakukannya. Ternyata selama ini aku
bukanlah satu-satunya. Aku adalah satu dari sekian banyak tempat
singgah yang kau coba pertahankan. Pengisi waktu ketika cintamu
pergi dan kau kesepian seorang diri.
Entah ketika saat itu kau sedang bosan. Entah ketika kau rinduk
untuk digembirakan, namun yang jelas, aku adalah satu dari orang
yang kau cari untuk membunuh rasa bosan itu.
Kau Hanya Pembunuh Waktu
Lihatlah dirinya, tanpamu dia baik baik saja. Tanpamu dia bahagia.
Kau sendiri tahu betapa sering dirinya pergi dan tertawa dengan
orang-orang baru setelah tak lagi denganmu.
Ada yang hari ini sedang kembali menangis didalam tawa. Berusaha
menyembunyikan rasa sakit hati di depan semua tanya. Dalam
simpuh sujud malamnya, ia terus berdoa perihal nama yang sama.
Ada yang hari sedang kembali berusaha memaafkan. Menelan
sendirian pahitnya rasa sebuah kekesalan. Yang tidak berani marah,
hanya karena hatinya sudah terlanjur sayang.
Oleh apa yang dia lihat, bukan oleh apa yang selalu ada.
Ketika orang lain hilir mudi tak peduli dan memandang sebelah mata Seharusnya aku tahu. Aku selalu siap menjadi peserta untuk
kepadanya, aku yang dengan rendah hatimelipat kaki lalu memenangkan hatinya, tapi aku tak pernah keluar sebagai juaranya.
merawatnya.
Kadang aku ingin bertanya, apakah dalam diammu itu kau peduli
padaku ? Kau mulai belajar mencintai cinta yang baru.
Dan aku mulai belajar melupakan cinta yang lama.
Apakah ketika aku sibuk dan tak menyertakan dirimu, kau tidak
bermain dibelakangku ?
Dan ketika aku memilih membuka mata, aku dimakan oleh kenyataan
karena dipaksa sadar bahwa sekarang kau tak lagi ada!
Ini seperti harus mengulang dan mengulang kembali semuanya dari
Restart
awal.
Yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan adalah bukan Dari merangkak lagi.
bagaimana kau pergi meninggalkanku ketika aku sedang cinta- Dari meniup-niup luka baru lagi.
cintanya. Dan kau benar-benar tidak tahu harus di titik mana aku memulai
semuanya dari awal lagi!
Tapi ketika muncul hentakan-hentakan kecil di kepala yang meletup-
letup dengan sangat menyiksa.
Seakan ada yang terus menghantui hariku semenjak kau memilih
untuk pergi.
Aku bangun di pagi hari, dan melihat tak ada lagi satupun pesan
dengan namamu disana.
Tak ada lagi notifikasi yang membuat pagiku sering diselingi
senyum-senyum sendiri.
Disini Untukmu
Apakah akhirnya kau menyadari, bahwa kau tidak bisa melalui semua
itu sendirian ?
Dibalik setiap sajak sendu yang selalu aku tuliskan, ada diriku yang
selalu melawan perihnya rasa setiap kata, yang menemani jari-jemari
menari di atas pena.
Dibalik jiwaku yang kerap kali terlihat sangat mengagumi hujan, ada
diriku yang selalu menanti pertemuan dengan dirimu walau hanya
harus berjibaku dibawah teriknya matahari.
Maka nanti disetiap kalimat “ aku tak apa “ yang aku ucapkan, aku
Aku rindu menjadi orang bodoh ! aku rindu kam... ah maaf salah, aku harap kau mulai mengerti bahwa ada banyak pengorbanan yang aku
rindu menjadi bodoh ! simpan didalamnya. Pengorbanan perihal aku, engkau, kita, masa
lalu, dan masa depan.
Selain itu, disetiap kalimat “ Aku Tak Apa “ yang aku ucapkan
kepadamu, disana juga tersimpan sebuah rahasia lain. Rahasia perihal Terima kasih.
hari-hariku yan tentunya sudah tanpamu. Baik buruknya aku ingin Akhirnya surat ini aku tutup tepat ketika lagu Kodaline – All i want
banyak bercerita seperti dulu, kau mendengarkan, sesekali tertawa yang sedang mengalun di Winamp laptopku ini menyentuh detik-
karena aku menyelipkan kata-kata manis, atau terbahak-bahak ketika detik akhir.
aku menyelipkan hinaan kecil perihal orang yang aku temui hari itu.
Terima kasih sudah pernah datang. Terimah kasih sudah pernah
Namun, aku memilih untuk tidak bercerita lagi. Bukan karena apa- membuatku jatuh cinta. Aku pernah bahagia bertemu kau, dan aku
apa-apa, namu aku tak ingin mengganggu apa yang sedang kau tak pernah menyesal.
bangun sekarang bersama orang lain itu. Aku sebenarnya bisa bisa
saja menjadi orang brengsek yang datang , masuk ke kehidupan Kita adalah sebuah kebetulan yang entah bagaimana caranya bisa
kalian, membuatmu jatuh cinta kepadaku, lalu kemudian aku pergi menjadi bahagia. Sesuatu yang tak pernnah disangka-sangka
begitu saja. Ah, itu perkarah mudah untukku. Bahkan hanya lewat sebelumnya, namu bisa bertahan begitu lama.
Kelak apabila kau tak sengaja berkunjung dan membaca surat yang
diam-diam aku tulis untuk-mu ini, lalu kau merasa bahwa aku belum
benar-benar bisa melupakanmu, well . . .
Kini yang tersisa dari kita berdua hanyalah foto usang yang masih
setia tergantung di dinding kamarku. Ingin sekali rasanya kubuang
atau kulepas dari dinding itu, namun aku tak bisa, mungkin aku
hanya menunggu waktu yang tepat.
Doaku hanya satu, ketika suatu saat nanti kita tidak sengaja bertemu.
Aku ingin melihatmu seperti sesosok manusia sebagaimana aku
pertama kali aku melihatmu dulu. Bukan seperti sesosok puisi
sebagaimana aku melihatmu sekarang.
Jika kelaskitabertemu kembali, jatuh cinta lagi, maukah kau
menerima ku ?
Maukah kau ?
Jika kelak kita bertemua kembali, jatuh cinta lagi, maukah kau
menerimaku ?
Kadang aku merasa sedih ketika kamu sudah bahagia. Pikiranku Dengan bahagia.
selalu mengalun mempertanyakan, apakah doaku salah jika sekarang
kamu bahagia walau bukan aku sebagai penyebabnya ?
Jangan Sampai
Jika kau mau merendah sedikit lalu melihat ke langit malam, kau
akan melihat doa-doaku yang mengadu kepada tuhan perihal
pertanyaan-pertanyaan mengapa kita kemarin dipertemukan. Sebuah
pertemuan yang tak mungkin bisa bersatu. Sepasang bola mata
tempatku mendulang nyaman, ternyata mata nya berpulang tidak
pada mataku.
tak semestinya aku merasa terluka. Kau dan aku memang tercipta
didunia yang berbeda. Di waktu yang tak sama. Di keadaan yang tak
seharusnya.
Meski salah satu dari kita berjuang hingga tubuh tak lagi kuat
menopang, meski yang satunya lagi mencoba untuk tetap bertahan,
kita memang tidak akan pernah bisa ada didalam satu cerita.
Hingga kemudian aku disini sendiri.
Mengapa menyerah ?
Mengapa tidak memilih berjuang ? Menangis tanpa air mata. Tertawa tanpa rasa bahagia. Seperti
Jika kita pernah nyaman bersama, kehadiran lampu jalanan yang tak lagi menyala. Tak punya siapa-
kenapa tidak diperbaiki dan malah siapa. Menunggu mati. Menunggu padam.
memilih pilihan untuk pergi ? Pada akhirnya aku mengerti.
Tak semestinya aku merasa terluka. bisa bersatu itu jauh lebih
menyakitkan
Ia tetap baik, hanya sajauntuk sekarang ia bukanlah seseorang yang Sudah saatnya kau diperbaiki lagi oleh orang lain, dan sudah saatnya
baik bagimu. Karena jika bagi Tuhanmu ia adalah seseoran yag baik, dia memperbaiki orang lain juga.
maka keadaan tak akan memisahkan kalian seperti sekarang.
Maka jangan heran apabila ada seseorang yang buruk mendapatkan
Seseorang yang telah lalu itu tetap orang baik, hanya sekarang ia pasangan yang baik.
sedang memperbaiki orang lain.
Itu karena memang tugas orang baik lah untuk memperbaiki orang
Begitupun bagi kau yang ditinggalkan atau meninggalkan. buruk sehingga menjadi baik.
Sudah waktunya untukmu agar diperbaiki atau memperbaiki orang
Kita pernah lebih baik ketika mencoba memperbaiki yang pernah
lain yang baru lagi.
patah.
Karena terkadang seuatu yang baik harus beralhir untuk memberi
jalan bagi yang lebih baik mengambil alih.
Seseorangmu dulu itu sekarang tengah baik memperbaiki orang lain
agar lebih baik.
Dan kita pernah patah, ketika mencoba memperbaiki dengan setulus
Dan seseorang dari masa lalu orang lain pun kini sedang datang
hati.
memperbaikimu agar kamu menjaladi lebih baik.
Namun asal kau tahu karena kepatahan itulah maka kau telah
membuka jalan untuk orang yang lebih baik agar datang dan
memapahmu.
Kau
Adalah aku. Yang kau peluk dengan hangat. Kau dekap dengan
Adalah aku sangat agar semakin dalam belati yang kau tancapkan.
Kau pada dasarnya tak ingin kehilangan aku. Kau pada dasarnya Adalah aku.
ingin mencari yang lain ketika bersamaku. Kau pada dasarnya
menjadikan aku tempat untuk menungggu.
Siapa aku bagimu ?
Siapakah kita ?
Sungguh beruntuk seseorang yang kau jatuh cintai di tiap doamu itu.
Untuk kamu cintaku diam-diam Jika pun tidak, semoga penggantimu semenarik dirimu.
Buat kamu yang masih
terlalu cinta
Buat kamu yang masih terlalu cinta, apakah dirimu tak lelah menanti
Aku tidak butuh dikenal oleh banyak orang, yang kubutuh adalah dia yang sejatinya tak sedikit pun mencoba memalingkan wajahnya ?
dikenal tuhan oleh karena seringnya doamu menyebut namaku. mau berapa lama lagi hatimu itu terus-terusan kau beri kepercayaan
Buat kamu yang masih terlalu cinta, mau berapa banyak lagi nasihat-
nasihat baik yang kamu tolak ? berapa banyak kamu bercerita
kepada orang-orang tapi tak kunjung juga kamu dapatkan jawaban
seperti yang kamu inginkan ? apa kau tak sadar, bahwa dirimu
sendirilah yang memaku kakimu untuk melangkah.
Buat kamu yang masih terlalu cinta, apakah kau tak kunjung Buat kamu yang masih terlalu cinta, sudah saatnya ada tangan yang
membuka mata ? diluar sana, apakah kau tak kunjung membuka kembali digenggam di bawah guyuran hujan. Sudah saatnya ada
mata ? diluar sana , ada seseorang yang jauh lebih berharga untuk senyum yang kembali tersirat di tengah kemacetan. Sudah saatnya
diperjuangkan ketimbang apa yang kau idam-idamkan selama ini. ada ucapan selamat malam kembali sebelum doa-doa terbang dan
Tapi apakah kau tak juga kunjung sadar ? dirimu sendirilah yang mulai terpanjatkan.
sejatinya menyuruh mereka untuk menyerah.
Buat kamu yang masih terlalu cinta, kehilangan mungkin adalah
Buat kamu yang masih terlalu cinta, seberapa sering kamu berdoa penyakit yang paling menyakitkan. Namun itu mamou disembukan
dengan nama yang sama ? seberapa sering kau mengajukan pilihan ketika hatimu berani untuk terbuka dan menerima sebuah
kepada tuhan, dan menolak apa yang telah tuhan pilihkan ? kedatangan. Satu-satunya obat sakit hati adalah berani untuk jatuh
cinta lagi.
Buat kamu yang masih terlalu cinta, berjalan untuk sesekali mau
mencoba membuka hati. Dia yang sekarang kamu puja itu adalah dia Dan, buat kamu yang masih terlalu cinta, belajarlah dari luka. Bahwa
yang dulu tak kamu percaya juga awalnya. Dia yang sekarang kamu didunia ini, tidak ada duka yang tidak bisa disembuhkan oleh cinta.
puja itu adalah dia yang dulu kamu tak punya rasa juga padanya.
Untukmu, wahai seseorang yang masih terlalu cinta.
Lantas, mengapa sekarang kamu begitu takut untuk mencoba ?
Seseorang di dalam kaca.
Buat kamu yang masih terlalu cinta, berhentilah mencari jawaban,
dan mulailah belajar untuk mau menerima jawaban. Mengertilah
bahwa tuhan selalu memberi sebuah jawan seperti apa yangkamu
inginkan. Lewat dia yang telah meninggalkan contohnya. Lewat dia
yang perlahan datang, contohnya.
Kejora
Kita pasti punya seseorang yang sangan kita cintai, menerima segala
kekurangannya, selalu ada di setiap pinta, selalu sedia di kala ia
membutuhkan bantuan.