Anda di halaman 1dari 8

Assalamualaikum wr.

wb Kupeluk dengan mesra


Kau mendesah dalam pelukanku
Puisi berantai ini diperankan oleh 3 orang dengan karakter pertama seseorang Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu
yang sedang dimabuk asmara (pecinta). Karakter kedua seseorang yang ingin Kemudian tubuhmu
mengobarkan semangat juang para pemuda (pejuang). Karakter ketiga seseorang
yang sedang berjualan telur (penjual telur). Pecinta :
Matamu
Berikut isi puisinya Terpejam dan nafasmu mendesah
Kau peluk juga aku dengan mesra
Pecinta : Ternyata kita sama-sama ingin saling
HALLO SAY...!!!
Izinkan diri ini membacakan bai-bait puisi cinta teruntukmu yang berjudul Bunga Pecinta :
Hatiku Untuk Kasihku Yang Manis” Dimabuk cinta…
Kita sama-sama menangis bahagia
Matamu perlahan kubersihkan dengan
Pecinta :
Saat bulan purnama menerangi alam Pecinta :
Kau datang padaku sambil tersenyum manja Sayang…
Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan Tidak perlu disesalkan
Begitu cantiknya bagaikan … Tataplah mataku kembali dan kau

Pecinta : Pecinta :
Iqbal ramdhan Akan kudekatkan padamu
Kau tersenyum padaku, dan Tenanglah… diamlah…
Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju Aku akan
Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke telingaku
Seraya berbisik Pecinta : Sayangku

Pecinta : Aku cinta padamu sayang


Pecinta :
Aku cinta padamu sayang….! Pecinta : Kasihku ,kita kan selalu bersama untuk
Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibirku ke Pecinta,Pejuang,penjual telur : merdekaa.....merdeka.....merdeka......

Pecinta :
Assalamualaikum wr.wb Dengan semangat perjuangan yang membara
Aku berada di barisan paling depan
Puisi berantai ini diperankan oleh 3 orang dengan karakter pertama seseorang Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak
yang sedang dimabuk asmara (pecinta). Karakter kedua seseorang yang ingin
mengobarkan semangat juang para pemuda (pejuang). Karakter ketiga seseorang Pejuang :
yang sedang berjualan telur (penjual telur). Membunuh
Mereka yang menyerang dari jauh
Berikut isi puisinya Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi
Pejuang :
MERDEKA....!! Pejuang :
Wahai para pemuda, semoga puisi yang akan saya bacakan bisa membangkitkan Senapan mesin yang panas
semangat perjuangan kita dengan judul “Merdeka Atau Mati” Sepanas darahku
Kembali kusambut serangan yang datang
Pejuang : Dengan peluru-peluru yang sudah
Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan
Tak pernah kukenal istilah takut Pejuang : Terjang lalu hancurkan
Walaupun lawan banyaknya seribu kali
Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang Pejuang :
Merobek-robek terus
Pejuang : Lemparkan semua yang kita punya
Merdeka…! Sambil mengucapkan
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
MERDEKA….! Pejuang : Kutusuk kau sampai mati ! Aku masih punya banyak
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
Pejuang : Sampai darah penghabisan hingga akhirnya
Pejuang :
Teng berlapis baja milik Belanda Pejuang : Berjuang selamanya untuk ber
Harus kita hancurkan
Terlalu lama kita dijajah Pejuang : tetes darah yang tertinggal,tapi aku masih berdiri kokoh,ku tantang
Terlalu lama kita disiksa seribu penjajah,dengan sebelah pedang di kanan,dan se ujung kris di kiri ku
Mulai detik ini aku harus sambil berteriak

Pejuang : Pecinta,Pejuang,penjual telur : merdekaa.....merdeka.....merdeka......


Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia
Assalamualaikum Wr.Wb
Penjual Telur :
Puisi berantai ini diperankan oleh 3 orang dengan karakter pertama seseorang Telur mas telur ….!
yang sedang dimabuk asmara (pecinta). Karakter kedua seseorang yang ingin Kubawa keliling kampung setiap hari,demi sesuap nasi
mengobarkan semangat juang para pemuda (pejuang). Karakter ketiga seseorang Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual
yang sedang berjualan telur (penjual telur). Telur ayam, telur bebek, maupun telur

Berikut isi puisinya Pecinta :


Iqbal ramdhan
Pecinta : Kau tersenyum padaku, dan
HALLO SAY...!!! Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju
Izinkan diri ini membacakan bai-bait puisi cinta teruntukmu yang berjudul Bunga Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke telingaku
Hatiku Untuk Kasihku Yang Manis” Seraya berbisik

Pejuang : Pejuang :
MERDEKA....!! Merdeka…!
Wahai para pemuda, semoga puisi yang akan saya bacakan bisa membangkitkan Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
semangat perjuangan kita dengan judul “Merdeka Atau Mati” MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
Penjual Telur :
luuurrr....!!! luurr.. telur...!! Penjual Telur :
Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
TELUR” buat adikku yang suka makan telur Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Pecinta : Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih, ayamku
Saat bulan purnama menerangi alam
Kau datang padaku sambil tersenyum manja Pecinta :
Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan Aku cinta padamu sayang….!
Begitu cantiknya bagaikan … Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibirku ke
Pejuang :
Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan Pejuang :
Tak pernah kukenal istilah takut Teng berlapis baja milik Belanda
Walaupun lawan banyaknya seribu kali Harus kita hancurkan
Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang Terlalu lama kita dijajah
Terlalu lama kita disiksa Mereka yang menyerang dari jauh
Mulai detik ini aku harus Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi
Penjual Telur :
Bertelur sebanyak-banyaknya Penjual Telur :
Kau telah berjasa Telurku…
Kadang kuperiksa ayam-ayamku Sekarang aku dalam keadaan sedih
Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar Merenungi nasib ayamku yang sedang
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan
Pecinta :
Pecinta : Dimabuk cinta…
Kupeluk dengan mesra Kita sama-sama menangis bahagia
Kau mendesah dalam pelukanku Matamu perlahan kubersihkan dengan
Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu
Kemudian tubuhmu Pejuang :
Senapan mesin yang panas
Pejuang : Sepanas darahku
Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia Kembali kusambut serangan yang datang
Dengan semangat perjuangan yang membara Dengan peluru-peluru yang sudah
Aku berada di barisan paling depan
Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak Penjual :
Membusuk
Penjual : Tidak laku dijual lagi
Plung… plung… Oh telurku…. Oh ayamku
Keluar telurnya
Kuambil satu per satu dan kusimpan di Pecinta :
Sayang…
Pecinta : Tidak perlu disesalkan
Matamu Tataplah mataku kembali dan kau
Terpejam dan nafasmu mendesah
Kau peluk juga aku dengan mesra Pejuang : Terjang lalu hancurkan
Ternyata kita sama-sama ingin saling
Penjual Telur : Telurku… telurku
Pejuang :
Membunuh
Pecinta : Pecinta,Pejuang,penjual telur : merdekaa.....merdeka.....merdeka......
Akan kudekatkan padamu
Tenanglah… diamlah…
Aku akan

Pejuang :
Merobek-robek terus
Lemparkan semua yang kita punya
Sambil mengucapkan

Penjual Telur : Teluuuuuuuur… teluuuuuuuur…

Pecinta : Sayangku

Pejuang : Kutusuk kau sampai mati ! Aku masih punya banyak

Penjual Telur : Telur dan ayamku

Pecinta : Aku cinta padamu sayang

Pejuang : Sampai darah penghabisan hingga akhirnya

Penjual Telur : Bertelur lagi dan telur ayamku adalah telur

Pecinta : Kasihku ,kita kan selalu bersama untuk

Pejuang : Berjuang selamanya untuk ber

Penjual Telur : Teluuuuur sebanyak banyaknya ku keluarkan telur telur mu,aku


sangat bahagia,walau hanya sekejap melihat

Pejuang : tetes darah yang tertinggal,tapi aku masih berdiri kokoh,ku tantang
seribu penjajah,dengan sebelah pedang di kanan,dan se ujung kris di kiri ku
sambil berteriak
Assalamualaikum Wr.Wb Penjual :
Plung… plung…
Puisi berantai ini diperankan oleh 3 orang dengan karakter pertama seseorang Keluar telurnya
yang sedang dimabuk asmara (pecinta). Karakter kedua seseorang yang ingin Kuambil satu per satu dan kusimpan di
mengobarkan semangat juang para pemuda (pejuang). Karakter ketiga seseorang
yang sedang berjualan telur (penjual telur). Penjual Telur :
Telurku…
Berikut isi puisinya Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang
Penjual Telur :
luuurrr....!!! luurr.. telur...!! Penjual :
Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL Membusuk
TELUR” buat adikku yang suka makan telur Tidak laku dijual lagi
Oh telurku…. Oh ayamku
Penjual Telur :
Telur mas telur ….! Penjual Telur : Telurku… telurku
Kubawa keliling kampung setiap hari,demi sesuap nasi
Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual Penjual Telur : Teluuuuuuuur… teluuuuuuuur…
Telur ayam, telur bebek, maupun telur
Penjual Telur : Telur dan ayamku
Penjual Telur :
Teluuuuuur…..teluuuuuur…..! Penjual Telur : Bertelur lagi dan telur ayamku adalah telur
Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih, ayamku Penjual Telur : Teluuuuur sebanyak banyaknya ku keluarkan telur telur mu,aku
sangat bahagia,walau hanya sekejap melihat
Penjual Telur :
Bertelur sebanyak-banyaknya
Kau telah berjasa Pecinta,Pejuang,penjual telur : merdekaa.....merdeka.....merdeka......
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan
STAND UP COMEDY .

hari ini hari pahlawan ya???? .tapi kenapa???


ngomongin pahlawan tak lepas dari perjuangan.... kenapa?
Kenapa Nama pahlawan Kalah pamor sama biduan..???
Pahlawan dulu rela berjuang sampai titik darah penghabisan demi nusa dan Gue rasa pahlawan dulu kalah goyangan....
bangsa.... Coba Aturan pahlawan sebelum perang sedikit diubah gitu,,,
Kalo sekarang orang sok pahlawan berjuangnya ngasih beras,,baju,,dan .goyang dulu misalnya..
uang... .
Jadi pas ada tentara Belanda Dateng,,,.
"Rakyat senang caleg pun menang" "hey...you Belanda..kita
manari dulu.."
pahlawan adalah orang yang berjasa.... "hei kenapa kamu..kalau
. lihat kami sukanya bilang"
Mak gue adalah contoh Pahlawan yang sangat Berjasa dalam idup gue..... .
Dia berjuang menahan rasa sakit demi melahirkan gue...,, "Dor!!!dor!!!dor!!!
tapi yang Parah,,Beliau Rela Menahan rasa malu setelah melahirkan Anak (tewas)
Kampret Model gue..... .
Tapi yang gue keselin dari pahlawan tuh,,,kenapa sich mereka kalo Perang cuman
beruntung ya Kita punya pahlawan.... pake bambu runcing doank???
namanya Bisa dijadiin nama jalan.. Padahal orang jaman dulu kan Sakti-sakti....
Potonya juga bisa di tempel di duit.... kenapa gak pake
Coba kalo gak punya pahlawan... santet aja gitu???
Mungkin nama jalan depan rumah gue bukan Jl.Gatot Subroto..... .
Tapi Gatot matalu suek.... Kan enak gak capek2 perang..
. Lawan maju.,,,santet!!!!
Gue tuh paling kesel sama Pemuda jaman sekararang,,ngakunya Jiwa Nasionalis Maju lagi,,,,santet lagi!!!!
tinggi,,tapi pas ditanya soal Pahlawan,,, Masih maju,,,,pahlawan mundur....
misalnya gue tanya gini : "ehh brow,,,lu tahu gak pahlawan dari sumatera yang .
terkenal???dan selalu dipakek sebagai nama *Rupanya stok Kemenyan udah Abis.... :v
jalan??? Terkadang gue tuh suka miris sama orang Jaman sekarang,,,Orang sekarang tuh
Jawabnya : "Anu Ki,,Anu....mulut keluar iler paling Taunya Pahlawan cuman ada 6.,,,
Tapi Pas gue tanya : " lu tahu artis dangdut goyang Dribel.? .
Dengan tegasnya dia jawab : " Duo Srigala... di duit serebu,,,lima rebu,,,sepuluh rebu,,,dua puluh rebu,,50rebu,,,dan seratus
Ini kan aneh....katanya Nasionalis..., rebu..
.
*Maap,muncrat dikit.. :v
.
.
Duit serebu,,,
"PATIMURA",,megang golok..ini pahlawan songong banget menurut gue,..
dimana-dimana orang berjasa pegang piala..ini malah pegang golok..
Duit 5 rebu,,,"TUANKU IMAM BONJOL"
.
Ini pemerintah kurang ajar banget,,,itu kenapa nama belakangya gak diSensor
Coba???
Duit 10rebu..
"SULTAN MAHMUD BAHARUDIN"
Ini Gue lewatin aja,,gue gak paham orang ini.....
Duit 50rebu,,"I GUSTI NGURAH RAI"
Ini pahlawan namanya Ribet banget ya..???maklum orang Bali...
.
Terakhir,,duit 100rebu..
"SOEKARNO - HATTA"..
.
Dan yang paling gue sebelin,,
mereka semua tersiksa....
.
Ini serius Men...
Lu Lihat aja poto pahlawan di duit gak pernah senyum...!!!!

Anda mungkin juga menyukai