e n t a n g
T
M u
M . I R FA N . H D M
Cinta Hanyalah Sebuah Kata,
Sampai seseorang datang dan memberi makna
Fhan_Art
Pengantar Singkat
Berawal dari rasa cinta yang datang pada diriku, ingin
mengutarakan tentang apa yang aku rasa terhadap dirimu
namun sulit bagiku untuk menyampaikannya, berawal dari itu
aku mulai mencari obat untuk penenang hati, dan pada satu
waktu aku temui obat itu, yaitu dengan mengutarakan rasa
lewat sastra.
Untukmu
Ailaku
Jika mendung hitam sudah di atas kepala
jangan larang hujan tuk turun ke bumi
jika angin sudah berhembus dengan kencangnya
jangan larang dedaunan kering tuk berguguran
jika senyummu selalu mekar dalam hatiku
jangan larang aku tuk rindu dan setia padamu.
Datangnya
Cinta
Pena_Sastra
tak lekang oleh waktu dan tak terhapus oleh laju masa.
Mekarnya mawar mengundang keharuman
datangnya dirimu menumbuhkan gairah sastraku
Datangnya Cinta
Mencintaimu
Adalah keistimewaan bagiku
Alam Semesta Tercipta
Karena Cinta
- Rumi -
Kehadiranmu
Pena_Sastra
Hey Kamu...
Apa kamu tau puisi ini tercipta ketika aku sedang apa ?
Ya,,, aku sedang mengucapkan syukur kepada sang
pencipta, akan kehadiranmu yang amat mempesona
Aku yakin, kau tercipta ketika semesta sedang bergembira
Kelahiranmu
Membuat dunia ini
Menjadi lebih indah
Kau tercipta
membawa senyuman pada semesta
membawa obat rindu pada rasa
dan membawa kebahagiaan dari lamanya
penantian
Kau terlahir
dan kau tumbuh dewasa bagai cakrawala
di ujung senja, amat indah tak ada dua
dan saat ini, engkau sedang dicintai
oleh laki-laki yang menulis puisi ini
Kelahiranmu
Membuat dunia ini
Menjadi lebih indah
Pena_Sastra
Dan mengenalmu
suatu anugrah buatku
kau telah menghadirkan cinta yang istimewa
menghadirkan rasa nyaman pada jiwa
dan menghadirkan ketegaran dalam raga
Wahai dirimu
engkau kan selalu ku kenal dan ku kenang
walau laju masa tak bisa ku henti
dan takdir tuhan tak menyertai.
Aku Sudah Menjadi Kamu
Sebelum benar benar mengenalmu
Kasihku
Pena_Sastra
Tahukah engkau....
Aku menulis puisi ini, ketika diriku diterkam rasa rindu
resah tak menentu, ingin sekali berjumpa denganmu
Ah,, Lemah terkulai diriku, aku tuangkan saja rindu ini
pada kertas putih dan pena hitam yang tergeletak
di mejaku, lantas ayunan tanganku mulai menodai
kertas putih itu, dan kata pertama yang aku tulis
“KASIHKU”
Kupetik pipinya yang ranum
kuminum dukanya yang belum
Kekasihku, senja dan sendu
telah diawetkan dalam kristal matamu.
Kasihku
Kasihku...
Namamu kusebut dalam perapian malam
tempat dimana do’a do’a bersemayam
akan hadirmu yang kunantikan
Kasihku...
Sajak ini tertulis dari setumpuk harap
akan hadirmu yang begitu ingin kudekap
dalam terjaga maupun lelap
Kasihku...
ada atau tiadanya dirimu
larik larik ini tak akan menemui temu
sekalipun engkau hanya sebatas semu
Kupetik pipinya yang ranum
kuminum dukanya yang belum
Kekasihku, senja dan sendu
telah diawetkan dalam kristal matamu.
Rasa
Ini
Pena_Sastra
Tahukah engkau
Rasaku tak akan mudah hilang
walau engkau sudah bersanding dengan orang lain
Kita memang menghirup udara yang sama,
tetapi tidak dengan perasaan yang sama
Rasa Ini
Sebuah rasa
Pena_Sastra
Hari berganti hari, bulan bergati bulan, dan tahun berganti tahun
tak terasa dua tahun sudah aku bekerja di luar, dan pada satu titik
aku harus berhenti bekerja, tak perlu ku ceritakan alasannya.
Akupun pulang ke rumah ibu, mengucapkan salam dan mencium
tangannya yang lembut bagai sehelai sutra nan wangi bagai kasturi.
Di malam yang sunyi, aku termenung dalam sepi, terpikir olehku
aku seakan menjadi murid yang durhaka terhadap guru, sudah
berbulan bulan tak bersilaturahmi kepada guru, ah bodohnya diriku
aku seakan sudah menjadi orang yang luar biasa, padahal hanya
setetes air dari luasnya air lautan. Keesokan harinya aku langsung
pamit kepada ibu dan bergegas datang menghampiri sang guru,
setelah mengucapkan salam di depan rumah guru, lantas terdengar
sautan dari jawaban salamku, aku langsung menghapirinya, mencium
tangannya, seraya berkata “maafkan aku guru”
Ah, dasar hati ini, dia mulai meronta ronta lagi, menumbuhkan rasa cinta
yang menggebu lagi, aku bingung, aku harus bagaimana, apa aku harus
mengungkapkan rasa cintaku, lantas apa dia mau menerimaku.
Ah tak usah dipikir lama, aku menggertak raga untuk berani maju jangan
terus terbelenggu dari rasa malu, aku marahi pikiranku, untuk tak usah
mengkhawatirkan jawaban sesudahnya, dan mulailah diriku
pada tanggal 13 Agustus 2022, aku mengutarakan rasa cintaku kepadanya.
Apa kalian tahu apa jawabnya ?...
Sungguh sakit kawan, tiga tahun memendam rasa, dan akhirnya ditolak juga
yasudahlah aku mengikhlaskan apa yang telah dia berikan kepadaku
mungkin saat ini di dalam hatinya belum ada namaku, tapi aku yakin
jika terus berjuang dan seiring berjalannya waktupun nanti di dalam
hatinya ada namaku, aku yakin akan hal itu
Pena_Sastra
Pena_Sastra
- Rumi -
Sebuah Penantian
- Rumi -
Merindumu
Sebuah Rindu
Kurangkai kata dalam alunan cinta
menggerakkan pena, menumpahkan rasa
dari rindu yang membara
Teman.......
apa engkau pernah merasa apa yang aku rasa ?
jika pernah, itulah yang aku rasa
bagai karang di lautan yang tak tergoyahkan
oleh derasnya badai
aku sangat mencintainya
Teman
jika engkau masih bersamanya
tolong jaga dirinya, untukku
aku hanya bisa mendoakan dalam jauh
dalam jarak yang tak bisa ku rengkuh
Sekarang
Aku memilih mencintaimu dalam diam
karna dalam diam tak ada penolakan
Aku Masih
Bersedia
Menatap matamu,
sudah membuat duniaku penuh dengan rindu
apalagi jikalau memilikimu
tentu akan lebih indah dari itu
Aku disini
Tetap Mencintaimu
Menatap matamu
sudah membuat duniaku
penuh dengan rindu
Bertanya Cinta
- Rumi -
Sebuah Puisi dari Khalil Gibran
- Khalil Gibran -
Puisi Nayla Majnun yang ditulis oleh Nijami Ganjavi
Jiwa orang yang dimabuk cinta
Akan merasa sakit karena rindu
Sebab pecinta ingin selalu bersama
Tapi halangan tiada ada henti-henti
Pecinta seperti dua ekor kijang di bukit tandus
Walau tiada makanan, tetapi mereka tetap bersama
Atau seperti burung merpati
Walau terbang bebas di angkasa luas
Tetap saja kembali pada kekasihnya
Atau laksana ikan tuna
Tetap tabah walau dipermainkan ombak
Timbul-tenggelam di laut
Walau selalu dicaci dan dicela
Batin menjerit tubuh binasa
Meski lapar dan disia-siakan
Namun jiwa pecinta akan selalu memaafkan
Sebab pecinta tidak membutuhkan pujian
Dan pengorbanan pecinta tidak akan sia-sia
Kulihat bintang kutub dan bintang kejora
Demikian pula cinta
Sekecil apapun, cinta tetap berkuasa di singgasana hati
Dan bagi pecinta
Kebahagiaan dan kesedihan sama indahnya
Karena cinta sejati tidak mengenal kesia-siaan
Jiwaku dan jiwa Layla akan tetap bersama
Andaipun tidak di dunia
Pasti jiwa kami akan bersatu di liang lahat
Dan kelak akan dibangkitkan bersama
Hingga dapat bersatu selama-lamanya
Mataku berkurban utnuk Layla dengan segenap
curahan airmata. Berharap liang lahatmu adalah liang lahatku
Agar jenazah kita bersatu
Sesungguhnya cinta tulus antara manusia adalah awal
perjalanan menuju pengenalan kepada tuhan
memasuki pengalaman mencintainya dan limpahan
anugrah dan kemurahannya.
- Nijami Ganjavi -
Puisi dari pujangga bangsa, Chairil Anwar
- Aamiin -
Kopi itu pahit, Manis ada syaratnya
Jika kamu menjadi syarat
Aku ingin menjadi semutnya