Anda di halaman 1dari 6

KUMPULAN PUISI IBU | Puisi Untuk Ibu Tercinta | Puisi Hari Ibu 2012

Posted on Sunday, December 18, 2011 by Lukas Gentara <p>Your browser does not support iframes.</p> Puisi Ibu terbaru (Kumpulan Puisi Untuk Ibu Tercinta 2012) - Kumpulan puisi kali ini akan menampilkan beberapa puisi Ibu yang masuk lewat form kirim puisi. Kalau kamu punya puisi tentang Ibu, bunda, ibunda dsb :D bisa dikirim, tapi karena sekarang form isiannya lagi bermasalah, jadi lain kali saja, hehe... Nah, sekarang ini kamu nikmati saja beberapa puisi yang sudah berhasil masuk. Buat kamu yang lagi nyari puisi tentang ibu ini, semoga bisa menjadi inspirasi untuk pembuatan puisi kamu nantinya. Bukan begitu??? Begitu bukan...!!!! Update Puisi Ibu: 18 Desember 2011

Laksana Cintamu
Oleh: Fatkuryati Ibu,, jika memang dengan aku menjelma angin, lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,, akan ku lakukan itu untukmu,, aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu.. Karena Yang ku tau,, kau mampu membuat cinta ini semakin besar.. Kau tlah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku.. Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,,

mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku.. Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu Percayalah,, aku mencintaimu dengan hati,, dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu dan aku menyayangimu dengan nada,, dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain.. Diambil dari: Puisi-Puisi Fakturyati

Aku .... oleh: Fathur Rahman Aku. Layaknya malam tanpa bintang.. Seakan bunga tanpa kumbang.. Seperti istana tanpa tiang.. Karna hanya ada AKU tanpa KAMU Karna hanya ada AKU bukan KITA Bunda Demi cintaku oleh: Fathur Rahman Surgaku yang berada di bawah telapak kakinya Jiwa ragaku dari buaian teremban berat di pundaknya Yang slalu berharap sesuatu yang ter baik untukku Yang penuh derai air mata jika melihatku sedih seperti ini Dosakah diriku ??? ku kasihi ku sayangi ku rindui ku cintai dirinya Di saat yang sama ku luluh lantah hanya karna di lupakan orang lain Mungkin ia bilang diriku bodoh jika tahu semua hal ini Di saat wanita pilihan yang ku sayangi lebih memilih orang lain Atas nama cintaku padamu Maafkan aku!!!! Bunda. Diambil dari (Puisi-Puisi Fatur Rahman)

BUNDA By. R3S

Bunda Dikala kusebut namamu Tampak olehku wajah manismu Senyummu menyiratkan kasih sayang Sinar matamu melambangkan ketulusan Bunda Kau laksana sang surya Menerangi relung-relung jiwa Kau bagaikan embun pagi Menyejukkan kedamaian hati Oh bunda Jasamu tiada tara Manjamu melambangkan cinta Meski kini kau telah tiada Bayangmu selalu menyapa Kasihmu hidup sepanjang masa Diambil dari: Puisi-Puisi Ayu Trisna

PERMOHONAN MAAF UNTUK IBU oleh: Deny Fajar Suryaman Terniang termenung sendiri dalam ruang hampa yang pengap dalam ruang yang sangat sunyi dalam suasana hati yang gundah gelisah Disudut ruang terbesis cahaya lilin memberikan penerangan diruang yang gelap menyinari seluruh sudut ruang dalam hati yang s'lalu terniang wajah yang dicinta Wahai angin yang bertiup kencang diluar sana sudikah engkau menyimpaikan isi hatiku sebuah perasaan yang sudah lama ku pendam yang tak pernah tersimpaikan dari mulutku yaog kaku I B U ....., dalam do'a ku meminta maafmu dalam tangis ku memohon ampunmu dalam mimpi ku bersujud di kakimu memohon ampun atas dosa dan keselahanku padamu . . .:)

Diambil dari (Puisi-Puisi Deny Fadjar Suryaman)

IBU oleh: Ade Yulianti aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu kau begitu indah dan sempurna dimataku pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya doaku selalu ku panajat kan untukmu kasih sayangmu begitu besar pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga dalam tidurku.... ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku dengan kasih sayang.... yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah ia merasakan surga mu ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini jeritan anakmu yang merindukan mu ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini agar anakmu bisa terus seyum sepeti senyuman mu yang tulus.... Diambil dari: Puisi-Puisi Ade Yulianti

Puisi Seorang Anak untuk Ibu


Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan Untuk berjuang dalam pertempuran. Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi Doakanlah agar aku berhasil. Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang. Merebut kemenangan di mana pun adanya. Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis Biar kucari jalanku sendiri. Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar Meskipun ada bahaya, ada rasa takut. Aku akan tersenyum dan menghapus air mata

Biar kuutarakan pikiranku. Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku Memahat tempatku, menjahit kainku Ingatlah, saat aku melayari sungaiku Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku. (Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com) Itu puisi pertama, sepertinya menceritakan seorang anak yang hendak berpisah dengan ibunya untuk mengejar cita-citanya. Hmmh, perpisahan dengan ibu memang sangat menyedihkan dan mengharukan yah....?

Pulanglah Ibu
oleh: Laili Nurul H. Tubuhmu kaku, matamu kaku, mulutmu membisu napasmu terhenti sudah Aku tahu ibu telah pergi ke alam sana yang tak pernah ada dalam bayanganku, juga ku dengar bisikan Oh ibu tak lama ibu telah terkubur ditanah merah hanya sendiri dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh biarlah ibu pulanglah dengan tenang Kalau puisi yang ditulis oleh Laila ini sepertinya tentang seorang anak yang ditinggal ibunya ( untuk selama-lamanya). Memang sangat menyentuh, tapi Syukurlah di akhir puisinya, si penulis sudah merelakan kepergian Ibunya. Yah, sebagai seorang anak hal terbaik adalah mendoakan Ibunya, bukan malah meratapi kesaedihan berlarut-larut, karena bagaimana pun doa dari seorang anak yg Soleh adalah yang paling berarti untuk Seorang Ibu di alam sana.... Kalau berbicara tentang ibu, saya selalu ingat lagunya Bang Iwan Fals nih. Ada yang menceritakan tentang ibu juga. Berikut ini lirik lagunya, saya tulis... sekalian dengan mp3 lagu tersebut.

IBU

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki, penuh darah penuh nanah Seperti udara kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas ibu ibu Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalasibuibu.

0digg

Anda mungkin juga menyukai