Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “Tanggapan” didefinisikan sebagai
sambutan terhadap ucapan yang bisa berupa kritik, komentar, dan sebagainya. teks tanggapan
adalah teks yang dapat berupa komentar, evaluasi, kritik, pujian, dukungan, atau penolakan,
terhadap suatu hal yang berasal dari sudut pandang atau pengamatan seseorang.
Teks ini memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai
fakta dan alasan.
Mempunyai tiga struktur teks, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.
Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yang dimiliki teks tanggapan
kritis.
Tujuan teks tanggapan kritis, yakni untuk memilih satu di antara pernyataan karena pada teks
tanggapan kritis berisi alasan yang mendukung dan yang menolak.
Memberikan kritik membangun yang bisa digunakan untuk membantu suatu hal agar
dapat diselesaikan atau menjadi lebih baik.
Mengapresiasi sebuah karya maupun hal yang dikerjakan oleh seseorang secara detail
dan sejelas mungkin.
Memberikan saran kepada sebuah hal atau persoalan lewat cara yang terarah,
sistematis, dan terbaik sehingga pujian atau kritikan tidak terasa semu serta bisa
dipertanggungjawabkan (objektif).
Sarana atau wahana dari hal yang ditanggapi supaya sesama pemuji atau pengkritik
bisa berdialog dengan lebih baik lewat konteks, deskripsi serta penilaian yang
diberikan oleh teks tanggapan.
1. Evaluasi
Evaluasi yaitu bagian awal dari teks tanggapan kritis. Di bagian evaluasi ini berisi tentang
pernyataan-pernyataan umum yang berhubungan dengan permasalahan yang telah
disampaikan oleh penulis.
2. Deskripsi teks
Deskripsi merupakan bagian yang berisi tentang informasi. Informasi ini berkaitan dengan
alasan yang digunakan untuk mendukung atau menolak suatu pernyataan. Deskripsi teks
berada di bagian tengah dari teks tanggapan kritis.
3. Penegasan ulang
Secara umum, kalimat persetujuan diartikan sebagai suatu kalimat yang menyatakan
kesetujuan seseorang terhadap ide, gagasan, atau pendapat orang lain. Ciri-ciri kalimat
persetujuan adalah adanya kata “setuju”, “sependapat”, “sejalan”, atau kata lain yang
menunjukkan keberpihakan pada suatu pendapat.
Ada beberapa contoh kalimat persetujuan yang bisa Anda gunakan dalam diskusi.
Berikut ini contoh-contoh tersebut:
B. Kita sejalan! Apa yang Anda sampaikan sangat sesuai dengan apa yang saya pikirkan!
Salah satu cara untuk menimbulkan kesan sopan pada kalimat penolakan adalah adanya
pembubuhan kata “maaf”, “mohon maaf”, “izin”, dan lain sebagainya. Selain itu, kalimat
penolakan juga dicirikan dengan adanya kata “tidak setuju”, “tidak sejalan”, “kurang
sependapat”, dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa contoh kalimat penolakan yang sopan untuk dapat Anda
terapkan.
A. Mohon maaf. Saya tampaknya tidak sejalan dengan apa yang telah Anda kemukakan.
B. Izin menanggapi. Saya terus terang tidak setuju dengan gagasan yang Anda tawarkan.
Kalimat sanggahan adalah kalimat penolakan terhadap suatu ide, gagasan, atau pendapat
yang dirangkai dengan kesan persetujuan agar tidak menimbulkan konotasi kasar dalam
menyatakan penolakan. Kalimat sanggahan sering digunakan dalam diskusi untuk
mempengaruhi seseorang yang pendapatnya kita tolak agar dapat menerima saran, masukan,
dan pendapat kita. Selain itu, kalimat sanggahan umumnya juga dibubuhi dengan
argumentasi logis yang memungkinkan penolakan kita terhadap suatu pendapat dapat
diterima. Ciri ciri khusus kalimat sanggahan adalah adanya kata tetapi, namun, atau kata
sambung lain yang menimbulkan pertentangan.
Adapun berikut ini beberapa contoh kalimat sanggahan yang dapat Anda kembangkan
untuk menghadapi diskusi yang panas.
A. Pada dasarnya saya setuju dengan pendapat Anda, akan tetapi tentu menjadi lebih baik
bila kita memperhatikan unsur estetika atau keindahan dari karya seni yang kita buat.
B. Pada prinsipnya pendapat Anda sudah sangat baik, namun menurut saya akan menjadi
lebih baik lagi bila kita juga melakukan perencanaan yang matang.
1. Kalimat yang biasa digunakan dalam teks tanggapan kritis termasuk kalimat yang
bersifat kompleks. Komplek di sini dalam artian kalimat yang terdiri dari 2 verba dan 2
struktur.
3. Menggunakan pilihan kata. Tujuan dari pemilihan kata ini agar bisa memilih kata yang
tepat untuk digunakan dalam teks tanggapan kritis.
4. Teks yang menggunakan rujukan. Rujukan ini biasanya digunakan sebagai penguat
argumen yang disampaikan oleh penulis, karena dalam penulisannya teks tanggapan kritis
memang harus membutuhkan bukti.
Unsur kebahasaan adalah suatu unsur yang menjelaskan kata atau penggunaan yang benar.
Dalam unsur kebahasaan teks tanggapan kritis terbagi menjadi 6 kelompok yaitu :
Artinya, menggunakan kata bilangan dalam menjelaskan hal-hal yang ada di dalam teks yang
telah dibuat. Contohnya adalah :
Alasan terakhir adalah……..
Alasan yang kedua adalah……
Dasar berikutnya yang dapat menjadi acuan pendapat saya adalah…..
Di mana, dalam membuat tanggapan ini akan menggunakan data atau bukti yang ada, guna
memperkuat kalimat yang telah disusun. Contohnya :
Artinya pendapat yang diutarakan oleh penulis bertolak belakang dengan pendapat dari
pendengar/ penyanggah. Contohnya :
Artinya pendapat penulis sama dengan pendapat dari pendengar/ penyanggah tetapi masih
ada yang kurang sehingga perlu ditambahkan. Contohnya :
Artinya pendengar sepenuhnya setuju dengan semua hal yang di bahas oleh penulis.
Contohnya: