Anda di halaman 1dari 6

TEKS TANGGAPAN

*Rulin Dwi Wahyuningsih

Pada dasarnya, semua manusia dapat dikategorikan sebagai makhluk sosial, yang
mana kodrat dari makhluk sosial yaitu selalu membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya
saja, secara sadar maupun tidak sadar, dalam kehidupan sehari-hari Kita diharuskan untuk
melakukan interaksi sesama manusia.
Salah satu interaksi yang sering digunakan oleh manusia adalah memberikan
tanggapan atas suatu hal baik untuk sebuah karya, objek, kebijakan, dan lain sebagainya.
Nah, dalam artikel ini, Kita akan belajar tentang pengertian dari teks tanggapan. Tidak hanya
itu, Kita juga akan memahami berbagai aspek dari teks tanggapan, mulai dari tujuan, ciri-ciri,
struktur, kaidah kebahasaan, jenis, hingga tentunya contoh dari teks tanggapan.

A. Pengertian Teks Tanggapan


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI dapat diartikan sebagai suatu
sambutan terhadap ucapan yang dapat berwujud kritik, komentar, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menurut Sujanto dalam penelitian pada tahun 2004, tanggapan merupakan
suatu gambaran pengamatan yang berasal dari kesadaran seorang manusia ketika telah
melakukan pengamatan.Oleh karena itu, teks tanggapan sendiri dapat disebut sebagai
sebuah teks yang bisa disampaikan melalui komentar, evaluasi, kritik, pujian, dukungan,
hingga penolakan terhadap suatu hal. Beberapa hal yang dapat ditanggapi biasanya
berangkat dari sudut pandang atau pengamatan yang muncul dalam pemikiran seseorang.

B. Ciri-Ciri Teks Tanggapan


Setelah mengetahui tentang pengertian atau definisi dari teks tanggapan, pada
bagian ini Kamu akan disajikan penjelasan tentang ciri-ciri dari teks tanggapan. Dengan
mengetahui ciri-ciri dari teks tanggapan, Kamu bisa jadi lebih mampu untuk mengenali dan
membedakan teks tanggapan dengan teks yang lain.
Nah, beberapa ciri-ciri dari teks tanggapan yang perlu Kamu perhatikan adalah, sebagai
berikut:
1. Teks tanggapan memiliki isi yang bersifat objektif. Objektif sendiri dapat dipahami sebagai
suatu yang berdasarkan fakta dan data atau keadaan yang sebenarnya.
2. Teks tanggapan memiliki kaidah kebahasaan yang unik. Kaidah kebahasaan ini
disampaikan secara jelas dan logis, tetapi tetap mematuhi norma sopan santun yang
berlaku di masyarakat.
3. Teks tanggapan memiliki struktur teks yang terdiri dari 3 bagian, mulai dari evaluasi,
deskripsi, dan penegasan kembali.

C. Struktur Teks Tanggapan


Seperti yang sudah disinggung di bagian ciri-ciri teks tanggapan, bahwa teks
tanggapan memiliki tiga struktur yang terdiri dari evaluasi, deskripsi, dan penegasan
kembali. Struktur pada suatu teks dapat Kamu gunakan ketika hendak menulis suatu
tanggapan.
Nah, berikut ini akan disajikan penjelasan tentang struktur teks tanggapan yang perlu Kamu
ketahui sebelum menulis, diantaranya yaitu:
1. Evaluasi
Bagian pertama dari struktur teks tanggapan adalah evaluasi. Evaluasi dapat
dipahami sebagai bagian awal dari teks tanggapan yang berisi berbagai pernyataan umum
tentang isu atau permasalahan dari penulis. Beberapa ahli mengatakan bahwa evaluasi
adalah suatu hal yang menjadi fokus atau konsentrasi dari seorang penanggap. Hal ini
menjadikan pembaca mengetahui fokus permasalahan atau gagasan dari sebuah tanggapan.

2. Deskripsi
Bagian kedua dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Deskripsi sendiri
dapat dikatakan sebagai bagian dari teks tanggapan yang memuat inti pembahasan dari
penulis. Deskripsi juga biasanya terdiri dari informasi tentang permasalah yang diangkat
penulis. Di sini penulis dapat memberikan tanggapan berupa opini dari berbagai sudut
pandang dan bukti atau fakta pendukung terkait suatu yang ditanggapi.

3. Penegasan Ulang
Bagian ketiga dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Penegasan ulang
adalah bagian terakhir atau penutup dari teks tanggapan. Bagian ini memiliki fungsi untuk
memberikan simpulan yang ditentukan oleh penulis terkait isu yang dibahas. Selain itu,
penulis juga dapat memberikan saran atau masukan sehingga dapat dijadikan pembelajaran
bagi para pembaca.

D. Kaidah Kebahasaan dari Teks Tanggapan


Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, dan struktur dari teks tanggapan, berikutnya
Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan yang ada pada teks tanggapan. Kaidah
kebahasaan sendiri dapat digunakan untuk membedakan teks tanggapan dengan teks yang
lain berdasarkan gaya bahasanya.
Kaidah kebahasaan dari teks tanggapan sendiri ada 4, berikut ini adalah penjelasan
dari empat kaidah kebahasaan teks tanggapan yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:
1. Kalimat Kompleks
Kaidah kebahasaan yang pertama dari teks tanggapan yaitu kalimat kompleks.
Kalimat kompleks pada dasarnya adalah kalimat yang identik dengan adanya induk kalimat
dan anak kalimat. Kalimat kompleks pada teks tanggapan biasanya memiliki dua struktur
dan dua kata kerja atau verba, yang mana biasa digunakan untuk menjelaskan informasi
atau tanggapan yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Konjungsi
Kaidah kebahasaan yang kedua dari teks tanggapan adalah konjungsi. Konjungsi
sendiri dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Tidak hanya kalimat, konjungsi juga dapat biasa digunakan untuk menyambungkan
pembahasan yang satu dengan pembahasan yang lain. Konjungsi pada dasarnya memiliki
tujuan yang dapat dimanfaatkan penulis untuk menghubungkan berbagai informasi, fakta,
atau data terkait isu atau permasalahan yang dibahas.
3. Diksi atau Pemilihan Kata
Kaidah kebahasaan yang ketiga dari teks tanggapan adalah diksi atau pemilihan kata.
Gaya bahasa khas dari teks tanggapan ini memiliki tujuan agar penulis dapat melakukan
pemilihan kata yang tepat. Hal ini dilakukan supaya penyampaian tanggapan pada teks bisa
dilakukan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Rujukan atau Referensi


Kaidah kebahasaan yang keempat dari teks tanggapan adalah rujukan atau referensi.
Rujukan atau referensi ini memiliki fungsi untuk menguatkan argumen yang disampaikan
oleh penulis. Rujukan atau referensi juga dapat digunakan untuk mendukung informasi atau
tanggapan yang disajikan kepada pembaca.

E. Jenis Kalimat dalam Teks Tanggapan


Setelah mengetahui kaidah kebahasaan atau gaya bahasa khas dari teks tanggapan,
pada bagian Kita akan memahami tentang berbagai dua jenis kalimat dari teks tanggapan,
yakni teks tanggapan pujian dan teks tanggapan kritik.
1. Teks Tanggapan Pujian
Jenis kalimat pada teks tanggapan pujian sering kali dipakai ketika hendak
menyampaikan pujian atau berbagai bentuk apresiasi lainnya terhadap suatu hal. Jenis teks
ini biasanya juga memuat berbagai kalimat positif, yang mana kalimat pada teks tanggapan
pujian memiliki tujuan untuk memberikan perasaan senang kepada orang yang diberikan
pujian atau apresiasi tersebut.
Berikut ini adalah contoh kalimat yang bisa Kamu gunakan ketika membuat teks tanggapan
pujian, yaitu:
“Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah ringkasannya yang jelas dan padat. Selain
itu, poin-poin konsep juga disajikan dengan apik dan mudah dipahami. Selanjutnya,
kelebihan lainnya dari buku ini adalah disediakannya CD bagi pembaca yang ingin
mengetahui isi buku melalui audio.”

2. Teks Tanggapan Kritik


Setelah mengetahui teks tanggapan pujian, jenis kalimat berikutnya dalam teks
tanggapan adalah teks tanggapan kritik. Teks tanggapan kritis merupakan jenis teks yang
lebih sering digunakan dibandingkan teks tanggapan pujian. Teks tanggapan kritis sendiri
dapat dipahami sebagai salah satu jenis teks yang dapat digunakan untuk menyampaikan
suatu kritikan.
Kritikan pada teks tanggapan kritik biasanya disampaikan dengan sifat yang
mengomentari atau bisa juga menyalahkan, sehingga sangat berpotensi untuk
memunculkan perkataan negatif. Namun, teks tanggapan kritik tetap harus mengedepankan
tanggapan atau komentar yang bersifat membangun. Selain memberikan kritik, penanggap
atau penulis pada teks tanggapan kritik juga harus memberikan saran atau solusi terkait
masalah yang dibahas.

Berikut contoh teks tanggapan kritis:


“Terlepas dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku ini, ada beberapa
kelemahan yang bisa diperbaiki. Buku ini tidak memiliki referensi lebih lanjut mengenai topik
yang didiskusikan. Selain itu, ada beberapa halaman kosong yang seharusnya bisa
dihindari.”
Dalam teks tanggapan kritis sendiri dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yakni kalimat
persetujuan, kalimat penolakan, dan kalimat sanggahan. Berikut ini adalah penjelasan dari
tiga jenis kalimat tersebut, diantaranya yaitu:
a. Kalimat Persetujuan
Pada dasarnya, kalimat persetujuan memiliki arti sebagai suatu kalimat yang
memberikan pernyataan terkait persetujuan seseorang terhadap ide, gagasan, atau
pendapat yang disampaikan oleh orang lain. Ciri-ciri dari kalimat persetujuan biasanya dapat
ditandai dengan adanya kata “setuju”, “sependapat”, “sejalan”, atau berbagai kata yang
menunjukan keberpihakan pada suatu pendapat.
Berikut ini adalah contoh kalimat persetujuan yang bisa Kamu gunakan ketika hendak
memberikan persetujuan terhadap pendapat orang lain, yaitu:
– Terus terang saya sangat setuju dengan pendapat Anda!
– Kami sepakat! Apa yang Anda sampaikan sangat sesuai dengan apa yang Kami pikirkan!

b. Kalimat Penolakan
Kalimat penolakan dapat dipahami sebagai kebalikan dari kalimat persetujuan.
Kalimat penolakan sendiri merupakan sebuah kalimat yang memberikan pernyataan
penolakan atau pengingkaran terhadap suatu ide, gagasan, atau pendapat yang
disampaikan oleh orang lain. Pada saat menyampaikan kalimat penolakan, Kamu diharuskan
dianjurkan untuk bersikap sopan dan menghargai pendapat yang berbeda.
Salah satu cara yang bisa Kamu gunakan untuk menyampaikan kalimat penolakan dalam
teks tanggapan adalah dengan mengawali kata “maaf”, “mohon maaf”, “izin”, dan lain
sebagainya. Selain itu, ciri-ciri dari kalimat penolakan bisa juga disampaikan dengan
memunculkan kata “tidak setuju”, “tidak sejalan”, “kurang sependapat”, dan yang lainnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat penolakan yang bisa Kamu pakai pada
saat hendak menyampaikan penolakan secara sopan terhadap pendapat orang lain, yaitu:
– Mohon maaf. Saya tampaknya tidak sejalan dengan apa yang telah Anda kemukakan.
– Izin menanggapi. Saya terus terang tidak setuju dengan gagasan yang Anda tawarkan.

c. Kalimat Sanggahan
Kalimat sanggahan merupakan sebuah kalimat penolakan terhadap suatu ide,
gagasan, atau pendapat, tetapi telah disusun sedemikian rupa sehingga bisa memberikan
kesan persetujuan. Tujuan dari penyampaian kalimat sanggahan biasanya digunakan supaya
tidak memunculkan makna kasar ketika memberikan pernyataan penolakan.
Kalimat sanggahan sendiri kerap kali dipakai pada saat dilaksanakannya diskusi. Hal
ini tentu saja memiliki maksud untuk mempengaruhi seseorang yang pendapatnya kita tolak
supaya mau menerima saran, masukan, dan pendapat yang Kita sampaikan. Dalam
menyampaikan kalimat sanggah biasanya terdiri dengan argumentasi logis, sehingga bisa
membuat pendapat Kita bisa diterima dengan baik oleh pihak yang berbeda pendapat.
Ciri-ciri kalimat sanggahan sangat unik, karena memadukan maksud dua jenis teks
tanggapan kritis sebelumnya. Ciri-ciri dari kalimat sanggahan yang biasa digunakan yaitu
tetapi, namun, atau kata sambung lain yang menimbulkan pertentangan dan persetujuan.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat sanggahan yang dapat Kamu gunakan
pada saat hendak menolak sekaligus menyetujui dalam sebuah diskusi, diantaranya yaitu:
– Pada dasarnya saya setuju dengan pendapat Anda, akan tetapi tentu menjadi lebih baik
bila kita memperhatikan unsur estetika atau keindahan dari karya seni yang kita buat.
– Pada prinsipnya pendapat Anda sudah sangat baik, namun menurut saya akan menjadi
lebih baik lagi bila kita juga melakukan perencanaan yang matang.

F. Contoh Teks Tanggapan


1. Contoh Teks Tanggapan Tentang Fenomena Alam Gerhana Matahari dan Mitos
Kebutaan

Evaluasi

Berbicara mengenai gerhana matahari, mungkin banyak diantara kita yang bertanya,
sebenarnya melihatnya secara langsung bisa menyebabkan buta, itu sebuah mitos atau
fakta?

Deskripsi

Ketika menanggapi tentang fenomena alam tentunya kita bisa mengetahuinya lewat
ilmu sains. Gerhana matahari adalah sebuah fenomena dimana posisi bumi, matahari dan
bulan sejajar dan berada pada satu garis lurus. Pada saat itu Bulan akan melintas di antara
bumi dan matahari, untuk beberapa waktu cahaya matahari ke bumi akan terhalang oleh
bayangan Bulan.
Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi matahari, korona matahari akan terlihat
seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan. Lantas apa hubungan
fenomena tersebut dengan kebutaan mata?Menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, melihat gerhana matahari total secara
langsung bisa menyebabkan kebutaan adalah mitos modern.Yang benar adalah cahaya
matahari pada saat gerhana maupun dalam kehidupan sehari-hari sama-sama berbahaya,
untuk itu jangan melihat matahari secara langsung sebab dapat merusak mata, lebih
tepatnya pada bagian retina.
Kerusakan pada retina yang dimaksud adalah terjadinya solar retinopathy, suatu penyakit
pada mata yang gejalanya muncul titik hitam pada setiap kamu memandang, dan penyakit
ini akan sulit untuk disembuhkan.
Penyebabnya bisa jadi ketika fase gerhana Matahari total terjadi, suasana menjadi
sangat gelap dan pupil mata membesar mencoba untuk menangkap cahaya sebanyak
mungkin . Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan
terang kembali, perpindahan dari gelap menjadi terang itulah yang sangat berbahaya.

Penegasan Ulang

Melihat dari faktor yang sudah diuraikan tersebut, pertanyaan melihat gerhana
matahari bisa menyebabkan kebutaan adalah mitos modern. Faktanya sinar matahari
sangat berbahaya jika kita melihatnya secara langsung, baik ketika gerhana atau dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Contoh Teks Tanggapan Tentang Jakarta Sebagai Salah Satu Kota Termacet di Dunia
Jakarta Termasuk Dalam Daftar 10 Kota Termacet di Dunia

Evaluasi
Dari dulu saya selalu menganggap bahwa jakarta itu lebih identik sebagai kota yang
macetnya dimana-mana, meskipun sekarang juga pasti masih ada aja kadang kemacetan
yang kita temui di jalan. Sebagai salah satu pengguna transportasi umum, tentunya
keberadaan Transjakarta dan juga MRT sudah sangat memudahkan kami yang
mengandalkan transportasi umum untuk pergi kemana-mana. Namun, jika adanya MRT dan
Transjakarta tetap tidak mengurangi kemacetan, tentunya membuat saya tidak nyaman,
karena akan menghabiskan terlalu banyak waktu di perjalanan, sehingga hal ini dapat
menyebabkan makin banyak orang-orang yang beralih ke kendaraan pribadi agar bisa
menggunakan tol.

Deskripsi
Namun, dilansir dari Instagram resmi dari Pemprov DKI Jakarta, pada tahun 2020
akhirnya Jakarta keluar dari urutan 10 kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index
dan berada di peringkat ke-31 dari total 416 kota. Sebuah pencapaian yang tentunya bisa
kita banggakan, bahwa Jakarta semakin membaik dalam mengatasi kemacetan. Dimana
pada tahun 2019 kemarin, Indonesia masih menduduki peringkat ke-10 sebagai kota
termacet di dunia segan tingkat kemacetan sebanyak 53%. Meskipun masih banyak hal yang
mungkin perlu diperbaiki dan dioptimalkan.

Penegasan Ulang
Oleh karena itu, saya menanggapi hal ini dengan ingin memberikan pujian bagi
Pemprov DKI yang sudah mampu menangani kemacetan jakarta menuju ke yang lebih baik,
dan berharap terus ditingkatkan.
Selain itu, upaya dalam mengajak masyarakat untuk naik transportasi umum saya
rasa perlu ditingkatkan lagi seperti dengan memperbanyak kawasan dan wilayah yang
terjangkau oleh Transjakarta, MRT dna juga angkutan umum lainnya.

Anda mungkin juga menyukai