Anda di halaman 1dari 7

Nilai 

dan Tanda tangan


HARI, TANGGAL:Senin, 7 Februari 2022 Paraf pengajar orang tua
NAMA                  : Muhammad Aris Muhsin
Dewi Lestari
KELAS                  : XII-1 MIPA

NO. ABSEN : 23

TUGAS
MATA PELAJARAN: BAHASA INDONESIA
POKOK BAHASAN: ARTIKEL, KRITIK, DAN ESAI

JELASKAN MENGENAI:
I. ARTIKEL
1. Pengertian artikel
Artikel adalah karangan berisi fakta dan opini yang dibuat untuk
dipublikasikan di media cetak maupun media sosial. Artikel bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dilengkapi data dan fakta yang disajikan
dalam bentuk tulisan.
2. Tujuan penulisan artikel
Tujuan dari artikel bisa di lihat dari 2 sudut pandang, yakni tujuan bagi
penulis artikel, dan tujuan bagi pembacanya. Tujuan teks artikel bagi
penulis iyalah:
 Sarana untuk menyampaikan gagasan,
 Sarana untuk berpikir secara sistematis,
 Sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah,
 Sarana untuk menguraikan atau membahas pokok masalah yang
telah ditentukan oleh peneliti,
 Sarana untuk menjelaskan atau membahas suatu masalah sesuai
bidang ilmu tertentu.
Sementara itu, tujuan dan manfaat yang diterima pembaca artikel adalah
sebagai berikut:
 Sarana mendapatkan pengetahuan dan informasi
 Sarana untuk mengedukasi 
 Sarana hiburan bagi pembaca
3. Struktur teks artikel
Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian Pernyataan pendapat atau tesis, bagian argumentasi, dan
bagian pernyataan ulang atau reiterasi. Penjelasannya ada di bawah ya:
a. Pernyataan pendapat atau tesis
Bagian ini berisi uraian aktual yang penting untuk dijadikan
pijakan pembahasan di dalam artikel.
b. Argumentasi
Kemudian, bagian argumentasi yang berisi permasalahan yang
coba dibahas dan akan dikupas secara faktual dan informatif.
c. Pernyataan ulang atau Reiterasi
Bagian terakhir yakni berisi kalimat kunci yang merangkum
pembahasan ke dalam bentuk simpulan.
4. Kaidah kebahasaan teks artikel
Ciri kebahasaan teks artikel antara lain sebagai berikut.
1) Penggunaan istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang
khas dalam bidang tertentu.
2) Penggunaan kata kerja mental (kata kerja abstrak)
Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan
respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan, keberadaan,
atau pengalaman.
3) Penggunaan kata rujukan
Teks artikel biasanya mengungkapkan  referensi dari sumber-
sumber tertentu yang mungkin dikutip oleh penulis untuk
menguatkan pendapat penulis itu sendiri. Oleh karena itu, kata-kata
yang bermakna merujuk banyak digunakan di dalam teks artikel.
4) Penggunaan kata keterangan/adverbia frekuentatif
Diperlukan untuk meyakinkan pembaca, seperti selalu, biasanya,
sebagian besar, sering, kadang-kadang, dan jarang.
5) Penggunaan konjungsi untuk menata argumentasi
a. Konjungsi untuk menata argumentasi
Misalnya, pertama, kedua, berikutnya, selanjutnya, dan lain
sebagainya. Contoh:
Akibatnya, asam lambung bisa naik kembali ke esofagus terutama
setelah makan.
b. Konjungsi untuk memperkuat argumentasi
Misalnya, selain itu, sebagai, contoh, misalnya, padahal, justru.
Contoh:
Lagi-lagi, minuman bersoda juga membuat otot lower esophageal
sphincter menjadi lebih lemah dibandingkan dengan minum air
putih.
c. Konjungsi kausalitas dan konsekuensi
Seperti, karena, sebab, oleh karena itu, sehingga, hingga. Contoh:
Hal ini karena berkaitan dengan kultur lisan yang lebih dominan
daripada baca-tulis dalam lingkungan peserta didik.
6)  Adanya penggunaan kalimat retoris   
Contoh:
Seberapa pentingkah kemampuan literasi baca-tulis bagi peserta
didik?    
II. KRITIK DAN ESAI
1. Pengertian kritik
Kritik merupakan analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati
atau menilai baik-buruknya suatu karya secara objektif.
2. Pengertian esai
Esai merupakan karangan singkat yang membahas suatu masalah dari
sudut pandang pribadi penulisnya. 
3. Perbedaan/ perbandingan kritik dan esai
Kritik dan esai dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan
pengetahuan yang disajikan dan berdasarkan pandangan penulisnya.
Berdasarkan pengetahuan yang disajikan, perbedaan kritik dan esai
adalah sebagai berikut:
 Objek kajian kritik adalah sebuah karya, sementara objek kajian
esai adalah karya atau fenomena.
 Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau
ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan
sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas.
 Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu
membutuhkan data objektif.

Berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah


sebagai berikut: 

 Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan


disertai data serta alasan yang logis. Sementara pada esai, penilaian
dilakukan dengan subjektif alias menurut pendapat pribadi penulis
esai.
 Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan
menggunakan kajian teori yang sudah mapan, misalnya
berdasarkan teori postmodernisme atau teori feminisme. Sementara
pada esai, penilaiannya jarang mencantumkan kajian teori.
 Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan
menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik
dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau
pandangan penulis. Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau
fenomena secara menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan
atau pandangan penulis esai tetap dilakukan secara utuh.
4. Sistematika/struktur kritik sastra dan esai
Berdasarkan strukturnya, kritik dan esai tergolong dalam teks eksposisi.
Oleh karena itu, struktur kritik dan esai adalah sebagai berikut:
a) Tesis
Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau
deskripsi karya dalam sebuah teks kritik atau pengenalan dan definisi
umum dalam sebuah teks esai.
b) Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen merupakan bagian dari teks kritik atau teks esai yang
berisi pendapat penulis sebagai penjelasan khusus dari teks umum yang
sudah dipaparkan sebelumnya. Dalam teks kritik, bagian ini banyak
memuat data, fakta, dan teori yang teruji untuk mendukung argumen
penulis. Sementara dalam teks esai, pada bagian ini tidak akan ada
banyak fakta atau data karena argumen penulis biasanya masih memiliki
hipotesis baru.
c) Penegasan Ulang
Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan
perumusan kembali secara ringkas mengenai tesis dan berbagai argumen
yang telah disampaikan penulis pada dua bagian sebelumnya. Penegasan
ulang ini dilakukan untuk menyilangkan kembali antara teks awal dan
rangkaian argumen penulis menjadi kesatuan ide utuh yang dapat dicerna
oleh baik oleh pembaca.
Pada teks kritik, bagian ini juga dapat berisi penilaian akhir dan saran
konkret penulis mengenai karya yang dibahasnya. Sementara dalam teks
esai biasanya pada bagian ini akan memuat solusi alternatif yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang dibahas.
5. Kaidah kebahasaan kritik sastra dan esai
Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas.
Kaidah kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
Misalnya, dalam kritik kamu akan menemukan kalimat seperti
“Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan dalam cerita
seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik
mencegah daripada mengobati.”
2) Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung
dan membuktikan kebenaran argumentasi penulis.
Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau mencantumkan
data resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang
dibahasnya. Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip
ahli filsafat dalam analisanya atau dalam teks esai, penulis
mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang
mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
3) Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat
mengomentari atau menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra
penulis memuji kemampuan pengarang dalam mewacanakan tema
yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai,
contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih belum serius
menangani kasus COVID-19 yang semakin meningkat di
Indonesia.”
4) Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik
yang sedang dibahas. Misalnya dalam kritik sastra terdapat
beberapa istilah seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear,
dan lain sebagainya. Sementara dalam esai mengenai COVID-19
akan terdapat beberapa istilah seperti virus, COVID-19, mutasi
virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
5) Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini
digunakan karena pada dasarnya teks kritik dan teks esai adalah
teks eksposisi yang bersifat argumentatif. Contoh penggunaan kata
kerja mental ini adalah memendam, mengidentifikasi,
mengingatkan, menegaskan, menentukan, dan mengandalkan.

Anda mungkin juga menyukai