MODUL PEMBELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas XII
Tahun Pelajaran 2019-2020
Pembelajaran
Berbasis
Kurikulum
2013
1
Modul 3 Kelas XII 2019/2020_ Bahasa Indonesia_Teks Editorial
2
Modul 3 Kelas XII 2019/2020_ Bahasa Indonesia_Teks Editorial
2
KOMPTENSI INTI DAN KOMPETENSI KELAS XII
TEKS EDITORIAL
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, 3.41
prosedural, berdasarkan rasa Mendeskripsikan informasi (pendapat,
keingintahuannya tentang ilmu alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, isu) dalam teks editorial berkaitan dengan
dan humaniora dengan wawasan bidang pekerjaan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab feenomena dan kejadian, 3.42
serta menerapkan pengetahuan Menganalisis struktur dan kebahasaan teks
editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan
prosedural pd bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
4.42
Merancang teks editorial berkaitan dengan
bidang pekerjaan dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
5
MATERI
TEKS EDITORIAL
Teks editorial adalah kolom khusus dalam surat kabar yang berisi tanggapan redaksi
media terhadap peristiwa faktual. Tanggapan dapat berupa dukungan, pujian, kritikan, bahkan
cemoohan. Editorial disebut juga tajuk rencana sejenis dengan teks berita, yakni sama-sama
mengungkap fakta. Perbedaannya:
NO TEKS BERITA TEKS EDITORIAL
1 Ditulis langsung oleh wartawan Ditulis tim redaksi media
2 Penulis tidak menyampaikan pendapat Penulis dituntut berpendapat bahkan berpihak
6
1. Merupakan ulasan terhadap fenomena atau
peristiwa actual yang menjadi sorotan
khalayak.
2. Penulisnya adalah redaksi dari media itu
sendiri.
3. Kebahasaannya menggunakan kata-kata
populer, ungkapan-ungkapan retoris.
7
Adakah Genosida di Myanmar Itu
(1) Tentu, kalau pertanyaan yang menjadi judul tulisan singkat ini diajukan kepada
Myanmar, jawabannya sudah pasti jelas tidak ada genosida! Itulah memang yang disampaikan
secara jelas dan tegas oleh Duta Besar Myanmar untuk PBB Haum Do Suan. Di depan
Sidang Umum, Hau mengatakan, “Tidak ada pembersihan etnis, tidak ada genosida.
Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah pembersihan etnis dan genosida.”
(2) Sorotan dunia internasional serta kritik tajam selama beberapa pekan
belakangan ini terarah ke Myanmar. Itu terjadi setelah tragedi kemanusiaan di Negara Bagian
Rakhine-diawali oeh serangan Tentara Pembebasan Arakan Rohingya (ARSA) atas sejumlah
pos polisi dan tentara, yang dijawab oleh militer Myanmar dengan tindakan sapu bersih.
(3) Operasi militer inilah--yang menyebabkan mengungsinya tak kurang dari
430.000 orang Rohingya; 60 persen di antaranya adalah anak-anak—yang menjadi penyebab
munculnya istilah “genosida” atau “pembersihan etnis” oleh militer Myanmar. Bahkan, tak
kurang Sekjen PBB Antonio Guterres dan Kepala Badan HAM PBB Zeid Raad al-Hussein
menggunakan istilah tersebut.
(4) Secara yuridis, genosida didefinisikan sebagai suatu tindakan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, atau
agama. Definisi ini tertuang dalam Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman terhadap
Kejahatan Genosida (Conventionon the Prevention and Punishment of the Crime of
Genoside), Tahun 1948, yang kemudian diabsorbsi oleh Statuta Mahkamah Kriminal
Internasional (ICC), dan juga kemudian dimasukkan ke dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
(5) Kejahatan genosida berbeda dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Perbedaannya adalah, pertama, korban kejahatan genosida ditetapkan sebagai bagian dari satu
dari keempat jenis kelompok (bangsa, etnis, ras, atau agama), sedangkan para korban
“kejahatan terhadap kemanusiaan” adalah biasanya warga negara, dan penduduk sipil. Kedua,
di satu pihak, genosida mensyaratkan “maksud untuk menghancurkan, keseluruhan atau
sebagian” satu dari keempat jenis kejahatan tersebut di atas, sedangkan di lain pihak, tidak
ada syarat untuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
(6) Tentu, yang paling tahu apakah ada genosida di Myanmar atau tidak adalah
Myanmar sendiri. Kita berharap bahwa memang tidak ada. Namun, Myanmar tentu perlu
membuka pintu lebar-lebar bagi masyarakat internasional atau Badan HAM PBB untuk
melakukan penelitian. Dengan demikian, akan terungkap benar atau tidak tudingan yang
dilemparkan oleh masyarakat internasional itu.
8
D. ANALISIS TEKS EDITORIAL
9
F. TUGAS MODUL 3 TEKS EDITORIAL
Petunjuk : Baca dan kerjakan soal berikut ini disertai materi dan pembahasan soal.
Kerjakan di bukut tulis masing-masing secara tertulis dan rapi! Tidak harus
di buku baru, bisa melanjutkan buku dari kelas X atau XI.
Lebih utama dikerjakan di buku tulis daripada di ketik karena untuk
mengetahui validitas pengerjaan tugas!
Format :
Nomor soal = ….
Kunci Jawaban = ….
Teori (sesuai sumber) =
………………………………………………………………………….
Pembahasan (sesuai argument pribadi) =
………………………………………………………………………….
10
dengan curah hujan yang cukup yang membentuk kandungan uap yang disebut
geothermal atau panas bumi.
11
Agar pernyataan di atas tidak berhenti sebagai verbal, lima peristiwa perbukuan
selama tiga pekan terakhir akan kita sampaikan sebagai pertimbangan.
Pertama, haruslah dilakukan perunutan proses terjadinya praktik yang berbau
KKN dalam proyek-proyek buku yang selama ini didanai utang Bank dunia.
Perunutan itu menunjukkan secara tegas stasiun dan anak tangga setiap proses
penilaian. Ambil contoh buku pokok bahasa Inggris untuk SMP yang ditarik dari
peredaran. Mestilah ditelusuri mulai dari order yang diperoleh para penulisnya dan
proses penilaian berikut percetakan, penerbitan, dan pendistribusiannya, sampai
kesalahan-kesalahan fatal yang tetap dibiarkan. Tanpa ada penindakan hukum sebagai
langkah berikutnya, temuan-temuan itu sia-sia.
Kedua, meskipun pembebasan PPN 10 persen mustahil menurunkan harga
buku hingga 50 persen, secara psikologis realisasinya menunjukkan keseriusan
pemerintah menempatkan buku tidak sekadar sebagai komoditas dagang. Itulah
komitmen minimal keseriusan pemerintah mencerdaskan bangsa, dengan harapan
semakin banyak warga bangsa bisa memperoleh informasi dan pengetahuan lewat
buku yang dimiliki.
Ketiga, mengembalikan visi Ikapi seperti saat didirikan, secara riil berkaitan
dengan soal menyeleksi bahan yang masuk dan pilihan topik atau judul yang
diterbitkan. Di saat reformasi mulai ditafsirkan “serba boleh”, menerbitkan buku-buku
tetaplah dengan mempertimbangkan dampak psikologis budaya pembaca Indonesia.
Menerbitkan buku-buku kurang mengindahkan tata kesantunan dan kepantasan, dalam
soal seks misalnya, perlu dimasukkan sebagai pertimbangan bahwa buku itu dilihat,
dipegang, dan dibaca semua umur, apalagi ditempatkan dalam rak-rak toko dengan
konter buku baru.
12
5. Keberpihakan penulis editorial tersebut ditujukan kepada ….
A. Pemerintah
B. Penerbit
C. Penulis buku
D. Toko buku
E. Warga negara
Teori : Keberpihakan adalah kecenderungan penulis untuk memberikan dukungan
pada pihak apa atau mana yang diungkapkan dalam sebuah tajuk rencana.
Argumen : Dibuktikan dengan kutipan “…, dengan harapan semakin banyak warga
bangsa bisa memperoleh informasi dan pengetahuan lewat buku yang dimiliki”,
penulis memberikan dukungan kepada warga negara bisa memperoleh informasi
melalui buku.
13
7. Kata tidak baku dalam teks tersebut adalah ….
A. Krisis
B. Goncangan
C. Finansial
D. Kegalauan
E. Mengklaim
Teori : Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa sudah ditentukan.
Argumen : Opsi B salah karena menurut Ejaan Bahasa Indonesia, kata ‘goncangan’
yang benar adalah ‘guncangan’.
14
(1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab
kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan
semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan
senang oleh para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (2) dan (4)
Teori : Kalimat opini atau pendapat adalah kalimat hasil pemikiran, pendapat
seseorang baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya subjektif dan
biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskannya.
Argumen : Karena pada kalimat (2) dan (3) penulis memberikan pendapatnya bahwa
Pedagang Kaki Lima (PKL) menyebabkan kemacetan dan dianggap menimbulkan
kesan semrawut di pinggir jalan. Sedangkan pada kalimat (1) dan (4) merupakan
kalimat fakta.
15
Argumen : Penulis ingin menyampaikan bahwa para Pimpro seharusnya
memprioritaskan rekan dari dalam DIY dan bukan rekan dari luar dalam menangani
projek pembangunan di DIY, karena untuk mengamankan kesepakatan yang dibuat
oleh pengurus Gapensi Provinsi se-Jawa.
16
birokrasi dan mentalitas pejabatnya. Meminjam data ASEAN Economic Outlook,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 – 2003 hanya 0,6 persen sehingga
menempati posisi terendah di kawasan ASEAN. Sekedar contoh, pada periode yang
sama, pertumbuhan ekonomi Malaysia adalah 2,8 persen, Filipina mencapai 3,4
persen.
17
Keberpihakan penulis dalam kutipan tajuk rencana tersebut kepada . . .
A. ibu rumah tangga
B. pelajar
C. pemerintah
D. masyarakat
E. pedagang
Teori : Keberpihakan adalah kecenderungan penulis untuk memberikan dukungan
pada pihak apa atau mana yang diungkapkan dalam sebuah tajuk rencana.
Argumen : Pada paragraf 1 terjadi kenaikan harga BBM yang mempengaruhi seluruh
harga yang ada di masyarakat. Bukan hanya ibu rumah tannga yang merasakan
dampak kenaikan BBM, melainkan pedagang hingga para pelajar. Pada paragraf 2,
kenaikan harga BBM telah meyebar dan meresahkan sampai terjadi protes dari
mahasiswa. Dilihat dari paragraf 1 dan 2, penulis lebih memihak kepada masyarakat
yang mengalami krisis kenaikan BBM.
18
Teori : Kalimat opini atau pendapat adalah kalimat hasil pemikiran, pendapat
seseorang baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya subjektif dan
biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskannya.
Argumen : Ditandai dengan kalimat “Langsung atau tidak, dampak kekerasan itu
ditanggung oleh seluruh masyarakat Indonesia karena dapat membuat kaum investor
asing menjadi ragu menanamkan modal di Indonesia”. Di sini penulis membagikan
pendapatnya bahwa dampak dari kekerasan tersebut berimbas kepada ragunya
investor asing menanamkan modal di Indonesia karena dianggap tidak aman.
19
b. Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
c. Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
d. Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
e. Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi.
Teori : Kalimat opini atau pendapat adalah kalimat hasil pemikiran, pendapat seseorang
baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya subjektif dan biasanya
dilengkapi dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskannya.
Argumen : Penulis memberikan opininya yang terletak di kalimat pertama yaitu,
“Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar
seluruh rakyat mendapat hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang
tertentu”.
Argumen : Bacaan di atas membahas masalah pendidikan yang masih dimiliki oleh
golongan orang tertentu. Artinya, hanya orang dengan biaya besar saja yang dapat
masuk di sekolah favorit. Sedangkan untuk orang kurang mampu tidak bisa masuk di
sekolah favorit. Oleh karena itu, penulis menyinggung pemerintah yang kurang tegas
dalam pelaksanaan standardisasi pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan isi tajuk rencana tersebut, permasalahan yang diungkap adalah masalah
sistem pendidikan. Tentu saja permasalahan opini dalam kutipan tersebut ditujukan
kepada pemerintah.
20
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
Teori : Kalimat fakta adalah kalimat yang didalamnya mengandung hal atau peristiwa
yang benar-benar ada atau terjadi. Kalimat fakta mempunyai data yang tepat dam
akurat, misal waktu kejadian, tempat dan tanggal
Argumen : Kalimat nomor (3) dan (4) paling tepat. Dibuktikan dengan tempat dan
waktu terjadinya yaitu di desa yang ditempati pada tahun 1986. Diperkuat dengan
data-data yang bersifat kuantitatif (berupa angka) yaitu rumah dengan ukuran 12 x 14
meter dan dua puluh anggota kelompok tani memiliki rumah baru dan permanen.
21
20. Cermati teks berikut!
(1) Udara di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari
sebelumnya. (3) Dinginnya suhu udara di Bogormencapai 24ºC. (4) Data tingkat suhu
udara ini, terdapat di papan informasi pengukur suhu di jalan-jalan besar di
kotaBogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (1) dan (4)
Teori : Kalimat opini atau pendapat adalah kalimat hasil pemikiran, pendapat
seseorang baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya subjektif dan
biasanya dilengkapi dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskannya.
Argumen : Ciri-ciri kalimat opini yaitu berisi pendapat mengenai peristiwa yang terjadi.
Dibuktikan pada kalimat nomor (1) dan (2) penulis membagikan pendapatnya bahwa udara di
Bogor terasa dingin dan dinginnya melebihi hari-hari sebelumnya.
Kalimat pendapat merupakan kalimat berisi pendapat dan bersifat subjektif yang memiliki
lebih dari satu kemungkinan kebenaran sesuai data pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
22